59
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Penelitian
Analisis butir soal bertujuan untuk mengetahui bagaimana validitas isi, reliabilitas, daya pembeda, tingkat kesukaran, dan efektivitas pengecoh
soal. Analisis dilakukan pada soal UAS genap pilihan ganda Tahun Pelajaran 20142015 mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas IV SD. Penelitian
dilakukan pada 28 SD yang terdiri dari 24 SD Negeri dan 4 SD Swasta di Kecamatan Depok, Sleman.
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif. Data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui dua metode, yaitu dokumentasi dan wawancara.
Dokumentasi dalam penelitian ini berupa instrumen soal, lembar jawaban siswa, dan kunci jawaban UAS semester tahun pelajaran 20142015 mata
pelajaran Bahasa Indonesia kelas IV SD. Sedangkan wawancara digunakan sebagai metode untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan cara bertanya
secara langsung untuk mendapatkan informasi yang diinginkan. Informasi yang didapatkan oleh peneliti yaitu berkaitan dengan analisis butir soal di
Kecamatan Depok, Sleman. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa check list. Check list tersebut di dalamnya berisi nama-nama SD yang
diteliti, baik SD Negeri maupun SD Swasta di Kecamatan Depok, Sleman. Selain itu, di dalamnya juga terdapat kolom dokumen berupa soal, jawaban
siswa, dan kunci jawaban UAS tahun pelajaran 20142015 mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas IV SD.
B. Hasil Penelitian
Pada bagian ini akan dipaparkan hasil dari analisis butir soal UAS genap pilihan ganda Tahun Pelajaran 20142015 mata pelajaran Bahasa Indonesia
kelas IV SD di Kecamatan Depok. Berikut merupakan hasil dari analisis butir
soal:
1. Validitas Isi
Validitas isi bertujuan untuk menunjukkan sejauhmana soal-soal dalam tes mencakup keseluruhan kawasan isi yang hendak diukur oleh tes itu
Azwar 1996: 175. Untuk pengujian validitas isi dapat dibantu dengan menggunakan kisi-kisi instrumen, atau matrik pengembangan instrumen.
Dalam kisi-kisi terdapat variabel yang diteliti, Indikator sebagai tolok ukur dan nomor butir pertanyaan atau pernyataan yang telah dijabarkan
dari Indikator Sugiyono: 2014: 182. Kusaeri 2014: 54 menyatakan bahwa validitas dapat dicapai apabila selama pengkonstruksian atau
pengembangan instrumen penilaian disesuaikan dengan kisi-kisi. Artinya, perlu adanya keselarasan antara item yang ada pada instrumen
penilaian dengan kisi-kisi. Tabel dalam pengujian validitas isi terdapat pada halaman berikut ini halaman 61:
Tabel 4.1 Tabel Validitas Isi
No. Soal
Indikator Keputusan
Pembahasan
1 Terdapat teks bacaan
untuk soal nomor 1-5 Mengapa
orang tua
siswa menyambut
gembira adanya
kelompok belajar? Orang
tua siswa
menyambut gembira
adanya kelompok
belajar karena... 7.1.3 Menjawab
pertanyaan yang
berhubung an dengan
teks. Valid
Butir soal nomor satu
sesuai dengam Indikator
yang terdapat
pada Kompetensi Dasar 7.
2 Apa yang menandai
mereka disiplin waktu pada
saat belajar
kelompok? 7.1.3 Menjawab
pertanyaan yang
berhubung an dengan
teks. Valid
Butir soal nomor dua
sesuai dengam Indikator
yang terdapat
pada Kompetensi Dasar 7.
3 Siapa
yang senang
melihat kenaikan
prestasi siswanya? 7.1.3 Menjawab
pertanyaan yang
berhubung an dengan
teks. Valid
Butir soal nomor tiga
sesuai dengam Indikator
yang terdapat
pada Kompetensi Dasar 7.
4 Kapan
biasanya mereka
belajar bersama?
Mereka belajar bersama tiap...
7.1.3 Menjawab pertanyaan
yang berhubung
an dengan teks.
Valid Butir soal nomor
empat sesuai
dengam Indikator yang
terdapat pada Kompetensi
Dasar 7.
5 Bagaimana
perasaan Ana, Rina, Doni, dan
Edo dengan adanya kelompok belajar?
7.1.3 Menjawab pertanyaan
yang berhubung
an dengan teks.
Valid Butir soal nomor
lima sesuai
dengam Indikator yang
terdapat pada Kompetensi
Dasar 7.
6 Setiap tanggal 2 Mei
diadakan upacara di sekolah-sekolah dan di
Dinas Pendidikan
untuk memperingati
Hardiknas. Melalui
upacara, kita kembali diingatkan
tentang perjuangan Ki Hajar
Dewantara untuk
mengajarkan pendidikan. Kita juga
harus berusaha untuk meningkatkan kualitas
pendidikan
di Indonesia. Isi paragraf
di atas adalah... 7.1.3 Menjawab
pertanyaan yang
berhubung an dengan
teks. Valid
Butir soal nomor enam
sesuai dengam Indikator
yang terdapat
pada Kompetensi Dasar 7.
No. Soal
Indikator Keputusan
Pembahasan
7 Zaman
ini disebut
zaman teknologi. Apa pun yang kita pakai
atau kita makan ada kaitannya
dengan teknologi.
Pakaian yang
kita kenakan,
semua hasil
olahan pabrik,
mulai dari
mesin pintal, tenun, dan
mesin jahit.
Sebelum itu,
kapas ditanam
dengan menerapkan teknologi
pertanian. Judul
yang sesuai
untuk bacaan di atas adalah...
7.1.3 Menjawab pertanyaan
yang berhubung
an dengan teks.
Valid Butir soal nomor
tujuh sesuai dengam Indikator
yang terdapat pada Kompetensi
Dasar 7.
8 Adik bersepatu hitam.
Awalan ber- pada kata bersepatu mempunyai
arti... 8.1.5 Memper-
hatikan ejaan dan
tanda baca yang
sesuai. Valid
Butir soal nomor delapan
sesuai dengam Indikator
yang terdapat
pada Kompetensi Dasar 8.
9 Hari lomba adu bakat
itu pun
tiba. Aku
mendapat giliran
setelah Sofi. Ketika tiba giliranku, keringat
dingin mulai
membasahi seluruh
tubuhku. Aku benar- benar merasa gugup
saat berada di atas panggung.
Kalimat utama paragraf di atas adalah kalimat...
7.1.1Mene- mukan
kalimat utama pada
tiap paragraf
melalui membaca
intensif.
Valid Butir soal nomor
sembilan sesuai dengam Indikator
yang terdapat pada Kompetensi
Dasar 7.
10 Terdapat paragraf
untuk menjawab soal nomor 10 dan 11
Ringkasan paragraf di atas adalah...
7.1.5 Meringkas teks
dengan kalimat
runtut. Valid
Butir soal nomor sepuuh
sesuai dengam Indikator
yang terdapat
pada Kompetensi Dasar 7.
11 Tema paragraf di atas
adalah... 8.1.2 Menen-
tukan tema karangan.
Valid Butir soal nomor
sebelas sesuai
dengam Indikator yang
terdapat pada Kompetensi
Dasar 8.
No. Soal
Indikator Keputusan
Pembahasan
12 Di Yogyakarta masih
ada alat transportasi tradisional
yang bernama dokar. Dokar
adalah nama kendaraan yang ditarik oleh kuda.
Perjalanan naik dokar lebih
menarik dan
menyenangkan karena pelan-pelan dan tidak
ada ribut. Dengan naik dokar,
kita bisa
menikmati suasana
perjalanan. Ide pokok paragraf
tersebut adalah...
Tidak sesuai dengan
Indikator yang ada
Tidak Valid
Butir soal nomor dua belas tidak
sesuai dengan Indikator yang
ada.
13 Pameran
Potensi Daerah di Sleman lebih
difokuskan untuk
memperkenalkan berbagai
produk ekonomi
daerah terutama Usaha Kecil
Menengah UKM.
Arti kata
produk adalah...
7.1.6 Mengi- dentifikasi
kata-kata sukar
Valid Butir soal nomor
tiga belas sesuai dengam Indikator
yang terdapat
pada Kompetensi Dasar 7.
14 Terdapat teks untuk
menjawab soal nomor 14-16
Kegiatan apa
yang akan dilakukan oleh
SD Nyaman? 7.1.3 Menjawab
pertanyaan yang
berhubung an dengan
teks Valid
Butir soal nomor empat
belas sesuai
dengam Indikator
yang terdapat
pada Kompetensi Dasar
7.
15 Kepada siapakah
pengumuman tersebut ditujukan?
7.1.3 Menjawab pertanyaan
yang berhubung
an dengan teks
Valid Butir soal nomor
lima belas sesuai dengam Indikator
yang terdapat
pada Kompetensi Dasar 7.
16 Apa maksud
pengumuman tersebut dibuat?
7.1.3 Menjawab pertanyaan
yang berhubung
an dengan teks
Valid Butir soal nomor
enam belas sesuai dengam Indikator
yang terdapat
pada Kompetensi Dasar 7.
No. Soal
Indikator Keputusan
Pembahasan
17 Diumumkan...semua
siswa SD
Harapan. Bahwa dalam rangka
memperingati Hari
Pendidikan Nasional,
Sanggar Seni
“Gempita” SD Harapan mengadakan
lomba melukis untuk siswa.
Kata yang tepat untuk melengkapi
kalimat pengumuman di atas
adalah... 7.1.3 Menjawab
Pertanyaa n yang
berhubung an dengan
teks Valid
Butir soal nomor tujuh belas sesuai
dengam Indikator yang
terdapat pada Kompetensi
Dasar 7.
18 Pergi ke pasar membeli
mentimun Mentimun
muda rasanya segar
Dari pada
duduk melamun
Lebih baik kita belajar Isi
pantun di
atas adalah...
6.1.5 Menjawab pertanyaan
tentang isi pantun
Valid Butir soal nomor
delapan belas
sesuai dengam
Indikator yang
terdapat pada
Kompetensi Dasar 6.
19 Anak
ayam turun
sepuluh Mati
satu tinggal
sembilan Mencari ilmu sungguh-
sungguh Jangan
sampai ketinggalan
Kalimat sampiran
pantun di atas adalah... 6.1.5 Menjawab
Pertanya- an tentang
isi pantun Valid
Butir soal nomor sembilan
belas sesuai
dengam Indikator
yang terdapat
pada Kompetensi Dasar
6.
20 Terang bulan terang
bercahaya Cahaya memancar ke
Tanjung Jati Jikalau hendak hidup
bahagia Beramal
ibadat sebelum mati
Pantun di atas termasuk pantun...
5.2.4 Menjelas- kan isi
pantun dengan
cara menjawab
pertanyaan Valid
Butir soal nomor dua puluh sesuai
dengam Indikator yang terdapat
pada Kompetensi Dasar 5.
21 Tinggi rendahnya suara
saat membaca pantun disebut...
6.1.5 Menjawab pertanyaan
tentang isi pantun
Valid Butir soal nomor
dua puluh satu sesuai
dengam Indikator
yang terdapat
pada Kompetensi Dasar
6.
No. Soal
Indikator Keputusan
Pembahasan
22 Setiap hari Sabtu sore,
anggota pramuka SD Unggul mengadakan
latihan pramuka. Latihan dimulai pukul
tiga dan selesai pukul lima. Latihan itu
dilakukan sore hari karena pagi hari
berlangsung kegiatan belajar. Meskipun
begitu, mereka tetap semangat mengikuti
laihan pramuka. Topik paragraf di atas
adalah...
8.1.2 Menen- tukan tema
karangan. Valid
Butir soal nomor dua puluh dua
sesuai dengam Indikator yang
terdapat pada Kompetensi Dasar
8.
23 Penggunaan tanda baca
koma , yang tepat terdapat pada kalimat...
8.1.5 Memper- hatikan
ejaan dan tanda
baca yang
sesuai. Valid
Butir soal nomor dua puluh sesuai
dengam Indikator yang terdapat
pada Kompetensi Dasar 8.
24 Nanda siram tanaman
di kebun. Kata di dalam kurung yang
tepat adalah... 8.1.5 Memper-
Hatikan ejaan
dan tanda baca
yang sesuai.
Valid Butir soal nomor
dua puluh empat sesuai dengam
Indikator yang terdapat pada
Kompetensi Dasar 8.
25 Reni tetap berangkat ke
sekolah...hujan deras. Kata hubung yang tepat
untuk melengkapi kalimat di atas adalah...
8.1.5 Memper- hatikan
ejaan dan tanda
baca yang sesuai.
Valid Butir soal nomor
dua puluh lima sesuai
dengam Indikator
yang terdapat
pada Kompetensi Dasar
8.
26 1 Setiap liburan ia
gunakan untuk
memancing. 2 Kadang-kadang ia
pergi ke
tempat pemancingan bersama
teman-temannya. 3
Gusta gemar
memancing. 4 Ia biasa memancing
di sungai
dekat rumahnya.
Urutan kalimat yang tepat
agar menjadi
paragraf yang
padu adalah...
8.1.4 Mengem- bangkan
karangan menjadi
karangan yang
padu. Valid
Butir soal nomor dua puluh enam
sesuai dengam Indikator yang
terdapat pada Kompetensi Dasar
8.
No. Soal
Indikator Keputusan
Pembahasan
28 Diberitahukan kepada
siswa kelas IV SD Maju yang mengikuti
ekstrakurikuler pramuka.
Penggalan pengumuman di atas
merupakan bagian... 5.1.4 Menulis-
kan isi pengumu
man ke dalam
beberapa kalimat.
Valid Butir soal nomor
dua puluh delapan sesuai dengam
Indikator yang terdapat pada
Kompetensi Dasar 5.
29 Jalan-jalan ke Pasar
Minggu Jalan hingga ke Pasar
Raya ...
... Kalimat
yang tepat
untuk melengkapi isi pantun di atas adalah...
6.1.5 Siswa menjawab
pertanyaan tentang isi
pantun Valid
Butir soal nomor dua puluh
sembilan sesuai dengam Indikator
yang terdapat pada Kompetensi
Dasar 6.
30 Kalau kamu pergi ke
pasar Jangan lupa membeli
cabai Kalau
kamu rajin
belajar Cita-cita pasti tercapai
Tema pantun di atas adalah...
6.1.5 Siswa Menjawab
pertanyaan tentang isi
pantun Valid
Butir soal nomor tiga puluh sesuai
dengam Indikator yang terdapat
pada Kompetensi Dasar 6.
Tabel 4.1 memaparkan hasil pengujian validitas isi dengan cara mencocokkan antara butir soal dengan Indikator. Pada butir soal nomor
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 14, 15, dan 16 memiliki kesesuaian dengan Indikator 7.1.3 yaitu menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan teks sehinga
butir-butir soal tersebut dinyatakan valid berpedoman dari pendapat Purwanto 2009: 120 yang menyatakan bahwa butir-butir THB
dinyatakan valid logically valid apabila setelah mencermati isi butir- butir yang ditulis telah menunjukkan kesesuaian dengan kisi-kisi. Butir
soal nomor 8, 23, 24, dan 25 memiliki kesesuaian dengan Indikator 8.1.5 yaitu memperhatikan ejaan dan tanda baca yang sesuai, dengan demikian
butir-butir soal tersebut dinyatakan valid. Butir soal nomor 9 memiliki kesesuaian dengan Indikator 7.1.1 yaitu menemukan kalimat utama pada
tiap paragraf melalui membaca intensif dan butir soal tersebut dinyakatan valid. Butir soal nomor 10 memiliki kesesuaian dengan Indikator 7.1.5
yaitu meringkas teks dengan kalimat runtut dan butir soal tersebut dinyatakan valid. Butir soal nomor 11 dan 22 memiliki kesesuaian
dengan Indikator 8.1.2 yaitu menentukan tema karangan dengan demikian butir-butir soal tersebut dinyatakan valid.
Butir soal nomor 12 tidak memiliki kesesuaian dengan Indikator manapun yang tidak terdapat pada KD manapun, sehingga soal tersebut
dianggap tidak valid. Butir soal nomor 13 memiliki kesesuaian dengan Indikator 7.1.6 yaitu mengidentifikasi kata-kata sukar dan butir soal
tersebut dinyatakan valid. Butir soal nomor 18, 19, 21, 29, dan 30 memiliki kesesuaian dengan Indikator 6.1.5 yaitu menjawab pertanyaan
tentang isi pantun, dengan demikian butir-butir soal tersebut dinyatakan valid. Butir soal nomor 20 memiliki kesesuaian dengan Indikator 5.2.4
yaitu menjelaskan isi pantun dengan cara menjawab pertanyaan dan butir soal tersebut dinyatakan valid. Butir soal nomor 26 memiliki kesesuaian
dengan Indikator 8.1.4 yaitu mengembangkan kerangan menjadi karangan yang padu dan butir soal tersebut dinyatakan valid. Kemudian
butir soal nomor 27 dan 28 memiliki kesesuaian dengan Indikator 5.1.4 yaitu menuliskan isi pengumuman ke dalam beberapa kalimat sehingga
butir-butir soal tersebut juga dinyatakan valid. Jadi, validitas isi pada butir soal pada UAS genap tahun pelajaran 20142015 mata pelajaran
Bahasa Indonesia kelas IV SD di Kecamatan Depok memiliki 29 butir soal yang valid karena memiliki kesesuaian dengan kisi-kisi yang berisi
SK, KD, dan Indikator serta 1 butir soal yang tidak valid karena soal tidak sesuai dengan SK, KD, dan Indikator. Dari hasil tersebut
didapatkan persentase sebagai berikut: Tabel 4.2 Hasil Persentase Validitas isi
Kategori Butir Soal
Jumlah Persentase
Valid 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 13, 14, 15, 16,
17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30.
29 96,7
Tidak Valid
12 1
3,3 Total
30 100
Tabel di atas memaparkan hasil persentase validitas isi yang terdiri dari dua kategori yaitu kategori valid dan tidak valid. Butir soal
yang valid berjumlah 29 butir yaitu butir soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29,
dan 30 yang memiliki hasil persentase sebesar 96,7. Butir soal yang tidak valid hanya terdiri dari satu soal yakni soal nomor 12 dengan hasil
persentase sebesar 3,3. Untuk lebih jelasnya lagi, dapat dilihat pada pie chart berikut ini:
Gambar 4.1 Pie Chart Validitas Isi
Validitas Isi
Valid 96,7 Tidak Valid 3,3
Warna biru yang mendominasi pada gambar 4.1 menyimbolkan kategori valid pada analisis validitas isi butir soal. Kategori tersebut
memiliki persentase 96,7. Warna merah pada pie chart menyimbolkan kategori tidak valid pada analisis validitas isi butir soal yang memiliki
persentase sebesar 3,3. Dengan demikian, soal UAS pilihan ganda Bahasa Indonesia kelas IV sebagian besar memiliki validitas isi yang
valid dengan perolehan hasil persentase sebesar 96,7.
2. Reliabilitas
Dalam suatu pengukuran pada sistem evaluasi tidak hanya validitas saja yang berkaitan erat, namun reliabilitas juga memiliki
hubungan yang sangat baik. Reliabilitas memiliki tujuan untuk mengetahui apakah suatu tes teliti dan dapat dipercaya sesuai dengan
kriteria yang telah ditetapkan. Basuki dan Hariyanto 2014: 119 membagi kategori koefisien reliabilitas menjadi lima kelompok, yaitu
amat rendah, rendah, cukup, tinggi, dan amat tinggi. Rincian dari kategori tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.3 Kategori Koefisien Reliabilitas
Korelasi Reliabilitas Kategori
0,00 ≤ r ≤ 0,19
Amat rendah 0,20 ≤ r ≤ 0,39
Rendah 0,40 ≤ r ≤ 0,69
Cukup 0,70 ≤ r ≤ 0,89
Tinggi 0,90 ≤ r ≤ 1,00
Amat tinggi
Sumber: Basuki dan Hariyanto 2014: 119 Tabel 4.3 menjelaskan bahwa apabila r pada suatu soal
menunjukkan koefisien di antara 0,00 ≤ r ≤ 0,19 maka soal memiliki
reliabilitas yang amat rendah. Apabila r pada suatu soal menunjukkan koefisien di antara
0,20 ≤ r ≤ 0,39 maka soal memiliki reliabilitas yang rendah. Apabila r pada suatu soal menunjukkan koefisien di antara 0,40
≤ r ≤ 0,69 maka soal memiliki reliabilitas yang cukup. Apabila r pada suatu soal menunjukkan koefisien
di antara 0,70 ≤ r ≤ 0,89 maka soal memiliki reliabilitas yang tinggi. Apabila r pada suatu soal menunjukkan
koefisien di antara 0,90 ≤ r ≤ 1,00 maka soal memiliki reliabilitas yang
amat tinggi. Berikut ini merupakan hasil reliabilitas butir soal pilihan ganda UAS
Bahasa Indonesia Kelas IV dengan bantuan program Item and Test Analysis ITEMAN :
Tabel 4.4 Reliability Statistics
Alpha N of Items
0,777 30
Tabel 4.4 menunjukkan bahwa butir soal pada UAS tahun pelajaran 20142015 mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas IV SD yang
terdiri dari 30 butir soal dapat dikatakan reliabel dengan kategori tinggi, karena memiliki koefisien reliabilitas sebesar 0,777. Menurut Basuki dan
Hariyanto 2014: 119 Apabila reliabilitas pada suatu soal menunjukkan koefisien
di antara 0,70 ≤ r ≤ 0,89 maka korelasi soal memiliki reliabilitas yang tinggi. Hasil ini mengandung arti bahwa tes ini tersusun
oleh butir-butir soal yang mampu menunjukkan keajegan hasil atas pengukuran yang dilakukan.
3. Tingkat Kesukaran
Analisis tingkat kesukaran digunakan untuk mengukur seberapa besar derajat kesukaran suatu soal Arifin, 2009: 266. Kriteria untuk
menentukan rentang tingkat kesukaran sedang sangat tergantung jumlah kategori yang diinginkan. Purwanto 2009: 101 mengelompokkan
tingkat kesukaran dalam lima kategori yaitu sangat sukar, sukar, sedang, mudah, dan sangat mudah. Butir soal dapat dikatakan sedang apabila
indeks tingkat kesukaran berada di antara 0,40 - 0,59. Secara lebih detailnya pengelompokan rentang tingkat kesukaran dapat dilihat pada
tabel di bawah ini: Tabel 4.5 Kategori Tingkat Kesukaran
Rentang Tingkat Kesukaran Kategori
0,00 - 0,19 Sangat Sukar
0,20 - 0,39 Sukar
0,40 - 0,59 Sedang
0,60 - 0,79 Mudah
0,80 - 1,00 Sangat Mudah
Sumber: Purwanto 2009: 101 Berdasarkan tabel 4.5, dapat dijelaskan bahwa tingkat kesukaran
terdiri dari lima kategori yaitu sangat sukar, sukar, sedang, mudah, dan sangat mudah. Tingkat kesukaran dalam kategori sangat sukar memiliki
indeks kesukaran antara 0,00-0,19, tingkat kesukaran dalam kategori sukar memiliki indeks kesukaran antara 0,20-0,39, sedangkan tingkat
kesukaran dalam kategori sedang memiliki indeks kesukaran antara 0,40- 0,59, tingkat kesukaran dalam kategori mudah memiliki indeks
kesukaran antara 0,60-0,79, sedangkan tingkat kesukaran dalam kategori sangat mudah memiliki indeks kesukaran antara 0,80-1,00. Berikut
merupakan contoh hasil penghitungan tingkat kesukaran pada butir soal PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
nomor 11 dengan berpedoman pada rumus yang dikemukakan oleh Arikunto 2012: 223:
B pada rumus di atas memiliki keterangan sebagai jawaban yang benar, dan JS merupakan keterangan jumlah siswa yang mengikuti tes. Jadi,
tingkat kesukaran pada nomor 11 memiliki indeks sebesar 0,444 dengan kategori sedang. Berikut hasil tingkat kesukaran pada nomor 11 jika
dilihat dari Output ITEMAN:
Gambar 4.2 Output ITEMAN Tingkat Kesukaran Nomor 11 Bagian yang dilingkari pada gambar 4.2 merupakan indeks kesukaran
pada butir soal nomor 11. Pada gambar di atas menunjukkan Prop. Correct sebesar 0,444 yang merupakan tingkat kesukaran dengan
kategori sedang. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Contoh berikutnya adalah penghitungan tingkat kesukaran pada butir soal nomor 14, yaitu sebagai berikut:
Jadi, tingkat kesukaran pada nomor 14 memiliki indeks sebesar 0,85 dengan kategori sangat mudah. Berikut hasil tingkat kesukaran pada
nomor 14 jika dilihat dari Output ITEMAN:
Gambar 4.3 Output ITEMAN tingkat kesukaran nomor 14
Bagian yang dilingkari pada gambar 4.3 merupakan indeks kesukaran pada butir soal nomor 14. Pada gambar di atas menunjukkan Prop.
Correct sebesar 0,850 yang merupakan tingkat kesukaran dengan kategori sedang.
Untuk tingkat kesukaran pada butir soal lainnya dihitung dengan bantuan program ITEMAN, yaitu dengan hasil sebagai berikut halaman 74:
Tabel 4.6 Hasil Tingkat Kesukaran
No. Butir Prop. Correct
Kategori 1
0,790 Mudah
2 0,549
Sedang 3
0,655 Mudah
4 0,963
Sangat Mudah 5
0,975 Sangat Mudah
6 0,754
Mudah 7
0,920 Sangat Mudah
8 0,840
Sangat Mudah 9
0,683 Mudah
10 0,451
Sedang 11
0,444 Sedang
12 0,248
Sukar 13
0,273 Sukar
14 0,850
Sangat Mudah 15
0,934 Sangat Mudah
16 0,294
Sukar 17
0,761 Mudah
18 0,835
Sangat Mudah 19
0,774 Mudah
20 0,850
Sangat Mudah 21
0,551 Sedang
22 0,769
Mudah 23
0,845 Sangat Mudah
24 0,922
Sangat Mudah 25
0,939 Sangat Mudah
26 0,635
Mudah 27
0,668 Mudah
28 0,267
Sukar 29
0,841 Sangat Mudah
30 0,268
Sukar
Berdasarkan tabel 4.6 dapat dinyatakan bahwa pada butir soal nomor 1, 3, 6, 9, 17, 19, 22, 26, dan 27 memiliki tingkat kesukaran dalam
kategori mudah, kemudian butir soal nomor 2, 10, 11, dan 21 memiliki tingkat kesukaran dalam kategori sedang, sedangkan butir soal nomor 4,
5, 7, 8, 14, 15, 18, 20, 23, 24, 25, dan 29 memiliki tingkat kesukaran dalam kategori sangat mudah, dan pada butir soal nomor 12, 13, 16, 28,
dan 30 memiliki tingkat kesukaran dalam kategori sukar. Pada pengelompokan berdasarkan kategori milik Purwanto 2009: 101 ini
disimpulkan bahwa 12 butir soal UAS pilihan ganda Bahasa Indonesia kelas IV memiliki tingkat kesukaran dengan kategori sangat mudah, 9
butir soal memiliki tingkat kesukaran dengan kategori mudah, 4 butir memiliki tingkat kesukaran dengan kategori sedang, dan 5 butir soal
memiliki tingkat kesukaran dengan kategori sukar. Hasil dari pengelompokan kategori tersebut dapat dilihat melalui persentase sebagai
berikut: Tabel 4.7 Hasil Persentase Tingkat Kesukaran
Kategori Butir Soal
Jumlah Persentase
Sukar 12, 13, 16, 28, 30.
5 16,7
Sedang 2, 10, 11, 21.
4 13,3
Mudah 1, 3, 6, 9, 17, 19, 22, 26, 27.
9 30
Sangat Mudah 4, 5, 7, 8, 14, 15, 18, 20, 23, 24, 25,
29. 12
40 Total
30 100
Tabel di atas menjelaskan bahwa butir soal pada nomor 12, 13, 16, 28, dan 30 memiliki tingkat kesukaran dalam kategori sukar dengan
nilai persentase 16,7, kemudian butir soal nomor 2, 10, 11, dan 21 memiliki tingkat kesukaran dalam kategori sedang dengan nilai
persentase 13,3, sedangkan butir soal pada nomor 1, 3, 6, 9, 17, 19, 22, 26, dan 27 memiliki tingkat kesukaran dalam kategori mudah dengan
nilai persentase 30, dan butir soal pada nomor 4, 5, 7, 8, 14, 15, 18, 20, 23, 24, 25, dan 29 memiliki tingkat kesukaran dalam kategori sangat
mudah dengan nilai persentase 40. Dari persentase tersebut dapat dilihat melalui pie chart yang terdapat pada halaman 76.
Gambar 4.4 Pie Chart Tingkat Kesukaran Warna ungu pada pie chart merupakan simbol warna dari tingkat
kesukaran dengan kategori sangat mudah. Kategori pada tingkat kesukaran ini merupakan kategori yang paling banyak dijumpai pada
butir soal UAS genap pilihan ganda Bahasa Indonesia kelas IV karena memiliki persentase paling banyak yaitu 40. Kemudian ketegori kedua
yang mendominasi pada pie chart adalah kategori mudah yang disimbolkan dengan warna hijau yang berpersentase 30. Kategori
ketiga merupakan kategori sukar yang disimbolkan dengan warna biru yang memiliki nilai persentase 16,7. Kategori terakhir adalah kategori
sedang yang disimbolkan dengan warna merah. Kategori sedang memiliki persentase yang paling sedikit yaitu hanya 13,3.
4. Daya Beda
Daya beda merupakan kemampuan butir soal dapat membedakan antara peserta didik yang telah menguasai materi yang ditanyakan dan
peserta didik yang belum menguasai materi yang diujikan Kusaeri
Tingkat Kesukaran
Sukar 16,7 Sedang 13,3
Mudah 30 Sangat Mudah 40
Suprananto, 2012: 175. Arikunto 2012: 226 menyatakan bahwa angka yang menunjukkan besarnya daya beda disebut indeks daya beda.
Kriteria daya beda pada penelitian ini berpedoman pada pendapat Ebel dalam Azwar, 1996 yaitu dipaparkan pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.8 Kategori Daya Beda
Indeks Daya Beda Kategori
0,40 - 1,00 Sangat Memuaskan
0,30 - 0,39 Memuaskan
0,20 - 0,29 Tidak Memuaskan
0,00 - 0,19 Sangat Tidak Memuaskan
Sumber: Ebel dalam Azwar, 1996 Tabel di atas memaparkan bahwa jika indeks daya beda pada butir
soal lebih dari 0,40 maka butir soal dinyatakan bagus sekali. Apabila indeks daya beda berkisar antara 0,30-0,39 maka daya beda pada butir
soal lumayan bagus tetapi mungkin masih perlu peningkatan, apabila indeks daya beda berkisar antara 0,20-0,29 maka belum memuaskan dan
perlu diperbaiki, dan apabila indeks daya beda 0,20 maka butir soal jelek dan harus dibuang. Berikut merupakan penghitungan daya beda
pada butir soal nomor 11 yang berpedoman dari rumus Azwar 1996: 138:
d d
d =
0,58 - 0,31
d =
0,270
Penghitungan daya beda pada rumus di atas memaparkan banyaknya jumlah penjawab soal dengan benar dari kelompok tinggi N
iT
yaitu sebanyak 143 siswa, banyaknya penjawab dari kelompok tinggi N
T
yaitu sebanyak 247 siswa, banyaknya penjawab soal dengan benar dari kelompok rendah N
iR
yaitu sebanyak 78 siswa, dan banyaknya penjawab dari kelompok rendah NR yaitu sebanyak 247 siswa. Dengan
rumus yang berpedoman dari Azwar 1996:138 tersebut, di dapatkan hasil bahwa butir soal nomor 11 memiliki daya beda sebesar 0,27 dengan
kategori belum memuaskan. Perolehan hasil pengelompokkan pada siswa kelompok tinggi dan
siswa kelompok rendah didapatkan dari Azwar 1996: 133 yang berpendapat bahwa untuk memperoleh siswa kelompok tinggi yaitu
dengan cara mengambil 27 dari jumlah seluruh siswa yang memiliki skor tertinggi, untuk memperoleh siswa kelompok rendah yaitu dengan
cara mengambil 27 dari jumlah seluruh siswa yang memiliki skor terendah, dan dari 46 keseluruhan siswa yang memiliki skor di tengah-
tengan tidak diikutsertakan dalam analisis. Hasil pengelompokan siswa yang termasuk dalam kelompok tinggi dan kelompok rendah terdapat
pada lampiran 10 yang dibantu dengan program Microsoft Excel. Suatu soal yang terlalu sukar sehingga tidak seorang pun yang
dapat menjawabnya dengan benar, yaitu p=0 tidak akan mempunyai daya beda. Namun, apabila suatu soal memiliki indeks kesukaran sebesar 0,5
kategori sedang pun belum tentu daya bedanya juga baik Azwar, 1996: 140. Hal tersebut terdapat pada butir soal nomor 11 yang memiliki
indeks kesukaran 0.444 berkategori sedang namun memiliki indeks daya beda sebesar 0,270 yang merupakan daya beda dalam kategori
belum memuaskan. Kasus tersebut membuktikan bahwa mengetahui PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
indeks tingkat kesukaran saja belum cukup membuktikan kualitas suatu soal.
Berikut hasil analisis butir soal nomor 11 jika dilihat dari Output ITEMAN:
Gambar 4.5 Output ITEMAN Tingkat Kesukaran dan Daya Beda Pada gambar 4.5 terdapat dua bagian yang dilingkari yaitu hasil Prop.
Correct dan hasil Point Biser. Hasil Prop. Correct atau indeks kesukaran pada butir soal nomor 11 yaitu sebesar 0,444 yang merupakan tingkat
kesukaran dengan kategori sedang dan pada hasil Point Biser menunjukkan indeks sebesar 0,270 yang merupakan daya beda dengan
kategori belum memuaskan. Hasil daya beda pada butir soal lainnya berdasarkan Output ITEMAN
terdapat pada tabel 4.9 di halaman 80. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.9 Indeks Daya Beda
No. Butir Point Biser
Kategori 1
0,327 Lumayan Bagus
2 0,550
Bagus Sekali 3
0,416 Bagus Sekali
4 0,432
Bagus Sekali 5
0,410 Bagus Sekali
6 0,323
Lumayan Bagus 7
0,424 Bagus Sekali
8 0,392
Lumayan Bagus 9
0,329 Lumayan Bagus
10 0,328
Lumayan Bagus 11
0,270 Belum Memuaskan
12 0,268
Belum Memuaskan 13
0,344 Lumayan Bagus
14 0,401
Bagus Sekali 15
0,458 Bagus Sekali
16 0,337
Lumayan Bagus 17
0,440 Bagus Sekali
18 0,498
Bagus Sekali 19
0,413 Bagus Sekali
20 0,468
Bagus Sekali 21
0,357 Lumayan Bagus
22 0,397
Lumayan Bagus 23
0,427 Bagus Sekali
24 0,458
Bagus Sekali 25
0,461 Bagus Sekali
26 0,358
Lumayan Bagus 27
0,294 Belum Memuaskan
28 0,340
Lumayan Bagus 29
0,451 Bagus Sekali
30 0,292
Belum Memuaskan
, Berpedoman dari pendapat Ebel dalam Azwar, 1996 tabel 4.9
menerangkan bahwa daya beda pada 11 butir soal yaitu pada nomor 1, 6, 8, 9, 10, 13, 16, 21, 22, 26, dan 28 dinyatakan lumayan bagus, karena
butir soal pada nomor-nomor tersebut memiliki indeks antara 0,30-0,39. Daya beda pada 15 butir soal yaitu pada nomor 2, 3, 4, 5, 7, 14, 15, 17,
18, 19, 20, 23, 24, 25, dan 29 dinyatakan bagus sekali, karena memiliki indeks deskriminasi lebih dari 0,40. Daya beda pada 4 butir soal yaitu
nomor 11, 12, 27, dan 30 dinyatakan belum memuaskan, karena indeks deskriminasi pada soal-soal tersebut berkisar antara 0,20-0,29. Dalam
analisis daya beda pada tes ini tidak memiliki butir soal yang berklasifikasi jelek, karena pada butir-butir pilihan ganda dari nomor 1-
30 tidak ada yang memiliki indeks deskriminasi di bawah 0,20. Dari hasil tersebut dapat dilihat persentase kategori daya beda sebagai berikut:
Tabel 4.10 Hasil Persentase Daya Beda
Kategori Butir Soal
Jumlah Persentase
Lumayan Bagus 1, 6, 8, 9, 10, 13, 16, 21, 22, 26,
28. 11
36,7 Bagus Sekali
2, 3, 4, 5, 7, 14, 15, 17, 18, 19, 20, 23, 24, 25, 29.
15 50
Belum Memuaskan 11, 12, 27, 30.
4 13,3
Total 30
100
Tabel di atas menjelaskan bahwa butir soal pada nomor 1, 6, 8, 9, 10, 13, 16, 21, 22, 26, dan 28 memiliki daya beda yang berkategori
lumayan bagus dengan persentase 36,7. Kemudian pada butir soal nomor 2, 3, 4, 5, 7, 14, 15, 17, 18, 19, 20, 23, 24, 25, dan 29 memiliki
daya beda yang berkategori bagus sekali dengan persentase 50, sedangkan pada butir soal nomor 11, 12, 27, 30 memiliki daya beda yang
berkategori belum memuaskan dengan persentase 13,3. Hasil tersebut dapat disederhanakan melalui pie chart berikut ini:
Gambar 4.6 Pie Chart Daya Beda
Daya Beda
Lumayan Bagus 36,7 Bagus Sekali 50
Belum Memuaskan 13,3
Warna merah yang mendominasi pada pie chart di atas menyimbolkan kategori bagus sekali pada analisis daya beda butir soal.
Kategori tersebut memiliki persentase 50 dan lebih tinggi dibanding kategori lain. Warna biru menyimbolkan kategori daya beda lumayan
bagus dengan hasil persentase sebesar 36,7. Warna hijau menyimbolkan daya beda dengan kategori kurang memuaskan dengan
hasil persentase sebesar 13,3.
5. Efektivitas Pengecoh
Efektivitas Pengecoh digunakan untuk mengetahui berfungsi tidaknya pengecoh atau distraktor jawaban yang tersedia Kunandar,
2013: 241. Arikunto 2012: 234 memaparkan bahwa suatu pegecoh dikatakan berfungsi dengan baik jika paling sedikit dipilih oleh 5
pengikut tes. Dengan bantuan program ITEMAN, hasil efektivitas pengecoh pada butir soal pilihan ganda UAS Bahasa Indonesia kelas IV
dapat dilihat pada tabel 4.11 di halaman 83. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.11 Hasil Efektivitas Pengecoh
No. Butir
Prop. Endorsing Hasil
Persentase Kategori
1 A 0,790
79 Kunci Jawaban
B 0,040 4
Pengecoh tidak berfungsi dengan baik C 0,104
10,4 Pengecoh berfungsi dengan baik
D 0,056 5,6
Pengecoh berfungsi dengan baik 2
A 0,018 1,8
Pengecoh tidak berfungsi dengan baik B 0,174
17,4 Pengecoh berfungsi dengan baik
C 0,247 24,7
Pengecoh berfungsi dengan baik D 0,549
54,9 Kunci Jawaban
3 A 0,298
29,8 Pengecoh berfungsi dengan baik
B 0,655 65,5
Kunci jawaban C 0,022
2,2 Pengecoh tidak berfungsi dengan baik
D 0,016 1,6
Pengecoh tidak berfungsi dengan baik 4
A 0,012 1,2
Pengecoh tidak berfungsi dengan baik B 0,012
1,2 Pengecoh tidak berfungsi dengan baik
C 0,963 96,3
Kunci Jawaban D 0,004
4 Pengecoh tidak berfungsi dengan baik
5 A 0,004
4 Pengecoh tidak berfungsi dengan baik
B 0,010 1
Pengecoh tidak berfungsi dengan baik C 0,975
97,5 Kunci jawaban
D 0,001 0,1
Pengecoh tidak berfungsi dengan baik 6
A 0,754 75,4
Kunci Jawaban B 0,085
8,5 Pengecoh berfungsi dengan baik
C 0,096 9,6
Pengecoh berfungsi dengan baik D 0,055
5,5 Pengecoh berfungsi dengan baik
7 A 0,920
92 Kunci Jawaban
B 0,018 1,8
Pengecoh tidak berfungsi dengan baik C 0,038
3,8 Pengecoh tidak berfungsi dengan baik
D 0.014 1,4
Pengecoh tidak berfungsi dengan baik 8
A 0,111 11,1
Pengecoh berfungsi dengan baik B 0,029
2,9 Pengecoh tidak berfungsi dengan baik
C 0,840 84
Kunci Jawaban D 0,010
1 Pengecoh tidak berfungsi dengan baik
9 A 0,683
68,3 Kunci Jawaban
B 0,144 14,4
Pengecoh berfungsi dengan baik C 0,078
7,8 Pengecoh berfungsi dengan baik
D 0,084 8,4
Pengecoh berfungsi dengan baik 10
A 0,202 20,2
Pengecoh berfungsi dengan baik B 0,065
6,5 Pengecoh berfungsi dengan baik
C 0,272 27,2
Pengecoh berfungsi dengan baik D 0,451
45,1 Kunci Jawaban
No. Butir
Prop. Endorsing Hasil
Persentase Kategori
11 A 0,078
7,8 Pengecoh berfungsi dengan baik
B 0,412 41,2
Pengecoh berfungsi dengan baik C 0,063
6,3 Pengecoh berfungsi dengan baik
D 0,436 43,6
Kunci Jawaban 12
A 0,288 28,8
Pengecoh berfungsi dengan baik B 0,393
39,3 Pengecoh berfungsi dengan baik
C 0,248 24,8
Kunci Jawaban D 0,058
5,8 Pengecoh berfungsi dengan baik
13 A 0,466
46,6 Pengecoh berfungsi dengan baik
B 0,273 27,3
Kunci Jawaban C 0,058
5,8 Pengecoh berfungsi dengan baik
D 0,190 19
Pengecoh berfungsi dengan baik 14
A 0,058 5,8
Pengecoh berfungsi dengan baik B 0,843
84,3 Kunci Jawaban
C 0,021 2,1
Pengecoh tidak berfungsi dengan baik D 0,069
6,9 Pengecoh berfungsi dengan baik
15 A 0,036
3,6 Pengecoh tidak berfungsi dengan baik
B 0,934 93,4
Kunci Jawaban C 0,016
1,6 Pengecoh tidak berfungsi dengan baik
D 0,005 0,5
Pengecoh tidak berfungsi dengan baik 16
A 0,011 1,1
Pengecoh tidak berfungsi dengan baik B 0,294
29,4 Kunci Jawaban
C 0,580 58
Pengecoh berfungsi dengan baik D 0,102
10,2 Pengecoh berfungsi dengan baik
17 A 0,153
15,3 Pengecoh berfungsi dengan baik
B 0,034 3,4
Pengecoh tidak berfungsi dengan baik C 0,761
76,1 Kunci Jawaban
D 0,041 4,1
Pengecoh tidak berfungsi dengan baik 18
A 0,084 8,4
Pengecoh berfungsi dengan baik B 0,062
6,2 Pengecoh berfungsi dengan baik
C 0,835 83,5
Kunci Jawaban D 0,009
0,9 Pengecoh tidak berfungsi dengan baik
19 A 0,774
77,4 Kunci Jawaban
B 0,045 4,5
Pengecoh tidak berfungsi dengan baik C 0,159
15,9 Pengecoh berfungsi dengan baik
D 0,013 1,3
Pengecoh tidak berfungsi dengan baik
20 A 0,054
5,4 Pengecoh berfungsi dengan baik
B 0,850 85
Kunci Jawaban C 0,045
4,5 Pengecoh tidak berfungsi dengan baik
D 0,040 4
Pengecoh tidak berfungsi dengan baik 21
A 0,236 23,6
Pengecoh berfungsi dengan baik B 0,551
55,1 Kunci Jawaban
C 0,075 7,5
Pengecoh berfungsi dengan baik D 0,129
12,9 Pengecoh berfungsi dengan baik
No. Butir
Prop. Endorsing Hasil
Persentase Kategori
22 A 0,146
14,6 Pengecoh berfungsi dengan baik
B 0,061 6,1
Pengecoh berfungsi dengan baik C 0,769
76,9 Kunci Jawaban
D 0,013 1,3
Pengecoh tidak berfungsi dengan baik
23 A 0,845
84,5 Kunci Jawaban
B 0,40 4
Pengecoh tidak berfungsi dengan baik C 0,028
2,8 Pengecoh tidak berfungsi dengan baik
D 0,078 7,8
Pengecoh berfungsi dengan baik
24 A 0,922
92,2 Kunci Jawaban
B 0,025 2,5
Pengecoh tidak berfungsi dengan baik C 0,021
2,1 Pengecoh tidak berfungsi dengan baik
D 0,024 2,4
Pengecoh tidak berfungsi dengan baik
25 A 0,025
2,5 Pengecoh tidak berfungsi dengan baik
B 0,023 2,3
Pengecoh tidak berfungsi dengan baik C 0,939
93,9 Kunci Jawaban
D 0,004 0,4
Pengecoh tidak berfungsi dengan baik
26 A 0,635
63,5 Kunci Jawaban
B 0,264 26,4
Pengecoh berfungsi dengan baik C 0,040
4 Pengecoh tidak berfungsi dengan baik
D 0,051 5,1
Pengecoh berfungsi dengan baik
27 A 0,668
66,8 Kunci Jawaban
B 0,056 5,6
Pengecoh berfungsi dengan baik C 0,087
8,7 Pengecoh berfungsi dengan baik
D 0,180 1,8
Pengecoh tidak berfungsi dengan baik
28 A 0,267
26,7 Kunci Jawaban
B 0,539 53,9
Pengecoh berfungsi dengan baik C 0,071
7,1 Pengecoh berfungsi dengan baik
D 0,108 10,8
Pengecoh berfungsi dengan baik
29 A 0,041
4,1 Pengecoh tidak berfungsi dengan baik
B 0,071 7,1
Pengecoh berfungsi dengan baik C 0,841
84,1 Kunci Jawaban
D 0,037 3,7
Pengecoh tidak berfungsi dengan baik 30
A 0,036 3,6
Pengecoh tidak berfungsi dengan baik B 0,669
66,9 Pengecoh berfungsi dengan baik
C 0,017 1,7
Pengecoh tidak berfungsi dengan baik D 0,268
26,8 Kunci Jawaban
Terlihat pada tabel 4.10 bahwa pada butir soal nomor 1 memiliki hasil persentase pada pengecoh B sebesar 4 yang memiliki kategori
pengecoh tidak berfungsi dengan baik berdasarkan kategori yang diberikan oleh Arikunto 2012: 234 karena persentase tersebut kurang
dari 5. Pada pengecoh C dipilih oleh 10,4 peserta tes sehingga memiliki kategori pengecoh yang berfungsi dengan baik karena hasil
persentase lebih dari 5. Pada pengecoh D memiliki hasil persentase sebesar 5,6 yang berarti memiliki kategori pengecoh berfungsi dengan
baik karena dipilih lebih dari 5 peserta tes. Pada butir soal nomor 2, pengecoh A memiliki hasil persentase
sebesar 1,8 yang berarti bahwa pengecoh tersebut tidak berfungsi dengan baik, sedangkan pada pengecoh B memiliki hasil persentase
sebesar 17,4 yang berarti memiliki kategori bahwa pengecoh berfungsi dengan baik. Pada pengecoh C dipilih lebih dari 5 peserta tes yang
berarti bahwa pengecoh tersebut memiliki kategori pengecoh yang berfungsi dengan baik. Pada pengecoh tersebut memiliki persentase
sebesar 24,7. Butir soal nomor 3, memiliki persentase sebesar 29,8 pada
pengecoh A yang artinya bahwa pengecoh tersebut memiliki kategori sebagai pengecoh yang berfungsi dengan baik. Pada pengecoh C hanya
dipilih oleh 2,2 peserta tes, pengecoh tersebut memiliki kategori bahwa pengecoh tidak berfungsi dengan baik. Pada pengecoh D juga hanya
dipilih oleh 1,6 peserta tes yang artinya memiliki kategori sebagai pengecoh yang tidak berfungsi dengan baik.
Pada butir soal nomor 4 tidak satupun pengecoh berfungsi dengn baik, karena semua pengecoh tersebut memiliki persentase kurang dari
5. Pada pengecoh A memiliki persentase sebesar 1,2, pada pengecoh B juga memiliki persentase yang sama yaitu 1,2, sedangkan pada
pengecoh D memiliki persentase sebesar 4. Jadi, butir soal nomor 4 tidak memiliki efektivitas pengecoh yang baik.
Pada butir soal nomor 5 juga tidak ada satupun pengecoh berfungsi dengan baik. Pada pengecoh A memiliki persentase sebesar
4, pada pengecoh B memiliki memiliki persentase sebesar 1, sedangkan pada pengecoh D hanya memiliki persentase sebesar 0,1.
Jadi, butir soal nomor 5 tidak memiliki efektivitas pengecoh yang baik. Persentase sebesar 8,5 dimiliki oleh pengecoh B pada butir soal
nomor 6. Pengecoh tersebut memiliki kategori pengecoh yang berfungsi dengan baik. Pada pengecoh C memiliki persentase sebesar 9,6 yang
berarti pengecoh tersebut juga memiliki kategori pengecoh yang berfungsi dengan baik. Pengecoh D memiliki kategori pengcoh yang
berfungsi dengan baik pula karena pengecoh D memiliki persentase diatas 5 yaitu sebesar 5,5 . Jadi, pada butir soal nomor 6 memiliki
efektivitas pengecoh yang berfungsi dengan baik. Pada butir soal nomor 7 memiliki persentase 1,8 pada pengecoh
B, pengecoh tersebut berarti tidak memiliki fungsi yang baik. Pada pengecoh C memiliki persentase sebesar 3,8 yang berarti pengecoh
tersebut juga tidak berfungsi dengan baik, dan pada pengecoh D hanya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
memiliki hasil persentase sebesar 1,4 yang juga memiliki kategori bahwa pengecoh tersebut tidak memiliki fungsi yang baik. Jadi, pada
butir soal nomor 7 tidak memiliki efektivitas pengecoh yang baik. Persentase sebesar 11,1 merupakan hasil dari pengecoh A yang
diplih oleh peserta tes pada butir soal nomor 8. Pengecoh tersebut memiliki kategori pengecoh yang berfungsi dengan baik. Persentase
sebesar 2,9 merupakan hasil dari pengecoh B yang memiliki kategori pengecoh yang tidak berfungsi dengan baik, dan 1 merpakan
persentase yang dihasilkan dari pengecoh D. Pengecoh D juga memiliki kategori yang sama dengan pengecoh B yaitu sama-sama tidak memiliki
fungsi dengan baik karena persentasenya kurang dari 5. Butir soal nomor 9 memiliki efektivitas pengecoh yang baik
karena pada setiap pengecohnya memiliki persentase di atas 5. Pada pengecoh B memiliki persentase sebesar 14,4, pengecoh C memiliki
persentase sebesar 7,8, dan pada pengecoh D memiliki persentase sebesar 8,4. Semua hasil persentase pada pengecoh B, C, dan D
menunjukkan bahwa pengecoh berfungsi dengan baik. 20,2 merupakan hasil persentase dari pengecoh A pada butir sal
nomor 10. Hasil persentase tersebut menunjukkan bahwa pengecoh memiliki fungsi yang baik. Pengecoh B dipilih oleh 6,5 peserta tes, hal
ini menunjukkan bahwa pengecoh B memiliki kategori pengecoh yang berfungsi dengan baik. Pengecoh C dipilih oleh 27,2 peserta tes, hal ini
menunjukkan bahwa pengecoh C juga memiliki kategori pengecoh yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
berfungsi dengan baik. Jadi, butir soal nomor 10 memiliki efektivitas yang berfungsi dengan baik.
Butir soal pada nomor 11 memiliki persentase sebesar 7,8 pada pengecoh A. Hasil persentase tersebut menunjukkan bahwa pengecoh A
memiliki kategori sebagai pengecoh yang berfungsi dengan baik. Pada pengecoh B memiliki persentase sebesar 41,2 yang berarti bahwa
pengecoh B memiliki fungsi yang baik sebagai pengecoh. Pada pengecoh C memiliki persentase sebesar 6,3 yang menunjukkan bahwa pengecoh
tersebut memiliki kategori sebagai pengecoh yang berfungsi dengan baik. Jadi, butir soal 11 memiliki efektivitas pengecoh yang baik.
Pada butir soal nomor 12, persentase sebesar 28,8 merupakan hasil dari pengecoh A. Pengecoh tersebut memiliki kategori pengecoh
yang berfungsi dengan baik. Persentase sebesar 39,3 merupakan hasil dari pengecoh B yang memiliki kategori pengecoh yang berfungsi
dengan baik, dan 5,8 merupakan hasil persentase pada pengecoh D yang juga memiliki kategori sebagai pengecoh yang berfungsi dengan
baik. Jadi, butir soal nomor 12 memiliki efektivitas pengecoh yang baik karena pada semua pengecohnya dipilih oleh minimal 5 peserta tes.
Persentase sebesar 46,6 merupakan hasil dari pengecoh A pada butir soal nomor 13. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pengecoh A
memiliki kategori sebagai pengecoh yang berfungsi dengan baik. Persentase sebesar 5,8 merupakan hasil dari pengecoh C yang berarti
bahwa pengecoh tersebut memiliki kategori pengecoh berfungsi dengan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
baik. Persentase sebesar 19 merupakan hasil dari pengecoh D yang memiliki arti bahwa pengecoh tersebut berkategori sebagai pengecoh
yang memiliki fungsi dengan baik. Jadi, butir soal nomor 13 memiliki efektivitas pengecoh yang baik karena memiliki hasil persentase di atas
5 pada semua pengecohnya. Pengecoh A pada butir soal nomor 14 memiliki persentase
sebesar 5,8, artinya pengecoh tersebut memiliki kategori sebagai pengecoh yang berfungsi dengan baik. Pada pengecoh C memiliki
persentase sebesar 2,1 yang berarti pengecoh tersebut memiliki kategori sebagai pengecoh yang tidak berfungsi dengan baik. Pada
pengecoh D memiliki persentase sebesar 6,9 yang berarti pengecoh tersebut memiliki kategori sebagai pengecoh yang berfungsi dengan baik.
Pada butir soal nomor 15 persentase sebesar 3,6 dihasilkan oleh pengecoh A yang memiliki arti bahwa pengecoh tersebut merupakan
pengecoh yang tidak berfungsi dengan baik. Persentase sebesar 1,6 dihasilkan dari pengecoh C yang memiliki arti bahwa pengecoh tersebut
merupakan pengecoh yang tidak memiliki fungsi dengan baik. Persentase sebesar 0,5 dihasilkan dari pengecoh D yang memiliki arti bahwa
pengecoh tersebut merupakan pengecoh yang juga tidak memiliki fungsi dengan baik. Jadi, butir soal nomor 15 tidak memiliki efektivitas
pengecoh yang baik karena semua pengecohnya tidak dipilih oleh minimal 5 peserta tes.
Butir soal nomor 16 menunjukkan bahwa pada pengecoh A memiliki persentase sebesar 1,1 yang berarti bahwa pada pengecoh
tersebut merupakan pengecoh yang tidak berfungsi dengan baik. Pada pengecoh C memiliki persentase sebesar 58 yang berarti merupakan
pengecoh yang berfungsi dengan baik. Pengecoh D memiliki persentase sebesar 10,2 yang berarti merupakan pengecoh yang juga memiliki
fungsi dengan baik. Persentase sebesar 15,3 merupakan hasil dari pengecoh A pada
butir soal nomor 17. Hasil persentase tersebut menunjukkan bahwa pengecoh A berfungsi baik. Persentase sebesar 3,4 merupakan hasil
dari pengecoh B yang menunjukkan bahwa pengecoh B tidak memiliki fungsi sebagai pengecoh yang baik, begitupun dengan pengecoh D yang
memiliki persentase sebesar 4,1 yang berarti bahwa pengecoh tersebut juga tidak berfungsi dengan baik.
Pada butir soal nomor 18 terlihat bahwa pengecoh A memiliki persentase sebesar 8,4 yang menunjukkan bahwa pengecoh tersebut
berfungsi dengan baik. Pengecoh B memiliki persentase sebesar 6,2 yang menunjukkan bahwa pengecoh tersebut berfungsi denga baik.
Pengecoh D memiliki persentase sebesar 0,9 yang menunjukkan bahwa pengecoh D tidak berfungsi dengan baik.
Pengecoh B pada butir soal nomor 19 memiliki persentase sebesar 4,5 yang menunjukkan bahwa pengecoh tersebut tidak
berfungsi dengan baik. Pengecoh C memiliki persentase sebesar 15,9 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
yang menunjukkan bahwa pengecoh tersebut berfungsi dengan baik. Pengecoh D memiliki persentase sebesar 1,3 yang menunjukkan bahwa
pengecoh tersebut tidak berfungsi dengan baik. Pada butir soal nomor 20, pengecoh A memiliki persentase
sebesar 5,4 yang menunjukkan bahwa pengecoh tersebut berfungsi dengan baik. Pengecoh C memiliki persentase sebesar 4,5 yang
menunjukkan bahwa pengecoh tersebut tidak berfungsi dengan baik. Pengecoh D memiliki persentase sebesar 4 yang menunjukkan bahwa
pengecoh tersebut tidak berfungsi dengan baik. Butir soal nomor 21 memiliki efektivitas pengecoh yang baik
karena pada setiap pengecohnya memiliki persentase di atas 5. Pada pengecoh A memiliki persentase sebesar 23,6, pengecoh C memiliki
persentase sebesar 7,5, dan pada pengecoh D memiliki persentase sebesar 12,9. Semua hasil persentase pada pengecoh A, C, dan D
menunjukkan bahwa pengecoh berfungsi dengan baik. Pengecoh A pada butir soal nomor 22 memiliki persentase
sebesar 14,6, artinya pengecoh tersebut memiliki kategori sebagai pengecoh yang berfungsi dengan baik. Pada pengecoh B memiliki
persentase sebesar 6,1 yang berarti pengecoh tersebut memiliki kategori sebagai pengecoh yang juga berfungsi dengan baik. Pada
pengecoh D memiliki persentase sebesar 1,3 yang berarti pengecoh tersebut memiliki kategori sebagai pengecoh yang tidak berfungsi dengan
baik. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pengecoh B pada butir soal nomor 23 memiliki persentase sebesar 4, artinya pengecoh tersebut memiliki kategori sebagai pengecoh yang
tidak berfungsi dengan baik. Pada pengecoh C memiliki persentase sebesar 2,8 yang berarti pengecoh tersebut memiliki kategori sebagai
pengecoh yang tidak berfungsi dengan baik. Pada pengecoh D memiliki persentase sebesar 7,8 yang berarti pengecoh tersebut memiliki
kategori sebagai pengecoh yang berfungsi dengan baik. Pada butir soal nomor 24 tidak satupun pengecoh berfungsi dengn
baik, karena semua pengecoh tersebut memiliki persentase kurang dari 5. Pada pengecoh B memiliki persentase sebesar 2,5, pada pengecoh
C memiliki persentase sebesar 2,1, dan pada pengecoh D memiliki persentase sebesar 2,4. Jadi, butir soal nomor 4 tidak memiliki
efektivitas pengecoh yang baik. Pada butir soal nomor 25 juga tidak satupun pengecoh berfungsi
dengn baik, karena semua pengecoh tersebut memiliki persentase kurang dari 5. Pada pengecoh A memiliki persentase sebesar 2,5, pada
pengecoh B memiliki persentase sebesar 2,3, dan pada pengecoh D hanya memiliki persentase sebesar 0,4. Jadi, butir soal nomor 4 tidak
memiliki efektivitas pengecoh yang baik. Pada butir soal nomor 26, persentase sebesar 26,4 merupakan
hasil dari pengecoh B. Pengecoh tersebut memiliki kategori pengecoh yang berfungsi dengan baik. Persentase sebesar 4 merupakan hasil dari
pengecoh C yang memiliki kategori pengecoh yang tidak berfungsi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dengan baik, dan 5,1 merupakan hasil persentase pada pengecoh D yang memiliki kategori sebagai pengecoh yang berfungsi dengan baik.
Pada butir soal nomor 27, persentase sebesar 5,6 merupakan hasil dari pengecoh B. Pengecoh tersebut memiliki kategori pengecoh
yang berfungsi dengan baik. Persentase sebesar 8,7 merupakan hasil dari pengecoh C yang juga memiliki kategori pengecoh yang berfungsi
dengan baik, sedangkan 1,8 merupakan hasil persentase pada pengecoh D yang memiliki kategori sebagai pengecoh yang tidak berfungsi dengan
baik. Butir soal nomor 28 memiliki efektivitas pengecoh yang baik
karena pada setiap pengecohnya memiliki persentase di atas 5. Pada pengecoh B memiliki persentase sebesar 53,9, pengecoh C memiliki
persentase sebesar 7,1, dan pada pengecoh D memiliki persentase sebesar 10,8. Semua hasil persentase pada pengecoh B, C, dan D
menunjukkan bahwa pengecoh berfungsi dengan baik. Pada butir soal nomor 29, pengecoh A memiliki persentase
sebesar 4,1 yang menunjukkan bahwa pengecoh tersebut tidak berfungsi dengan baik. Pengecoh B memiliki persentase sebesar 7,1
yang menunjukkan bahwa pengecoh tersebut berfungsi dengan baik. Pengecoh D memiliki persentase sebesar 3,7 yang menunjukkan bahwa
pengecoh tersebut tidak berfungsi dengan baik. Butir soal nomor 30 memiliki persentase sebesar 3,6 pada
pengecoh A yang artinya bahwa pengecoh tersebut memiliki kategori PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sebagai pengecoh yang tidak berfungsi dengan baik. Pada pengecoh B dipilih oleh 66,9 peserta tes, pengecoh tersebut memiliki kategori
pengecoh yang berfungsi dengan baik. Pada pengecoh C hanya dipilih oleh 1,7 peserta tes yang artinya memiliki kategori sebagai pengecoh
yang tidak berfungsi dengan baik. Pada butir soal ini memiliki kunci jawaban pada pilihan jawaban D yang dipilih oleh .26,8 peserta tes.
Artinya, peserta tes yang memilih jawaban B lebih banyak dibandingkan dengan yang memilih jawaban D, padahal pilihan jawaban D merupakan
kunci jawaban. Berikut merupakan hasil Output ITEMAN pada butir soal nomor 30:
Gambar 4.7 Output ITEMAN Efektivitas Pengecoh nomor 30 Gambar 4.7 menunjukkan hasil efektivitas pengecoh pada butir
soal nomor 30 dilihat dari Prop. Endorsing pada Output ITEMAN. Pada gambar tersebut terdapat dua bagian yang dilingkari, yaitu pada pilihan
jawaban B dan pilihan jawaban D. Pilihan jawaban B memiliki indeks sebesar 0,669 atau 66,9 dan pilihan jawaban D memiliki indeks sebesar
0,268 atau 26,8. Pilihan jawaban D merupakan kunci jawaban dari butir soal nomor 30, namun peserta tes lebih banyak memilih jawaban
pada pilihan jawaban B. Meskipun indeks daya beda pada pilihan jawaban D bernilai positif dan pengecoh lainnya bernilai negatif, namun
tetap saja jawaban B menyesatkan sebagian besar peserta tes. Ada kemungkinan bahwa butir soal nomor 30 terdapat kesalahan baik pada
soal maupun pada kunci jawaban. Dilihat dari kasus tersebut, dapat dinyatakan bahwa pengujian efektivitas pengecoh itu sangat penting
dalam menganalisis soal, hal tersebut juga dikemukakan oleh Azwar 1996: 144 bahwa indeks kesukaran dan indeks daya beda saja tidaklah
cukup memberikan informasi mengenai kualitas soal. Bagaimana jawaban-jawaban subyek tersebar pada pengecoh yang tersedia juga
harus diperhatikan agar fungsi suatu soal dapat dipenuhi secara maksimal.
Dari 30 butir soal, yang memiliki semua jawaban pengecoh dengan kategori berfungsi dengan baik adalah butir soal nomor 6, 9, 10,
11, 12, 13, 21, dan 28. Butir soal yang hanya memiliki satu atau dua jawaban pengecoh dengan kategori berfungsi dengan baik adalah butir
soal nomor 1, 2, 3, 8, 14, 16, 17, 18, 19, 20, 22, 23, 26, 27, 29, dan 30. Sedangkan butir soal yang ke tiga-tiganya tidak memiliki fungsi dengan
baik adalah butir soal nomor 4, 5, 7, 15, 24, dan 25. Dari data tersebut, diperoleh data sebanyak 48 pengecoh yang berfungsi dengan baik dan
sebanyak 42 pengecoh yang tidak berfungsi dengan baik. Data tersebut dapat dilihat hasil persentasenya, yaitu terdapat pada tabel 4.12 di
halaman 97. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.12 Hasil Persentase Efektivitas Pengecoh
Kategori Jumlah
Persentase Berfungsi dengan Baik
48 53
Tidak Berfungsoi dengan Baik 42
46,7 Total
90 100
Tabel 4.12 memaparkan hasil persentase pada efektivitas pengecoh. Dalam tabel di atas terdapat kolom kategori, jumlah pengecoh,
dan besar persentase yang didapatkan oleh masing-masing kategori. Hasil di atas menunjukkan bahwa dari 90 pengecoh yang ada pada 30 butir soal
diperoleh sebesar 53,3 pengecoh yang berfungsi dengan baik dan 46,7 pengecoh yang tidak berfungsi dengan baik. Untuk melihat
penjelasan yang lebih sederhana lagi dapat dilihat melalui pie chart di bawah ini:
Gambar 4.4 Pie Chart Efektivitas Pengecoh Pie Chart pada gambar 4.4 menunjukkan besar persentase pada
efektivitas pengecoh. Warna merah pada pie chart merupakan simbol pengecoh yang tidak berfungsi dengan baik, yaitu memiliki persentase
Efektivitas Pengecoh
Berfungsi dengan Baik 53,3
Tidak Berfungsi dengan Baik 46,7
sebesar 46,7. Warna biru pada pie chart merupakan simbol pengecoh yang berfungsi dengan baik, yaitu memiliki bagian yang lebih besar
daripada warna merah yang merupakan simbol dari pengecoh yang tidak berfungsi dengan baik, pengecoh yang berfungsi dengan baik memiliki
persentase sebesar 53,3.
C. Pembahasan