melakukan kegiatan belajar mengajar. Selain itu penting juga bagi guru untuk mengenal keluarga dan kebudayaan peserta didik. Hal ini dapat
dilakukan dengan mengadakan kunjungan kerumah peserta didik. Dengan melakukan kunjungan semacam ini maka guru dapat mendiskusikan
perkembangan peserta didik kepada orang tua. Selain itu guru juga bisa mengenal budaya yang diajarkan dalam keluarga peserta didik tersebut.
Hal-hal ini dapat membantu guru untuk mengarahkan peserta didik dalam belajar sehingga dapat berprestasi. Komunikasi antara orang tua dan guru
harus dijalin dengan baik demi perkembangan peserta didik. Dalam pendidikan multikultural, guru harus memiliki harapan yang tinggi untuk
semua peserta didik sekalipun dari kelompok minoritas. Dengan melibatkan peserta didik dari kelompok minoritas dalam kegiatan pembelajaran maka
peserta didik dari kelompok minoritas akan menjadi lebih dianggap dan dihargai sehingga mereka menjadi semakin termotivasi untuk berprestasi.
D. Kerangka Berpikir
Motivasi belajar merupakan hal yang mendukung keberhasilan siswa dalam belajar. Motivasi dapat timbul karena adanya kebutuhan, dorongan,
keinginan, atau desakan. Motivasi bukan hanya berkaitan dengan motif yang mendorongnya namun juga berkaitan dengan usaha dan tujuan. Seseorang yang
termotivasi akan melakukan suatu kegiatan yang nyata untuk dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Dorongan, kegiatan, dan tujuan merupakan suatu
kesatuan dalam motivasi. Seseorang bisa saja memiliki tujuan yang sama, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
namun memiliki cara yang berbeda untuk mencapainya, atau seseorang bisa saja melakukan kegiatan yang sama tetapi memiliki tujuan yang berbeda.
Motivasi belajar siswa sangat dipengaruhi oleh banyak faktor yang berasal dari dalam maupun dari luar diri siswa. Faktor yang berasal dari dalam
antara lain adalah keinginan untuk berhasil, kemampuan siswa, dan cita-cita siswa. Faktor yang berasal dari luar bisa berasal dari keluarga dan lingkungan
tempat tinggal maupun lingkungan sekolah. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa yang berasal dari Jawa dan siswa yang berasal dari Flores. Bagi siswa
Jawa yang berdomisili di Yogyakarta dan sekitarnya tidak begitu menjadi masalah karena dekat dengan keluarga dan tidak asing dengan budaya sekolah
yang sebagian besar merupakan orang Jawa sedangkan siswa Flores yang harus hidup jauh dari keluarga dan harus menyesuaikan tingkah laku dengan
kebudayaan Jawa. Dalam penelitian ini, motivasi siswa akan dilihat dari beberapa aspek
yaitu dorongan untuk berhasil, kegiatan yang dilakukan, serta tujuan yang dicapainya. Ketiga hal tersebut memiliki keterkaitan satu sama lain. Peneliti
akan melihat kegiatan dan aktivitas belajar siswa melalui observasi serta melihat tujuan yang dicapai siswa melalui tes hasil belajar siswa.
40
BAB III METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif yaitu prosedur penelitian berdasarkan data deskriptif berupa
tulisan atau lisan dari subjek tertentu Sugiyono, 2014. Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus yang bertujuan untuk
mendeskripsikan motivasi belajar siswa berdasarkan latar belakang budayanya yaitu Jawa dan Flores.
B. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII AK I dan XII AK 2 SMK Putra Tama Bantul yang berjumlah 35 siswa yang terdiri dari 19 siswa
dengan budaya Flores dan 16 siswa dengan budaya Jawa.
C. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Penelitian dilakukan di Sekolah Menengah Kejuruan di Kabupaten Bantul
yaitu di SMK Putra Tama Bantul. Peneliti melakukan penelitian pada sekolah tersebut karena peneliti telah melaksanakan program pengalaman lapangan
PPL selama enam bulan di sekolah tersebut. Selama melaksanakan PPL, peneliti menemukan fenomena yang menarik selama pembelajaran