Untuk menguji apakah ada pengaruh positif dan signifikan jurusan SMK asal terhadap cita-cita siswa SMK, dapat menggunakan nilai sig. dan
nilai Chi Square di tabel 4.18 dan nilai R Pearson di tabel 4.19. Pada tabel 4.18 menunjukkan bahwa nilai df = 2 dengan nilai Chi Square
hitung
= 0,351 nilai Chi Square
tabel
= 5,99 dan nilai sig. = 0,839 = 0,05. Selain itu,
pada tabel 4.19 menunjukkan bahwa nilai R Pearson = 0,032. Dengan demikian, H
o3
diterima yaitu tidak ada pengaruh positif dan signifikan jurusan SMK asal terhadap cita-cita siswa SMK.
D. Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh bakat, status sekolah, dan jurusan SMK asal terhadap cita-cita siswa SMK.
Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka dapat dipaparkan penjabaran sebagai berikut.
1. Pengaruh Bakat Terhadap Cita-Cita Siswa SMK
Berdasarkan analisis data ditemukan hasil penelitian bahwa ada pengaruh positif dan signifikan bakat terhadap cita-cita siswa SMK dengan
hubungan yang rendah, didukung nilai R sebesar 0,262. Selain itu dapat dilihat dari perhitungan statistik Y = 66,536 + 0,392 X Y = Cita-cita, X =
bakat, nilai sig. 0,000 = 0,05, dan nilai t
hitung =
4,918 t
tabel =
1,96. Dengan demikian, H
o1
ditolak dan H
a1
diterima. Sedangkan, deskripsi data pada variabel cita-cita siswa memiliki nilai
rata-rata mean = 76,4727; nilai tengah median = 77; nilai modus = 75; PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dan nilai standar deviasi = 5,42936. Hal ini menunjukkan bahwa cita-cita siswa adalah tinggi. Sementara pada bakat siswa menunjukkan bahwa nilai
rata-rata mean = 25,3303; nilai tengah median = 25; nilai modus = 26; dan nilai standar deviasi = 3,62656. Hal ini menunjukkan bahwa bakat siswa
yaitu rendah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh positif dan
signifikan bakat terhadap cita-cita siswa SMK. Semakin tinggi bakat yang dimiliki siswa maka semakin tinggi juga cita-cita siswa SMK. Sebaliknya,
semakin rendah bakat yang dimiliki siswa maka semakin rendah juga cita- cita siswa SMK.
Selanjutnya, variasi cita-cita yang dapat dijelaskan oleh variabel bakat, didukung dengan nilai R
2
sebesar 6,9. Sedangkan, 93,1 dapat dijelaskan oleh sebab-sebab yang lain. Hal ini menunjukkan bahwa faktor-
faktor yang mempengaruhi cita-cita siswa SMK, tidak hanya variabel bakat. Tentunya, ada faktor lain yang dapat mempengaruhi cita-cita siswa SMK.
Namun, bukan berarti bakat menjadi faktor yang tidak penting. Adapun teori yang mengungkapkan bahwa bakat sangat berpengaruh dalam pilihan
karier sesuai dengan cita-citanya di masa depan Mulyaningtyas dan Yusup, 2007:7. Dengan mengenal bakat sendiri, siswa SMK dapat menilai
kemampuan dirinya dan dapat menyesuaikan diri dengan tuntutan atau tawaran dunia kerja.
Agar siswa dapat mengasah bakat yang dimilikinya hingga mencapai kecakapanketerampilan, maka diperlukan pengetahuan untuk mengetahui
bakat yang dimiliki oleh masing-masing siswa SMK tersebut. Hal ini dapat diwujudkan melalui tes bakat atau aptitude test yang dapat diselenggarakan
oleh sekolah. Menurut Mulyaningtyas dan Yusup 2007:7, tes bakat yang dirancang untuk mengungkap prestasi belajar pada bidang tertentu
dinamakan Scholastic Aptitude Test dan yang dipakai untuk mengetahui bakat dalam menentukan bidang pekerjaan apa yang cocok untuk dirinya
dinamakan Vocational Aptitude Test atau Interest Inventory. Contoh dari Scholastic Aptitude Test adalah Tes Potensi Akademik TPA dan Graduate
Record Examination GRE. Sedangkan contoh dari Vocational Aptitude Test atau Interest Inventory adalah Differential Aptitude Test dan Kuder
Occupational Interest Survey. 2.
Pengaruh Status Sekolah Terhadap Cita-Cita Siswa SMK Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh positif dan
signifikan status sekolah terhadap cita-cita siswa SMK, dengan nilai chi square
hitung
= 0,137 nilai chi square
tabel
= 5,99, nilai sig. = 0,934 =
0,05 dan nilai R Pearson = 0,017. Dengan demikian, H
o2
diterima dan H
a2
ditolak. Berdasarkan deskripsi data penelitian variabel cita-cita siswa SMK
memiliki nilai rata-rata mean = 76,4727; nilai tengah median = 77; nilai modus = 75; dan nilai standar deviasi = 5,42936. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa cita-cita siswa SMK adalah tinggi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Hasil ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan tingkat cita-cita siswa SMK pada status sekolah negeri dan sekolah swasta. Berdasarkan
deskripsi data, tingkat cita-cita siswa SMK yaitu tinggi. Meskipun terdapat perbedaan pada besarnya anggaran pendidikan dan pihak yang
menyelenggarakan sekolah negeri dan sekolah swasta, diduga kedua sekolah tersebut memiliki dasar yang sama untuk melakukan setiap kegiatan
pendidikan demi tercapainya Tujuan Umum Pendidikan yang berdasarkan pada Ketetapan MPR-RI No. IVMPR1978. Hal ini juga didukung dengan
teori yang mengungkapkan bahwa setiap lembaga pendidikan formal atau sekolah harus melakukan pengendalian terhadap kegiatan-kegiatannya agar
terarah dan menunjang pencapaian Tujuan Umum Pendidikan Nawawi, 1981:72. Dengan adanya usaha untuk mencapai Tujuan Umum Pendidikan
pada setiap sekolah hingga akhirnya akan mengantarkan juga pada tercapainya tujuan negara Nawawi, 1981:72. Sehingga, usaha tersebut
dapat mengarahkan para siswa untuk memiliki cita-cita yang semakin tinggi di masa depan.
Agar para siswa dapat memiliki cita-cita yang tinggi dan dapat mencapainya di masa depan, diperlukan peran sekolah dalam memberikan
pengetahuan yang mendalam mengenai berbagai karier dan berbagai usaha yang dapat dilakukan siswa untuk mencapai cita-citanya. Sehingga,
diharapkan siswa dapat semakin mengarahkan dirinya pada cita-cita yang diinginkan hingga akhirnya siswa dapat mencapai cita-citanya di masa
depan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Pengaruh Jurusan SMK Asal Terhadap Cita-Cita Siswa SMK
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh positif dan signifikan jurusan SMK asal terhadap cita-cita siswa SMK, dengan nilai chi
square
hitung
= 0,351 nilai chi square
tabel
= 5,99, nilai sig. = 0,839 =
0,05, dan nilai R Pearson = 0,032. Dengan demikian, H
o3
diterima dan H
a3
ditolak. Berdasarkan deskripsi data penelitian variabel cita-cita siswa SMK
memiliki nilai rata-rata mean = 76,4727; nilai tengah median = 77; nilai modus = 75; dan nilai standar deviasi = 5,42936. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa cita-cita siswa SMK adalah tinggi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan tingkat cita-
cita siswa pada jurusan SMK asal, baik Akuntansi, Administrasi Perkantoran dan Pemasaran. Berdasarkan deskripsi data, tingkat cita-cita
siswa SMK yaitu tinggi. Hal ini didukung dengan teori yang mengungkapkan bahwa tidak ada perbedaan pada setiap jurusan, baik
kelompok eksakta maupun non eksakta Gani, 1986:25. Sehingga, para siswa di setiap jurusan berhak memiliki cita-cita yang tinggi di masa depan.
Agar para siswa dapat mencapai cita-cita di masa depan, diperlukan peran sekolah dalam memberikan pengetahuan yang mendalam mengenai
berbagai usaha untuk mencapai cita-cita dan berbagai karier sesuai dengan jurusannya. Sehingga, diharapkan siswa dapat semakin termotivasi untuk
mencapai cita-citanya di masa depan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
BAB V PENUTUP