36
interviewer yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara interviewee yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.
3. Studi kepustakaan ,yaitu data dan informasi yang diperoleh dari
studi kepustakaan,hasil penelitian yang sebelumnya,jurnal – jurnal ilmiah ,artikel dokumen dan tulisan – tulisan lain yang menunjang
dan berhubungan dengan penelitian ini. Data ini sering juga disebut sebagai data sekunder dimana data tersebut diperoleh dari sumber
kedua atau sumber sekunder dari yang kita butuhkan.
3.5. Interpretasi Data
Dalam penelitian kualitatif peneliti dapat mengumpulkan banyak data baik dari hasil wawancara, observasi maupun dari dokumentasi. Data tersebut semua
umumnya masih dalam bentuk catatan lapangan, oleh karena itu perlu diseleksi dan dibuat kategori-kategori. Data yang telah diperoleh dari studi kepustakaan
juga terlebih dahulu di evaluasi untuk memastikan relevansinya dengan permasalahan penelitian. Setelah itu data dikelompokkan menjadi satuan yang
dapat dikelola, kemudian dilakukan interpretasi data mengacu pada tinjauan pustaka. Sedangkan hasil observasi dinarasikan sebagai pelengkap data penelitian.
Akhir dari semua proses ini adalah penggambaran atau penuturan dalam bentuk kalimat-kalimat tentang apa yang telah diteliti sebagai dasar dalam pengambilan
kesimpulan-kesimpulan.
Universitas sumatera utara
37
2.4.
Jadwal Penelitian
No Kegiatan Bulan ke-
1 2
3 4
5 6
7 8
1 Pra observasi
√ √ 2
Acc Judul Penelitian √
3 Penyusunan Proposal
√ √ 4
Bimbingan Proposal √ √
5 Seminar Proposal
√ 5
Revisi Proposal √ √
6 Penelitian Lapangan
√ √ √ 7
Pengumpulan dan Interpretasi Data √ √ √ √
8 Penulisan Laporan
√ √ √ 9
Bimbingan Skripsi √ √ √
10 Sidang Meja Hijau √
Universitas sumatera utara
38
BAB IV DESKRIPSI DAN INTERPRETASI DATA PENELITIAN
4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian 4.1.1. Profil Desa Sei Litur Tasik
Dahulu desa ini adalah salah satu peninggalan dari masa penjajahan Belanda dan Jepang. Desa ini adalah desa yang langsung dibuka oleh kolonial
belanda untuk ditanami tanaman-tanaman perkebunan, terutama dulunya tanaman pertama kali yang ditanami adalah tanaman karet. Sehingga banyak masyarakat
dulunya yang kerja untuk dijadikan budak oleh kolonial belanda tanpa dikasi upah yang cukup. Setelah tahun 1941 jepang menyerah kepada sekutu, dan jepang pergi
dari wilayah Indonesia, termasuk dari daerah Sei Litur tasik tersebut. Pada tahun 1944 agresi militer belanda 2 terjadi di daerah sei litur
tasik,banyak masyarakat yang menjadi korban dan melarikan diri sejauh mungkin dari desa tersebut, namun pada tahun 1945 negara kesatuan Republik Indonesia
Merdeka, dan bebas dari penjajahan, sehingga masyarakat yang tadinya meninggalkan kampungnya akhirnya meskipun diselimuti perasaan trauma
mereka kembali termasuk ke desa sei litur tasik. Dan semua peninggalan kolonial harus dimusnahkan mulai dari pabrik-pabrik hingga tanaman-tanaman,akhirnya
tanaman karet, sawit yang ada di desa ini dimusnahkan dan diganti menjadi tanaman pangan, seperti padi dan daerah ini juga dijadikan menjadi areal
persawahan yang luas pada masa itu. Adapun latar belakang mengapa desa ini diberi nama sei litur Tasik
adalah, menurut penuturan salah satu sesepu di Desa yaitu pak suwarno, dulunya penguasa di desa ini, yang memiliki banyak tanah yaitu pak lituk. Dia orang yang
paling berpengaruh di desa tersebut sehingga karena peran nya yang begitu besar
Universitas sumatera utara
39
nama dia pun akhirnya di buat menjadi nama desa tersebut menjadi sei lituk. Lama kelamaan karena banyak masyarakat yang susah mengatakan sei lituk
akhirnya diganti lagi menjadi Sei litur dan sampai sekarang. Tetapi menurut penuturan kepala desa pak Sawon AR mengapa desa ini diberi nama Sei Litur
karena dari kata sei litur artinya susah diatur. Dulunya masyarakat yang tinggal di desa ini susah diatur, itu makanya diberi nama menjadi Sei Litur.
Desa Sei Litur Tasik, kec. Sawit Seberang kabupaten Langkat ini memiliki Luas Wilayah sekitar 7000 ha, yang di dalam nya pertanian seluas 6000 ha dan
luas perkebunan PTPN II sekitar 1200 ha. Desa ini merupakan salah satu desa yang mengalami pemekaran yang terdiri dari 8 dusun, yang tiap-tiap dusun
dikepalai oleh satu kepala dusun. Desa ini dipimpin oleh satu kepala desa, 5 pembantu Kaur, 8 pembantu kepala dusun, dan ada 3 lembaga di desa ini yaitu
LPMD Lembaga pemberdayaan Masyarakat Desa, PKK, dan BPD Sebagi perwakilan desa. Adapun batas-batas wilayah desa ini adalah:
- Sebelah Utara
: Desa Alur Melati ,Kec.Sawit Seberang -
Sebelah Selatan : Desa Sukaramai, Desa Sei Bamban
- Sebelah Timur
: Desa Mekar Sawit,Kec Sawit Seberang -
Sebelah Barat :Sei
Musam,Kec.Batang Serangan,Kec.Sawit Seberang
Universitas sumatera utara
40
Tabel 4.1 Tanah Perkebunan Yang ada di Desa Sei Litur Tasik
TANAH PERKEBUNAN JUMLAH
Tanah perkebunan rakyatperseorangan 5950 ham2
Tanah perkebunan negara 895 ham2
Tanah perkebunan swasta 150 ha m2
Total luas 6995 ha m2
Sumber: Kantor Kepala Desa Sei Litur Tasik 4.1.2. Penduduk
Jumlah penduduk di desa Sei litur Tasik ini mencapai 4.893 jiwa yang mana laki-laki sebanyak 2.450 jiwa, dan wanita 2.443 jiwa. Hal yang menarik di
desa ini adalah jumlah jandanya mencapai 212 orang dan duda nya hanya 44 orang, sungguh hal yang menarik. Penduduk desa ini mayoritas dan mencapai
98 suku jawa, dan 100 beragama islam.
4.1.3. Perekonomian
Kegiatan yang doninan pada masyarakat Sei Litur Tasik pekebunan dan pertanian .Pada umumnya penduduk desa Sei Litur Tasik mayoritas bermata
pencaharian sebagai petani karet, sebagian petani sawit, ubi, jagung. Ada juga penduduknya yang beternak lembu, kambing. Selain menjadi petani, ada juga
yang menjadi buruh harian lepas di PTPN 2 sawit seberang. Untuk lebih jelasnya dibawah ini dapat dilihat sumbangan masing – masing sector perekonomian yang
dapat dijadikan sumber mata pencarian penduduk yang ada di desa Sei Litur Tasik berikut.
Universitas sumatera utara
41
Tabel 4.2Penduduk Menurut Mata PencaharianTahun 2014
4.1.4. Sarana Ekonomi dan Sosial Budaya di Desa Sei Litur Tasik
1. Sarana Ekonomi
Sarana ekonimi yang ada di desa sai litur tasik penduduk atau penunjang prekonomian diantaranya adalah:
a Terdapat satu koperasi yaitu koperasi konsumsi yang dapat
menyedikan barang kebutuhan rumah tangga. b
Terdapat satu pasarpusat kegiatan prekonomian tempat menjual produk pertanian seperti sayur mayur.
JENIS PEKERJAAN LAKI-LAKI
PEREMPUAN
petani 693 orang
275 orang Buruh tani
105 orang 165 orang
Buruh mingran perempuan 3 orang
5 orang Buruh mingran laki-laki
4 orang 6 orang
Pegawai negri sipil 5 orang
8 orang Pengerajin industry rumah tangga
11 orang 5b orang
Pedagang keliling 7 orang
5 orang Peternak
385 orang 20 orang
Montir 7 orang
Bidan suwasta 1 orang
1 orang Prawat suwasta
2 orang 1 orang
Pembantu rumah tangga 25 orang
TNI 7 orang
Polri 1 orang
Pengusaha kecik dan menengah 68 orang
37 orang Dukun kampong terlatih
1 orang Seniman artis
25 orang 21 0rang
Karyawan perusahaan swasta 42 orang
25 orang Karyawan perusahaan pemerintah
40 orang 21 orang
Jumlah total penduduk 5157
orang
Sumber: Kantor Kepala Desa Sei Litur Tasik
Universitas sumatera utara
42
2. Sarana Sosial dan Budaya Sarana sosial yang tersedia di desa Sei Litur Tasik meliputi sarana
pendidikan, rumah ibadah dan sarana kesehatan.
Universitas sumatera utara
43
4.2. Penjelasan Ringkas Mengenai PTP Nusantara II Kebun Sawit Seberang.
4.2.1. Profil PTP Nusantara II Kebun Sawit Seberang
Perusahaan Perseroan PT Perkebunan II bergerak dibidang usaha Pertanian dan Perkebunan didirikan dengan Akte Notaris GHS Loemban Tobing, SH No. 12
tanggal 5 April 1976 yang diperbaiki dengan Akte Notaris No. 54 tanggal 21 Desember 1976 dan pengesahan Menteri Kehakiman dengan Surat Keputusan No.
Y.A. 5438 tanggal 28 Januari 1977 dan telah diumumkan dalam Lembaran Negara No. 52 tahun 1978 yang telah didaftarkan kepada Pengadilan Negeri
Tingkat I Medan tanggal 19 Pebruari 1977 No. 101977PT. Perseroan Terbatas ini bernama Perusahaan Perseroan Perseroan PT Perkebunan II disingkat “PT
Perkebunan II merupakan perubahan bentuk dan gabungan dari PN Perkebunan II dengan PN Perkebunan Sawit Seberang.
Kebun sawit sebrang adalah salah satu kebun milik PTPN II yang berlokasi di kecamatan sawit sebrang kabupaten langkat propinsi Sumatra utara, jarak +=78
km dari kota Medan. Dahulunya kebun sawit sebrang berasl dari perusahan belanda dengan nama verenigde deli Mastgchappij VDM, yang di buka dan di
tanami kelapa sawit sejak tahun 1923. Area kebun sawit sebrang adalah konsensi kebun batang serangan eks perusahaan belanda tanggal 10 desember 1936 NO
.LXVR atas nama Deli Mastgchappij. Kemudian diberi hak guna usaha HGU kepada kebun sawit sebrang berdasarkan SK Menteri Agraria NO.5K35HGU-66
tanggal 10 oktober 1966. Pada tahun 1962 kebun sawitsebrang diambil alih oleh pemerintah Indonesi,
yang berada dibawah PPN SUMATRA UTARA II. Sejak mulai berdiri kebun
Universitas sumatera utara
44
sawit sebrang berada dibawah perusahaan yang beberapa kali mengalami perubahan nama, yaitu:
Tahun 1957: ND VDM Tahun 1962: PPN Sawit II
Tahun 1963: PPN Antan II Tahun 1968: PPN Antan II PNP II penggabungan
Tahun 1969: PNP II Tahun 1976: PTP II
Tahun 1996: PTPN II penggabungan 11 maret 1996
4.2.2. Deskripsi Wilayah PTP Nusantara II Kebun Sawit Seberang
Dalam peta Topografi, kebun sawit sebrang terletak pada garis 3’20 lintang utara dan 98’20 bujur timur. Dalam garis besarnya topografis area terdiri
dari dua bagian yaitu: a.
Daerah datar : meliputi daratan nrendah yang terletak disebelah timur sepanjang sei batanga serangan , tinggi daeraha bekisar
Antara 5-20 meter dari permukaan laut . jenis tanahnya adalah allurial coklat hidromorfik kelabu yangberasa dari bahan alluvium
serta bertektur liat sampai liat berpasir. b.
Daerah bergelombangn meliputi daratan yang tertak disebelah barat sei batanag serangan , tinggi daerah bekisaran 20-50 diatas
permukaan laut. Jenis tanah di daerah ini pada umumnya adalah potsolik kuning merah kekuningan yang berasar dari batuan liat
dan batuan pasir, serta bertekstur liat berpasir.
Universitas sumatera utara
45
Temperatur udara rata rata bekisaran Antara 28’-30’celsius dengan curah hujan rata rata setahun sekitaran 250 mm dan 150 hari hujan. Bulan bulan kering
100mmbulan. Pada umumnya berlangsung selama empat bulan yakni bulan januari sampai dengan bulan April.
Perkebunan sawit sebrang mempunyai are Hasil Guna Usaha seluas 3.213,31 Ha. Berikut disediakan tabel perincian luas area kebun sawit seberang
tahun 2014. Tabel 4.3 Perincian Luas Areal Kebun Sawit Seberang Tahun 2014
No Kebun
No.Sertifikat Luas Ha
1 2
3 4
5 SWS
SWS SWS
SWS SWS
No.1 Desa Tanjung Putus No. 1 Desa Tanjung Selamat
No.1 Desa Simpang Tiga No. 10 Desa Sei Litur Tasik
Sk.No.119HGUBPN-RI2009 Surat Keputusan Menteri Agraria
696,57 217,32
249,37 895,95
654,1 Jumlah
3.213,31
Sumber: Kantor PTPN II Sawit Seberang
Tabel 4.4 Perincian Luas Areal Kebun Sawit Seberang Tahun 2014 Menurut Sertifikat HGU
No Sertifikat
Luas Ha
1 2
No.1 Simpang Tiga SK HGUNo.119BPN-RI2009 Surat
Keputusan Menteri Agraria 2.864,14
1.462,38 Jumlah
4.326,57
Sumber: Kantor PTPN II Sawit Seberang
4.3.Kronologis Pengrusakan dan Penyerangan terhadap petani Sei Litur Tasik Kecamatan Sawit Seberang Kabupaten Langkat
Selasa, 22 Februari 2011 Pukul 07.00 wib
Universitas sumatera utara
46
Datang sepuluh truk yang berisikan karyawan dari PTPN II Kebun Sawit Sebrang yang langsung dipimpin oleh Purnomo Manajer PTPN II Kebun Sawit
Sebrang, David Ginting Humas PTPN II Kebun Sawit Sebrang, Malau Asisten Kebun PTPN II Kebun Sawit Sebrang serta jajaran staf PTPN II Kebun Sawit
Sebrang. Pihak PTPN II Kebun Sawit Sebrang ini juga dibantu oleh aparat TNI AD. Dengan membawa anggota sepuluh orang dengan menggunakan pakaian
preman, Salomon Ginting Intel Kodim Kabupaten Langkat yang dibantu oleh Suliwijaya anggota Koramil Kecamatan Padang Tualang Kabupaten Langkat
yang juga merupakan Babinsa Desa Sei Litur Tasik serta pihak kepolisian dengan menggunakan pakaian preman membantu pihak PTPN II Kebun Sawit Sebrang
yang merusak dan menyerobot masuk ke lahan perjuangan milik petani Sei Litur Tasik.
Pihak karyawan tanpa melakukan komunikasi dengan petani Sei Litur langsung masuk ke dalam lahan perjuangan milik petani Sei Litur, merusak
tanaman berupa coklat, rambung dan kelapa sawit serta membakar posko milik petani Sei Litur. Sempat terjadi perlawanan oleh petani Sei Litur yang ingin
mempertahankan lahan perjuangan mereka. Namun karena jumlah massa yang tidak seimbang petani Sei Litur tidak dapat mempertahankan lahan yang mereka
perjuangkan untuk kelangsungan hidupnya.
Dalam peristiwa ini, Ibu Erli 46 mengalami tindak kekerasan oleh karyawan PTPN II Kebun Sawit Sebrang. Beliau berusaha untuk mempertahankan
tanaman yang ingin dirusak oleh pihak PTPN II Kebun Sawit Sebrang.
Universitas sumatera utara
47
Pukul 09.30 wib
Ratusan tanaman milik petani sudah rusak dan tujuh buah posko milik petani Sei Litur telah dibakar. Ibu Erli yang mengalami tindak kekerasan langsung
dibawa ke Puskesmas Desa Sei Litur untuk diperiksa dan diotopsi. Namun pihak Puskesmas menolak untuk menyerahkan hasil visum tersebut dengan alasan pihak
dari kepolisian yang akan mengambil hasil dari visum tersebut.
Sampai rilis ini ditulis, pihak PTPN II Kebun Sawit Sebrang masih berada di lahan perjuangan milik petani Sei Litur. Petani Sei Litur juga tetap berada di
lahan perjuangan milik mereka untuk mempertahankan dua posko perjuangan yang ingin tetap dibakar oleh pihak PTPN II Kebun Sawit Sebrang.
4.4. Makna Tanah Bagi Petani Sei Litur Tasik
Hubungan-hubungan yang terjadi antara tanah dengan petani Sei Litur Tasik tidak hanya didasarkan pada hubungan ekonomi semata. Tanah boleh jadi
merupakan tempat dimana mereka menjalani mata pencaharian sebagai petani. Terlebih lagi, diatas tanah tersebut jugalah petani Sei Litur Tasik menjalin
hubungan yang berdasarkan ikatan-ikantan solidaritas sosial. Ketika ada petani yang gagal panen atau mengalami musibah maka beban ini tidak semata-mata di
tanggung oleh petani tersebut. Begitu pula ketika terdapat salah saorang anak muda yang baru menikah. Anggota komunitas lainnya secara swadaya akan
membantu guna mengurangi beban yang diderita. Bantuan sering kali berupa beras dan hasil bumi lainnya, tetapi tidak jarang bantuan dapat pula berupa
pekerjaan seperti menggarap tanah garapan tetangganya.
Universitas sumatera utara
48
“Kalo saya mening punya tanah tapi susah makan daripada bisa makan tapi gak punya tanah. Bingung de, kalo gak punya tanah....” Ati, petani
Sei Litur Tasik
Bagi petani Sei Litur Tasik tanah erat kaitannya dengan rasa aman, aman dari sisi ekonomi dan aman sisi sosial. Aman dari sisi ekonomi berarti petani
tersebut mempunyai jaminan atas penghasilan yang akan didapatnya dari hasil pertanian. Keberadaan tanah sengketa memungkinkan petani untuk dapat
memanfaatkan potensi dari tanah tersebut. “Susah berarti kalo gak punya tanah.. dari dulu juga kan, orang sini
tanah jarang yang beli... paling sekarang – sekarang aja ada yang beli, itu juga bukan beli, paling sewa buat ladang... lagian sih... jadi
meskipun tanah sengketa tu jadi masalah ya harus di pertahanankan” petani ,Sei Litur Tasik
Penduduk Sei Litur Tasik cenderung tidak memiliki banyak pilihan mata pencaharian. Sebagian besar masyarakat merupakan orang yang menggantungkan
hidupnya pada sektor pertanian. Hal inilah yang kemudian menciptakan ketergantungan yang tinggi antara penduduk Sei Litur Tasik dengan tanah. Rasa
aman yang diberikan dari keberadaan tanah inilah yang kemudian terusik dengan kehadiran PTPN II dilahan eks-perkebunan.
“tanah itu idup mati.. bapak dapetnya susah.. mesti gelut dulu sama orang yang PTPN II itu... jadi gak bakal ditinggal, meskipun mereka
ttetap menganggap tanah ini milik pihak PT...” Oman, petani Sei Litur Tasik
“mana mau ibu kasih tanah ini sama mereka ... meskipun ibu dah tua, bercocok tanam juga gak kuat... tapi masih ada anak dan cucu ibu yang
berhak atas tanah ini...” Adminah, petani Sei Litur Tasik
Segala macam kegiatan ekonomi yang terjadi diatas tanah sengketa memang tidak dapat menyingkirkan makna tanah dari unsur ekonomi. Kegiatan –
kegiatan seperti “ngaborong” untuk pekerja penggarap tanah, “ijon” tanaman
Universitas sumatera utara
49
kayu rakyat, dan jual beli pohon dibawah tegakan kayu, mudah kita temui di Desa Sei Litur Tasik.
4.5. Profil Informan