positif sehingga meningkatkan kesehatan dan mengurangi komplikasi bagi individu dengan diabetes.
2. Aspek – aspek Self Management pada Individu dengan Diabetes Tipe 2
Aspek-aspek self management individu dengan diabetes tipe 2 antara lain:
a. Medication
Secara klinis, penanganan diabetes yang umum dilakukan melalui pengobatan medication. Pengobatan merupakan pemberian obat
pengendali gula darah. Jenis obat yang diberikan kepada individu dengan diabetes, yaitu berupa tablet dan insulin suntikan Cahyono,
2008. Setiap obat yang diberikan kepada individu dengan diabetes harus dapat dikenali dosis, dan aturan minum Cahyono, 2008. Pada
pemberian sutikan insulin, individu dengan diabetes diberikan keterampilan mengenai cara penyuntikan, pengaturan dosis insulin dan
pemeliharaan alat. Penerapan manajemen pemberian obat secara teratur bertujuan untuk menjaga kenormalan tingkat glukosa dalam darah
ADA, 2013. b.
Diet Diet adalah komponen penting dalam manajemen diabetes Gordon,
2007. Diet pada individu dengan diabetes merupakan perencanaan dalam pengelolaan pola makan yang baik Sutedjo, 2010. Pengelolaan
pola makan disesuaikan dengan kebutuhan jenis makanan dan aturan
diet yang telah ditetapkan. Menurut Cahyono 2008 makanan bagi individu dengan diabetes harus mengandung unsur lengkap seperti
kabrohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air yang cukup. Dalam konsumsi makanan, individu dengan diabetes harus terlebih
dahulu mengkonsultasikan kepada ahli gizi. Diet bertujuan untuk menormalkan tingkat glukosa dan lipid lemak dalam darah. Diet juga
dapat menjaga berat badan ideal Brashers, 2003 dan menyeimbangkan asupan kalori individu dengan diabetes. Para ahli dan ADA American
Diabetes Association
merekomendasikan asupan
kalori yang
dikonsumsi sebanyak 50 – 60 berasal dari karbohidrat, 12- 20 berasal dari protein, dan tidak lebih dari 30 berasal dari lemak Health
Administration Development Group, 1999. c.
Monitoring atau Tes Glikemia Monitoring glukosa darah merupakan salah satu strategi para
individu dengan diabetes untuk melihat kondisi glukosa darah dalam tubuh ADA, 2013. Dalam monitoring
glukosa darah, individu melakukan tes glikemia. Tes glikemia merupakan pengukuran kadar
glukosa dalam darah atau urin McDowell Brown, 2007. Tes glikemia membantu pemahaman individu dengan diabetes dalam
mengambil keputusan. Monitoring glukosa darah dan HbA1c glycated hemoglobin dilakukan secara rutin setiap tiga bulan atau dua kali dalam
setahun Klinik Diabetes Nusantara, 2007.
d. Olahraga
Olahraga merupakan salah satu tritmen penting dalam pelaksanaan self management diabetes. Perilaku olahraga yang dikombinasikan diet
Health Administration Development Group, 1999 membantu menurunkan kadar gula darah dengan cara meningkatkan pembakaran
glukosa dan peningkatan kadar insulin Cahyono, 2008. Salah satu jenis olahraga yang dapat dilakukan oleh individu dengan diabetes
adalah berjalan Regina, tanpa tahun. Berjalan merupakan latihan yang bagus, terutama untuk orang yang jarang berolahraga Health
Administration Development Group, 1999. Seseorang dapat mulai berjalan 15 – 20 menit dalam kurun waktu 3 atau 4 kali seminggu,
kemudian secara bertahap meningkatkan kecepatan atau jarak berjalan Health Administration Development Group, 1999. Olahraga yang
dilakukan oleh individu dengan diabetes berdasarkan pada pemeriksaan dan konsultasi dengan dokter Bararah, 2012.
e. Kontrol Rutin ke Dokter
Kontrol rutin ke dokter merupakan salah satu aspek manajemen
individu dengan diabetes untuk mengkonsultasikan penyakit diabetes secara berkala kepada dokter. Kontrol rutin bertujuan agar dokter dapat
memantau berat badan, tekanan darah, lemak darah, fungsi organ, diet, dan olahraga yang dapat dilakukan oleh individu dengan diabetes.
Individu yang tidak rutin melakukan kontrol menyebabkan kurangnya
informasi akan kondisi diabetesnya. Individu yang sering melakukan kontrol ke dokter akan mendapatkan informasi mengenai kadar gula
darah, sehingga semakin baik pula pengawasan terhadap diabetesnya Purtierplacenta, 2011.
f. Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan dalam dunia kesehatan diartikan sebagai kemampuan yang dimiliki untuk membuat suatu keputusan yang masuk
akal tentang cara menangani suatu penyakit, cedera, dan rasa sakit Devettere, 2010. Pada pengambilan suatu keputusan, individu dengan
diabetes harus terlebih dahulu memahami kondisi penyakitnya, mampu mengevaluasi dampak keputusan yang diambil berdampak baik, serta
mampu memproses dampak yang dapat terjadi pada dirinya Devettere, 2010. Pengambilan keputusan membantu memahami, mengevaluasi,
dan memproses tentang diri dan kondisi sehingga individu dengan diabetes dapat mengambil keputusan yang tepat bagi dirinya.
Berdasarkan hal tersebut maka dapat dikatakan bahwa aspek-aspek dalam self management meliputi medication pengobatan, diet, monitoring
atau tes glikemia, olahraga, kontrol rutin ke dokter, dan pengambilan keputusan.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Self Management pada Individu