3. Memberikan dampak positif kepada organisasi Sumber : “Pedoman
Implementasi Six Sigma” , hal.33, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Gaspersz Vincent, 2002.
2.6.2 Measure M
Merupakan langkah operasional kedua dalam program peningkatan kualitas Six Sigma. Terdapat 3 hal pokok yang harus dilakukan dalam tahap
Measure, yaitu : 1.
Memilih atau menentukan karakteristik kualitas CTQ kunci yang berhubungan langsung dengan kebutuhan spesifik dari pelanggan.
2. Melakukan pengumpulan data melalui pengukuran yang dapat dilakukan pada
tingkat proses, output danatau outcome. 3.
Mengukur kinerja sekarang current performance pada tingkat proses, output, danatau outcome untuk ditetapkan sebagai baseline kinerja performance
baseline pada awal proyek Six Sigma. Sumber : “Pedoman Implementasi Six Sigma”
, hal.72, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Gaspersz Vincent, 2002.
2.6.2.1 Penentuan Kapabilitas Proses Untuk Data Atribut
Kapabilitas proses merupakan kemampuan proses untuk memproduksi atau menyerahkan output sesuai dengan ekspektasi dan kebutuhan pelanggan.
Sebuah proyek Six Sigma dikatakan berhasil dalam peningkatan kualitas apabila terjadi peningkatan kapabilitas proses dalam menghasilkan produk menuju tingkat
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
kegagalan mencapai nol Zero Defect. Dengan demikian konsep perhitungan kapabilitas proses sangat penting dalam implementasi konsep perbaikan dalam
fase improve. Data atribut adalah data kualitatif yang dihitung menggunakan daftar
pencacahan atau tally untuk keperluan pencatatan dan analisis. Data atribut bersifat diskrit. Contoh data atribut karakteristik kualitas adalah : ketiadaan label
pada kemasan, banyaknya jenis cacat pada produk, dan lain-lain. Langkah-langkah untuk menentukan kapabilitas proses untuk data atribut menurut
Gaspersz 2002 adalah sebagai berikut : 1.
Menentukan proses yang ingin diketahui kapabilitasnya 2.
Menghitung banyak unit transaksi yang dikerjakan melalui proses 3.
Menghitung banyak unit transaksi yang gagal 4.
Menghitung tingkat cacat kesalahan berdasarkan langkah 3 dengan membagi langkah 3 dengan langkah 2
5. Menentukan banyaknya karakteristik kualitas CTQ potensial yang dapat
mengakibatkan cacat kesalahan 6.
Menghitung peluang tingkat cacat kesalahan per karakteristik kualitas CTQ dengan membagi langkah 4 dengan langkah 5
7. Menghitung kemungkinan cacat per satu juta kesempatan DPMO dengan
mengalikan langkah 6 dengan 1 juta 8.
Mengkonversikan cacat per satu juta kesempatan DPMO ke dalam nilai sigma, kemudian membuat kesimpulan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Membahas tentang teknik memperkirakan kapabilitas proses dalam ukuran pencapaian target sigma untuk data atribut data yang diperoleh melalui
perhitungan-bukan pengukuran langsung, misalnya : persentase kesalahan, banyaknya keluhan pelanggan, dll. Pada umumnya data atribut hanya memiliki
dua nilai yang berkaitan dengan YA atau TIDAK, seperti : sesuai atau tidak sesuai, puas atau tidak puas, berhasil atau tidak berhasil, terlambat atau tidak
terlambat, dll. Data ini dapat dihitung untuk keperluan pencatatan dan analisis. Tabel 2.3 Cara Memperkirakan Kapabilitas Proses untuk Data Atribut
Langkah Tindakan
Persamaan Hasil Perhitungan
1 2
3 4
5
6
7 8
9 Proses apa yang ingin anda
ketahui? Berapa banyak unit transaksi
yang dikerjakan melalui proses?
Berapa banyak unit transaksi yang gagal?
Hitung tingkat cacat kesalahan berdasarkan pada
langkah 3 Tentukan banyaknya CTQ
potensial yang dapat mengakibatkan cacat
kesalahan Hitung peluang tingkat cacat
kesalahan per karakteristik CTQ
Hitung kemungkinan cacat per satu juta kesempatan DPMO
Konversi DPMO langkah 7 ke dalam nilai sigma
Buat kesimpulan -
-
- = langkah 3
langkah 2 = banyaknya
karakteristik CTQ
= langkah 4 langkah 5
= langkah 6 x 1.000.000
- -
Billing and charging
1.283
145 0,113
24
0,004708
4.708 4,09 – 4.10
Kapasitas sigma adalah 4,10 rata –
rata kinerja industri di Amerika Serikat
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Catatan : CTQ = critical-to-quality; DPMO = defect per milion opportunities Contoh CTQ : Kesalahan pengisian formulir, ketiadaan bukti-bukti keuangan,
kesalahan pemasukan input ke dalam komputer, keterlambatan pemrosesan, dll.
Sumber : “Pedoman Implementasi Six Sigma”, hal.23, Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta Gaspersz Vincent, 2002.
2.6.2.2 Pengukuran Baseline Kinerja performance baseline