Unit Analisis dan Informan 1. Unit Analisis Teknik Pengumpulan Data

34 untuk bisa menggali informasi secara lebih mendalam terutama permasalahan yang akan diangkat tergolong hal yang sensitif.

3.2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini di lakukan di desa Sei Litur Tasik, kecamatan Sawit Sebrang, Kabupaten Langkat. Adapun alasan peneliti di tempat tersebut adalah karena di desa tersebut terjadi konflik perebutan lahan antara masyarakat petani dengan pihak PTPN II, dimana masyarakat berjuang memperebutkan lahan pertanian mereka dengan tergabung dalam organisasi SPI Serikat Petani Indonesia 3.3. Unit Analisis dan Informan 3.3.1. Unit Analisis Unit analisis adalah hal-hal yang diperhitungkan menjadi subjek penelitian keseluruhan unsur yang menjadi fokus penelitian Bungin, 2007:51-52.dalam penelitian yang menjadi unit analisis adalah masyarakat Petani yang terlibat sengketa lahan desa Sei Litur Tasik, kecamatan Sawit Seberang. 3.3.2.Informan Informan merupakan subjek yang memahami permasalahan peneliti sebagai pelaku maupun orang yang memahami permasalahan penelitian Bungin, 2007:76. Dalam penelitian ini yang menjadi informan penelitian adalah: 1. Informan Kunci: Masyarakat petani yang terlibat sengketa lahan desa Sei Litur Tasik, kecamatan Sawit Sebrang. 2. Informan Biasa: Pemerintah Setempat dan Lembaga swadaya masyarakat Sei Litur Tasik, kecamatan Sawit Sebrang. Universitas sumatera utara 35

3.4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian ,karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data.tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka penelitian tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar yang telah ditetapkan Sugyono,2005:62 Untuk dapat mengumpulkan data data yang diperlukan sebagai sumber data guna penunjang penelitian ini maka peneliti akan mengumpulkan data melalui: 1. Observasi, merupakan pengamatan yang menyeluruh terhadap gejala-gejala sosial yang terlihat dilapangan. Dalam kegiatan observasi,peneliti melakukan pencatatan terhadap kejadian perilaku,dan berbagai objek lainnya yang digunakan untuk mendukung penelitian. Obsevasi, Nawawi 2005: 100 mengungkapkan bahwa observai merupakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala yang tampak pada penelitian.observasi sendiri dibagi menjadi dua yaitu observasi secara langsung dan observasi secara tidak lansung. Peneliti menggunakan observasi secara tidak langsung yang berarti pengamatan yang dilakukan tidak pada berlangsungnya peristiwa yang akan diselidiki. 2. Wawancara mendalam yaitu untuk mendapatkan data secara lengkap sebagaiman yang diinginkan , dibantu oleh instrument penelitian. Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan ini dilakukan oleh dua pihak ,yaitu pewawancara Universitas sumatera utara 36 interviewer yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara interviewee yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. 3. Studi kepustakaan ,yaitu data dan informasi yang diperoleh dari studi kepustakaan,hasil penelitian yang sebelumnya,jurnal – jurnal ilmiah ,artikel dokumen dan tulisan – tulisan lain yang menunjang dan berhubungan dengan penelitian ini. Data ini sering juga disebut sebagai data sekunder dimana data tersebut diperoleh dari sumber kedua atau sumber sekunder dari yang kita butuhkan.

3.5. Interpretasi Data