Ulet Teliti Memahami Perilaku Kerja Keras, Tekun, Ulet, serta Teliti

Pendidikan Agama Islam VII 138 Islam mengajarkan ketekunan melalui salat wajib yang harus dikerjakan secara rutin lima waktu setiap hari. Meskipun hasil dari perbuatannya belum dapat dirasakan, tetapi orang yang tekun tetap bekerja dan berusaha. Ia tidak mengharapkan hasil yang instan, tetapi dengan tekun mencapainya dan mengusahakannya sedikit demi sedikit. Orang yang tekun akan merasakan hasil pekerjaannya ketika telah melewati proses dan waktu yang cukup lama. Saat itulah akan terlihat manfaat dari ketekunannya. Hal ini berbeda dengan orang-orang yang menginginkan hasil secara instan. Dalam kehidupan sehari-hari kita sering melihat ketika di awal bulan Ramadan masjid dipenuhi jamaah Salat Tarawih, tetapi di tengah bulan Ramadan jamaah menipis bahkan tinggal beberapa saf saja. Ini menunjukkan perilaku tekun belum diterapkan dengan baik.

3. Ulet

Sifat ulet mirip dengan tekun. Orang yang tekun selalu mengerjakan pekerjaannya dengan rutin dan teratur, sedangkan orang yang ulet tetap berusaha meskipun menghadapi hambatan dan kesulitan. Dalam kehidupan sehari-hari, pekerjaan atau usaha kita tidak selalu mudah. Kadang-kadang kita menghadapi kesulitan dan hambatan. Saat itulah dibutuhkan sikap ulet. Orang yang ulet akan terus berusaha meskipun menghadapi kesulitan. Sebaliknya, orang yang tidak ulet akan mudah putus asa atau enggan melanjutkan usaha atau pekerjaannya ketika menghadapi kesulitan dan hambatan. Perhatikan firman Allah berikut ini. êz l p = Z b ” e ã h q ” e ã v ã ê ã p o i C z” } ä } v u m ã .... Innahū lā yai’asu mir rauh illāhi illal-qaumul kāfirūna. Artinya: .... Sesungguhnya yang berputus asa dari rahmat Allah, hanyalah orang- orang yang kafir. QS. Yūsuf [12] : 87

4. Teliti

Ketelitian sangat diperlukan ketika kamu melakukan pekerjaan. Sebagai contoh, ketika mengerjakan soal ujian, apabila tidak teliti kamu akan melakukan kesalahan yang dapat berakibat fatal. Ketelitian juga diperlukan oleh seorang dokter yang sedang mengoperasi pasien, guru yang sedang mengoreksi pekerjaan muridnya, akuntan yang sedang mengerjakan laporan keuangan, dan sebagainya. Ketelitian diperlukan dalam semua bidang pekerjaan. Sikap teliti diperintahkan Allah salah satunya dalam menerima berita dari orang lain. Perhatikan firman Allah dalam Surah al-Hujurat ayat 6 berikut ini. ä i q ] ã q ç ~ J l ã ã q n“~“ç““Y ä ç“n æ h _ A ä Y k a x ä - l ã ã q ni ã o } ; e ã ä t } ä“ } G i 9 m k ” f RY ä i 2 Q ã q 2 ç J ”Y Ö “e ä t . æ Yā ayyuhal-lażīna āmanū in jā’akum fāsiqum bi naba’in fa tabayyanū an tus ībū qaumam bi jahālatin fa tus bih ū À alā mā fa À altum nādimīna. h Di unduh dari : Bukupaket.com Bab XI: Etos Kerja 139 Artinya: Wahai orang-orang yang beriman Jika seseorang yang fasik datang kepada- mu membawa suatu berita, maka telitilah kebenarannya, agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena kebodohan kecerobohan, yang akhirnya kamu menyesali perbuatanmu itu. QS. al-H ujurāt [49] : 6 Berdasarkan ayat di atas kita diperintahkan untuk bersikap teliti dalam menerima suatu berita. Kita tidak boleh mempercayai berita begitu saja, tetapi harus meneliti kebenarannya terlebih dahulu sebelum bertindak. Dalam kehidupan sehari-hari kamu mungkin sering menemukan kasus- kasus kesalahan akibat tidak adanya ketelitian. Kasus yang disebabkan karena ketidaktelitian terjadi dalam hal-hal besar misalnya dokter yang meninggalkan alat operasi di dalam tubuh pasien, hingga hal-hal kecil seperti tertinggalnya bekal ketika hendak bepergian. Dalam semua hal, ketelitian selalu dibutuhkan. Oleh karena itu biasakanlah untuk selalu bersikap teliti. Soal Latihan Carilah ayat-ayat Al-Qur’an atau hadis yang berkaitan dengan perilaku kerja keras, tekun, ulet, dan teliti Setelah menemukan ayat-ayat atau hadis tersebut diskusikanlah bersama teman dan guru untuk memahami isi ayat tersebut dengan tepat.

B. Meneladani Rasulullah dalam Bekerja Keras, Ulet, Tekun, dan Teliti