Faktor – faktor Internalyang Berhubungan dengan Strategi Perjuangan Petani

75 dilihat dari sikap petani ketika petani lain sedang mengalami masalah dalam bidang pertanian. Petani Desa sei litur tasik juga menghabiskan banyak waktunya untuk mengerjakan kegiatan pertanian sehingga mereka tidak punya waktu lagi untuk mengerjakan hal lain. Namun setelah adanya SPI petani Sei Litur Tasik semakin giat dan berkerjasama dalam memperjuangkan hak tanah mereka.

4.6.5.2. Faktor – faktor Internalyang Berhubungan dengan Strategi Perjuangan Petani

Adapun faktor-faktor internal yang terdapat ialah: 1 pengalaman berorganisasi petani, 2 lama pendidikan yang ditempuh, 3 jumlah pendapatan, 4 jumlah tanggungan, serta 5 luas dan jumlah relasi yang dimiliki oleh petani Desa Sei Litur Tasik. Pengalaman berorganisasi pada awalnya dihipotesiskan memiliki hubungan positif dengan tingkat keterlibatan petani dalam upaya untuk mendapatkan lahan. Pada kasus ini ternyata pengalaman organisasi tidak ada hubungannya dengan tingkat keterlibatan petani dalam upaya untuk mendapatkan lahan yang diukur dengan peran petani dalam organisasi perjuangan dan partisipasi dalam aksi massa. Hal ini disebabkan karena pada awal penelitian diasumsikan bahwa petani di Desa Sei Litur Tasik menggunakan aksi massa untuk mendapatkan akses dan penguasaan atas lahan. Selain itu, di Desa Sei Litur Tasik ada organisasi yang dibentuk untuk mendukung perjuangan petani untuk mendapatkan akses lahan. Telah banyak cara yang ditempuh untuk memperjuangkan tanah ini termasuk mediasi oleh Kecamatan, Desa dan Pemkab. Tapi mediasi selalu berujung ricuh. Pihak kebun tetap bersikeras tanah itu harus mereka yang mengelola karena memiliki HGU. Sedangkan warga mempunyai bukti bahwa tanah itu milik mereka. Universitas sumatera utara 76 BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Gerakan petani Sei Litur Tasik dapat dilihat sebagai aksi perlawanan petani terhadap perampasan tanah oleh PTPN II yang didukung negara melalui pemberian hak kelola tanah HGU. Masuknya kapital swasta ke dalam komunitas petani Sei Litur Tasik, dalam bentuk perampasan tanah, menyebabkan kehidupan petani semakin terpuruk dan menghadapi krisis subsistensi hingga kebatas toleransi. TerdapatbeberapamasalahyangdihadapiolehpetaniSei Litur Tasik sepertiadministrasipanjangsertamemakanwaktucukuplamauntukmendapatkanlahan garapansecaralegalditanahlampingmilikperkebunan,terbatasnyalahanstrategis,kebe rpihakanpemerintahpadapetani besar,solidaritas petaniyang rendah,kecemburuansosial,kecurigaanyangterjadiantarpetanidanpemerintahdesa,se rtaketidakmampuanmasyarakatuntukmelawanpenguasa. Upayaperjuanganyangdilakukanpetanidi desa Sei Litur Tasik termasukdalamperjuanganGayaAsiadanjenisperlawananinsidentalyangdiunggkapk anolehScott. Jikadianalisis menurutSitorus2006,perjuanganpetani DesaSei Litur Tasiktermasukperjuangankultivasidimanasecarafaktual tanah ditanami olehpetani,namundi sisi lainjugamasihdiklaimdanjugamasihdikelolaolehpihakperkebunan.PetaniDesaSei Litur Tasikmelakukankompromidenganmandorsecaraindividual.Kompromidianggaplebi hmenguntungkanbagimasyarakatdibandingdenganmelakukantindakankekerasan. Universitas sumatera utara