tingkat reliabilitas yang tinggi. Berikut ini adalah hasil pengujian reliabiltas untuk instrumen penelitian pada variabel bakat.
Tabel 3.14 Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen Penelitian
Pada Variabel Bakat
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha
Cronbachs Alpha Based on
Standardized Items
N of Items .695
.695 11
Lampiran 3; Reliabilitas; Hal.143 Berdasarkan tabel 3.14 menunjukkan bahwa koefisien Cronbachs
Alpha yaitu 0,695 lebih besar dari 0,600. Koefisien Cronbachs Alpha ini berada pada rentang koefisien 0,600
– 0,799, artinya keseluruhan butir pernyataan pada variabel bakat adalah reliabel dengan tingkat reliabilitas
yang tinggi. 3.
Uji Coba Kuesioner Dengan pertimbangan bahwa siswa SMK Kelas XI sedang menjalani
masa praktek industri, maka uji coba kuesioner ini dilakukan pada siswa SMA di kota Yogyakarta yaitu siswa kelas XI IPS SMA Pangudi Luhur
dan XI IPS SMA Stella Duce 2.
G. Teknik Analisis Data
1. Analisis Deskriptif
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan stastistika deskriptif. Analisis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan atau
memberikan gambaran terhadap obyek yang diteliti melalui data sampel PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dan populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku umum. Peneliti melakukan penyajian data
dengan mendeskripsikan dalam bentuk distribusi frekuensi dan nilai-nilai statistika
yang akan
diinterpretasikan secara
kualitatif. Untuk
mendeskripsikan data penelitian berdasarkan PAP Tipe II. Menurut Masidjo 1995:157, PAP Tipe II ini memiliki penguasaan kompetensi
minimal yang merupakan passing score adalah 56 dari total skor yang seharusnya dicapai, diberi nilai sedang. Untuk nilai-nilai di atas dan di
bawah cukup diperhitungkan sebagai berikut.
Dalam PAP tipe II terdapat batas atau patokan yang minimal yaitu 56 dari total skor yang seharusnya dicapai, diberi nilai sedang. Pada
umumnya, PAP tipe II ini digunakan untuk mengukur penguasaan kompetensi siswa dalam pembelajaran. Sehingga, nilai skor minimal dan
maksimal yang digunakan yaitu sebesar 0 dan 100. Namun, peneliti menggunakan skor terendah yaitu 1 dan skor tertinggi yaitu 4. Skor ini
berasal dari penentuan pilihan dalam kuesioner yang telah dibuat sebelumnya. Variabel cita-cita dan variabel bakat diukur dengan
menggunakan skala sikap dari likert yang dimodifikasi menjadi 4 opsi jawaban yaitu Sangat Setuju, Setuju, Kurang Setuju dan Tidak Setuju.
Pada pernyataan positif, jawaban Sangat Setuju, Setuju, Kurang Setuju,
81 - 100 = Sangat Tinggi
66 - 80 = Tinggi
56 - 65 = Sedang
46 - 55 = Rendah
di bawah 46 = Sangat Rendah
Tidak Setuju secara berurutan diberi skor 4, 3, 2, 1 sedangkan pernyataan yang bersifat negatif Sangat Setuju, Setuju, Kurang Setuju, Tidak Setuju
diberi skor 1, 2, 3,4. Sehingga, langkah awal yang harus dilakukan adalah menentukan skor interval dengan memodifikasi rumus PAP tipe II sebagai
berikut. Skor terendah yang mungkin dicapai + nilai persentase x skor tertinggi
yang mungkin dicapai – skor terendah yang mungkin dicapai
Perhitungan kategori kecenderungan untuk variabel cita-cita dan bakat adalah sebagai berikut.
a. Variabel Cita-Cita siswa SMK
Skor tertinggi yang mungkin dicapai : 4 x 23 = 92 Skor terendah yang mungkin dicapai : 1 x 23 = 23
Perhitungan rentang skor kategorisasi kecenderungan untuk variabel cita-cita siswa SMK, adalah sebagai berikut.
1 Sangat
Tinggi :
≥ 23 + 81 92 – 23 = 79 2
Tinggi : 23 + 6692
– 23= 68 sd ≤ 23 + 81 92 – 23 =79 3
Sedang : 23 + 56 92
– 23 = 62 sd ≤ 23 + 66 92 – 23 = 68 4
Rendah : 23 + 46 92
– 23 = 55 sd ≤ 23 + 56 92 – 23 = 62 5
Sangat Rendah
: 23 + 0 92 – 23 = 23 sd ≤ 23 + 46 92 – 23 = 55
b. Variabel Bakat Siswa SMK
Skor tertinggi yang mungkin dicapai : 4 x 10 = 40 Skor terendah yang mungkin dicapai : 1 x 10 = 10
Perhitungan rentang skor kategorisasi kecenderungan untuk variabel cita-cita siswa SMK, adalah sebagai berikut.
1 Sangat
Tinggi :
≥ 10 + 81 40 – 10 = 34 2
Tinggi : 10 + 66 40
– 10 = 30 sd ≤ 10 + 81 40 – 10 = 34 3
Sedang : 10 + 56 40
– 10 = 27 sd ≤ 10 + 66 40 – 10 = 30 4
Rendah : 10 + 46 40
– 10 = 24 sd ≤ 10 + 56 40 – 10 = 27 5
Sangat Rendah
: 10 + 0 40 – 10 = 10 sd ≤ 10 + 46 40 – 10 = 24
2. Pengujian Prasyarat Analisis
Pengujian hipotesis pertama menggunakan analisis regresi sederhana, sehingga diperlukan pengujian prasyarat analisis. Pengujian
prasyarat analisis teridiri dari pengujian normalitas dan pengujian linieritas.
a. Pengujian Normalitas
Sebelum uji hipotesis dilakukan, terlebih dahulu dilakukan pengujian normalitas distribusi data. Pengujian dilakukan dengan
menggunakan Kolmogorov Smirnov Test. Kriteria pengujian distribusi data normal adalah jika nilai sig. lebih besar dari
= 0,05. Sedangkan, jika nilai sig. lebih kecil dari
, maka distribusi data tidak PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
normal. Pengujian normalitas data ini dapat dilakukan dengan program SPSS versi 17 for Windows.
b Pengujian Linieritas
Pengujian linieritas digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat, pengujian linieritas
dilakukan dengan menggunakan persamaan garis regresi dengan menguji nilai F. Pengujian ini dilakukan dengan meregres masing-
masing variabel dengan variabel terikat. Adapun rumus yang digunakan untuk mencari nilai F sebagai berikut Sudjana, 2005:332.
Keterangan: F
: harga bilangan F untuk garis regresi :
varian tuna cocok : varian kekeliruan
: jumlah kuadrat tuna cocok : jumlah kuadarat kekeliruan
Untuk distribusi F didasarkan pada dk pembilang k-2 dan dk penyebut n-k. Jika nilai sig.
= 0,05 dan nilai PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pada taraf signifikan 5, maka hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat tersebut dapat dikatakan linier. Begitu juga sebaliknya
jika nilai sig. = 0,05 dan nilai
pada taraf signifikan 5, maka hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat dapat
dikatakan tidak linier. 3.
Rumusan Hipotesis Untuk hipotesis pertama, digunakan analisis pengaruh Regresi
Sederhana. Rumusan hipotesis pertama sebagai berikut. Hipotesis I
H
a1
: Ada pengaruh positif dan signifikan bakat terhadap cita-cita siswa Sekolah Menengah Kejuruan
H
o1
: Tidak ada pengaruh positif dan signifikan bakat terhadap cita- cita siswa Sekolah Menengah Kejuruan
Untuk hipotesis kedua dan ketiga, digunakan analisis Chi Square. Rumusan hipotesis kedua dan ketiga sebagai berikut.
Hipotesis II H
a2
: Ada pengaruh positif dan signifikan status sekolah terhadap cita- cita siswa Sekolah Menengah Kejuruan
H
o2
: Tidak ada pengaruh positif dan signifikan status sekolah terhadap cita-cita siswa Sekolah Menengah Kejuruan
Hipotesis III H
a3
: Ada pengaruh positif dan signifikan jurusan SMK asal terhadap cita-cita siswa Sekolah Menengah Kejuruan
H
o3
: Tidak ada pengaruh positif dan signifikan jurusan SMK asal terhadap cita-cita siswa Sekolah Menengah Kejuruan
4. Pengujian Hipotesis dan Penarikan Kesimpulan
a. Pengujian Hipotesis Pertama
Untuk menguji hipotesis pertama tentang pengaruh bakat terhadap cita-cita siswa SMK dengan menggunakan rumus regresi
linier sederhana Siregar,2013:379.
Keterangan: :
variabel terikat :
variabel bebas dan
: konstanta Rumus untuk mencari nilai konstanta
sebagai berikut. ∑ ∑
Rumus untuk mencari nilai konstanta sebagai berikut.
∑ ∑ ∑ ∑
∑ Keterangan :
: jumlah data PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1 Kriteria Pengujian Hipotesis
Apabila hipotesis alternatif diterima, maka perlu dilakukan penentuan besarnya hubungan bakat dan cita-cita siswa SMK.
Sedangkan, apabila hipotesis alternatif ditolak, penentuan besarnya hubungan tidak perlu dilakukan.
2 Penentuan Besarnya Hubungan
Apabila H
a
diterima, selanjutnya untuk mengetahui kekuatan hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat,
maka dapat dilihat dari tabel output model summary koefisien nilai R.
Berikut disajikan tingkat korelasi dan kekuatan hubungan menurut Siregar 2013:251.
Tabel 3.15 Tingkat Korelasi dan Kekuatan Hubungan
Nilai Korelasi Tingkat Hubungan
0,80 – 1,00
0,60 – 0,799
0,40 – 0,599
0,20 – 0,399
0,00 – 0,199
Sangat Tinggi Tinggi
Cukup Rendah
Sangat Rendah
3 Penarikan Kesimpulan
Jika nilai sig. = 0,05 dan nilai t
hitung
t
tabel
, maka H
o1
ditolak dan H
a1
diterima. Artinya, ada pengaruh positif dan signifikan bakat terhadap cita-cita siswa SMK. Sebaliknya, jika
nilai sig. = 0,05 dan nilai t
hitung
t
tabel
, maka H
o1
diterima dan H
a1
ditolak. Artinya, tidak ada pengaruh positif dan signifikan bakat terhadap cita-cita siswa SMK.
b. Pengujian Hipotesis Kedua dan Ketiga
Untuk menguji hipotesis kedua dan ketiga, dapat dilakukan uji chi square. Menurut Morissan 2012:307, chi square merupakan
suatu metode statistik nonparametrik yang berarti data terdistribusi secara bebas. Menurut Sudjana 2005:282, digunakan uji chi square
dengan langkah-langkah sebagai berikut. 1
Mencari nilai Chi Square Chi Square digunakan untuk menguji perbandingan
variabel, adapun rumus menurut Siregar 2004:176 sebagai berikut:
∑
Keterangan: : Chi Square hitung
: Observasi E
: Diharapkan frekuensi harapan n : Jumlah data
2 Kriteria Pengujian Hipotesis
Apabila hipotesis alternatif diterima, maka perlu dilakukan penentuan besarnya hubungan. Sedangkan, apabila hipotesis
alternatif ditolak, penentuan besarnya hubungan tidak perlu dilakukan.
3 Penentuan Besarnya Derajat Hubungan
Apabila H
a
diterima, selanjutnya untuk mengetahui derajat hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat, maka
koefisien kontingensi C harus dibandingkan dengan koefisien kontingensi maksimum
, C dan dapat dicari dengan
rumus Siregar 2004:186-187 sebagai berikut:
√
√
Keterangan : C
: Koefisien kontingensi : Koefisien kontingensi maksimum
: Koefisien Chi Square PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
: Jumlah bariskolom terkecil : Banyaknya sampel
: Derajat asosiasi Berikut disajikan interval rasio CC
max
dan interpretasinya. Tabel 3.16
Interval Rasio CC
max
dan Interpretasinya CC
max
Interpretasi 0,80
– 1,000 0,60
– 0,799 0,40
– 0,599 0,20
– 0,399 0,00
– 0,199 Sangat Tinggi
Tinggi Cukup
Rendah Sangat Rendah
Siregar, 2013:251 4
Penarikan Kesimpulan a
Hipotesis II Jika nilai sig.
= 0,05 dan chi square
hitung
chi square
tabel
, maka H
o2
ditolak dan H
a2
diterima. Artinya, ada pengaruh positif dan signifikan status sekolah terhadap cita-
cita siswa SMK. Sebaliknya, jika nilai sig. = 0,05 dan
chi square
hitung
chi square
tabel
, maka H
o1
diterima dan H
a1
ditolak. Artinya, tidak ada pengaruh positif dan signifikan status sekolah terhadap cita-cita siswa SMK.
b Hipotesis III
Jika nilai sig. = 0,05 dan chi square
hitung
chi square
tabel
, maka H
o3
ditolak dan H
a3
diterima. Artinya, ada PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pengaruh positif dan signifikan jurusan SMK asal terhadap cita-cita siswa SMK. Sebaliknya, jika nilai sig.
= 0,05 dan chi square
hitung
chi square
tabel
, maka H
o3
diterima dan H
a3
ditolak. Artinya, tidak ada pengaruh positif dan signifikan jurusan SMK asal terhadap cita-cita siswa SMK.
71
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN