Solenoid Tinjauan Pustaka dan Dasar Teori

Perancangan secara umumnya adalah adonan lapis legit diletakkan di wadah adonan yang telah disediakan. Kemudian banyaknya lapisan dari lapis legit diatur oleh user yang tertampil di dalam lcd, kemudian banyaknya lapisan diatur dengan menekan keypad, apabila telah selesai mengatur banyak lapisan, maka user bisa menekan “OK” pada keypad. Pemanggang otomatis mulai bekerja. Pertama dengan mengeluarkan Loyang yang sudah dimasukkan selama 5 menit. Kemudian katup on off mulai terbuka selama 5 detik dan menutup kembali. Lengan robot memanjang ke adonan untuk meratakan lapisan pertama. Loyang dimasukkan kembali kedalam oven, bersamaan dengan menutupnya pintu oven. Lima menit kemudian pintu oven terbuka. Kemudian Loyang keluar dari oven dan lengan robot menekan adonan didalam loyang. Katup on off membuka selama kurang lebih 5 detik untuk mengalirkan adonan dan menutup kembali setelahnya. Lengan robot diturunkan ke Loyang untuk meratakan adonan, dan dinaikkan kembali. Kemudian Loyang masuk kembali kedalam oven bersamaan dengan pintu oven yang menutup, demikian seterusnya hingga adonan habis. Ketika adonan habis, maka pemanggangan terakhir dilakukan selama kurang lebih 10 menit. Setelah 10 menit , buzzer akan berbunyi menandakan bahwa lapis telah matang seluruhnya. Buzzer akan mati apabila tombol reset ditekan atau tombol off ditekan.

3.2. Perancangan Alat Secara

Hardware Perancangan secara hardware ini meliputi perancangan pada rangkaian minimum system ATMega 8535, LCD, keypad, wadah adonan lapis legit, oven dengan pintu otomatis, dan lengan robot.

3.2.1. Rangkaian Minimum System Mikrokontroler ATMega 8535

Rangkaian minimum system berfungsi sebagai IO untuk mengolah data dari keypad dan mengontrol katup on off, pintu oven otomatis, dan lengan robot. Mikrokontroler membutuhkan system minimum yang terdiri dari rangkaian eksternal, yaitu rangkaian osilator dan rangkaian reset. Rangkaian osilator ditunjukkan pada gambar 3,4. perancangan rangkaian osilator menggunakan Kristal dengan frekuensi 12 MHz dan menggunakan kapasitor 22pFsesuai datasheet pada pin XTAL 1 dan XTAL 2 di mikrokontrolernya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Gambar 3.4 Rangkaian Osilator Gambar 3.5. menunjukkan rangkaian reset mikrokontroler ATMega 8535. Rangkaian reset bertujuan untuk memaksa proses kerja pada mikrokontroler diulang dari awal. Jika tombol reset ditekan, maka pin reset akan mendapat input logika rendah, sehingga mikrokontroler akan mengulang proses eksekusi program dari awal. Pada perancangan, rangkaian reset digunakan resistor sebesar 10k Ω dan kapasitor sebesar 10µF. Gambar 3.5. Rangkaian Reset Perancangan penggunaan port sebagai input dan output pada mikrokontroler disesuaikan dengan kebutuhan. Port yang akan digunakan adalah Port A, Port B. Port C dan Port D. Port C digunakan sebagau port input dari keypad. portD.7 , PortD.6, PortD.5, PortD.4 digunakan sebagai port data, sedangkan PortD.2 sebagai Port Enabel, PortD.1 sebagai Port RW, dan PortD.0 sebagai Port RS. PortB.0, PortB.1 dan PortB.2 sebagai port output untuk servo yang terdapat pada lengan robot. PortB.3 sebagai Port output untuk Motor DC. PortB.4 untuk Port Solenoid, PortB.5 untuk Port Buzzer.