40
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian korelasi. Penelitian korelasi adalah penelitian yang menghubungkan variabel independen dengan variabel
dependen. Pada penelitian ini, peneliti ingin melihat hubungan antara self efficacy dan self management.
B. Identifikasi Variabel
Variabel dependen : self management
Variabel independen : self efficacy
C. Definisi Operasional
1. Self Management
Self management bagi individu diabetes adalah kemampuan seseorang untuk mengelola gaya hidup positif sehingga meningkatkan kesehatan dan
mengurangi komplikasi bagi individu tersebut. Kemampuan tersebut diwakili oleh skor self management berdasarkan
aspek-aspek, yaitu medication, diet, monitoringtes glikemia, olahraga, kontrol rutin ke dokter, dan pengambilan keputusan. Pada aspek medication,
individu melakukan self management dengan cara melakukan pengobatan melalui minum obat tablet atau pemberian suntikan insulin secara teratur.
Pada aspek monitoring tes glikemia, individu memonitor gula darah atau tes glikemia secara rutin setiap tiga bulan sekali atau dua kali dalam setahun
apabila glukosa darah telah terkontrol dengan baik. Pada aspek olahraga, aspek yang diukur individu ialah latihan secara rutin seperti berjalan 15-20
menit dalam kurun waktu 3 kali seminggu. Kemudian secara bertahap meningkatkan kecepatan atau jarak berjalannya. Pada aspek kontrol rutin ke
dokter, aspek yang diukur individu ialah mengkonsultasikan penyakit diabetesnya secara berkala kepada dokter. Pada aspek pengambilan
keputusan diartikan sebagai kemampuan yang dimiliki individu untuk membuat suatu keputusan yang masuk akal tentang cara menangani
penyakitnya. Pada penelitian ini, self management akan diukur menggunakan skala
self management yang akan dibuat oleh peneliti berdasarkan aspek dari self management pada individu dengan diabetes tipe 2.
2. Self Efficacy
Self efficacy merupakan penilaian terhadap kemampuan diri dalam melaksanakan suatu tugas yang didasarkan pada kapabilitas, keterampilan,
kondisi kognitif, dan kondisi lingkungan. Kemampuan tersebut diwakili oleh skor dari skala self efficacy
berdasarkan aspek-aspek, tingkatan level, keadaan umum generality, dan kekuatan strength. Pada aspek tingkatan level, merupakan skor
kemampuan dalam melaksanakan tuntutan tugas yang didasarkan pada tingkat kesulitan tugas. Jika tingkat kesulitan tugas dinilai oleh individu
rendah maka individu tersebut memiliki self efficacy yang tinggi. Apabila
tingkat kesulitan tugas tinggi dan individu mampu dalam mengerjakan maka individu tersebut juga memiliki self efficacy yang tinggi.
Pada aspek keadaan umum generality, merupakan keyakinan akan kemampuan diri yang dinilai berdasarkan bidang tertentu atau pada semua
bidang. Pada aspek kekuatan strength, merupakan keyakinan akan kekuatan
kemampuan diri dalam pelaksanaan tugas. Individu yang memiliki keyakinan yang tinggi terhadap kemampuan, mereka akan terus berusaha
dalam menghadapi kesulitan dan hambatan. Hal ini mengindikasikan juga bahwa mereka memiliki self efficacy yang tinggi.
D. Subjek Penelitian
Pada penelitian ini, peneliti akan mengambil subjek yang telah didiagnosis mengidap diabetes tipe 2 dalam satu tahun terakhir. Peneliti menggunakan
subjek individu dengan diabetes tipe 2 yang telah didiagnosis minimal dalam satu tahun terakhir dengan pertimbangan bahwa subjek ini telah menjalani
keseluruhanan proses yang ada dalam self management. Selain itu, subjek juga menerapkan perilaku self management dalam pengelolaan penyakit diabetes
tipe 2.
E. Metode Sampling
Pada penelitian ini, peneliti akan menggunakan jenis pengambilan sampel non probability sampling. Non probability sampling merupakan teknik
pengambilan sampel yang tidak memberi peluang kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel Sugiyono, 2011. Di
samping itu, penelitian ini akan menggunakan non probability sampling jenis sampling purposive. Sampling purposive merupakan teknik penentuan sampel
dengan pertimbangan tertentu Sugiyono, 2011. Pertimbangan tertentu yaitu penentuan sampel pada subjek yang memiliki diabetes tipe 2. Data pada
penelitian ini akan diambil di rumah sakit dan daerah-daerah yang berada di Yogyakarta.
F. Instrumen Penelitian
Pada penelitian ini menggunakan 2 jenis skala di dalam metode pengambilan data. Metode pertama yaitu metode pengambilan data dengan
menggunakan skala Likert yang tersusun menjadi skala self management. Metode ke dua yaitu metode pengambilan data dengan menggunakan rating
scale yang tersusun menjadi skala self efficacy. Pada penelitian ini, peneliti menyusun sendiri instrument penelitian karena ada penambahan beberapa aspek
penelitian pada skala self management. Selain itu, peneliti juga belum menemukan skala penelitian self efficacy yang memiliki terjemahan baik ke
dalam bahasa Indonesia.
1. Skala Self Management
Pada skala self management berisi 54 pertanyaan yang terdiri atas pernyataan favorable dan unfavorable. Pada penelitian ini subjek akan
diminta memilih empat alternatif jawaban, yaitu “Selalu” S, “Hampir Selalu” HS, “Jarang” J, dan “Tidak Pernah” TP . Subjek diminta untuk
memilih salah satu kemungkinan jawaban yang menggambarkan keadaan diri subjek berdasarkan pernyataan yang telah disediakan. Penilaian pada
jawaban favorable yaitu “Selalu” diberikan nilai 4, “Hampir Selalu” adalah 3, “Jarang” adalah 2, “Tidak Pernah” adalah 1. Sedangkan penilaian
jawaban unfavorable “Selalu” diberikan nilai 1, “Hampir Selalu” adalah 2, “Jarang” adalah 3, “Tidak Pernah” adalah 4. Pada skala ini tidak
memasukan jawaban netral karena pilihan jawaban netral akan menutupi karakter personal dalam diri subjek Friedenberg, 1995. Penggunaan
jawaban netral juga dikhawatirkan memberikan respon yang kurang bervariatif Nussbeck, 2009 dalam Azwar, 2012.
Table 1. Blue Print Skala Self Managemet
Aspek Indikator
No. Aitem Total
Bobot F
UF
Medication 1. Rutin minum obat
2. Mengetahui
pengaturan dosis
obat dengan tepat. 3.
Menyimpan obat
dengan benar 1, 2, 3
4, 5
6, 7 8, 9, 10
11, 12
13, 14 14
22,5
Diet 1.
Mengatur pola
makan sesuai
dengan aturan diet. 2.
Menjaga berat badan pada tingkat ideal.
3. Memperhitungkan
asupan kalori yang dikonsumsi
15, 16
17, 18
19, 20 21, 22
23, 24
25, 26 12
19,4
Monitoring
Tes Glikemia
Rutin melakukan
pengecekan gula darah. 27, 28
29, 30 4
6,4
Olahraga 1.
Rutin dalam
melakukan olahraga. 2.
Mengetahui jenis
olahraga yang dapat 31, 32
33, 34 37, 38
39, 40 12
19,4
dilakukan. 3.
Melakukan konsultasi olahraga
kepada dokter. 35, 36
41, 42
Kontrol Rutin
ke Dokter
1. Melakukan kontrol
secara teratur. 2.
Memperhatikan kondisi
diabetes untuk
memantau kesehatan.
43, 44
45, 46 47, 48
49, 50 8
12,9
Pengambil an
Keputusan 1.
Melakukan pengambilan
keputusan secara
tepat. 2.
Mengetahui konsekuensi
dari setiap
keputusan yang diambil
51, 52, 53
54, 55, 56
57, 58,
59
60, 61,
62 12
19,4
Total 31
31 62
100
2. Skala Self Efficacy
Pada skala self efficacy berisi 42 pertanyaan yang terdiri atas pernyataan favorable dan unfavorable. Dalam skala model rating scale , subjek akan
diminta memilih salah satu jawaban kuantitatif yang telah disediakan. Pada penelitian ini subjek diminta untuk memberikan tanda pada alternatif
jawaban yang sesuai dengan diri subjek. Alternatif jawaban yaitu angka “1”, “2”, “3”, “4”, dan “5”. Semakin menuju angka “5” menunjukan semakin
tingginya tingkat persetujuan subjek. Semakin menuju angka “1” menunjukan semakin rendahnya tingkat persetujuan subjek. Pada skala ini
menggunakan rentang skor yang tidak banyak agar responden dapat merespon dengan baik dan tidak memunculkan bias.
Table 2. Blue Print Skala Self Efficacy
Aspek Indikator
No. Aitem Total
Bobot F
UF
Tingkatan level
Mampu melaksanakan
tuntutan tugas. 1, 2, 3, 4,
5, 6, 7 8, 9, 10,
11, 12, 13, 14
14 33.3
Keadaan Umum
generality Mampu
melaksanakan tugas
dalam kondisi
apapun. 15, 16, 17,
18, 19, 20, 21
22, 23, 24, 25, 26, 27,
28 14
33.3
Kekuatan strength
Memiliki keyakinan akan kekuatan
dalam menghadapi kesulitan.
29, 30, 31, 32, 33, 34,
35 36, 37, 38,
39, 40, 41, 42
14 33.3
Total 21
21 42
100
G. Pengujian Instrumen Penelitian
Pada penelitian ini dilakukan pengambilan data try out yang bertujuan untuk melihat tingkat reliabilitas skala serta mendapatkan item-item yang
berkualitas. Sebelum melakukan pengambilan data try out, peneliti membuat blue print skala berdasarkan aspek-aspek yang terdapat pada variabel self
management dan self efficacy. Blue print skala berguna mengatur bobot item masing-masing aspek pada skala try out. Setelah skala try out selesai dibuat,
maka skala diujikan kepada dosen pembimbing untuk dilihat kesesuaian dengan indikator perilaku serta tujuan pengukurannya.
Skala try out yang sudah sesuai kemudian diujikan untuk mendapatkan data penelitian. Pengambilan data try out dilakukan dari tanggal 1 September
sampai dengan 22 september 2013. Peneliti melakukan pengambilan data try out di RS. Santa Elisabeth, RS. Panti Rapih, kelompok ibu-ibu PKK Dusun
Beneran Dusun Kali Jeruk, Dusun Karang Turi, daerah Mandala Krida, Paingan, Pamungkas dan Pakem. Peneliti terlebih dahulu menanyakan
kesediaan individu mengisi kuesioner serta kesesuaian dengan karakteristik yang telah ditentukan. Individu yang sesuai dengan karakteristik subjek
penelitian melakukan pengisian kuesioner sendiri atau dengan bantuan peneliti untuk mengisikan. Pada pengambilan data try out terkumpul 30 skala yang
dapat digunakan. Data dari 30 skala try out kemudian diolah untuk melihat reliabilitas skala dan melakukan seleksi terhadap item-item yang baik.
Berdasarkan hasil pengolahan data didapatkan 33 item baik untuk skala self management dan 23 item baik untuk skala self efficacy.
H. Kategorisasi