D. Hubungan antara Self Efficacy dan Self Management pada Individu dengan
Diabetes Tipe 2 di Indonesia
Self efficacy merupakan penilaian akan kemampuan diri seseorang dalam mengorganisasikan dan melaksanakan suatu tindakan yang diperlukan untuk
mencapai suatu tujuan Bandura, 1986, 1997; Taylor et al., 2009; Schunk, 2012. Selain itu, self efficacy juga diyakini sebagai keyakinan akan kemampuan diri
terhadap kompetensi dan efektivitas di bidang tertentu Woolfolk, 2009 yang dapat digunakan untuk mengubah kondisi yang ada di lingkungan Feist Feist,
2008 atau kondisi di masa mendatang Pervin et al., 2010. Self efficacy yang dimiliki oleh setiap individu berbeda satu sama lain. Berdasarkan keyakinan
mereka atas tingkat kesulitan tugas yang dihadapi, keadaan umum dari tugas, dan keyakinan akan kemampuan dalam pelaksanaan tugas Bandura, 1986; 1997.
Self efficacy berdasarkan teori kognitif sosial menjelaskan interaksi antara perilaku, diri, dan faktor lingkungan bagi kesehatan dan penyakit kronis Sarkar,
Fisher, Schillinger, 2006. Individu dengan diabetes tipe 2 dalam pelaksanaan self management memerlukan perubahan perilaku, diri, dan lingkungan dalam
aktivitas sehari-hari Sarkar et al., 2006. Konsep self efficacy menjadi relevan untuk meningkatkan self management. Self efficacy merupakan faktor kunci
dalam perubahan perilaku karena memberikan pengaruh melalui proses kognitif, motivasional, afektif, dan pengambilan keputusan Schunk, 2012. Teori self
efficacy mengatakan bahwa keyakinan individu akan kemampuan diri akan memprediksi kinerja dari perilakunya Feist Feist, 2008. Dalam kasus
diabetes, self efficacy merupakan keyakinan akan kemampuan diri, sehingga individu dengan diabetes menjadi percaya diri melakukan perilaku self
management Sarkar et al., 2006. Penelitian di Jordania menunjukan bahwa individu yang memiliki self efficacy tinggi juga memiliki perilaku self
management yang baik dalam diet, olahraga, dan tes glikemia Al-Khawaldeh et al., 2012. Self efficacy juga dapat memberikan pengaruh pada perilaku kesehatan
Schunk, 2012 sehingga individu akan melakukan self management bagi kesehatan dan kesejahteraannya Bandura dalam Schunk, 2012.
Individu dengan diabetes tipe 2 yang memiliki self efficacy tinggi akan berpikir positif, dapat memotivasi diri ketika menghadapi kesulitan, dapat
mengendalikan emosi ketika dalam keadaan yang penuh tekanan, serta dapat membuat keputusan di saat kritis Benight Bandura dalam Schunk, 2012. Di
sisi lain, self efficacy yang tinggi membuat individu dapat menjalankan perilaku self management dengan taat Bandura, 1987. Akan tetapi, individu yang
memiliki tingkat self efficacy yang rendah akan memiliki perilaku yang kurang berusaha untuk mencapai keberhasilan Bandura, 1987. Pada individu dengan
diabetes tipe 2 terlihat bahwa individu dengan self efficacy rendah memiliki kontrol yang rendah dalam monitoring gula darah O’Hea et al., 2008. Di
samping itu, individu menjadi rentan mengalami depresi Kanner et al., 2003; Thoolen et al., 2006
Pada individu dengan diabetes tipe 2 perilaku yang menunjukan self management adalah perilaku medication, diet, monitoringtes glikemia, olahraga,
pengaturan pola makan, kontrol rutin ke dokter, dan pengambilan keputusan. Self management merupakan kemampuan seseorang untuk mengelola gaya hidup
positif sehingga meningkatkan kesehatan dan mengurangi komplikasi bagi individu dengan diabetes.
Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti ingin meneliti apakah terdapat hubungan antara self efficacy dan self management pada individu dengan
diabetes tipe 2 di Indonesia.
E. Skema Hubungan antara Self Efficacy dan Self Management pada Individu