Tingkat Kesukaran Landasan Teori

Hariyanto 2014: 119 karena memiliki lima kategori sehingga korelasi reliabilitas memiliki kategori yang lebih detail.

6. Tingkat Kesukaran

a. Pengertian Tingkat Kesukaran Tingkat kesukaran adalah peluang menjawab benar suatu soal pada tingkat kemampuan tertentu yang biasanya dinyatakan dalam bentuk indeks Kusaeri Suprananto, 2012: 174. Kunandar 2013: 240 menyatakan bahwa tingkat kesukaran soal adalah proporsi jumlah peserta tes yang menjawab benar, yaitu perbandingan jumlah peserta tes yang menjawab benar dengan jumlah peserta tes seluruhnya. Menurut pendapat Arifin 2009: 266 tingkat kesukaran adalah pengukuran seberapa besar derajat kesukaran suatu soal. Dari definisi-definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa tingkat kesukaran memiliki arti pengukuran kesulitan suatu soal berupa tingkatan yang dinyatakan dalam bentuk indeks atau bilangan. b. Rumus Tingkat Kesukaran Berikut merupakan rumus tingkat kesukaran yang dikemukakan oleh Arikunto 2012: 223: Keterangan : P = tingkat kesukaran B = banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar JS = jumlah seluruh siswa peserta tes c. Kriteria Tingkat Kesukaran Kriteria tingkat kesukaran berdasarkan pendapat Sudjana 2012: 137 terdiri dari tiga kategori, yaitu terdapat pada tabel di bawah ini: Tabel 2.2 Tingkat Kesukaran dalam Tiga Ketegori 1 Rentang Tingkat Kesukaran Kategori 1 - 0,30 Sukar 0,31 - 0,70 Sedang 0,71 - 1,00 Mudah Sumber: Sudjana 2012: 137 Dilihat dari tabel 2.2 dapat dijelaskan bahwa jika tingkat kesukaran memiliki angka 1 - 0,30 maka soal memiliki kategori soal yang sukar, jika 0,31 - 0,70 maka soal berkategori sedang, dan jika 0,71 - 1,00 maka soal berkategori mudah. Kriteria tingkat kesukaran menurut Kusaeri 2014: 107 juga dikategorikan menjadi tiga, yaitu dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 2.3 Tingkat Kesukaran dalam Tiga Ketegori 2 Rentang Tingkat Kesukaran Kategori 0,7 - 1,0 Mudah 0,3 - 0,7 Sedang 0,00 - 0,03 Sulit Sumber: Kusaeri 2014: 107 Deskripsi dari tabel 2.3 yaitu jika range tingkat kesukaran 0,7 - 1,0 maka soal berkategori mudah, jika jika range tingkat kesukaran 0,3 - 0,7 maka maka soal berkategori sedang, dan jika range tingkat kesukaran 0,00 - 0,03 maka maka soal berkategori sulit. Sedangkan Purwanto 2009: 101 membagi tingkat kesukaran menjadi lima kategori, yaitu dapat dilihat pada tabel 2.4 di halaman 29. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 2.4 Tingkat Kesukaran dalam Lima Kategori Rentang Tingkat Kesukaran Kategori 0,00 - 0,19 Sangat Sukar 0,20 - 0,39 Sukar 0,40 - 0,59 Sedang 0,60 - 0,79 Mudah 0,80 - 1,00 Sangat Mudah Sumber: Purwanto 2009: 101 Tabel 2.4 di atas memaparkan bahwa tingkat kesukaran dalam kategori sangat sukar memiliki indeks kesukaran antara 0,00 - 0,19, tingkat kesukaran dalam kategori sukar memiliki indeks kesukaran antara 0,20 - 0,39, sedangkan tingkat kesukaran dalam kategori sedang memiliki indeks kesukaran antara 0,40 - 0,59, tingkat kesukaran dalam kategori mudah memiliki indeks kesukaran antara 0,60 - 0,79, sedangkan tingkat kesukaran dalam kategori sangat mudah memiliki indeks kesukaran antara 0,80-1,00. Kategori yang dipaparkan oleh Purwanto 2009: 101 menjadi acuan peneliti untuk menentukan kriteria pada tngkat kesukaran, karena terdiri dari lima kategori yang artinya memiliki jumlah kategori lebih detail dibandingkan dengan kategori dari para ahli lain yang telah disebutkan

7. Daya Beda