Recurrent Apthous Stomatitis Glossitis Angular Cheilitis

xxx

2.4.3.1. Recurrent Apthous Stomatitis

Recurrent Apthous Stomatitis RAS kondisi pada mukosa oral yang menyakitkan yang paling sering ditemui pada pasien. Berupa lesi yang muncul berulang-ulang, berjumlah lebih dari satu, kecil, berbentuk lingkaran atau oval dengan batas jelas dan dasar berwarna kuning atau abu-abu dan dikelilingi oleh erythematous haloes. 19 Dapat digolongkan menjadi tiga variasi klinis menurut klasifikasi oleh Stanley: 1. RAS minor dikenal juga dengan Miculiz’s aptahe. Merupakan varian yang paling umum dijumpai, hampir 80 dari RAS tersebut. Berukuran dari 8 hingga 10 mm, dijumpai pada permukaan mukosa non-keratin misalnya, mukosa labial, mukosa bukkal, dan dasar mulut. 19 2. RAS mayor dikenal juga dengan penyakit Sutton. Ditemukan pada 10-15 pasien. Berukuran lebih dari 1 cm. Lokasi yang paling sering terkena adalah bibir, palatum lunak. Dorsum lidah dan gingiva sering terlibat. Ulkus menetap selama 6 minggu dan sembuh tanpa meninggalkan jaringan parut. 19 3. Herpertiform ulceration dicirikan ulkus berulang dan banyak; berjumlah lebih dari 100. Berdiameter kecil 3-4 mm. Lesi-lesi tersebut dapat menyatu membentuk ulkus besar yang tidak beraturan. 19

2.4.3.2. Glossitis

Glositis adalah suatu kondisi yan dicirikan dengan lidah yang membesar, smooth-looking tongue yang disertai dengan perubahan warna. Gambaran klinisnya adalah hilangnya papila-papila lidah dan lidah membengkak. 20

2.4.3.3. Angular Cheilitis

Angular cheilosis atau dikenal juga dengan perleche merupakan lesi yang terjadi pada sudut mulut. Pada kebanyakan kasus, disebabkan oleh infeksi bakteri pada saliva yang berkumpul pada lapisan kulit yang tipis pada sudut mulut. Penyebab Universitas Sumatera Utara xxxi lain dari penyakit ini adalah defisiensi dari vitamin dan mineral tertentu, contohnya zat besi dan vitamin B. 21 Gejala umum dari penyakit ini adalah mulut kering, rasa tidak nyaman, adanya sisik-sisik dan pembentukan fisur yan diikuti dengan rasa terbakar pada sudut mulut. Gambaran klinis yang paling sering adalah berupa daerah eritema dan udema yang berbentuk segitiga atau dapat berupa atropi, ulser, krusta dan pelepasan kulit sampai terjadi eksudasi yang berulang. 22

2.4.4. Penyakit Periodontal