E. Cara Kerja Penelitian
1. Pemilihan dan pengumpulan sampel
Pengumpulan sampel kulit jeruk diambil langsung di perkebunannya dengan memilih jeruk dengan usia tertentu yang merupakan usia konsumsi dari
buah jeruk tersebut.
2. Pembuatan simplisia
Kulit jeruk dicuci bersih, ditiriskan dan diiris tipis. Kemudian dikeringkan dalam oven pada suhu 50-55
o
C selama 24 jam. Simplisia kering ditandai dengan kult jeruk yang telah menjadi rapuh kemudian diserbuk kasar
dengan menggunakan mesin penyerbuk dan dilewatkan ayakan no mesh
40
.
3. Ekstraksi dan fraksinasi simplisia
Sebanyak 1 kg serbuk simplisia kulit jeruk dimasukkan ke dalam bejana maserasi, ditambah dengan etanol sampai terendam sempurna dan dicampur
homogen. Campuran dimaserasi pada suhu ruangan selama tiga hari. Filtrat diperoleh melalui penyaringan menggunakan kertas saring kasar dengan bantuan
corong Buchner dan pompa vakum. Ampas penyaringan diremaserasi dengan etanol kembali selama tiga hari. Kemudian filtrat dicampur dengan filtrat
terdahulu. Keseluruhan filtrat diuapkan pelarutnya dengan vacuum rotary evaporator sehingga diperoleh ekstrak etanol kental kulit jeruk.
Ekstrak etanol kental kulit jeruk dilarutkan dalam 300 ml air hangat dan dilakukan ekstraksi cair-cair menggunakan wash bensin dengan perbandingan
larutan ekstrak : wash bensin 1:1 vv, dihasilkan fraksi air dan washbensin. Kemudian fraksi air diekstraksi kembali menggunakan etil asetat, sehingga
didapatkan fraksi air dan fraksi etil asetat. Fraksi etil asetat diuapkan dengan vacuum rotary evaporator sehingga didapatkan ekstrak etil asetat kental dengan
parameter berat konstan dalam pengeringan. Ekstrak ini yang digunakan untuk analisis selanjutnya.
4. Penetapan aktivitas antioksidan
a. Kualitatif 1 Uji fenolik. Sejumlah 0,5 mL larutan uji 500,0 µgmL dan larutan
pembanding asam galat 150,0 µgmL dimasukan ke dalam tiga tabung reaksi. Lalu ditambahkan 5 mL pereaksi fenol Folin-Ciocalteu yang
telah diencerkan dengan akuades 1:10 vv kedalam tabung reaksi. Diamkan selama 10 menit. Tambahkan 4 mL larutan natrium karbonat
1 M. Kemudian amati warna larutan tersebut. 2 Uji pendahuluan aktivitas antioksidan. Sebanyak 1 mL larutan DPPH
dimasukkan ke
dalam masing-masing
tiga tabung
reaksi. Ditambahkan masing-masing dengan 1 mL metanol p.a, larutan
pembanding rutin 37,5 gmL, dan larutan fraksi etil asetat sampel
500,0 gmL. Selanjutnya, larutan tersebut ditambahkan dengan 3 mL metanol p.a. Larutan tersebut kemudian di vortex selama 30 detik.
Setelah 30 menit, amati warna pada larutan tersebut. b. Kuantitatif
1 Pembutan larutan DPPH 0,4 mM
Sebanyak 15,8 mg serbuk DPPH dimasukkan ke dalam labu takar 100,0 ml, lalu ditambahkan etanol hingga batas tanda. Dihomogenkan dengan
bantuan vortex untuk melarutkan DPPH. 2 Pembuatan larutan rutin 0,250 mgml
Sebanyak 2,5 mg rutin dimasukkan dalam labu takar 10 ml, masukkan etanol hingga batas tanda. Ambil sebanyak 0,5; 1,0; 1,5; 2,0; 2,5 ml
larutan stok rutin masukkan dalam labu takar, tambahkan etanol hingga batas tanda hingga diperoleh larutan pembanding 12,5; 2,5; 37,5; 50,0;
dan 62,5 gml. 3 Pembuatan larutan uji aktivitas antioksidan
75 mg ekstrak ditimbang kemudian ditambahkan metanol sampai 25,0 ml. Dari larutan tersebut diambil 1,0; 2,0; 3,0; 4,0; 5,0 ml kemudian
ditambahkan metanol sampai 10,0 ml sehingga diperoleh larutan uji dengan konsentrasi 0,3; 0,6; 0,9; 1,2; dan 1,5 mgml.
4 Penentuan operating time Sebanyak 2,0 ml larutan DPPH 0,4 mM dimasukkan ke dalam labu takar
10,0 ml, tambahkan larutan stok rutin 2 ml kemudian tambahkan etanol hingga batas tanda. Larutan dihomogenkan dengan vortex selama 30
detik. Setelah itu baca absorbansinya pada 517 nm tiap 10 menit selama 1 jam. Tentukan operating time reaksi.
5 Penentuan aktivitas antioksidan 2,0 ml larutan DPPH 0,4 mM dimasukkan ke dalam labu takar 10,0 ml
kemudian ditambahkan 20,0 ml larutan uji atau pembanding yang telah
diketahui konsentrasinya. Tambahkan metanol hingga batas tanda. Larutan divortex selama 30 detik dan didiamkan selama operating time.
Baca absorbansinya pada 517 nm. Aktivitas antioksidan dihitung dengan rumus:
aktivitas antioksidan =
absorbansi kontrol −absorbansi sampel
absorbansi kontrol
x 100
5. Penetapan kadar fenolik dalam ekstrak