Rangkaian Minimum System Mikrokontroler ATMega 8535

3.2.4. Wadah adonan lapis legit.

Wadah adonan lapis legit Gambar 3.3 ini terdiri dari LCD, keypad, minimum system, dan katup on off solenoid. LCD, keypad dan minimum system telah dijabarkan di pembahasan sebelumnya. Jadi yang menjadi fokus di subbab ini adalah katup on off solenoid. Gambar 3.9 merupakan mode katup solenoid aktif dan menutup. Gambar 3.9 Mode on off solenoid Cara kerja katup on off solenoid adalah: a. Katup terbuka selama 5 detik Mode 2. Katup terbuka selama 5 detik dengan tujuan untuk membuat adonan yang berada didalam wadah berpindah tempat ke loyang di dalam oven. Dilihat dari kekentalan dan diameter corong nya sekitar 2 cm pada pangkal wadah sebelum katup solenoid, dan 3cm setelah katup solenoid, maka adonan yang tertuang sebanyak 180 cc. Perkiraan 180 cc ini dihitung berdasarkan pada setiap b. Katup menutup kembali Mode1. Katup menutup kembali sampai adonan yang telah matang siap untuk dituangkan kembali oleh adonan yang masih mentah.

3.2.5. Oven dengan pintu otomatis

Oven dibuat sendiri secara manual karena tidak tersedianya oven gas yang sesuai dengan rancangan penulis yang terdapat di pasaran. Ukuran yang penulis inginkan yakni 40cm x 40cm x 40cm Gambar 3.1. Oven dibuat dapat mengeluarkan loyang adonan yang ingin diisi dengan adonan baru. Rancangannya menggunakan Motor DC yang dihubungkan dengan rantai dan gear. Jadi, konsep ini mengadopsi dari konsep konveyor. Gear berfungsi ganda, yakni untuk membuat perputaran Motor Dc stabil dan menggulung tali yang terhubung dengan pintu otomatis tersebut Pintu oven ini akan membuka secara PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI otomatis saat awal mulai memanggang, meratakan adonan yang sudah dituangkan, dan ketika sudah matang, serta menutup secara otomatis ketika adonan sudah diratakan didalam loyang. Gambar 3.10 Mode Oven Dari gambar 3.10, bisa dijabarkan sebagai berikut: a. Mode Oven menutup Mode 1 Dari gambar 3.10 cukup jelas, bahwa oven dalam kondisi tertutup pintunya dan Loyang didalam oven. Loyang diletakkan diatas konveyor. Mode 1 terjadi saat pemanasan Loyang pada permulaan, dan pada saat pematangan adonan lapis per lapis. b. Mode Oven membuka Mode 2 Dari gambar 3.10, Oven dalam kondisi pintu terbuka dan Loyang diluar oven. Mode 2 terjadi saat adonan sudah matang dan siap dituangkan adonan baru, dan saat adonan sudah matang sepenuhnya dan tidak ada lagi adonan yang tersisa.

3.2.6. Lengan Robot

Lengan robot ini terdiri dari 3 servo, yakni servo 1, 2, dan 3. Servo 1 dan 2 bisa bergerak 180 ̊, sedangkan servo 3 bisa bergerak 360 ̊. Inisial isasinya menyerupai lengan robot pada umumnya, yakni dengan mengatur overflow timernya dengan memainkan PWM, maka akan dihasilkan gerakan masuk ke dalam oven yang diinginkan. Berikut ini merupakan detil gerakan dari servo yang dimplementasikan dalam lengan robot berikut ini. Gambar 3.11 Gerakan Motor Servo Berikut ini penjelasan dari gambar 3.11: a. Mode 1 Mode ini menggerakkan motor servo dengan nilai motor servo pangkal = - 90 ̊ , servo tengah = - 90 ̊, dan servo ujung = 0 ̊. Untuk detil gerakan serv o ujung yang bernilai 0 ̊ akan dijelaskan di gambar berikutnya. Mode ini dijalankan saat Loyang dikeluarkan dari oven untuk menekan adonan yang sudah matang dan meratakan adonan mentah yang baru dituangkan dari wadah. b. Mode 2 Mode ini menggerakkan motor servo dengan nilai motor servo p angkal = 0 ̊ , servo tengah = - 90 ̊ , dan servo ujung = 0 ̊ . mode ini merupakan mo de transisi antara mode 1 dan mode 3. Mode ini juga dijalankan saat adonan sudah diratakan dan Loyang siap masuk kedalam oven. c. Mode 3 Mode ini menggerakkan motor servo deng an nilai motor servo pangkal = 0 ̊ , servo tengah = 0 ̊ , dan servo ujung = 0 ̊ . Mode ini dijal ankan bersamaan dengan Loyang yang masuk kedalam oven. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Untuk servo ujung, penggambarannya seperti gambar 3.12 berikut: Gambar 3.12. Mode Motor Servo Ujung Ini merupakan pemodelan sederhana dengan satu sisi lempengan, karena dengan pemodelan asli yang menggunakan rangka lempengan alumunium dengan 4 sisi, maka akan menyulitkan dalam penjabaran detail gerakan motor servo. Motor servo yang ideal diinginkan yak ni pada mode 2, dengan besaran sudut awal yakni 0 ̊ . Pada mode pengadukan, gerakan yang diinginkan yakni gerakan dari mode 4 , 1 , 2 , 3 , 4 , kemudian kembali menjadi 4 , 3 , 2 , 1 , 4 . Dengan detil nilai motor servo yakni - 180 ̊, - 90 ̊ , 0 ̊ , 90 ̊ , 180 ̊ , kemudian kembali menjadi 18 0 ̊, 90 ̊ , 0 ̊ , - 90 ̊ , - 180 ̊.

3.3. Perancangan Alat Secara

Software Perancangan alat secara software maksudnya adalah perancangan yang dilakukan dengan menyusun proses kerja dari alat tersebut dengan cara diprogram. Program ini sendiri mengacu pada diagram alir yang dibuat sebelumnya. Diagram alir ini berfungsi sebagai “peta” bagi alat, agar ketika memprogram alat tersebut, bisa lebih terarah cara kerjanya. 3.3.1. Diagram Alir Utama Sistem Gambar 3.13 merupakan diagram alir dari sistem . Diagram alir ini menunjukkan cara kerjanya. Pertama, masukkan input keypad untuk menentukan banyaknya lapisan yang diinginkan. Apabila jumlah lapisan yang diketik lebih dari 10, maka akan tampil “Salah, nilai maksimum lapisan tidak boleh lebih dari 10”. Bila jumlah lapisan ≤ 10, maka system akan mulai memanaskan Loyang yang telah dimasukkan terlebih dahulu selama 5 menit disimulasikan menjadi 5 detik saja.