Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling

2. Pengukuran Variabel a. Variabel cita-cita dan variabel bakat diukur dengan menggunakan skala sikap dari likert yang dimodifikasi menjadi 4 empat opsi jawaban yaitu Sangat Setuju, Setuju, Kurang Setuju, Tidak Setuju. Untuk pernyataan positif jawaban Sangat Setuju, Setuju, Kurang Setuju, Tidak Setuju secara berurutan diberi skor 4, 3, 2, 1 sedangkan pernyataan yang bersifat negatif Sangat Setuju, Setuju, Kurang Setuju, Tidak Setuju diberi skor 1, 2, 3,4. b. Variabel Status Sekolah merupakan variabel ordinal yang digolongkan ke dalam sekolah negeri dan sekolah swasta. Pengkategorian variabel ini meliputi Negeri diberi skor 1, dan Swasta diberi skor 2. c. Variabel Jurusan SMK Asal adalah Sekolah Menengah Kejuruan di Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen. Variabel ini merupakan variabel ordinal. Pengkategorian variabel ini meliputi jurusan Akuntansi diberi skor 1, Administrasi Perkantoran diberi skor 2, dan Pemasaran diberi skor 3.

D. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling

1. Populasi Penelitian Menurut Sugiyono 2014:61, populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini, populasinya adalah siswa SMK kelas XI Kota Yogyakarta yang berjumlah 656 siswa. Berikut telah disajikan tabel populasi SMK Kelas XI Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen di kota Yogyakarta. Tabel 3.2 Populasi SMK Kelas XI Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen di Kota Yogyakarta No Nama Sekolah Status Sekolah Jumlah Siswa 1 SMK Negeri 1 Negeri 191 2 SMK Negeri 7 Negeri 192 3 SMK Muhammadiyah 1 Swasta 35 4 SMK Muhammadiyah 2 Swasta 48 5 SMK Marsudi Luhur 1 Swasta 13 6 SMK Bopkri 1 Swasta 33 7 SMK Piri 3 Swasta 23 8 SMK Koperasi Swasta 92 9 SMK Pembangunan Swasta 29 Jumlah Keseluruhan 656 2. Ukuran Sampel Menurut Sugiyono 2014: 62 sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel penelitian yaitu sebagian populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi. Menurut Muhadi 2011:33, dalam statistika inferensial kita harus mengetahui mengenai karakteristik populasi, yang pada umumnya dilakukan berdasarkan pada data sampel yang diambil dari populasi yang bersangkutan. Untuk menentukan ukuran sampel ditentukan berdasarkan rumus Solvin Siregar, 2014:61 yaitu sebagai berikut. Keterangan: n = jumlah sampel N = jumlah populasi e = batas toleransi kesalahan atau Margin of Error sebesar 5 Dengan perhitungan sebagai berikut. Dengan rumus Solvin, diperoleh sampel untuk SMK sebesar 248. Berdasarkan pertimbangan peneliti, maka peneliti memutuskan untuk menambah 10 lebih banyak sebagai bentuk antisipasi kesalahan ataupun kerusakan data pada saat pengambilan. Sehingga, hasil penentuan ukuran sampel SMK diperoleh sebesar 273 siswa. 3. Teknik Sampling Teknik sampling adalah teknik penarikan atau pengambilan sampel penelitian Bungin, 2011:115. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Cluster Random Sampling, yaitu pengambilan sampel yang dilakukan terhadap sampel unit individu, dimana sampling unitnya berada dalam satu kelompok cluster. Pada penelitian ini disajikan langkah-langkah dalam penentuan sampel sebagai berikut. a. Menentukan Sekolah SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen di Kota Yogyakarta terdiri dari dua SMK Negeri dan tujuh SMK Swasta. Sampel penelitian diambil dari dua SMK Negeri dan tujuh SMK Swasta tersebut. Berikut ini disajikan tabel daftar SMK Negeri dan SMK Swasta Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen. Tabel 3.3 Daftar SMK Negeri dan SMK Swasta Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen No Nama Sekolah Status Sekolah 1 SMK Negeri 1 Negeri 2 SMK Negeri 7 Negeri 3 SMK Muhammadiyah 1 Swasta 4 SMK Muhammadiyah 2 Swasta 5 SMK Marsudi Luhur 1 Swasta 6 SMK Bopkri 1 Swasta 7 SMK Piri 3 Swasta 8 SMK Koperasi Swasta 9 SMK Pembangunan Swasta b. Menentukan Kelas dan Jumlah Siswa Sebagai Sampel Kelas yang dipilih sebagai sampel yaitu kelas XI Program Keahlian Akuntansi, Pemasaran, dan Administrasi Perkantoran. Dengan pertimbangan bahwa kelas XI telah mengalami penyesuaian dengan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI bidang keahlian yang dipilihnya dan tidak sedang menyiapkan ujian. Sehingga data yang diperoleh dapat menggambarkan keadaan yang sesungguhnya. Langkah pertama yaitu menghitung proporsi berdasarkan status sekolah. Pada status sekolah negeri mendapat proporsi 58 dan swasta mendapat proporsi 42. Berikut disajikan tabel hasil proporsi dari populasi kelas XI SMK Negeri dan Swasta Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen. Tabel 3.4 Hasil Proporsi dari Populasi Kelas XI SMK Negeri dan Swasta Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen No Nama Sekolah Status Sekolah Jumlah Siswa Proporsi 1 SMK Negeri 1 Negeri 191 58 2 SMK Negeri 7 Negeri 192 3 SMK Muhammadiyah 1 Swasta 35 42 4 SMK Muhammadiyah 2 Swasta 48 5 SMK Marsudi Luhur 1 Swasta 13 6 SMK Bopkri 1 Swasta 33 7 SMK Piri 3 Swasta 23 8 SMK Koperasi Swasta 92 9 SMK Pembangunan Swasta 29 Jumlah Keseluruhan 656 100 Berdasarkan tabel 3.4 menunjukkan bahwa proporsi siswa di SMK Negeri yaitu 58, maka jumlah siswa yang dibutuhkan sebagai sampel yaitu 158 siswa 273 siswa x 58. Sedangkan, proporsi siswa di SMK Swasta yaitu 42, maka jumlah siswa yang dibutuhkan sebagai sampel yaitu 115 siswa 273 siswa x 42. Jumlah siswa yang ditentukan ini sifatnya tidak mutlak, namun harus melebihi jumlah tersebut. Langkah kedua adalah menentukan proporsi kelas yang ada di SMK Negeri dan SMK Swasta. Berikut telah disajikan tabel hasil proporsi kelas XI pada Program Keahlian Akuntansi, Pemasaran, dan Administrasi Perkantoran. Tabel 3.5 Jumlah Kelas Sampel Pada Program Keahlian Akuntansi Ak, Pemasaran Pm, dan Administrasi Perkantoran AP Berdasarkan tabel 3.5 menunjukkan bahwa jumlah kelas sampel di SMK Negeri yaitu 6 dan SMK Swasta yaitu 7. Selanjutnya, diasumsikan bahwa jumlah siswa tiap kelas di SMK Negeri yaitu 30 dan SMK Swasta yaitu 20. Sehingga, jumlah keseluruhan siswa sebagai No Nama Sekolah Kelas XI Proporsi Kelas XI Jumlah Kelas Sampel Ak Pm AP Jumlah 1 SMK Negeri 1 2 2 2 12 kelas 2 SMK Negeri 7 3 1 2 46 6 kelas Jumlah Kelas SMK Negeri 5 3 4 3 SMK Muhammadiyah 1 1 - - 14 kelas 4 SMK Muhammadiyah 2 1 - 1 5 SMK Marsudi Luhur 1 1 - 1 6 SMK Bopkri 1 1 - 1 54 7 kelas 7 SMK Piri 3 1 - 1 8 SMK Koperasi 3 1 - 9 SMK Pembangunan 1 - - Jumlah Kelas SMK Swasta 9 1 4 Jumlah Keseluruhan 14 4 8 26 100 13 kelas PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI sampel yaitu 320 siswa, yang terdiri dari siswa SMK Negeri: 180 siswa dan SMK Swasta: 140 siswa. Langkah ketiga adalah menentukan jumlah kelas untuk masing- masing jurusan baik SMK Negeri maupun SMK Swasta. Berikut disajikan tabel jumlah kelas tiap jurusan sebagai berikut. Tabel 3.6 Jumlah Kelas Sampel Tiap Jurusan Berdasarkan tabel 3.6 menunjukkan bahwa jumlah kelas tiap jurusan pada SMK Negeri yaitu Akuntansi = 3, Pemasaran = 1 dan Administrasi Perkantoran = 2. Sedangkan, jumlah kelas tiap jurusan pada SMK Swasta yaitu Akuntansi = 4, Pemasaran = 1 dan Administrasi Perkantoran = 2. Langkah keempat yaitu melakukan pengambilan kelas secara acak yang berada di SMK Negeri maupun SMK Swasta. Setelah dilakukan pengambilan kelas secara acak, terdapat perubahan jumlah kelas tiap jurusan pada SMK Swasta yaitu Akuntansi = 3, Pemasaran = 1 dan No. Nama Sekolah Jumlah Kelas XI Jumlah Kelas Sampel Proporsi Kelas Sampel Jumlah Kelas Sampel Jumlah Kelas XI x Proporsi Kelas Sampel AK Pm AP Ak Pm AP 1. SMK Negeri 5 3 4 6 612 x 100 = 50 3 1 2 2. SMK Swasta 9 1 4 7 714 x 100 = 50 4 1 2 Jumlah 14 4 8 13 100 8 2 4 Administrasi Perkantoran = 4. Dengan pertimbangan bahwa jumlah siswa di SMK Piri 3, SMK Marsudi Luhur dan SMK Bopkri 1 kurang dari 20 siswa. Berikut disajikan tabel hasil pengambilan kelas secara acak di SMK Negeri dan SMK Swasta. Tabel 3.7 Hasil Pengambilan Kelas Secara Acak di SMK Negeri dan SMK Swasta No Jurusan Nama Sekolah Status Sekolah Kelas Jumlah Siswa 1. Akuntansi SMK N 1 Negeri XI AK 2 32 SMK N 7 Negeri XI AK 1 28 XI AK 3 29 SMK Pembangunan Swasta XI AK 25 SMK Muhammadiyah 1 Swasta XI AK 34 SMK Marsudi Luhur Swasta XI AK 5 2. Administrasi Perkantoran SMK N 1 Negeri XI AP 2 32 SMK N 7 Negeri XI AP 1 24 SMK Muhammadiyah 2 Swasta XI AP 26 SMK Piri 3 Swasta XI AP 13 SMK Marsudi Luhur Swasta XI AP 8 SMK BOPKRI 1 Swasta XI AP 10 3. Pemasaran SMK N 1 Negeri XI PM 1 32 SMK Koperasi Swasta XI PM 32 Jumlah Sampel Siswa SMK Negeri dan SMK Swasta 330 Berdasarkan tabel 3.7 menunjukkan bahwa jumlah sampel siswa yang didapat dari SMK Negeri dan SMK Swasta yaitu sebesar 330 siswa. Jumlah ini lebih banyak dari perhitungan jumlah sampel minimal yang dibutuhkan yaitu 273 siswa. Sehingga batas toleransi kesalahan atau margin of error berubah dari 5 menjadi 3,88, dengan perhitungan sebagai berikut. √

E. Teknik Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

CITA-CITA PERKERJAAN DAN PILIHAN PEMINATAN SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI DI SUMATERA BARAT.

0 3 1

PRODUKTIVITAS SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN: Studi tentang Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah, Kinerja Mengajar Guru, Iklim Sekolah, dan Fasilitas Pembelajaran terhadap Produktivitas SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen di Kota Bandung.

3 11 76

Pengaruh jenis pekerjaan orang tua, status sekolah, dan bimbingan karier terhadap cita-cita siswa Sekolah Menengah Kejuruan. Studi kasus pada siswa SMK kelas XI bidang keahlian bisnis dan manajemen di Kota Yogyakarta.

0 0 2

Pengaruh tingkat pendidikan orang tua, jenis pekerjaan orang tua, dan motivasi belajar terhadap cita-cita siswa SMA . Studi kasus pada siswa kelas XI SMA di Kota Yogyakarta.

0 1 2

Pengaruh tingkat pendidikan orang tua, jenis pekerjaan orang tua, dan motivasi terhadap cita-cita siswa setelah menyelesaikan pendidikan di SMK. Studi kasus pada siswa SMK kelas XI bidang keahlian bisnis dan manajemen di Kota Yogyakarta.

0 0 2

Pengaruh pendidikan orang tua, bakat, dan bimbingan karier terhadap cita-cita siswa. Studi kasus: siswa SMK kelas XI bidang keahlian bisnis dan manajemen di kota Yogyakarta.

0 1 2

Pengaruh status sekolah, motivasi belajar, dan bimbingan karier terhadap cita-cita siswa Sekolah Menengah Atas. Studi kasus pada siswa kelas XI SMA se-kota Yogyakarta, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

0 0 2

Pengaruh jenis kelamin, jurusan asal di SMA, dan motivasi belajar terhadap cita-cita siswa sekolah menengah atas : studi kasus pada siswa-siswi kelas XI SMA di Kota Yogyakarta.

0 0 199

PerkenalanSiswaKelasVIIITanggapan

0 3 7

ANALISIS KINERJA MANAJEMEN PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI DAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SWASTA (SMK) SE-KOTA SEMARANG.

1 3 213