Pengertian Tawadu’ Contoh-contoh Perilaku Tawadu’ Membiasakan Perilaku Tawadu’

Bab IV: Tawadu’, Taat, Qana’ah, dan Sabar 43

A. Tawadu ’

1. Pengertian Tawadu’

Tawadu’ atau rendah hati adalah sikap tunduk karena sadar bahwa semua manusia berasal dari unsur sama, yaitu tanah. Derajat seseorang hanya dinilai dari ketakwaannya kepada Sang Khalik. Dengan bertawadu’, seseorang akan terbebas dari sifat ujub sombong dan takabur. Kedua sifat tersebut merupakan kebalikan dari tawadu’ Al-Jaza’iri, 2009 : 229 – 300. Beberapa ayat yang menerangkan keutamaan sifat tawadu’ antara lain Surah al-Furqān: 63 dan Surah an-Nah l: 22-23. l q f t . e ã kt çÊ ä 5 ã : ã p ä m q s L v ã 2 Q l q F j } o } ; e ã oM = eã 8 ä ç Q p êb ä j f A ã q e ä ] Wa À ibādur-rah mānnil-lażīna yamsyūna À alal-ard i haunaw wa iżā khāt aba- humul jāhilūna qālū salāmān. Artinya: Adapun hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih itu adalah orang-orang yang berjalan di bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang bodoh menyapa mereka dengan kata-kata yang menghina, mereka mengucapkan, “sal ām”. QS. al-Furqān [25] : 63

2. Contoh-contoh Perilaku Tawadu’

Ketawadu’an seseorang dapat diamati melalui sikap rendah hatinya. Sikap rendah hati sering kali diumpamakan seperti pohon padi. Semakin tinggi daunnya, padi justru semakin merunduk. Demikian halnya dengan orang yang rendah hati. Semakin tinggi derajat ilmu, kedudukan, dan kekayaannya, ia tetap akan tampil biasa saja di depan orang lain. Ia justru akan semakin terbuka dan rendah hati dalam menerima pandangan yang berbeda dari orang lain. Contoh lain, apabila seorang hartawan memiliki mental tawadu’, ia tentu takkan bersikap sombong. Sebaliknya, ia akan gemar menolong, dan lebih suka bergaul dengan orang-orang lemah yang hidup berkekurangan mustad ’afīn. Adapun bila seorang tawadu’ itu adalah pejabat, ia akan memangku jabatannya dengan sikap amanah. Ia juga selalu rendah hati dan bersikap terbuka dalam menerima kritik serta saran dari bawahannya.

3. Membiasakan Perilaku Tawadu’

Cara yang mudah untuk menerapkan sikap tawadu’ adalah dengan menyadari dan merenungkan kembali asal-usul manusia. Manusia adalah makhluk yang diciptakan Allah dari tanah, dan kelak kembali menjadi tanah. Derajat setiap manusia dibedakan oleh amal baik dan keimanannya. Apabila kita selalu ingat akan hal ini maka kita akan mudah menerapkan sikap tawadu’ atau rendah hati. Di unduh dari : Bukupaket.com Pendidikan Agama Islam VII 44

B. Taat