Teknik Pengujian Instrumen METODE PENELITIAN

sketsa 8. Kecepatan ketelitian klerikal 1. Saya dapat menyelesai- kan pekerjaan tugas dengan cepat dan teliti 35

F. Teknik Pengujian Instrumen

Untuk menghasilkan instrumen yang valid dan reliabel, maka sebelum penelitian dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Di bawah ini telah dipaparkan mengenai hasil uji validitas dan uji reliabilitas dari instrumen yang telah dibuat. 1. Uji Validitas Menurut Azwar 2009:5-6 validitas yaitu sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu tes atau instrumen pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur, sesuai dengan maksud dilakukannnya pengukuran tersebut. Untuk menguji kesahihan setiap butir pernyataan dilakukan dengan cara mengkorelasikan antara skor tiap butir dengan skor total. Rumus yang digunakan untuk nilai r tabel adalah korelasi Product Moment dari Pearson Masidjo, 1995:245 sebagai berikut. ∑ ∑ ∑ √{ ∑ ∑ }{ ∑ ∑ } Keterangan: r xy : koefisien validitas X : hasil pengukuran suatu tes yang ditentukan validitasnya Y : kriteria yang dipakai Untuk melakukan pengujian validitas digunakan bantuan program SPSS versi 17.0 for Windows. Kriteria setiap butir pernyataan pada kuesioner di katakan valid jika pada α = 5, r hitung bersifat positif dan nilainya lebih besar dari r tabel . Pelaksanaan analisis uji validitas ini diberikan kepada siswa-siswi SMA Pangudi Luhur dan Stella Duce 2 kelas XI dengan total responden sebanyak 69, dk = n-2. Dari hasil pengujian diketahui bahwa derajat kebebasan sebesar 67 dk = 69-2 dengan taraf signifikan 5 menunjukkan r tabel sebesar 0,24. Jika koefisien r tabel dibandingkan dengan koefisien r hitung maka diperoleh hasil keseluruhan koefisien r hitung lebih besar dari r tabel . Adapun ringkasan hasil pengujian validitas sebagai berikut. Tabel 3.10 Hasil Pengujian Validitas Instrumen Penelitian Variabel Cita-Cita Butir r hitung r tabel Keterangan 1 0,152 0,24 Tidak Valid 2 0,398 0,24 Valid 3 0,442 0,24 Valid 4 -0.481 0,24 Tidak Valid 5 0.251 0,24 Valid 6 0.482 0,24 Valid 7 0,468 0,24 Valid 8 0,583 0,24 Valid 9 0,483 0,24 Valid PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10 0,091 0,24 Tidak Valid 11 0,092 0,24 Tidak Valid 12 0,151 0,24 Tidak Valid 13 0,283 0,24 Valid 14 0,451 0,24 Valid 15 0,492 0,24 Valid 16 0,333 0,24 Valid 17 0,041 0,24 Tidak Valid 18 0,354 0,24 Valid 19 0,469 0,24 Valid 20 0,285 0,24 Valid 21 0,181 0,24 Tidak Valid 22 0,406 0,24 Valid 23 0,541 0,24 Valid 24 0,597 0,24 Valid Lampiran 3; Validitas; Hal.139 Berdasarkan hasil pengujian validitas instrumen penelitian pada variabel cita-cita, terdapat satu pernyataan yang memiliki nilai negatif yaitu nomor 4 empat. Peneliti menduga bahwa pernyataan nomor 4 empat telah dicakup pada pernyataan nomor 2 dua. Agar tidak terjadi tumpang tindih pada pernyatan satu dengan yang lainnya, maka pernyataan nomor 4 empat dibuang. Peneliti menganggap 6 enam pernyataan lainnya yang tidak valid, memiliki peranan penting dalam mewakili setiap indikatornya. Selain itu, peneliti juga menduga bahwa kalimat pada pernyataan tersebut kurang baik. Sehingga peneliti melakukan perbaikan pada setiap kalimat yang terkandung dalam pernyataan tersebut. Tabel 3.11 Hasil Pengujian Validitas Instrumen Penelitian Variabel Bakat Lampiran 3; Validitas; Hal. 141 Berdasarkan hasil pengujian validitas pada variabel bakat terdapat 2 dua pernyataan yang tidak valid yaitu nomor 26 dua puluh enam dan 33 tiga puluh tiga. Pada pernyataan nomor 26, peneliti menduga bahwa kalimat pada pernyataan ini kurang baik. Sehingga, peneliti melakukan perbaikan kalimat pada pernyataan nomor 26 dua puluh enam. Sedangkan pada pernyataan nomor 33 tiga puluh tiga, peneliti menduga pernyataan ini telah dicakup pada pernyataan nomor 32 tiga puluh dua. Sehingga, peneliti membuang pernyataan nomor 33 tiga puluh tiga, agar tidak terjadi tumpang tindih pada pernyataan satu dengan yang lainnya. 2. Uji Reliabilitas Menurut Azwar 2009: 5-6 reliabilitas yaitu sejauhmana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Pengukuran dapat dipercaya apabila dalam Butir r hitung r tabel Keterangan 25 0,309 0,24 Valid 26 0,151 0,24 Tidak Valid 27 0,330 0,24 Valid 28 0,592 0,24 Valid 29 0,592 0,24 Valid 30 0,256 0,24 Valid 31 0,379 0,24 Valid 32 0,390 0,24 Valid 33 0,140 0,24 Tidak Valid 34 0,318 0,24 Valid 35 0,328 0,24 Valid PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI beberapa kali pelaksanaan pengukuran terdapat kelompok subjek yang sama dan diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri subjek memang belum berubah. Dalam hal ini, relatif sama berarti tetap adanya toleransi terhadap perbedaan-perbedaan kecil diantara beberapa kali pengukuran. Pengujian reliabilitas untuk variabel bakat dan cita-cita dapat dihitung dengan menggunakan rumus alpha sebagai berikut. ∑ Arikunto, 2013:239 Keterangan: = Reliabilitas instrumen = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal ∑ = Jumlah varian butir = Varian skor total Sedangkan untuk mendapatkan varian digunakan rumus sebagai berikut. ∑ ∑ Arikunto, 2013:123 Keterangan: = Varian skor butir = Jumlah kuadrat skor butir ∑ ∑ = Jumlah skor butir = banyaknya skor butir Untuk melakukan uji reliabilitas digunakan bantuan program SPSS versi 17.0 for Windows. Kriteria kuesioner dikatakan reliabel jika pada α = 5 nilai alpha cronbach lebih besar dari 0,6 Premastuti, 2014:24. Selain itu, Arikunto 2013:89 mengklasifikasikan tingkat reliabilitas berdasarkan interpretasi indeks reliabilitas sebagai berikut. Tabel 3.12 Tingkat Koefisien Reliabilitas No Koefisien Reliabilitas Tingkat Reliabilitas 1 0,800 – 1,000 Sangat Tinggi 2 0,600 – 0,799 Tinggi 3 0,400 – 0,599 Cukup 4 0,200 – 0,399 Rendah 5 0,000 – 0,199 Sangat Rendah Berikut ini adalah hasil pengujian reliabilitas untuk instrumen penelitian pada variabel cita-cita. Tabel 3.13 Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen Penelitian Pada Variabel Cita-Cita Reliability Statistics Cronbachs Alpha Cronbachs Alpha Based on Standardized Items N of Items .776 .773 24 Lampiran 3; Reliabilitas; Hal.142 Berdasarkan tabel hasil pengujian di atas, menunjukkan bahwa koefisien Cronbachs Alpha yaitu 0,776 lebih besar dari 0,600. Koefisien Cronbachs Alpha ini berada pada rentang koefisien 0,600 – 0,799, artinya keseluruhan butir pernyataan pada variabel cita-cita adalah reliabel dengan tingkat reliabilitas yang tinggi. Berikut ini adalah hasil pengujian reliabiltas untuk instrumen penelitian pada variabel bakat. Tabel 3.14 Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen Penelitian Pada Variabel Bakat Reliability Statistics Cronbachs Alpha Cronbachs Alpha Based on Standardized Items N of Items .695 .695 11 Lampiran 3; Reliabilitas; Hal.143 Berdasarkan tabel 3.14 menunjukkan bahwa koefisien Cronbachs Alpha yaitu 0,695 lebih besar dari 0,600. Koefisien Cronbachs Alpha ini berada pada rentang koefisien 0,600 – 0,799, artinya keseluruhan butir pernyataan pada variabel bakat adalah reliabel dengan tingkat reliabilitas yang tinggi. 3. Uji Coba Kuesioner Dengan pertimbangan bahwa siswa SMK Kelas XI sedang menjalani masa praktek industri, maka uji coba kuesioner ini dilakukan pada siswa SMA di kota Yogyakarta yaitu siswa kelas XI IPS SMA Pangudi Luhur dan XI IPS SMA Stella Duce 2.

G. Teknik Analisis Data

Dokumen yang terkait

CITA-CITA PERKERJAAN DAN PILIHAN PEMINATAN SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI DI SUMATERA BARAT.

0 3 1

PRODUKTIVITAS SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN: Studi tentang Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah, Kinerja Mengajar Guru, Iklim Sekolah, dan Fasilitas Pembelajaran terhadap Produktivitas SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen di Kota Bandung.

3 11 76

Pengaruh jenis pekerjaan orang tua, status sekolah, dan bimbingan karier terhadap cita-cita siswa Sekolah Menengah Kejuruan. Studi kasus pada siswa SMK kelas XI bidang keahlian bisnis dan manajemen di Kota Yogyakarta.

0 0 2

Pengaruh tingkat pendidikan orang tua, jenis pekerjaan orang tua, dan motivasi belajar terhadap cita-cita siswa SMA . Studi kasus pada siswa kelas XI SMA di Kota Yogyakarta.

0 1 2

Pengaruh tingkat pendidikan orang tua, jenis pekerjaan orang tua, dan motivasi terhadap cita-cita siswa setelah menyelesaikan pendidikan di SMK. Studi kasus pada siswa SMK kelas XI bidang keahlian bisnis dan manajemen di Kota Yogyakarta.

0 0 2

Pengaruh pendidikan orang tua, bakat, dan bimbingan karier terhadap cita-cita siswa. Studi kasus: siswa SMK kelas XI bidang keahlian bisnis dan manajemen di kota Yogyakarta.

0 1 2

Pengaruh status sekolah, motivasi belajar, dan bimbingan karier terhadap cita-cita siswa Sekolah Menengah Atas. Studi kasus pada siswa kelas XI SMA se-kota Yogyakarta, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

0 0 2

Pengaruh jenis kelamin, jurusan asal di SMA, dan motivasi belajar terhadap cita-cita siswa sekolah menengah atas : studi kasus pada siswa-siswi kelas XI SMA di Kota Yogyakarta.

0 0 199

PerkenalanSiswaKelasVIIITanggapan

0 3 7

ANALISIS KINERJA MANAJEMEN PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI DAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SWASTA (SMK) SE-KOTA SEMARANG.

1 3 213