Hasil Determinasi Tanaman Hasil Pemilihan Bahan

52

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian yang berjudul “Pengaruh Pemberian Sediaan Biomaterial Selulosa Bakteri Acetobacter xylinum dari Limbah Ketela Rambat Ipomoea batatas Poir dengan Penambahan Chitosan sebagai Material Penutup Luka pada Tikus Galur Wistar Jantan” bertujuan untuk mengetahui karakteristik biomaterial selulosa bakteri dari limbah cair ketela rambat Ipomoea batatas Poir dengan penambahan chitosan sebagai material penutup luka dan mengetahui pengaruh pemberian biomaterial selulosa bakteri dari limbah cair ketela rambat dengan penambahan chitosan dan gliserol sebagai material penutup luka pada tikus jantan galur Wistar dilihat secara makroskopis. Penelitian ini merupakan bagian dari suatu rangkaian penelitian besar yang bertujuan untuk melihat kemampuan suatu biomaterial selulosa bakteri yang dihasilkan dari limbah cair ketela rambat dengan penambahan chitosan dan gliserol dapat memiliki aktivitas sebagai antibakteri dan mempercepat penyembuhan luka.

A. Hasil Determinasi Tanaman

Determinasi tanaman merupakan langkah awal apabila akan menggunakan bagian dari tanaman sebagai sampel penelitian. Determinasi bertujuan untuk mengetahui dan memastikan kebenaran identitas tanaman yang akan digunakan dalam penelitian. Kebenaran dari identitas tanaman ini sangat penting karena untuk menghindari terjadinya kesalahan dalam pengambilan sampel. Pada penelitian ini, determinasi dilakukan dengan bantuan seorang determinator. Berdasarkan hasil pengamatan, umbi ketela rambat yang digunakan berasal dari tanaman ketela rambat. Hal ini dibuktikan dengan membandingkan hasil foto beberapa bagian tanaman dari ketela rambat yang diperoleh dan ditumbuhkan sendiri dengan foto dari beberapa bagian tanaman yang terdapat di dalam literatur. Literatur yang digunakan ada dua buah yaitu: dari web www.plantamor.com serta buku pustaka yang ditulis oleh Huamán 1991. Bagian dari tanaman yang dibandingkan adalah pada bagian umbi, petiole serta daunnya. Gambar 10 menunjukkan hasil pembandingan ketela rambat dengan literatur. Gambar 10. Hasil pembandingan bagian ketela rambat dengan literatur Berdasarkan hasil pembandingan dengan literatur seperti yang terlihat pada Gambar 10, serta bantuan determinator maka dibuktikan bahwa sampel tanaman yang digunakan memang umbi ketela rambat Ipomoea batatas Poir.

B. Hasil Pemilihan Bahan

Berdasarkan hasil pemilihan bahan penelitian, ketela rambat yang digunakan adalah ketela rambat yang bagian dalamnya atau bagian daging umbinya berwarna putih dan sedikit terdapat bercak kekuningan dan kulit umbinya berwarna kekuningan. Menurut sumber yang diwawancara oleh wartawan Surat Kabar Harian Republika pada tanggal 21 Juli 2011 pada bagian rubrik kuliner menyatakan bahwa “ Untuk membuat tepung pati ubi jalar, menurut Ratih Suratih, dari Masyarakat Mandiri Dompet Dhuafa, menjelaskan pada dasarnya semua ubi jalar dapat dijadikan tepung pati . “Tapi yang paling bagus yang putih, dibanding yang kuning atau ungu ” Tepung pati ubi jalar juga menurutnya yang paling mudah dibuat juga dari ubi jalar putih. “Karena jumlahnya lebih banyak, lebih mudah mencarinya,” ujarnya.” Selain itu menurut Suprapta, Antara, Arya, Sudana, Duniadji dan Sudarma 2003, kandungan pati dan gula tereduksi dari ketela rambat yang berwarna putih ini merupakan kandungan pati dan gula tereduksi yang tertinggi jika dibandingkan dengan ketela rambat yang lain. Ketela rambat yang digunakan adalah ketela rambat yang telah matang. Kriteria ketela rambat yang telah matang adalah dapat dipanen bila ubi- ubinya sudah tua matang fisiologis.

C. Preparasi Limbah Ketela Rambat

Dokumen yang terkait

Pengaruh pemberian sediaan biomaterial selulosa bakteri acetobacter xylinum dari limbah ketela pohon (Manihot utilissima Pohl.) dengan penambahan kitosan sebagai material penutup luka pada tikus galur wistar jantan.

1 1 136

Pengaruh pemberian sediaan biomaterial selulosa bakteri Acetobacter xylinum dari limbah ketela rambat (Ipomea batatas Poir) dengan penambahan chitosan sebagai material penutup luka pada tikus galur wistar jantan.

1 4 183

Aktivitas antimikroba sediaan biomaterial selulosa bakteri dari limbah ketela rambat ( Ipomoea batatas Poir) dengan penambahan kitosan terhadap Staphylococcus aureus.

0 1 115

Pengaruh pemberian sediaan biomaterial selulosa bakteri Acetobacter xylinum dari limbah air cucian beras dengan penambahan kitosan sebagai material penutup luka pada tikus galur wistar jantan.

0 2 133

Aktivitas antimikroba sediaan biomaterial selulosa bakteri dari limbah ketela rambat ( Ipomoea batatas Poir) dengan penambahan kitosan terhadap Staphylococcus aureus

0 2 113

Pengaruh pemberian sediaan biomaterial selulosa bakteri acetobacter xylinum dari limbah ketela pohon (Manihot utilissima Pohl.) dengan penambahan kitosan sebagai material penutup luka pada tikus galur wistar jantan

0 0 134

PENGARUH VARIASI BIOMATERIAL SELULOSA BAKTERI Acetobacter xylinum DARI LIMBAH AIR CUCIAN BERAS TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA PADA KULIT TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) GALUR WISTAR.

0 0 1

PENGARUH VARIASI BIOMATERIAL SELULOSA BAKTERI Acetobacter xylinum DARI SUBSTRAT UBI JALAR (Ipomoea batatas) TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) GALUR WISTAR.

0 0 1

PENGARUH VARIASI BIOMATERIAL SELULOSA BAKTERI Acetobacter xylinum DARI LIMBAH CAIR KETELA POHON (Manihot utilissima Pohl) TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) GALUR WISTAR.

0 0 1

Pengaruh pemberian sediaan biomaterial selulosa bakteri Acetobacter xylinum dari limbah air cucian beras dengan penambahan kitosan sebagai material penutup luka pada tikus galur wistar jantan - USD Repository

0 0 131