3. DW 1,21 atau DW 2,79 menunjukkan terjadinya
autokorelasi.
3.4.2 Uji Hipotesis
Pengujian terhadap model regresi linier berganda pada penelitian ini dilakukan dalam 3 tahap yaitu uji koefisien determinasi R
2
, pengujian kecocokan model uji F dan pengujian individual atau parsial uji t.
a. Uji Koefisien Determinasi R
2
Koefisien determinai R
2
berguna untuk mengukur variasi proporsi keragaman total dalam variabel dependen Y yang dapat
dijelaskan oleh seluruh variabel independen yang ada dalam model secara bersama-sama. Koefisien determinasi R
2
pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan dalam menerangkan variasi-
variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah nol dan satu. Nilai R
2
yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen sangat terbatas.
Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memeberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variasi variabel dependen. Secara umum koefisien determinasi untuk data silang crossection relatif rendah karena
adanya variasi yang besar antar masing-masing pengamatan,
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
sedangkan untuk data runtun waktu time series biasanya mempunyai nilai koefisien determinasi yang tinggi Ghozali, 2009:87.
b. Uji Kecocokan Model Uji F
Untuk memprediksi keakuratan atau kecocokan model regresi yang digunakan dalam penelitian in dapat dilakukan dengan
menggunakan uji F, dengan prosedur sebagai berkut: a.
Dalam penelitian ini digunakan tingkat signifikansi 0,05 dengan derajat bebas n-k, dimana n = jumlah pengamatan dan k jumlah
variabel. b.
Kriteria Keputusan : Uji kecocokan model ditolak jika α 0,05
Uji kecocokan model diterima jika α 0,05
c. Pengujian Individual atau Parsial Uji t
Uji t dimaksudkan untuk menguji pengaruh setiap variabel bebas X terhadap variabel terikat Y. Uji t digunakan untuk melihat
signifikansi dari pengaruh independen secara individu terhadap variabel dependen dengan menganggap variabel lain bersifat konstan
Sulaiman, 2004:87. Formulasi hipotesis:
1. H
: β
i
= 0 menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh terhadap perubahan laba.
2. H
: β
i
≠ 0 menunjukkan bahwa ada pengaruh terhadap perubahan laba.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Kriteria pengujian : 1.
Jika t hitung t tabel atau -t hitung -t tabel atau signifikansi 0,05 maka H
diterima. 2.
Jika t hitung t tabel atau -t hitung -t tabel atau signifikansi 0,05 maka H
ditolak.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
55
BAB IV PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Obyek Penelitian
4.1.1. Sejarah Singkat PT Bursa Efek Indonesia
Pada tanggal 13 Juli 1992, bursa efek Indonesia di swastakan dan muai menjalankan pasar saham di Indonesia, sebuah awal pertumbuhan
baru setelah terhenti sejak didirikan pada awal abad ke-19. Pada tahun 1912, dengan bantuan kolonial belanda bursa efek pertama di Indonesia
didirikan di Batavia, pusat pemerintah kolonial belanda yang dikenal sebagai Jakarta saat ini.
Bursa Batavia sempat ditutup selama perang dunia dan kemudian dibuka lagi pada tahun 1925. Selain bursa Batavia, pemerintah colonial
belanda juga mengkeuangkan bursa parallel di Surabaya dan semarang. Namun kegiatan bursa saham ini dihentikan lagi ketika terjadi pendudukan
oleh tentara jepang di Batavia. Pada tahun 1952, 7 tahun setelah Indonesia memproklamasikan
kemerdekaan, bursa
saham dibua
lagi di
Jakarta dengan
memperdagangkan saham dan obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan- perusahaan belanda sebelum perang dunia. Kegiatan bursa saham
kemudian berhenti lagi setelah pemerintah meluncurkan program nasionalisasi pada tahun 1956.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.