xlv
BAB 5 PEMBAHASAN
5.1. Demografi Subjek Penelitian
Pada penelitian ini terdapat 18 orang subjek yang terdiri dari 33 persen subjek laki- laki dan 67 subjek perempuan. Hal ini sesuai dengan penelitian Sari Purwaningrum
yang menemukan hasil bahwa persentase penderita kekurangan gizi lebih banyak pada perempuan 53,6 dibandingkan dengan laki-laki 46,4.
23
Hal ini disebabkan karena balita berjenis kelamin laki-laki mendapatkan asupan nutrisi yang
lebih dibandingkan dengan balita perempuan karena masyarakat beranggapan laki- laki membutuhkan asupan energi yang lebih sebab laki-laki lebih banyak
mengeluarkan tenaga daripada perempuan.
24
Subyek pada penelitian ini paling banyak berusia dibawah 36 bulan yakni sebanyak 15 orang 83,3, sesuai dengan penelitian Nasution 2009 yang menyatakan
bahwa 50 dari subyek penelitian tersebut berusia kurang dari 36 bulan mengalami kekurangan gizi, dimana hal ini disebabkan karena pertumbuhan berkaitan dengan
perubahan yang terjadi dalam ukuran, jumlah, besar, dan fungsi sel. Ada tiga fase berbeda dalam pertumbuhan, yakni kecepatan pertumbuhan yang tinggi saat masih
janin, lalu penurunan kecepatan pertumbuhan hingga mendekati usia 3 tahun.
25
Berdasarkan jumlah anggota keluarga yang tinggal 1 rumah dengan subyek penelitian menunjukkan hasil 12 orang balita tinggal dengan
≤ 3 orang anggota keluarga yang lain, bertolak belakang dengan penelitian sebelumnya yang
menyatakan bahwa 61 dari balita penderita kurang gizi berasal dari keluarga dengan jumlah anggota keluarga lebih dari 4 orang. Menurut literatur, semakin besar
anggota keluarga, semakin besar persentase status gizi kurang yang dialami balita ; jumlah anggota keluarga seringkali merupakan fakto resiko terjadinya kurang gizi
yang merupakan manifestasi dan indikator kemiskinan.
26
Universitas Sumatera Utara
xlvi
5.2. Gambaran Klinis Subyek Penelitian
Pada penelitian ini, terdapat gambaran klinis dari status gizi kurang yang didapati pada seluruh subyek penelitian yakni pengurangan jaringan subkutan pada
daerah lengan atas, kaki, wajah serta rambut kelihatan tipis dan berwarna coklat kemerah-merahan
5.3. Prevalensi Gangguan Perkembangan Enamel pada Balita Penderita Kekurangan Gizi