5. Pasir besi Pasirbesi termasuk pada bahan korektif bersama pasirkuarsa. Untuk bahan
baku semen Portland komposisi pasir besi harus memenuhi kriteria sebagai berikut :
1. SiO2 = 30 - 45
2. Fe2O3 = 20 - 35 3. TiO2
= 1 - 3 4. CaO
= 7 - 10 5. H2O
= 0 - 1
2.7 Peneliti Terdahulu
Peneliti terdahulu perlu dijadikan referensi sebagai acuan dalam pengerjaan tugas akhir ini, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Richi Agusta Iwan Candra, Analisis Perencanaan Agregat Untuk Mencapai
Tingkat Produksi Obat Anti Influensa Bentuk Sediaan Sirup Dan Tablet Yang Efektif Dan Efisien Di PT “R” Jakarta. Tesis Universitas Gajah Mada
Yogyakarta 2009.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Abstraksi : Penelitian ini bertujuan menentukan alternatif perencanaan agregat dan memilih salah satunya yang efektif dan efisien untuk mencapai tingkat
produksi sirup dan tablet obat antiinfluenza di PT “R” yang optimal. Pada penelitian ini, terlebih dahulu dibuat ramalan permintaan sirup dan tablet obat
antiinfluenza periode Desember 2008 hingga November 2009 berdasarkan data penjualan Desember 2005 hingga November 2008. Selain ramalan
permintaan, dalam perencanaan agregat membutuhkan data kapasitas produksi yang dimiliki perusahaan. Untuk mengetahui kapasitas perusahaan maka
dilakukan time study untuk mendapatkan waktu standar kerja kegiatan pada pengemasan sekunder sirup dan tablet obat antiinfluenza. Kemudian
kombinasi perencanaan agregat untuk sirup dan tablet obat antiinfluenza dapat ditentukan. Selama ini PT “R” dalam pengemasan sekunder sirup obat
antiinfluenza menggunakan 10 tenaga kerja tetap dan persediaan, sedangkan untuk tablet sebanyak 8 tenaga kerja, dan persediaan. Berdasarkan ramalan
permintaan Desember 2008 hingga November 2009 dan kapasitas perusahaan, strategi tersebut menghasilkan total biaya relevan untuk sirup obat
antiinfluenza sebesar Rp 459.196.033,00, sedangkan untuk tablet sebesar Rp 1.115.166.555,00. Berdasarkan hasil penelitian, dari tujuh perencanaan
agregat diusulkan kepada PT “R” agar untuk pengemasan sirup obat antiinfluenza menggunakan tenaga kerja tetap 10 orang, tenaga kerja kontrak
selama satu tahun 12 orang, dan persediaan, dengan biaya Rp 149.776.718,00. Untuk pengemasan tablet obat antiinfluenza disarankan menggunakan tenaga
kerja tetap 8 orang, jam kerja
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
lembur, tenaga kerja kontrak 10 orang selama satu tahun, dan persediaan dengan biaya Rp 97.045.978,00. Strategi ini dipilih karena sesuai dengan
kebijakan perusahaan dan dapat lebih menekan biaya produksi obat tersebut. Kata kunci : Peramalan, kapasitas produksi, perencanaan agregat.
2. Eka Oktavianto, Perencanaan dan Pengendalian Produksi Flooring Dengan
Menggunakan Metode Aggregate Planing di PT. Surya Abadi Prima Surabaya. Tugas akhir Universitas Penbangunan Nasional “Veteran” Jawa
Timur tahun 2007. Abstraksi : Dewasa ini industri tumbuh dan berkembang dengan pesat. Seiring
dengan perkembangan industri juga diikuti dengan banyaknya permintaan akan produk dengan jumlah yang besar. Suatu perusahan hendaknya dapat
mengikuti perkembangan yang terjadi serta menyesuaikan dengan keadaan yang ada sehingga kelangsungan produksi pada perusahan dapat tercapai. PT
SURYA ABADI PRIMA SURABAYA adalah perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan kayu. Untuk memenuhi permintaan konsumen perusahaan
sering tidaka dapat memenuhi permintan atau juga sering mengalami kelebihan perediaan sehingga mengkibatkan biaya simpan terlalu tinggi.
Untuk memecahkan masalah tersebut, dalam penelitian ini digunakan perencanaan produksi dengan Metode Agregate Planning yang bertujuan
untuk memenuhi permintaan konsumen dengna pengendalian tenaga kerja dan persediaan produk jadi digudang sehingga biaya produksi dapat ditekan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
seminim mungkin. Dari hasil penelitian didapatkan dengan perencanaan produksi menggunakan Metode Aggregate Planning pada periode Januari –
Desember 2007 terjadi penghematan total biaya perencanaan produksi sebesar Rp. 93.979.286 atau 6,35 . Dari Rp. 1.477.900.968 menjadi Rp
1.383.921.682 Keyword : Agregat Planning, perencanaan, pengendalian
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Data yang diperoleh dari penelitian ini diperoleh dari perusahaan pada PT. Semen Gresik PERSERO Tbk, yang berlokasi Jl. Veteran No. 230, Gresik, Jawa
Timur, Indonesia yaitu perusahaan yang bergerak pada industri Semen dengan merk “Semen Gresik”. Pengambilan data akan diadakan mulai bulan November 2010
sampai dengan selesai.
3.2 Identifikasi Variabel
Variabel yang dapat diartikan sebagai faktor-faktor atau konsep yang mempunyai variasi nilai dan besaran. Jadi identifikasi variabel adalah kegunaan
untuk menentukan faktor-faktor yang terlibat dalam penelitian yang mempunyai variasi nilai dan besaran. Penentuan variabel. Variabel-variabel yang digunakan
dalam permasalahan yang sedang diteliti: 1.
Variabel terikat yaitu variabel yang nilainya tergantung dari variasi perubahan variabel bebas. Dalam penelitian ini yang merupakan variabel terikat adalah
Jadwal Induk Produksi dan total biaya produksi pada PT. Semen Gresik PERSERO Tbk.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.