Strategi Perencanaan Agregat Definisi Agregat Planning

Tabel 2.3 Prosedur Fungsi Pencapaian Tujuan Kemungkinan Simpangan Prodesur Xi ≥ bi Xi ≤ bi Xi = bi di di - di, di + Minimasi di Minimasi di - Minimasi di -, di +

2.4.4. Strategi Perencanaan Agregat

Terdapat 7 strategi yang digunakan dalam perencanaan agregat, yaitu : 1. Melakukan Variasi Tingkat Persediaan Pada strategi ini jumlah karyawan dan waktu kerja dipertahankan tetap sehinggga rata-rata tingkat produksi akan tetap. Kelebihan produksi yang terjadi pada periode permintaan rendah disimpan sebagai persediaan yang nantinya digunakan untuk menutupi kekurangan produksi pada waktu terjadi permintaan yang lebih tinggi dari tingkat produksi Gambar 2.2 Kelemahan strategi ini adalah timbulnya biaya penyimpanan persediaan berupa biaya sewa gudang, adminitrasi, asuransi, kerusakan material, dan bertambahnya modal yang tertanam. Namun pihak lain, pada waktu terjadi permintaan tinggi perusahaan dapat menghindari terjadinya kehilangan penjualan karena memiliki kelebihan persediaan yang diperoleh pada waktu permintaan rendah. Kehilangan persediaan sebagai Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Kelebihan produksi disimpan sebagai Permintaan Kekurangan produksi dipenuhi dengan persediaan Tingkat produksi akibat tidak adanya persediaan membawa pengaruh kepada ketidakpuasan pelanggan, bahkan beralihnya pelanggan kepada pihak pesaing 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Gambar 2.2: Strategi Variasi Tingkat Persediaan Strategi ini tidak dapat digunakan untuk kegiatan jasa misalnya transportasi, kesehatan, atau pendidikan karena jasa tidak dapat disimpan sebagai persediaan. Strategi ini juga tidak tepat bagi perusahaan yang produknya cepat rusah tidak tahan lama, berhubungan dengan mode fashion, bernilai tinggi mahal, atau memerlukan ruang simpan yang sangat besar. 2. Melakukan Variasi Jam Kerja Dalam strategi ini jumlah karyawan dijaga tetap untuk suatu tingkat produksi tertentu, perubahan hanya dilakukan terhadap jumlah jam kerja. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Jika permintaan naik, diadakan penambahan jamkerja lembur, over time untuk menambah produksi, sedangkan jika permintaan turun dilakukan pengurangan jam kerja Under time. Gambar 2.3 Menunjukkan keadaan ini. Lembur biasanya menimbulkan biaya yang lebih besar karena upah lembur lebih besar dari pada upah pada waktu regular. Selain itu, terlalu banyak lembur dapat menurunkan produktivitas dan menambah biaya overhead. Under time disini bisa dalam bentuk seluruh atau sebagian karyawan bekerja dalam tingkat kecepatan yang lebih lambat tetapi dengan upah yang tetap regular. Yang tentunya menimbulkan biaya tinggi, atau dengan melalui penggunaan jumlah hari jam kerja yang lebih pendek yang dikaitkan dengan pengurangan jumlah upah. Apabila tingkat kecepatan kerja dan kerja dipertahankan tetap, untuk mengisi kekosongan jam kerja karyawan dapat dimanfaatkan untuk pemeliharaan masin dan peralatan, kebersihan atau pekerjaan lain yang bermaanfaat. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Permintaan Tingkat produksi pada jam kerja l Pengurangan jam kerja Penambahan jam kerja 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Gambar 2.3: Strategi variasi jam kerja 3. Melakukan Variasi Jumlah Tenaga Kerja Apabila terjadi permintaan tinggi maka dilakukan penambahan tenaga kerja. Sebaliknya, pada waktu permintaan rendah dilakukan pengurangan tenaga kerja Lay Off. Biaya yang timbul mencakup biaya pengadaan tenaga kerja Iklan, tes, wawancara, pelatihan atau pesangon bagi tenaga kerja yang dikurangi. Strategi ini cocok untuk ditetapkan apabila tenaga kerja yang disewa atau dikurangi mempunyai ketrampilan yang rendah misalnya untuk hotel, retoran, perkebunan, atau beberapa pabrik dan jika pasar tenaga kerja memiliki suplai yang besar. Bagi perusahaan yang memerlukan tenaga kerja dengan ketrampilan tinggi, strategi ini tidak mudah diterapkan karena tenaga kerja yang demikian lebih menyukai pekerjaan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. yang tetap dan terjamin. Selain itu, pengurangan tenaga kerja yang terlalu sering dapat mempunyai pengaruh negatiuf, yaitu menurunkan moral kerja karyawan yang mengakibatkan penurunan produktivitas. 4. Sub Kontraak Sub kontrak dilakukan apabila terjadi permintaan yang bertambah sementara kapasitas produksi tidak cukup untuk memenuhinya, sedangkan perusahaan tidak menghendaki kehilangannya permintaan atau pelanggan penting. Sub kontraktor yang dipilih tentunya yang dapat memenuhi standart mutu yang disyaratkan dan dapat memenuhi jadwal pengiriman. Kerugian strategi sub kontrakadalah harga pokok produksi menjadi lebih tinggi, bias memberikan kesempatan pada pesaing untuk maju, dan adanya resiko karena tidak dapat secara langsung mengontrol mutu produk dan penjadwalan. 5. Menggunakan Pekerja Paruh Waktu Dalam sektor jasa, pekerja paruh waktu part time dalam memenuhi kebutuhan tenaga kerja berketerampilan rendah, seperti direstoran, took eceran, dan supermarket. Metode ini membawa konsekuensi biaya yang rendah dan lebih fleksibel dari pada menggunakan tenaga kerja tetap. Kelemahan metode ini, mengakibatkan perputaran turn over tenaga kerja dan biaya pelatihan yang tinggi, serta mempengaruhi konsistensi mutu produk. Apabila strategi ini diterapakan untuk pekerjaan yang Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. memerlukan ketrampilan tinggi, masalah yang perlu diantisipasi ialah tidak tersedianya tenaga kerja pada saat diperlukan karena mereka mencari kerja ditempat lain. 6. Mempengaruhi Permintaan Jika permintaan turun rendah, perusahaan berusaha menaikkan permintaan melalui iklan, promosi, pemotongan harga diskon, atau mengalakkan bentuk kegiatan pemasaran ini. Misalnya, perusahaan penerbangan sering memberikan potongan harga pada akhir pecan atau pada musim-musim sepi. Biaya tambahan yang timbul tentunya berupa biaya iklan, potongan harga dan biaya program promosi lainnya. Strategi ini juga termasuk menggeser permintaan dari periode permintaan tinggi ke periode permintaan rendah, seperti yang dilakukan perusahaan telekomunikasi. Pada saat siang hari, banyak permintaan telepon yang tidak terlayani karena seluruhnya penuh kapasitas yang tersedia terpakai semua. Untuk itu, dilakukan strategi menggeser tarif yang sangat signifikan. Hal itu menyebabkan konsumen yang tadinya akan menggunakan jasa telepon siang hari beralih kemalam hari karena igin mendapatkan biaya rendah. Permintaan siang hari yang potensi hilang menjadi tetap ada karena pindah kemalam hari karena ingin mendapatkan biaya rendah. Permintaan siang hari yang potensi hilang menjadi tetap ada karena pindah ke malam hari. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 7. Pemesanan Tertunda Selama Periode Permintaan Tinggi Pemesanan tertunda back-order vadalah pemesanaan barang atau jasa yang diterima perusahaan tetapi baru dapat dipenuhi kemudian setelah perusahaan mempunyai persediaan. Pemesanan tertunda berlaku umum bagi perusahaan mail-order atau perusahaan yang memproduksi barang- barang yang kompleks atau bernilai tinggi, seperti mesin-mesin khusus, pesawat terbang, kapal laut da, kendaraan bermotor. Demikian juga untuk perusahaan jasa tertentu, seperti reparasi yang sulit, jasa konsultasi, dan pelayanan dokter. Strategi ini sering tidak dapat dilaksanakan untuk perusahaan menjual barang-narang konsumsi, seperti makanan, obat- obatan, atau pakaian. Demikian pula bagi perusahaan yang memberikan jasa rutin, seperti restoran, bioskop dan kendaraan transportasi umum. Keuntungan strategi ini, dapat menghindari lembur dan tetap menjaga kapasitas produksi yang konstan. Sementara kelemahannya adalah tertundanya penerimaan penjualan hanya dapat dilakukan apabila permintaan lebih tinggi daripada penawaran.

2.4.5 Perencanaan Produksi Agregat