Analisis butir soal pilihan ganda ulangan akhir semester genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas IV SD di Kecamatan Depok.

(1)

ANALISIS BUTIR SOAL PILIHAN GANDA ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2014/2015 MATA PELAJARAN

BAHASA INDONESIA KELAS IV SD DI KECAMATAN DEPOK

Oleh: Tina Yuniasari NIM: 121134130

Kualitas suatu tes dapat diketahui dengan cara melakukan analisis pada setiap butir soalnya. Di Kecamatan Depok sangat jarang dilakukan penelitian mengenai analisis butir soal. Dengan demikian, penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui validitas isi, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda, dan efektivitas pengecoh soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester (UAS) Tahun Pelajaran 2014/2015 mata pelajaran Bahasa Indonesia Kelas IV SD di Kecamatan Depok.

Jenis penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif. Data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui dua metode, yaitu dokumentasi dan wawancara. Populasi dalam penelitian ini adalah 49 SD di Kecamatan Depok dan sampel pada penelitian ini adalah 28 SD di Kecamatan Depok. Instrumen yang digunakan berupa check list. Teknik analisis data menggunakan software Item and Test

Analysis (ITEMAN) versi 3.00.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa butir soal UAS memiliki validitas yang sebagian besar valid dengan hasil persentase sebesar 96,7%, memiliki reliabilitas tinggi dengan koefisien reliabilitas sebesar 0,777, memiliki tingkat kesukaran dalam kategori sangat mudah dengan hasil sebesar 40%, memiliki daya beda dalam kategori bagus sekali dengan hasil sebesar 50%, dan memiliki efektivitas pengecoh yang berfungsi dengan baik dengan hasil 53,3%.


(2)

THE ANALYSIS OF MULTIPLE CHOICE ITEMS IN THE LAST SEMESTER’S FINAL TEST OF THE ACADEMIC YEAR 2014/2015 ON BAHASA INDONESIA SUBJECT GRADE 4 ELEMENTARY SCHOOL IN

DEPOK DISTRICT

By: Tina Yuniasari NIM: 121134130

The quality of a test can be detected by analyzing on each item from the questions. Depok district rarely uses an analysis of the test items. Therefore, the aim of this research was to know about the content validity, reliability, level of difficulty, different power, and the effectiveness of the test’s humbug in a multiple choice test in the last semester’s final test of the academic year 2014/2015 on Bahasa Indonesia subject grade 4 elementary school in Depok district.

The type of this research was descriptive quantitative. The techniques for gathering the data in this research were documentation and interview techniques. The population for this research was 49 Elementary Schools and the sample was 26 Elementary Schools in Depok district. The instrument which was used in this research is check list. The researcher used Item and Test Analysis (ITEMAN) software 3.00 version to analyze the data.

The result showed that the test items of last semester final test had a validity which largely valid with the percentage 96,7% and had a high reliability with reliability coefficient 0,777, had a level of difficulty in the category of very easy with the percentage 40%, had a level of different power in a good category with the percentage 50% and also had a level of test’s humbug which had a good function with the percentage 53,3%.


(3)

ANALISIS BUTIR SOAL PILIHAN GANDA ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2014/2015 MATA PELAJARAN

BAHASA INDONESIA KELAS IV SD DI KECAMATAN DEPOK

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh: Tina Yuniasari

121134130

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2016


(4)

i

ANALISIS BUTIR SOAL PILIHAN GANDA ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2014/2015 MATA PELAJARAN

BAHASA INDONESIA KELAS IV SD DI KECAMATAN DEPOK

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh: Tina Yuniasari

121134130

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2016


(5)

(6)

(7)

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya ini dipersembahkan untuk:

 Allah SWT

 Kedua orang tua saya Jaeno dan Sunaryanti  Kakak saya Dony Slamet Turyanto

 Teman-teman seperjuangan dan teman-teman payung

 Sahabat-sahabat tercinta  Almamater kebanggaan


(8)

v

MOTTO

“Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Maka apabila engkau telah selesai (dari suatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain). Dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap.”

(QS. Al-Insyirah, 6-8)

Build your dreams, or someone else will hire you to build theirs

-Farrah Gray-

If a child can’t learn the way we teach, maybe we should teach the way they learn -Ignacio Estrada-

Sesuatu yang belum dikerjakan seringkali tampak mustahil, kita baru yakin kalau kita telah berhasil melakukannya dengan baik.


(9)

(10)

(11)

viii

ABSTRAK

ANALISIS BUTIR SOAL PILIHAN GANDA ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2014/2015 MATA PELAJARAN

BAHASA INDONESIA KELAS IV SD DI KECAMATAN DEPOK

Tina Yuniasari Universitas Sanata Dharma

2016

Kualitas suatu tes dapat diketahui dengan cara melakukan analisis pada setiap butir soalnya. Di Kecamatan Depok sangat jarang dilakukan penelitian mengenai analisis butir soal. Dengan demikian, penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui validitas isi, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda, dan efektivitas pengecoh soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester (UAS) Tahun Pelajaran 2014/2015 mata pelajaran Bahasa Indonesia Kelas IV SD di Kecamatan Depok.

Jenis penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif. Data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui dua metode, yaitu dokumentasi dan wawancara. Populasi dalam penelitian ini adalah 49 SD di Kecamatan Depok dan sampel pada penelitian ini adalah 28 SD di Kecamatan Depok. Instrumen yang digunakan berupa check list. Teknik analisis data menggunakan software Item and Test

Analysis (ITEMAN) versi 3.00.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa butir soal UAS memiliki validitas yang sebagian besar valid dengan hasil persentase sebesar 96,7%, memiliki reliabilitas tinggi dengan koefisien reliabilitas sebesar 0,777, memiliki tingkat kesukaran dalam kategori sangat mudah dengan hasil sebesar 40%, memiliki daya beda dalam kategori bagus sekali dengan hasil sebesar 50%, dan memiliki efektivitas pengecoh yang berfungsi dengan baik dengan hasil 53,3%.


(12)

ix ABSTRACT

THE ANALYSIS OF MULTIPLE CHOICE ITEMS IN THE LAST

SEMESTER’S FINAL TEST OF THE ACADEMIC YEAR 2014/2015 ON

BAHASA INDONESIA SUBJECT GRADE 4 ELEMENTARY SCHOOL IN DEPOK DISTRICT

Tina Yuniasari

Sanata Dharma University

2016

The quality of a test can be detected by analyzing on each item from the questions. Depok district rarely uses an analysis of the test items. Therefore, the aim of this research was to know about the content validity, reliability, level of

difficulty, different power, and the effectiveness of the test’s humbug in a multiple choice test in the last semester’s final test of the academic year 2014/2015 on

Bahasa Indonesia subject grade 4 elementary school in Depok district.

The type of this research was descriptive quantitative. The techniques for gathering the data in this research were documentation and interview techniques. The population for this research was 49 Elementary Schools and the sample was 26 Elementary Schools in Depok district. The instrument which was used in this research is check list. The researcher used Item and Test Analysis (ITEMAN) software 3.00 version to analyze the data.

The result showed that the test items of last semester final test had a validity which largely valid with the percentage 96,7% and had a high reliability with reliability coefficient 0,777, had a level of difficulty in the category of very easy with the percentage 40%, had a level of different power in a good category with

the percentage 50% and also had a level of test’s humbug which had a good

function with the percentage 53,3%. Keywords: test item analysis, ITEMAN.


(13)

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan ke hadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, serta inayahNya kepada peneliti sehingga peneliti dapat menyelesaikan tugas skripsi yang berjudul “Analisis Butir Soal Pilihan Ganda Ulangan Akhir Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas IV SD di Kecamatan Depok”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Peneliti menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan berhasil tanpa bimbingan, arahan, dan bantuan dari berbagai pihak. Dengan demikian, peneliti ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Rohandi, Ph.D., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang telah memberikan izin kepada peneliti untuk melakukan penelitian skripsi.

2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd., Ketua Program Studi PGSD yang telah memberikan kesempatan dan dukungan peneliti untuk melakukan penelitian. 3. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd., Wakil ketua program studi PGSD

yang telah memberikan dukungan kepada peneliti untuk segera menyelesaikan skripsi.

4. Maria Melani Ika Susanti, S.Pd., M.Pd., dosen pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, arahan, waktu, tenaga, pikiran, dan kesabaran kepada peneliti untuk dapat menyelesaikan skripsi.

5. Irine Kurniastuti, S.Psi., M.Psi., dosen pembimbing II yang telah memberikan dorongan, bimbingan, arahan, waktu, tenaga, dan pikiran kepada peneliti untuk dapat menyelesaikan skripsi

6. Segenap dosen dan staf sekretariat Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Darma.

7. Pihak UPTD, Bappeda, dan pihak sekolah yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian.


(14)

(15)

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN SKRIPSI ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Batasan Masalah ... 5

C. Rumusan Masalah ... 6

D. Tujuan Penelitian ... 6

E. Manfaat Penelitian ... 7

F. Definisi Operasional ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 11

A. Landasan Teori ... 11

1. Evaluasi ... 11

2. Instrumen Penelitian ... 14

3. Analisis Butir Soal ... 19

4. Validitas ... 21

5. Reliabilitas ... 25

6. Tingkat Kesukaran ... 27

7. Daya Beda ... 29

8. Efektifitas Pengecoh ... 32

9. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia ... 34

B. Penelitian yang Relevan ... 36

C. Kerangka Berpikir ... 41

D. Hipotesis ... 42

BAB III METODE PENELITIAN ... 44

A. Jenis Penelitian ... 44


(16)

xiii

C. Populasi dan Sampel ... 45

D. Variabel Penelitian ... 49

E. Teknik Pengumpulan Data ... 49

F. Instrumen Penelitian ... 50

G. Teknik Analisis Data ... 52

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 59

A. Deskripsi Penelitian ... 59

B. Hasil Penelitian ... 60

1. Validitas Isi ... 60

2. Reliabilitas ... 69

3. Tingkat Kesukaran ... 71

4. Daya Beda ... 76

5. Efektifitas Pengecoh ... 82

C. Pembahasan ... 98

1. Validitas Isi ... 98

2. Reliabilitas ... 100

3. Tingkat Kesukaran ... 102

4. Daya Beda ... 103

5. Efektifitas Pengecoh ... 105

BAB V PENUTUP ... 108

A. Kesimpulan ... 108

B. Keterbatasan Penelitian ... 109

C. Saran ... 110

DAFTAR REFERENSI ... 111

LAMPIRAN ... 115


(17)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kategori Korelasi Reliabilitas ... 26

Tabel 2.2 Tingkat Kesukaran dalam Tiga Kategori (1) ... 28

Tabel 2.3 Tingkat Kesukaran dalam Tiga Kategori (2) ... 28

Tabel 2.4 Tingkat Kesukaran dalam Lima Kategori ... 29

Tabel 2.5 Kategori Daya Beda (1) ... 30

Tabel 2.6 Kategori Daya Beda (2) ... 30

Tabel 2.7 Kategori Daya Beda (3) ... 30

Tabel 2.8 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar ... 35

Tabel 3.1 Daftar Nama SD di Kecamatan Depok ... 45

Tabel 3.2 Daftar Nama SD yang Diteliti ... 48

Tabel 3.3 Instrumen Penelitian Check List ... 51

Tabel 4.1 Tabel Validitas Isi ... 61

Tabel 4.2 Hasil Persentase Validitas Isi ... 68

Tabel 4.3 Kategori Koefisien Reliabilitas ... 69

Tabel 4.4 Reliability Statistics ... 70

Tabel 4.5 Kategori Tingkat Kesukaran ... 71

Tabel 4.6 Hasil Tingkat Kesukaran ... 74

Tabel 4.7 Hasil Persentase Tingkat Kesukaran ... 75

Tabel 4.8 Kategori Daya Beda ... 77

Tabel 4.9 Indeks Daya Beda ... 80

Tabel 4.10 Hasil Persentase Daya Beda ... 81

Tabel 4.11 Hasil Efektivitas Pengecoh ... 83


(18)

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Literature Map ... 40

Gambar 3.1 Input Data ... 52

Gambar 3.2 Program ITEMAN ... 53

Gambar 3.3 Output ITEMAN ... 54

Gambar 3.4 Output ITEMAN Reliabilitas ... 55

Gambar 4.1 Pie Chart Validitas Isi ... 68

Gambar 4.2 Output ITEMAN Tingkat Kesukaran Nomor 11 ... 72

Gambar 4.3 Output ITEMAN Tingkat Kesukaran Nomor 14 ... 73

Gambar 4.4 Pie Chart Tingkat Kesukaran ... 76

Gambar 4.5 Output ITEMAN Tingkat Kesukaran dan Daya Beda ... 79

Gambar 4.6 Pie Chart Daya Beda ... 81

Gambar 4.7 Output ITEMAN Efektivitas Pengecoh Nomor 30 ... 95


(19)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat izin melakukan penelitian ... 116

Lampiran 2. Surat keterangan melakukan penelitian ... 117

Lampiran 3. Daftar nama mahasiswa kelompok payung ... 118

Lampiran 4. Soal pilihan ganda UAS genap Tahun Pelajaran 2014/2015 mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas IV SD ... 119

Lampiran 5. Kunci Jawaban UAS genap Tahun Pelajaran 2014/2015 mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas IV SD ... 125

Lampiran 6. Lembar jawab siswa ... 126

Lampiran 7. Daftar check list ... 127

Lampiran 8. Kisi-kisi soal ... 128

Lampiran 9. Output ITEMAN ... 131

Lampiran 10. Rekapan hasil validitas isi, tingkat kesukaran, daya beda, dan efektivitas pengecoh ... 135

Lampiran 11. Data dan skor siswa dari kelompok atas ... 139


(20)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan investasi yang sangat baik dan juga berharga bagi masa depan semua orang. Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan kualitas manusia (Djamarah, 2005: 22). Tercapainya suatu pendidikan dapat dilihat dari sistem evaluasinya. Evaluasi sebagai tolok ukur sejauh mana, dalam hal apa, dan bagian mana tujuan pendidikan sudah tercapai. Evaluasi dalam pendidikan berdasarkan Undang-Undang tentang Sistem Pendidikan Nasional nomor 20 Tahun 2003 memiliki arti sebagai kegiatan pengendalian mutu pendidikan secara nasional sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggara pendidikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Sanjaya (dalam Putra, 2013: 88) mengungkapkan bahwa evaluasi dalam pendidikan memiliki fungsi di antaranya yaitu sebagai umpan balik bagi peserta didik, mengetahui proses ketercapaian peserta didik dalam menguasai tujuan yang telah ditentukan, memberikan informasi untuk mengembangkan program kurikulum, serta sebagai umpan balik untuk semua pihak yang berkepentingan dengan pendidikan di sekolah.

Untuk memperoleh hasil dari evaluasi dalam pembelajaran, perlu adanya suatu instrumen penilaian yaitu salah satunya adalah tes. Untuk mengetahui kualitas suatu tes, perlu dilakukan analisis pada setiap butir soalnya. Sudjana (2012: 149) menyatakan bahwa ada beberapa cara untuk


(21)

melakukan analisis butir soal, yaitu analisis tingkat kesukaran, analisis daya pembeda, analisis validitas, dan analisis reliabilitas. Menurut Azwar (2013: 141) dalam analisis butir soal perlu juga dianalisis efektivitas distraktornya atau dapat disebut juga pengecoh, hal ini bertujuan untuk mengetahui berfungsi atau tidaknya pilihan jawaban yang tersedia. Analisis pada umumnya dilakukan melalui dua cara, yaitu analisis kualitatif (qualitatif control) dan analisis kuantitatif (quantitatif control) (Surapranata, 2004: 1). Analisis kualitatif digunakan untuk menguji validitas, sedangkan analisis kuantitatif digunakan untuk menguji reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda, dan efektivitas pengecoh.

Berdasarkan hasil wawancara peneliti terhadap beberapa guru Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Depok, analisis butir soal sangat jarang dilakukan. Menurut Kepala SD Negeri Samirono, analisis butir soal pernah dilaksanakan oleh mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta, namun pada sekitar 15 tahun yang lalu. Hasil wawancara dari salah satu pegawai UPTD juga serupa, beliau menyatakan bahwa jarang sekali terdapat penelitian mengenai analisis butir soal di Kecamatan Depok dengan cara menguji validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda, dan efektivitas pengecohnya, beliau menyatakan bahwa biasanya peneliti lain hanya menguji validitas dan reliabilitasnya saja dari soal Ulangan Akhir Semester (UAS). Hal tersebut menunjukkan bahwa penelitian analisis butir soal dengan cara menguji validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda, dan efektivitas pengecoh memang sangat jarang ditemukan ataupun dilakukan di Kecamatan Depok, Sleman.


(22)

Salah satu butir soal yang jarang dianalisis yaitu butir soal pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran yang memberikan pemahaman kepada guru dan peserta didik SD dalam melaksanakan pembelajaran Bahasa Indonesia yang benar melalui membaca dan menulis (Zulela, 2012: 1). Untuk mencapai kompetensi-kompetensi pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, alangkah baiknya jika soal memiliki validitas yang sesuai, terkhusus validitas isinya karena suatu alat ukur dipandang valid apabila sesuai dengan isi kurikulum yang hendak diukur (Mulyasa, 2009: 51). Selain itu, menurut pendapat Sudjana (2012: 17) soal yang baik juga harus memiliki koefisien reliabilitas yang tinggi yang artinya soal memiliki keajegan atau ketetapan, sedangkan Purwanto (2009: 99) berpendapat bahwa soal diusahakan harus memiliki tingkat kesukaran yang sedang, memiliki daya beda positif dan setinggi mungkin, serta memiliki efektivitas pengecoh yang berfungsi dengan baik. Pada semester genap kelas IV SD terdiri dari Standar Kompetensi 5 (mendengarkan), 6 (berbicara), 7 (membaca), dan 8 (menulis). Standar Kompetensi 5 terdiri dari dua Kompetensi Dasar, Standar Kompetensi 6 terdiri dari dua Kompetensi Dasar, Standar Kompetensi 7 terdiri dari tiga Kompetensi Dasar, dan Standar Kompetensi 8 terdiri dari tiga Kompetensi Dasar. Jadi, pada kelas IV semester genap terdiri dari empat Standar Kompetensi dan sepuluh Kompetensi Dasar.

Peneliti mengangkat masalah ini untuk mengetahui kualitas butir soal pilihan ganda melalui analisis butir soal dengan cara analisis kualitatif untuk mengetahui seberapa baik validitas isi dan analisis kuantitatif untuk


(23)

mengetahui seberapa besar atau seberapa tinggi reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda, dan efektivitas pengecoh soal. Alasan peneliti memilih soal pilihan ganda karena pada soal jenis tersebut bersifat obyektif bukan subyektif, artinya dalam penilaian tidak ada pengaruh dari guru karena jawaban dalam soal pilihan ganda hanya ada satu dan bersifat mutlak.

Peneliti melaksanakan analisis butir soal pilihan ganda ulangan akhir semester genap mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas IV SD di Kecamatan Depok, Sleman. Peneliti memilih melakukan penelitian di kelas IV pada mata pelajaran Bahasa Indonesia karena peneliti tertarik untuk mengetahui seberapa baik kualitas soal pada mata pelajaran tersebut. Seiring dengan kemajuan teknologi dan informasi yang semakin canggih, peneliti ingin mengetahui seberapa besar dunia pendidikan mampu mengembangkan dan meningkatkan salah satu budaya Indonesia yaitu Bahasa Indonesia pada anak-anak kelas IV SD.

Alasan peneliti memilih kelas IV karena menurut Piaget (Nuryanti, 2008: 21) pada usia kelas IV atau usia 7-11 tahun masuk dalam periode operasional konkret, mereka baru bisa menerima materi yang konkret dan belum dapat menerima materi-materi yang masih abstrak. Namun, pada periode operasional konkret anak sudah mulai berpikir secara rasional. Hal tersebut membuat peneliti ingin meneliti lebih jauh lagi tentang pemahaman mereka terhadap mata pelajaran Bahasa Indonesia karena pada umumnya mata pelajaran Bahasa Indonesia dijelaskan melalui penjelasan yang abstrak, oleh karena itu peneliti ingin mengetahui sejauh


(24)

mana siswa kelas IV memahami mata pelajaran Bahasa Indonesia melalui jawaban dari soal ulangan akhir semester genap khususnya pada seluruh peserta didik di kecamatan Depok.

Kecamatan Depok memiliki beberapa keistimewaan, diantaranya adalah adanya berbagai obyek sarana pendidikan seperti SD, SMP/MTS, SMA/SMK, dan Perguruan Tinggi. Salah satu Perguruan Tinggi yang ada di Kecamatan Depok adalah Universitas Sanata Dharma. Pada Kecamatan Depok terdiri dari tiga desa yaitu desa Caturtunggal, Condongcatur, dan Maguwoharjo. Kecamatan Depok terdiri dari 9 Gugus Depan (Gudep). Selain itu, Kecamatan Depok terdiri dari 37 SD Negeri, dan 12 SD Swasta. Dari 49 SD tersebut, 5 SD diantaranya pada saat ini telah menerapkan kurikulum 2013. SD yang menerapkan kurikulum 2013 adalah SD Negeri Nogopuro, SD Negeri Babarsari, SD Muhammadiyah Condongcatur, SD Budi Mulia Dua Seturan, dan Budi Mulia Dua Pandansari. Dengan adanya penelitian ini diharapkan mampu memberikan tambahan wawasan dan pengetahuan untuk pihak-pihak yang terlibat seperti UPTD, sekolah, dan guru.

B. Pembatasan Masalah

Penelitan ini dibatasi pada analisis butir soal yang meliputi validitas isi, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda, dan efektivitas pengecoh. Penelitian dilakukan pada 28 SD yang terdiri dari 24 SD Negeri dan 4 SD Swasta di Kecamatan Depok. Peneliti melaksanakan penelitian hanya pada SD yang masih menerapkan kurikulum 2006 (KTSP), karena


(25)

penilaian dalam kurikulum tersebut masih terpisah-pisah atau lebih ke basis per mata pelajaran sehingga peneliti dapat melakukan analisis soal pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas IV tahun pelajaran 2014/2015.

C. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah validitas isi pada butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester genap Tahun Pelajaran 2014/2015 mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas IV SD di Kecamatan Depok?

2. Bagaimanakah reliabilitas pada butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester genap Tahun Pelajaran 2014/2015 mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas IV SD di Kecamatan Depok?

3. Bagaimanakah tingkat kesukaran pada butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester genap Tahun Pelajaran 2014/2015 mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas IV SD di Kecamatan Depok?

4. Bagaimanakah daya beda pada butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester genap Tahun Pelajaran 2014/2015 mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas IV SD di Kecamatan Depok?

5. Bagaimanakah efektivitas pengecoh pada butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester genap Tahun Pelajaran 2014/2015 mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas IV SD di Kecamatan Depok?


(26)

D. Tujuan Penelitian

Penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut:

1. Mengetahui validitas isi pada butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester genap Tahun Pelajaran 2014/2015 mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas IV SD di Kecamatan Depok.

2. Mengetahui reliabilitas pada butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester genap Tahun Pelajaran 2014/2015 mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas IV SD di Kecamatan Depok.

3. Mengetahui tingkat kesukaran pada butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester genap Tahun Pelajaran 2014/2015 mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas IV SD di Kecamatan Depok.

4. Mengetahui daya beda pada butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester genap Tahun Pelajaran 2014/2015 mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas IV SD di Kecamatan Depok.

5. Mengetahui efektivitas pengecoh pada butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester genap Tahun Pelajaran 2014/2015 mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas IV SD di Kecamatan Depok.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis

a. Sebagai bahan acuan untuk mengembangkan penelitian yang relevan.


(27)

b. Dapat menambah pengetahuan dalam bidang pendidikan, terutama dalam bidang evaluasi pendidikan.

2. Manfaat Praktis a. Bagi Guru

1) Guru mendapatkan informasi agar lebih baik dalam membuat soal khususnya pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.

2) Hasil dari penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan bagi guru dalam membuat soal tes yang sesuai dengan rencana pembelajaran dan silabus.

b. Bagi Sekolah

1) Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan pada perencanaan sekolah pada masa berikutnya.

2) Dapat digunakan sebagai perbaikan kualitas pendidikan di sekolah.

c. Bagi UPTD

Hasil dari penelititan ini dapat memberikan masukan tentang kualitas butir soal ulangan akhir semester SD agar kualitas dapat ditingkatkan dan diperhatikan dengan lebih baik lagi.

d. Bagi Peneliti

1) Peneliti dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang kualitas soal-soal ulangan akhir semester SD khususnya pada mata pelajaran bahasa Indonesia yang dibuat oleh Dinas Pendidikan.


(28)

2) Peneliti mendapatkan pengalaman secara langsung untuk menganalisis soal-soal ulangan akhir semester SD khususnya pada mata pelajaran bahasa Indonesia yang dibuat oleh Dinas Pendidikan.

F. Definisi Operasional

Beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Analisis Butir Soal

Analisis butir soal adalah pengkajian dari pertanyaan-pertanyaan dalam instrumen yang digunakan untuk mengukur kemampuan dalam proses pembelajaran meliputi validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda, dan efektvitas pengecoh.

2. Validitas Isi

Validitas isi adalah pengujian validitas terhadap kesesuaian antara suatu alat ukur dengan isi atau materi yang telah diberikan dengan cara mencocokkan antara soal dengan kisi-kisi soal.

3. Reliabilitas

Reliabilitas adalah ketetapan hasil suatu tes yang dilaksanakan secara berkali-kali, diberikan pada kelompok yang sama dalam waktu yang berbeda.

4. Tingkat Kesukaran

Tingkat kesukaran adalah pengukuran kesulitan suatu soal berupa tingkatan yang dinyatakan dalam bentuk indeks atau bilangan.


(29)

5. Daya Beda

Daya beda adalah daya untuk membedakan kelompok dengan pengetahuan yang tinggi dan kelompok dengan pengetahuan yang rendah.

6. Efektivitas Pengecoh

Efektivitas pengecoh adalah penyebaran pilihan jawaban yang digunakan untuk menguji peserta didik dalam pemahaman materi. 7. Pilihan Ganda

Pilihan ganda adalah tipe tes yang terdiri dari sebuah pertanyaan atau pernyataan yang memiliki beberapa alternatif pilihan jawaban.

8. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan suatu mata pelajaran yang memberikan pengetahuan dan pemahaman pada siswa tentang Bahasa Indonesia yang baik dan benar melalui membaca dan menulis.


(30)

11

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori 1. Evaluasi

a. Pengertian Evaluasi

Putra (2013: 71) mengartikan evaluasi sebagai proses sistematis untuk menentukan atau membuat keputusan sampai sejauh mana tujuan-tujuan pengajaran dicapai oleh peserta didik. Arifin (2009: 5) berpendapat bahwa evaluasi merupakan suatu proses yang dilakukan secara sistematis dan berkelanjutan, dalam arti terencana, sesuai dengan prosedur dan prinsip serta dilakukan secara terus-menerus. Evaluasi dipandang sebagai suatu proses bukan hasil (produk). Hasil yang diperoleh dari proses evaluasi yaitu kualitas tentang nilai dan arti.

Evaluasi adalah pemberian keputusan tentang nilai sesuatu yang yang mungkin dilihat dari segi tujuan, gagasan, cara bekerja, pemecahan, metode, materi, dan lain-lain (Sudjana, 2012: 28). Dari segi tersebut maka perlu adanya kriteria atau standar tertentu dalam evaluasi. Untuk mempermudah mengetahui tingkat kemampuan evaluasi seseorang, item dalam suatu tes harus menyebutkan kriteria secara jelas.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa evaluasi merupakan suatu proses yang sistematis untuk mengukur atau


(31)

memberikan keputusan dalam ketercapaian tujuan yang memiliki kriteria atau standar tertentu. Evaluasi menjadi tolok ukur sejauh mana, dalam hal apa, dan bagian mana tujuan pendidikan sudah tercapai. Dengan demikian, evaluasi juga dapat dijadikan sebagai bahan perbaikan mutu dalam pendidikan.

b. Tujuan Evaluasi

Evaluasi merupakan peranan penting dalam pendidikan karena memiliki beberapa tujuan yang baik. Tujuan evaluasi menurut pernyataan Arifin (2009: 6) adalah untuk menentukan kualitas sesuatu, terutama yang berkenaan dengan nilai dan arti. Nilai dan arti dalam proses evaluasi harus ada pemberian pertimbangan. Pemberian pertimbangan tentang nilai dan arti harus berdasarkan keriteria. Kiteria yang digunakan dapat berasal dari apa yang dievaluasi (internal) dan juga dapat berasal dari luar apa yang dievaluasi.

Putra (2013: 82) berpendapat bahwa tujuan evaluasi dalam bidang pendidikan ada dua. Tujuan evaluasi yang pertama adalah untuk menghimpun berbagai keterangan yang akan dijadikan sebagai bukti perkembangan yang dialami oleh para peserta didik setelah mereka mengikuti proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu. Tujuan yang kedua adalah untuk mengetahui tingkat efektivitas dari berbagai metode pembelajaran yang telah digunakan dalam proses pembelajaran.

Sudjana (2012: 2) mengemukakan pendapatnya mengenai tujuan evaluasi. Evaluasi tidak hanya bertujuan untuk mengetahui


(32)

tercapai atau tidaknya tujuan instruksional dalam hal perubahan tingkah laku peserta didik saja. Tujuan evaluasi juga dapat digunakan sebagai umpan balik bagi upaya memperbaiki proses belajar mengajar.

Berdasarkan tiga definisi di atas, tujuan evaluasi adalah untuk menghimpun bukti ketercapaian proses belajar peserta didik. Evaluasi juga bertujuan sebagai upaya perbaikan pada proses belajar mengajar untuk mengetahui atau menemukan faktor-faktor penyebab keberhasilan dan ketidakberhasilan peserta didik dalam mengikuti program pendidikan. Dengan demikian, akan ditemukan jalan keluar atau cara-cara perbaikan pada kegiatan pembelajaran.

c. Fungsi Evaluasi

Pada dasarnya diadakannya evaluasi bukanlah semata-mata hanya untuk formalitas saja, namun evaluasi memiliki beberapa fungsi yang sangat penting. Menurut pendapat Putra (2013: 84) evaluasi memiliki tiga fungsi pokok yaitu untuk mengukur kemajuan, menunjang penyusunan rencana, dan memperbaiki atau melakukan penyempurnaan kembali. Sebelumnya telah dijelaskan bahwa evaluasi merupakan suatu proses yang sistematis untuk mengukur atau memberikan keputusan dalam ketercapaian tujuan yang memiliki kriteria atau standar tertentu. Evaluasi yang dilakukan secara terus menerus dapat membuat perkiraan ketercapaian tujuan yang telah dirumuskan pada waktu yang telah ditentukan. Oleh karena itu, apabila tujuan belum semuanya tercapai maka perlu dilakukan


(33)

pengkajian ulang terhadap rencana yang telah disusun dan memperbaiki pelaksanaannya.

2. Instrumen Penelitian

1) Pengertian Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang dapat digunakan untuk mempermudah seseorang dalam melaksanakan tugas atau mencapai tujuan secara lebih lebih efektif dan efisien (Arikunto, 2012: 40). Sugiyono (2014: 148) menjelaskan bahwa instrumen penelitian merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Instrumen dalam penelitian dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu instrumen tes dan instrumen non tes (Widoyoko, 2012: 52).

Berdasarkan definisi-definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa instrumen penelitian merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur sesuatu yang akan diteliti.

2) Instrumen Tes 1) Pengertian Tes

Tes adalah sejumlah pertanyaan yang membutuhkan jawaban, atau sejumlah pernyataan yang harus diberikan tanggapan dengan tujuan mengukur tingkat kemampuan seseorang atau mengungkap aspek tertentu dari orang yang dikenai tes (Mardapi, 2008: 67). Pengertian tes yang selanjutnya dikemukakan oleh Sudijono (2011: 66) yang berarti alat atau


(34)

prosedur yang dipergunakan dalam rangka pengukuran dan penilaian. Sedangkan menurut Azwar (1996: 2) tes merupakan sekumpulan pertanyaan yang harus dijawab dan/atau tugas yang harus dikerjakan yang akan memberikan informasi mengenai aspek psikologis tertentu berdasarkan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan atau cara dan hasil subjek dalam melakukan tugas-tugas tersebut.

Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa tes adalah sejumlah pertanyaan atau penyataan yang memerlukan suatu jawaban yang digunakan sebagai pengukuran atau penilaian dalam aspek tertentu.

2) Jenis Tes

Sudijono (2011: 68-72) menyatakan bahwa tes memiliki jenis atau golongan yang tergantung dari segi mana atau dengan alasan apa penggolongan tes itu dilakukan. Berdasarkan fungsinya, jenis tes terdiri dari:

a) Tes Seleksi

Tes ini biasanya digunakan untuk memilih calon peserta didik yang tergolong paling baik dari beberapa calon yang mengikuti tes.

b) Tes Awal

Tes awal digunakan untuk mengetahui sejauh manakah materi atau bahan pelajaran yang akan diajarkan telah dapat dikuasai oleh para peserta didik.


(35)

c) Tes Akhir

Tes akhir dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana materi pelajaran dapat dikuasai dengan baik oleh para peserta didik.

d) Tes Diagnostik

Tes ini digunakan untuk menentukan secara tepat, jenis kesukaran yang dihadapi oleh peserta didik dalam suatu mata pelajaran tertentu.

e) Tes Formatif

Tes formatif ini biasanya dilaksanakan di tengah-tengah perjalanan program pengajaran, yaitu dilaksanakan pada setiap kali satuan pelajaran berakhir atau dapat diselesaikan. f) Tes Sumatif

Tes sumatif adalah tes hasil belajar yang dilaksanakan setelah sekumpulan satuan program pengajaran selesai diberikan. Salah satu contoh dari tes sumatif adalah Ulangan Akhir Semester. Ulangan Akhir Semester (UAS) sering disebut juga ulangan umum yang dilakukan pada akhir semester dengan bahan yang diujikan, meliputi materi standar, standar kompetensi, dan kompetesi dasar semester pertama (UAS pertama), serta materi standar, standar kompetensi, dan kompetesi dasar semester pertama dan kedua (UAS kedua) (Mulyasa (2006: 245).


(36)

3) Tipe Tes

Azwar (1996: 79-106) menyatakan bahwa tes terdiri dari 5 tipe. Tipe-tipe tes tersebut adalah:

a) Tipe Pilihan Ganda

Tes tipe pilihan ganda adalah tes yang terdiri dari sebuah pertanyaan atau pernyataan yang memiliki beberapa alternatif pilihan jawaban. Kelebihan dari soal pilihan ganda menurut Hamzah (2014: 36) yaitu pemeriksaan dan pemberian skor jauh lebih mudah dan cepat, hasil penilaian bersifat obyektif karena tidak dipengaruhi oleh subyektivitas penilai, ruang lingkup materi yang diujikan luas dan menyeluruh, jawaban yang benar sudah tertentu dan pasti, pemeriksaan bisa diserahkan ke orang lain, analisis butir tes dapat dilakukan dengan lebih mudah.

b) Tipe Benar-Salah

Tes tipe benar-salah adalah tes yang berupa suatu pernyataan mengenai materi ukur yang diujikan, yang memiliki dua alternatif jawaban yaitu benar dan salah.

c) Tipe Jawaban Pendek

Tes tipe jawaban pendek adalah tes yang berupa kalimat pernyataan yang harus dijawab secara singkat yang pada umumnya tidak lebih dari satu atau dua kalimat pernyataan yang belum selesai sehingga peserta didik diminta untuk melengkapi pernyataan tersebut.


(37)

d) Tipe Pasangan

Tes tipe pasangan adalah tes yang menuntut peserta didik untuk memilih di antara beberapa pilihan yang cocok untuk dipasangkan dengan stimulus yang ada.

e) Tipe Karangan (Esai)

Tes tipe karangan (esai) merupakan tes yang berbentuk suatu pertanyaan atau perintah yang menuntut peserta didik untuk memberikan jawaban yang terurai.

4) Ciri-ciri Tes yang Baik

Ciri-ciri tes yang baik menurut Purwanto (2009: 99) yaitu: a) Tingkat Kesukaran

Dalam tes, tingkat kesukaran butir-butir soal diusahaan sedang. Jika butir soal terlalu mudah atau terlalu sukar bagi dua atau lebih peserta maka skor tidak lagi dapat membedakan kemampuan para peserta sekiranya di antara mereka terdapat perbedaan kemampuan.

b) Daya Beda

Daya beda harus diusahakan positif dan setinggi mungkin. Butir soal dengan daya beda positif dan tinggi berarti butir soal tersebut dapat membedakan dengan baik siswa kelompok atas dan bawah.

c) Efektivitas Pengecoh

Pengecoh dikatakan berfungsi efektif apabila paling tidak ada siswa yang terkecoh memilih.


(38)

3. Analisis Butir Soal

a. Pengertian Analisis Butir Soal

Sebagai alat ukur, suatu tes dapat dikatakan berhasil jika sesuai dengan fungsi dan tujuannya. Untuk mengetahui berhasil atau tidaknya suatu tes, harus ditinjau dari kualitas butir soalnya. Kualitas butir soal dapat diketahui melalui analisis. Analisis butir soal merupakan pengkajian pertanyaan-pertanyaan tes agar diperoleh perangkat pertanyaan yang memiliki kualitas yang memadai (Sudjana: 2012: 135).

Kusaeri dan Suprananto (2012: 173) mengartikan analisis butir soal sebagai proses penelaahan butir soal melalui informasi dari jawaban peserta tes guna meningkatkan mutu butir soal yang bersangkutan. Arikunto (2012: 222) berpendapat bahwa analisis butir soal merupakan pengidentifikasian soal-soal yang baik, kurang baik, dan soal yang jelek. Dengan analisis butir soal, dapat memperoleh informasi tentang kejelekan sebuah soal dan petunjuk untuk mengadakan perbaikan.

Dari definisi-definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa analisis butir soal merupakan pengkajian dari pertanyaan-pertanyaan dalam instrumen yang digunakan untuk mengukur kemampuan dalam proses pembelajaran yang meliputi validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda, dan efektivitas pengecoh.


(39)

b. Cara Menganalisis Butir Soal

Analisis pada umumnya dilakukan melalui dua cara, yaitu (Surapranata, 2004: 1) :

1) Analisis Kualitatif

Analisis kualitatif menurut Mulyasa (2009: 1) sering juga disebut sebagai validitas logis (logical validity) yaitu berupa penelaahan yang dimaksudkan untuk menganalisis soal ditinjau dari segi teknis, isi, dan editorial. Artinya, analisis ini meninjau soal dari segi eksternalnya. Pada penelitian ini analisis dengan cara kualitatif digunakan untuk menguji validitas isi dari soal bahwa soal tersebut sesuai atau tidak dengan isi atau materi yang telah diberikan.

2) Analisis Kuantitatif

Surapranata (2004: 10) menyatakan bahwa analisis soal secara kuantitatif menekankan pada analisis karakteristik internal tes melalui data yang diperoleh secara empiris. Karakteristik internal secara kuantitatif dimaksudkan meliputi parameter soal tingkat kesukaran, daya pembeda, dan reliabilitas. Menurut Azwar (1996: 141) dalam analisis butir soal perlu juga dianalisis efektivitas distraktornya atau dapat disebut juga pengecoh. Hal ini bertujuan untuk mengetahui berfungsi atau tidaknya pilihan jawaban yang tersedia. Penyebaran (distribusi) jawaban atau efektivitas pengecoh menurut Kusaeri dan Suprananto (2012: termasuk dalam analisis kuantitatif. Jadi, cara menganalisis butir


(40)

soal pada penelitian ini dengan menggunakan dua cara, yaitu cara kualiitatif untuk menentukan validitas isi, dan cara kuantitatif untuk menentukan reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda, dan efektifitas pengecoh dari butir soal.

4. Validitas Isi

a. Pengertian Validitas

Validitas sangat erat kaitannya dengan pengukuran dalam evaluasi. Azwar (1996: 173) mengemukakan bahwa validitas mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu instrumen pengukur (tes) dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu tes yang valid guna pengambilan suatu keputusan dapat saja tidak valid sama sekali guna pengambilan keputusan lain dan bagi kelompok lain. Menurut Surapranata (2009: 50) validitas merupakan suatu konsep yang berkaitan dengan sejauhmana tes telah mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas tes perlu ditentukan untuk mengetahui kualitas tes dalam kaitannya dengan mengukur hal yang seharusnya diukur. Oleh karena itu, validitas dapat digunakan dalam memeriksa secara langsung seberapa jauh suatu alat telah berfungsi. Validitas menurut pendapat Sudjana (2012: 12) adalah ketetapan alat penilaian terhadap konsep yang dinilai sehingga betul-betul menilai apa yang seharusnya dinilai.


(41)

Berdasarkan definisi-definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa validitas adalah ketepatan suatu tes sesuai dengan tujuan dari diadakannya tes tersebut.

b. Bentuk-bentuk Validitas

Validitas terdiri dari empat bentuk, yaitu (Surapranata, 2004: 51): 1) Validitas Isi

Validitas isi (content validity) adalah pengujian validitas dilakukan atas isinya untuk memastikan apakah butir tes hasil belajar (THB) mengukur secara tepat keadaan yang ingin diukur (Purwanto, 2009: 120). Contohnya soal pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dikatakan valid apabila hanya mengukur kemampuan bahasa, bukan mengukur kemampuan matematika. 2) Validitas Konstruk

Sudjana (2012: 14) menyatakan bahwa validitas konstruk (construct validity) berkenaan dengan kesanggupan alat penilaian untuk mengukur konsep kemampuan, minat, sikap dalam berbagai bidang kajian yang terkandung dalam materi yang diukurnya. Contohnya dalam konsep mengenai hubungan sosial jika dilihat dari pengalaman, indikator empirisnya adalah dapat bergaul dengan orang lain, dapat bekerja sama dengan siapa pun, dan lain-lain. Apabila hasil tes menunjukkan indikator-indikator yang tidak berhubungan secara positif satu sama lain, berarti tidak memiliki validitas konstruk yang baik.


(42)

3) Validitas Prediksi

Memprediksi menurut pendapat Arikunto (2012, 84) artinya meramal, dengan meramal selalu mengenal hal yang akan datang jadi sekarang belum terjadi. Sebuah tes dikatakan memiliki validitas prediksi atau validitas ramalan apabila mempunyai kemampuan untuk meramalkan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Contohnya tes penerimaan siswa baru pada SMP X berdasarkan hasil tes seleksi setelah peserta tes lulus SD. Peserta tes yang memiliki nilai bagus di tes seleksi tersebut lalu diterima di SMP X diperkirakan akan berhasil ketika para peserta tes masuk SMP tersebut. Apabila hal itu terjadi, maka tes seleksi tersebut dikatakan memiliki validitas prediksi yang bagus. Sebaliknya, apabila hasil belajar di SMP kurang baik maka tes seleksi tersebut tidak memiliki validitas prediksi yang bagus. 4) Validitas Konkuren

Validitas konkuren (concurrent validity) menunjuk pada hubungan antara tes skor dengan yang dicapai dengan keadaan sekarang (Mulyasa, 2009: 55). Sebuah tes dikatakan memiliki validitas konkuren apabila hasilnya sesuai dengan pengalaman. Contohnya perbandingan antara ujian akhir nasional dan tugas memiliki korelasi tinggi atau rendah, apabila indeks korelasi cukup tinggi yaitu mendekati angka satu maka tes yang disusun tersebut memiliki validitas konkuren.


(43)

c. Validitas Isi 1) Pengertian

Validitas isi (content validity) adalah pengujian validitas dilakukan atas isinya untuk memastikan apakah butir tes hasil belajar (THB) mengukur secara tepat keadaan yang ingin diukur (Purwanto, 2009: 120). Sudjana (2012: 13) mengemukakan bahwa validitas isi berkenaan dengan kesanggupan alat penilaian dalam mengukur isi yang seharusnya. Artinya, tes tersebut mampu mengungkapkan isi suatu konsep atau variabel yang hendak diukur. Sedangkan Kusaeri (2014: 54) menyatakan bahwa validitas isi berkaitan dengan derajat kemampuan instrumen penilaian mengukur cakupan substansi yang ingin diukur. Jadi, kesimpulan dari definisi-definisi tersebut adalah bahwa validitas isi merupakan pengujian validitas terhadap kesesuaian antara suatu alat ukur dengan isi atau materi yang telah diberikan dengan cara mencocokkan antara soal dengan kisi-kisi soal.

2) Kriteria Validitas Isi

Untuk pengujian validitas isi dapat dibantu dengan menggunakan kisi-kisi instrumen, atau matrik pengembangan instrumen. Dalam kisi-kisi terdapat variabel yang diteliti, Indikator sebagai tolok ukur dan nomor butir (item) pertanyaan atau pernyataan yang telah dijabarkan dari Indikator (Sugiyono: 2014: 182). Kusaeri (2014: 54) menyatakan bahwa validitas dapat dicapai apabila selama pengkonstruksian atau pengembangan


(44)

instrumen penilaian disesuaikan dengan kisi-kisi. Artinya, perlu adanya keselarasan antara item yang ada pada instrumen penilaian dengan kisi-kisi. Pendapat dari Purwanto (2009: 120) juga hampir serupa yaitu butir-butir THB dinyatakan valid (logically valid) apabila setelah mencermati isi butir-butir yang ditulis telah menunjukkan kesesuaian dengan kisi-kisi.

5. Reliabilitas

a. Pengertian Reliabilitas

Tidak semua pengukuran dalam evaluasi memiliki hasil yang ajeg, pasti akan terdapat beberapa perbedaan. Oleh karena itu, untuk mengetahui kualitas dari tes salah satunya harus mengetahui nilai reliabilitasnya. Reliabilitas sendiri menurut Sudjana (2012: 16) merupakan ketetapan atau keajegan alat tersebut dalam penilaian apa yang dinilainya. Artinya, kapanpun suatu alat penilaian digunakan akan memberikan hasil yang relatif sama.

Azwar (1996: 180) selain mengartikan reliabilitas sebagai keterpercayaan, keterandalan, keajegan, konsistensi, dan kestabilan, reliabilitas juga memiliki arti sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Hasil ukur yang dapat dipercaya adalah hasil ukur yang memiliki hasil yang sama dalam beberapa kali pengukuran pada kelompok yang sama. Jika perbedaan relatif besar, maka hasil pengukuran tersebut dinyatakan tidak dapat dipercaya. Reliabilitas merupakan tingkat atau derajat konsistensi dari suatu instrumen


(45)

(Arifin, 2009: 258). Dalam pengertian tersebut, reliabilitas memiliki tujuan untuk mengetahui apakah suatu tes teliti dan dapat dipercaya sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Jadi, kesimpulan dari beberapa definisi tersebut adalah bahwa reliabilitas merupakan ketetapan hasil suatu tes yang dilaksanakan secara berkali-kali, diberikan pada kelompok yang sama dalam waktu yang berbeda. b. Kriteria Reliabilitas

Basuki dan Hariyanto (2014: 119) membagi kategori korelasi reliabilitas menjadi lima kelompok yaitu sebagai berikut:

Tabel 2.1 Kategori Korelasi Reliabilitas Korelasi Reliabilitas Kategori

0,00 ≤ r ≤ 0,19 Amat rendah

0,20 ≤ r ≤ 0,39 Rendah

0,40 ≤ r ≤ 0,69 Cukup

0,70 ≤ r ≤ 0,89 Tinggi

0,90 ≤ r ≤ 1,00 Amat tinggi Sumber: Basuki dan Hariyanto (2014: 119)

Berpedoman dari tabel 2.1, korelasi reliabilitas dibagi menjadi lima kategori yaitu korelasi amat rendah (angka di antara 0,00 ≤ r ≤ 0,19), korelasi rendah (angka di antara 0,20 ≤ r ≤ 0,39), korelasi cukup (angka di antara 0,40 ≤ r ≤ 0,69), korelasi tinggi (angka di antara 0,70 ≤ r ≤ 0,89), dan korelasi amat tinggi (angka di antara 0,90 ≤ r ≤ 1,00). Menurut pendapat Arifin (2009: 258) suatu tes dapat dikatakan reliabel jika selalu memberikan hasil yang sama bila diteskan pada kelompok yang sama pada waktu atau kesempatan yang berbeda. Sudjana (2009: 17) menyatakan bahwa koefisien reliabitilas yang mendekati angka 1,0 merupakan indeks reliabilitas tinggi. Kriteria reliabilitas pada penelitian ini berpedoman dari Basuki dan


(46)

Hariyanto (2014: 119) karena memiliki lima kategori sehingga korelasi reliabilitas memiliki kategori yang lebih detail.

6. Tingkat Kesukaran

a. Pengertian Tingkat Kesukaran

Tingkat kesukaran adalah peluang menjawab benar suatu soal pada tingkat kemampuan tertentu yang biasanya dinyatakan dalam bentuk indeks (Kusaeri & Suprananto, 2012: 174). Kunandar (2013: 240) menyatakan bahwa tingkat kesukaran soal adalah proporsi jumlah peserta tes yang menjawab benar, yaitu perbandingan jumlah peserta tes yang menjawab benar dengan jumlah peserta tes seluruhnya. Menurut pendapat Arifin (2009: 266) tingkat kesukaran adalah pengukuran seberapa besar derajat kesukaran suatu soal. Dari definisi-definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa tingkat kesukaran memiliki arti pengukuran kesulitan suatu soal berupa tingkatan yang dinyatakan dalam bentuk indeks atau bilangan.

b. Rumus Tingkat Kesukaran

Berikut merupakan rumus tingkat kesukaran yang dikemukakan oleh Arikunto (2012: 223):

Keterangan :

P = tingkat kesukaran

B = banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar JS = jumlah seluruh siswa peserta tes


(47)

c. Kriteria Tingkat Kesukaran

Kriteria tingkat kesukaran berdasarkan pendapat Sudjana (2012: 137) terdiri dari tiga kategori, yaitu terdapat pada tabel di bawah ini:

Tabel 2.2 Tingkat Kesukaran dalam Tiga Ketegori (1) Rentang Tingkat Kesukaran Kategori

1 - 0,30 Sukar

0,31 - 0,70 Sedang

0,71 - 1,00 Mudah

Sumber: Sudjana (2012: 137)

Dilihat dari tabel 2.2 dapat dijelaskan bahwa jika tingkat kesukaran memiliki angka 1 - 0,30 maka soal memiliki kategori soal yang sukar, jika 0,31 - 0,70 maka soal berkategori sedang, dan jika 0,71 - 1,00 maka soal berkategori mudah. Kriteria tingkat kesukaran menurut Kusaeri (2014: 107) juga dikategorikan menjadi tiga, yaitu dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 2.3 Tingkat Kesukaran dalam Tiga Ketegori (2) Rentang Tingkat Kesukaran Kategori

0,7 - 1,0 Mudah

0,3 - 0,7 Sedang

0,00 - 0,03 Sulit

Sumber: Kusaeri (2014: 107)

Deskripsi dari tabel 2.3 yaitu jika range tingkat kesukaran 0,7 - 1,0 maka soal berkategori mudah, jika jika range tingkat kesukaran 0,3 - 0,7 maka maka soal berkategori sedang, dan jika range tingkat kesukaran 0,00 - 0,03 maka maka soal berkategori sulit. Sedangkan Purwanto (2009: 101) membagi tingkat kesukaran menjadi lima kategori, yaitu dapat dilihat pada tabel 2.4 di halaman 29.


(48)

Tabel 2.4 Tingkat Kesukaran dalam Lima Kategori Rentang Tingkat Kesukaran Kategori

0,00 - 0,19 Sangat Sukar

0,20 - 0,39 Sukar

0,40 - 0,59 Sedang

0,60 - 0,79 Mudah

0,80 - 1,00 Sangat Mudah

Sumber: Purwanto (2009: 101)

Tabel 2.4 di atas memaparkan bahwa tingkat kesukaran dalam kategori sangat sukar memiliki indeks kesukaran antara 0,00 - 0,19, tingkat kesukaran dalam kategori sukar memiliki indeks kesukaran antara 0,20 - 0,39, sedangkan tingkat kesukaran dalam kategori sedang memiliki indeks kesukaran antara 0,40 - 0,59, tingkat kesukaran dalam kategori mudah memiliki indeks kesukaran antara 0,60 - 0,79, sedangkan tingkat kesukaran dalam kategori sangat mudah memiliki indeks kesukaran antara 0,80-1,00. Kategori yang dipaparkan oleh Purwanto (2009: 101) menjadi acuan peneliti untuk menentukan kriteria pada tngkat kesukaran, karena terdiri dari lima kategori yang artinya memiliki jumlah kategori lebih detail dibandingkan dengan kategori dari para ahli lain yang telah disebutkan

7. Daya Beda

a. Pengertian Daya Beda

Arikunto (2012: 226) mengemukakan bahwa daya beda adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara peserta didik yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan peserta didik bodoh (berkemampuan rendah). Daya beda adalah kemampuan butir soal dapat membedakan antara peserta didik yang telah menguasai materi


(49)

yang ditanyakan dan peserta didik yang belum menguasai materi yang diujikan (Kusaeri & Suprananto, 2012: 175). Daya beda adalah pengukuran sejauh mana suatu butir soal mampu membedakan peserta didik yang sudah menguasai kompetensi dengan peserta didik yang kurang menguasai kompetensi berdasarkan kriteria tertentu (Arifin, 2009: 273).

Berdasarkan definisi-definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa daya beda merupakan kemampuan suatu soal dalam membedakan antara peserta didik yang memiliki pengetahuan tinggi dan pengetahuan yang rendah terhadap suatu materi.

b. Rumus Daya Beda

Rumus daya beda yang dikemukakan oleh Azwar (1996: 138) adalah sebagai berikut:

d

Keterangan:

NiT = banyaknya penjawab soal dengan benar dari kelompok tinggi

NT = banyaknya penjawab dari kelompok tinggi

NiR = banyaknya penjawab soal dengan benar dari kelompok rendah

NR = banyaknya penjawab dari kelompok rendah c. Kriteria Daya Beda

Daya beda memiliki empat kategori, yaitu sebagai berikut: Tabel 2.5 Kategori Daya Beda (1)

Indeks Daya Beda Kategori

>0,40 Bagus Sekali

0,30-0,39 Lumayan Bagus

0,20-0,29 Belum Memuaskan

<0,20 Jelek


(50)

Tabel 2.5 memaparkan bahwa daya beda dengan kategori bagus sekali memiliki indeks lebih dari 0,40. Apabila indeks daya beda berkisar antara 0,30-0,39 maka daya beda pada butir soal lumayan bagus tapi mungkin masih perlu peningkatan, apabila indeks daya beda berkisar antara 0,20-0,29 maka belum memuaskan dan perlu diperbaiki, dan apabila indeks daya beda kurang dari 0,20 maka butir soal jelek dan harus dibuang. Kunandar (2013: 241) menyebutkan bahwa hasil penghitungan tingkat daya beda soal dapat dikategorikan menjadi empat, yakni sebagai berikut:

Tabel 2.6 Kategori Daya Beda (2)

Indeks Daya Beda Kategori

0,00 - 0,20 Jelek

0,21 - 0,40 Cukup

0,41 - 0,70 Baik

0,71 - 1,00 Baik Sekali

Sumber: Kunandar (2013: 241)

Tabel 2.6 menjelaskan bahwa daya beda dengan kategori jelek memiliki kisaran angka 0,00 - 0,20), cukup (kisaran angka 0,21 - 0,40), baik (kisaran angka 0,41 - 0,70), dan baik sekali (kisaran angka 0,71 - 1,00). Kategori daya beda menurut Kusaeri (2014: 109) juga terdiri dari empat kategori, yaitu dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 2.7 Kategori Daya Beda (3)

Indeks Daya Beda Kategori

0,40 - 1,00 Sangat Memuaskan

0,30 - 0,39 Memuaskan

0,20 - 0,29 Tidak Memuaskan

0,00 - 0,19 Sangat Tidak Memuaskan Sumber: Kusaeri (2014: 109)

Berdasarkan tabel 2.7 di atas dapat dijelaskan bahwa daya beda dengan kategori sangat memuaskan memiliki kisaran angka 0,40 -


(51)

1,00, kategori memuaskan memiliki kisaran angka 0,30 - 0,39, kategori tidak memuaskan memiliki kisaran angka 0,20 - 0,29, dan kategori sangat tidak memuaskan memiliki kisaran angka 0,00 - 0,19. Penelitian ini menggunakan acuan dari Ebel (dalam Azwar, 1996) yang memiliki empat kategori, alasan pemilihan kategori tersebut karena lebih familiar.

8. Efektivitas Pengecoh

a. Pengertian Efektivitas Pengecoh

Pengecoh (distraktor) menurut pendapat Sudijono (2011: 409) adalah option atau alternatif yang berjumlah antara tiga sampai dengan lima buah, dan dari kemungkinan-kemungkinan jawaban yang terpasang pada setiap butir item itu salah satu diantaranya adalah merupakan jawaban betul (kunci jawaban), sedangkan sisanya adalah merupakan jawaban salah. Arifin (2014: 241) mengartikan pengecoh jawaban sebagai pola yang dapat menggambarkan bagaimana peserta tes menentukan pilihan jawaban terhadap kemungkinan-kemungkinan jawaban yang telah dipasangkan pada setiap butir soal.

Azwar (1996: 137) menyatakan bahwa efektivitas pengecoh merupakan kemampuan soal dalam membedakan antara siswa yang mempunyai kemampuan tinggi (dalam hal ini diwakili oleh mereka yang masuk kelompok tinggi) dan siswa yang mempunyai


(52)

kemampuan rendah (diwakili oleh mereka yang termasuk dalam kelompok rendah).

Jadi, dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa efektivitas pengecoh adalah penyebaran pilihan jawaban yang digunakan untuk menguji peserta didik dalam pemahaman materi. b. Rumus Efektivitas Pengecoh

Berikut rumus efektivitas pengecoh yang dikemukakan oleh Arifin (2009: 279):

IP =

Keterangan:

IP = indeks pengecoh

P = jumlah peserta didik yang memilih pengecoh N = jumlah peserta didik yang ikut tes

B = jumlah peserta didik yang menjawab benar pada setiap soal

n = jumlah alternatif jawaban (opsi) 1 = bilangan tetap

c. Kriteria Efektivitas Pengecoh

Arikunto (2012: 234) memaparkan bahwa suatu pengecoh dikatakan berfungsi dengan baik jika paling sedikit dipilih oleh 5% pengikut tes. Pendapat yang sama juga dikemukakan oleh Mulyasa (2009: 43) bahwa suatu pengecoh dapat dikatakan berfungsi dengan baik jika paling sedikit dipilih oleh 5% peserta tes. Sedangkan menurut Kunandar (2013: 241) pengecoh dapat dikatakan berfungsi apabila pengecoh paling sedikit dipilih oleh 2,5% peserta tes dan lebih banyak dipilih oleh kelompok bawah dari peserta tes.


(53)

9. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

a. Pengertian Bahasa

Bahasa adalah sistem tanda bunyi yang sudah disepakati untuk dipergunakan oleh para anggota kelompok masyarakat tertentu di dalam bekerjasama, berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri (Kushartanti, 2005: 15). Bahasa menurut pendapat Walija (1996: 4) adalah komunikasi yang paling lengkap dan efektif untuk menyampaikan ide, pesan, maksud, perasaan, dan pendapat kepada orang lain. Sementara Santoso (1990: 1) mengungkapkan bahwa bahasa memiliki arti rangkaian bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia secara sadar.

Berdasarkan pedoman dari para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa bahasa merupakan alat komunikasi yang sudah disepakati oleh anggota kelompok tertentu dalam tujuan untuk menyampaikan maksud dari dalam diri seseorang.

b. Pengertian Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Mata Pelajaran Bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran yang memberikan pemahaman kepada guru dan peserta didik SD dalam melaksanakan pembelajaran Bahasa Indonesia yang benar melalui membaca dan menulis (Zulela, 2012: 1). Berdasarkan definisi tersebut, kesimpulan yang didapatkan oleh peneliti mengenai pengertian mata pelajaran bahasa Indonesia yaitu suatu mata pelajaran yang memberikan pengetahuan dan pemahaman pada


(54)

siswa tentang Bahasa Indonesia yang baik dan benar melalui membaca dan menulis.

c. Standar kompetensi dan Kompetensi Dasar

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas IV SD semester genap berdasarkan Standar Isi terdapat pada tabel di bawah ini:

Tabel 2.8 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Mendengarkan

5. Mendengarkan pengumuman dan pembacaan pantun.

5.1 Menyampaikan kembali isi pengumuman yang dibacakan

5.2 Menirukan pembacaan pantun anak dengan lafal dan intonasi yang tepat

Berbicara

6. Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dengan berbalas pantun dan bertelepon.

6.1Berbalas pantun dengan lafal dan intonasi yang tepat

6.2 Menyampaikan pesan yang diterima melaluitelepon sesuai dengan isi pesan

Membaca

7. Memahami teks melalui membaca intensif, membaca nyaring, dan membaca pantun.

7.1 Menemukan kalimat utama pada tiap paragraf melalui membaca intensif

7.2 Membaca nyaring suatu pengumuman dengan lafal dan intonasi yang tepat

7.3 Membaca pantun anak secara berbalasan dengan lafal dan intonasi yang tepat

Menulis 8. Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi secara tertulis dalam bentuk karangan, pengumuman, dan pantun anak.

8.1Menyusun karangan tentang berbagai topik sederhana dengan memperhatikan penggunaan ejaan (huruf besar, tanda titik, tanda koma, dan lain-lain).

8.2 Menulis pengumuman dengan bahasa yang baik dan benar serta memperhatikan penggunaan ejaan 8.3 Membuat pantun anak yang menarik tentang

berbagai tema (persahabatan, ketekunan, kepatuhan, dan lain-lain) sesuai dengan ciri-ciri pantun

Tabel 2.8 memaparkan SK dan KD pada kelas IV SD semester genap yang terdiri dari Standar Kompetensi 5 (mendengarkan), 6 (berbicara), 7 (membaca), dan 8 (menulis). Standar Kompetensi 5 terdiri dari dua Kompetensi Dasar, Standar Kompetensi 6 terdiri dari dua Kompetensi Dasar, Standar


(55)

Kompetensi 7 terdiri dari tiga Kompetensi dasar, dan Standar Kompetensi 8 terdiri dari tiga Kompetensi Dasar. Jadi, pada kelas IV semester genap terdiri dari empat Standar Kompetensi dan sepuluh Kompetensi Dasar.

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini yaitu sebagai berikut:

Rofiqoh (2012) melakukan penelitian dengan judul “Analisis Butir Soal Ulangan Madrasah Mata Pelajaran Fisika Menggunakan Taksonomi Bloom Ranah Kognitif Kelas XII”. Penelitian ini bertujuan untuk mengkategorikan dan mengetahui prosentase tingkatan taksonomi Bloom ranah kognitif pada soal Ulangan Madrasah mata pelajaran fisika kelas XII MA Negeri Kendal tahun pelajaran 2010/2011 serta untuk mengetahui kualitas berdasarkan analisis empiris yang meliputi validitas, reliabilitas, taraf kesukaran dan daya pembeda soal. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data berupa dokumentasi, wawancara dan tehnik korelasi. Hasil dari penelitian ini adalah validitas soal 40% digolongkan valid dan 60% tidak valid dengan besar r tabel 0,339 dan taraf kepercayaan 5%. Reliabilitas soal digolongkan mempunyai reliabilitas tinggi yaitu 0,69 karena lebih besar dari r tabel. Untuk taraf kesukaran butir soal kriteria mudah 40 soal (100%). Daya pembeda soal dengan kriteria jelek 25 soal (62,5%), kriteria cukup 10 soal (25%), kriteria baik 4 soal (10%) dan soal sangat jelek yang harus dibuang karena bernilai negatif 1 soal (2,5%). Dengan demikian, penelitian ini memiliki beberapa persamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu jenis


(56)

penelitian, teknik pengumpulan data, dan tujuan yaitu menganalisis butir soal untuk mengetahui kualitas berdasarkan validitas, reliabilitas, taraf kesukaran dan daya pembeda soal.

Penelitian oleh Amalia dan Widayati (2012) dengan judul “Analisis Butir Soal Tes Kedali Mutu Kelas XII SMA Mata Pelajaran Ekonomi Akuntansi di Kota Yogyakarta Tahun 2012”. Penelitian ini bertujuan mengetahui kualitas butir soal Tes Kendali Mutu Kelas XII SMA mata pelajaran Ekonomi Akuntansi di Kota Yogyakarta Tahun 2012 baik soal seri A, B, C, D, maupun E. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif karena semua data atau informasi yang diperoleh diwujudkan dalam bentuk angka-angka dan dianalisis dengan statistik menggunakan program Item and Test Analysis (ITEMAN). Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode dokumentasi untuk memperoleh data butir-butir soal, kunci jawaban, dan hasil tes siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa butir soal sebagian besar valid dengan nilai 83%. Berdasarkan reliabilitas soal, soal tersebut memiliki koefisien reliabilitas yang tinggi dengan koefisien rata-rata sebesar 0,806. Berdasarkan tingkat kesukaran, soal dengan tingkat kesukaran sedang dengan nilai rata-rata 59,5%. Berdasarkan daya pembeda, soal dengan daya pembeda baik dengan nilai rata-rata 57,5%. Berdasarkan efektivitas penggunaan distractor, soal dengan

distractor yang berkualitas sangat baik dengan nilai rata-rata 45%. Penelitian

ini memiliki persamaan dengan penelitian dilakukan oleh peneliti yaitu tentang analisis butir soal dengan jenis penelitian kualitatif deskriptif dan dengan


(57)

teknik pengumpulan data yang sama yaitu dengan metode dokumentasi untuk memperoleh data butir-butir soal, kunci jawaban, dan hasil tes siswa.

Dwipayani (2013) melakukan penelitian dengan judul Analisis Validitas dan Reliabilitas Butir Soal Ulangan Akhir Semester Bidang Studi Bahasa Indonesia Kelas X.D SMA N 1 Terhadap Pencapaian Kompetensi”. Penelitian ini bertujuan mengetahui dan mendeskripsikan kualitas butir soal ulangan akhir semester ganjil bidang studi Bahasa Indonesia kelas X.D SMA N 1 Bangli berdasarkan uji validitas isi, tingkat kesukaran, analisis daya beda, dan efektivitas opsion, mengetahui dan mendeskripsikan kualitas perangkat soal ulangan akhir semester ganjil bidang studi Bahasa Indonesia kelas X.D SMA N 1 Bangli ditinjau dari analisis reliabilitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa validitas isi soal tidak valid atau tergolong rendah. Hasil tingkat kesukaran butir soal yang termasuk dalam kriteria soal sedang dengan persentase sebesar 56%. Butir soal termasuk dalam kriteria daya beda jelek dengan persentase sebesar 40%. Analisis efektivitas opsi kunci butir soal yang berfungsi secara efektif dengan persentase sebesar 72%. Hasil uji reliabilitas rata-rata persentase tingkat ketercapaian siswa yang menjawab benar pada soal sebesar 52% sedangkan rata-rata perentase tingkat ketercapaian siswa yang menjawab salah sebesar 48%. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah tentang analisis butir soal pada mata pelajaran bahasa Indonesia serta memiliki tujuan yang sama yaitu mengetahui kualitas butir soal berdasarkan uji validitas isi, tingkat kesukaran, analisis daya beda, dan efektivitas opsionnya.


(58)

Karzuni (2011) melakukan penelitian dengan judul “Analisis Butir Soal Ulangan Akhir Semester (UAS) Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMK Kelas X Semester Gasal Tahun Ajaran 2010/2011 (Studi Kasus di SMK Muhammadiyah Ungaran)”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kualitas butir soal ulangan akhir semester (TKM) mata pelajaran Bahasa Indonesia bila ditinjau dari segi kesesuaian soal dengan kompetensi dasar pada kurikulum yang berlaku, penyebaran soal, validitas butir soal, daya beda soal, tingkat kesukaran soal, dan efektivitas distraktor soal. Jenis penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode dokumentasi. Hasil dari penelitian ini adalah validitas butir soal kelas X termasuk soal yang valid, daya beda soal kelas X termasuk dalam kriteria jelek, tingkat kesukaran untuk kelas X termasuk dalam kriteria mudah. Efektitivitas distraktor soal kelas X termasuk dalam kriteria tidak efektif. Penelitian ini memiliki persamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu menganalisis butir soal pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Tujuan, jenis penelitian, dan teknik pengumpulan data juga memiliki persamaan yaitu jenis penelitian deskriptif dan teknik pengumpulan data dengan metode dokumentasi.

Literature Map dari penelitian yang relevan ini akan dipaparkan pada halaman


(1)

107 Thito 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 17 108 Rayhan 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 17 109 Elvi 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 17 110 Fais 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 17 111 Rachmad 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 17 112 Raghib 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 17 113 Celin 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 17 114 Anugrah 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 17 115 Ameiya 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 17 116 Amir 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 17 117 D. Pratama 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 17 118 Fajar 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 17 119 M. Haris 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 17 120 Aditya 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 17 121 Galuh 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 17 122 Febby 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 17 123 Ananda 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 17 124 Axel 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 17 125 Linda 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 17 126 Raditya 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 17 127 Revania 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 17 128 Rio 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 17 129 Vemas 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 17 130 Zulhilmi 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 17 131 Udin 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 17 132 Silvia 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 17 133 Keni 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 16 134 Adi 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 16 135 Risang 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 16 136 Nur Fadillah 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 16 137 Pipit 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 16 138 Revo 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 16 139 Amanda 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 16 140 Ilyas 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 16 141 Arya 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 16 142 Jo 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 16 143 Galang 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 16


(2)

144 M. Afandi 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 16 145 Ulvi 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 16 146 Hendi 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 16 147 Farhan 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 16 148 Ridwan 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 16 149 Yanu 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 16 150 Daniel 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 16 151 Daniel 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 16 152 Akbar 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 16 153 Russita 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 16 154 Fandi 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 16 155 Safa 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 16 156 Berlin 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 16 157 Devy 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 16 158 M. Aska 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 16 159 Seva 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 16 160 Melina 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 16 161 Rian 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 16 162 Naura Vika 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 15 163 Willy 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 15 164 Vito 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 15 165 Andhika 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 15 166 Kevin 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 15 167 Andika 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 15 168 Irfan 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 15 169 Adhisty 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 15 170 Isnan 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 15 171 Olivia 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 15 172 Akmal 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 15 173 Orbita 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 15 174 Luhputukahel 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 15 175 Dika 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 15 176 Rafi 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 15 177 Arnan 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 15 178 Faiz 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 15 179 V. Cheivo 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 15 180 Naufal 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 15


(3)

181 Bramantyo 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 15 182 Siknu 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 15 183 Abigael 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 15 184 Isma 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 15 185 Yusuf 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 15 186 Yuda 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 15 187 Andini 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 15 188 Verina 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 15 189 Hema 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 14 190 Edi 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 14 191 Azzam 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 14 192 Adam 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 14 193 Dimas 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 14 194 D. Bagus 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 14 195 Hari 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 14 196 Ilham 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 14 197 Fajar 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 14 198 Faisal 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 14 199 Yusa 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 14 200 Joviono 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 14 201 Arya 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 14 202 Yodha 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 14 203 Ardika 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 13 204 Wahyu 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 13 205 Danang 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 13 206 Iswan 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 13 207 Nandito 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 13 208 Arif 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 13 209 Aulia 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 13 210 Saddam 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 13 211 Syarif 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 13 212 Dhiar 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 13 213 M. Irham 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 13 214 Vania 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 13 215 Angger 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 13 216 Luluk 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 13 217 Abisha 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 13


(4)

218 Melina 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 12 219 M. Eli 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 12 220 Mahendra 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 12 221 Dika 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 12 222 Sekepen 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 12 223 Nuri 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 12 224 Aslam 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 11 225 Desta 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 11 226 Isna 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 11 227 Rafida 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 11 228 Cahyo 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 11 229 Aka 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 11 230 Novita 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 11 231 Dedi 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 11 232 Samuel E. 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 11 233 Seto 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 11 234 Indra 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 11 235 Satriya 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 10 236 Idham 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 10 237 Maulana 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 10 238 Reza 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10 239 Lintang 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 10 240 Rizki 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 10 241 Ignasius 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 9 242 Abdul 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 8 243 Juan 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 8 244 Aldi N. 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 8 245 M. Husrinan 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 8 246 Andika 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 6 247 Dilan 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 5


(5)

Butir

Soal Jumlah

1 158

2 68

3 98

4 224

5 237

6 158

7 199

8 166

9 131

10 69

11 78

12 39

13 31

14 170 15 207

16 39

17 131 18 151 19 136 20 161

21 84

22 137 23 166 24 198 25 209 26 118 27 130

28 32

29 164

30 39


(6)

155

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Tina Yuniasari merupakan anak kedua dari pasangan

Jaeno dan Sunaryanti. Lahir di Batang, Jawa Tengah

pada tanggal 05 Juni 1994. Pendidikan awal dimulai

di TK Puspa Harapan Sawahjoho pada tahun 1998.

Pendidikan dilanjutkan ke jenjang Sekolah Dasar

(SD) yaitu di SDN Sawahjoho 1 pada tahun

2000-2006. Kemudian pendidikan selanjutnya ke jenjang

Sekolah Menengah Pertama (SMP) yaitu di SMPN 1

Warungasem, Batang pada tahun 2006-2009. Setelah

itu pendidikan berikutnya adalah jenjang Sekolah Menengah Akhir (SMA) di

SMA Bhakti Praja Batang yang lulus pada tahun 2012. Pendidikan dilanjutkan

pada jenjang perguruan tinggi yaitu di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar pada tahun 2012-2016. Selama

menjadi mahasiswa Universitas Sanata Dharma, kegiatan yang dilakukan antara

lain mengikuti seminar umum yang berjudul

Family Problems and Children’s

Motivation, Mental Health in Children: Theory and Research, dan UNA

Seminar and Workshop on Anti Bias Curriculum and Teaching serta mengikuti

kuliah umum yang diselenggarakan oleh universitas, fakultas, maupun prodi

seperti PPKM 1, PPKM 2, Penguasaan Bahasa Inggris Aktif, English Club,

Kursus Mahir Dasar Pramuka (KMD), Inisiasi Fakultas (Infisa), dan Weekend