6
BAB II PENELAAHAN PUSTAKA
A. Jeruk Purut
1. Klasifikasi tanaman
Menurut USDA 2013 dalam sistematika tumbuhan taksonomi, tanaman jeruk purut mempunyai klasifikasi sebagai berikut.
Kerajaan : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta Super Devisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Sapindales
Famili : Rutaceae
Genus : Citrus L
Spesies : Citrus hystrix USDA, 2013
2. Nama tumbuhan
Nama Latin : Citrus hystrix DC.
Nama Indonesia : Jeruk Purut
Nama Daerah : Jeruk Wangi jawa
3. Morfologi
Batang : batang bercabang dan berduri.
Daun : berbentuk khas, seperti dua helai yang tersusun vertikal akibat
pelekukan bergerigi pada tepinya tebal dan permukaannya licin, agak berlapis lilin.
Buah : kecil, tidak pernah berdiameter lebih daripada 4cm, membulat
dengan tonjolan-tonjolan dan permukaan kulitnya kasar, kulit buah tebal.
4. Kandungan kimia
Pada buah jeruk kandungan yang berperan positif bagi kesehatan adalah vitamin C, flavonoid, karotenoid, lemonoid, mineral, dan minyak atsiri. Flavonoid
berperan penting sebagai senyawa antioksidan yang mampu menetralisir senyawa oksigen reaktif dan mencegah terjadinya penyakit kronis misalnya kanker
Fergusson 2002; Paulose 2005; Tripoli et al., 2007. Turunan flavonoid utama pada jeruk adalah naringenin, hesperidin, dan narirutin Jacob et al., 2000 yang
terdapat pada daging, kulit, dan biji Tripoli et al., 2007.
5. Manfaat
Penggunaan buah dan daun jeruk purut telah dikenal oleh masyarakat sejak dahulu sebagai obat tradisional. Bagian daun biasanya digunakan untuk
mengatasi badan letih dan lelah sehabis sakit berat dan juga untuk penyedap masakan, sedangkan kulit buah jeruk purut digunakan sebagai obat bisul, panas
dalam, radang kulit, radang payudara, kulit bersisik dan kulit mengelupas Setiawan, 2000. Buah jeruk purut juga sering digunakan dalam pengobatan
magik. Selain itu kulit buah jeruk purut digunakan untuk penyedap masakan, pembuatan kue dan dibuat manisan Setiadi dan Parmin, 2004.
B. Senyawa Fenolik