Bahan dasar velg biasa terbuat dari metal aluminium alloy yang terdiri campuran aluminium Al, silikon Si, besi Fe, tembaga Cu, mangan Mn,
magnesium Mg, krom Cr, seng Zn, vanadiumV, titanium Ti, bismut Bi, galium Ga, timbal Pb hingga zirkonium Zr. Salah satu yang diunggulkan
untuk velg forged adalah 6061 yang asalnya dipakai buat tulang pesawat terbang Selanjutnya, alloy 6061 ini masuk tahap tempa untuk dibentuk velg secara
kasar. Proses ini membutuhkan mesin forging raksasa dengan kekuatan tempa beragam; dari 5.000, 8.000, 10.000 bahkan 15.000 ton. Metodanya beragam,
bahkan engineer pabrikan sampai mempatenkan caranya, umumnya menggunakan closed-dies cetakanmoulding khusus secara presisi.
2.2 Proses Produksi
Proses produksi dalam sebuah industri biasanya menghasilkan produk yang abstrak seperti halnya dalam industri jasa pelayanan. Didalam suatu proses
akan terjadi pada apa yang disebut dengan pemberian nilai tambah value added dari input material yang diolah. Penambahan nilai tersebut biasanya ditinjau dari
aspek penambahan nilai fungsional maupun nilai ekonomisnya. Proses produksi tidaklah bisa berlangsung sendirian, karena hal tersebut akan melibatkan proses
produksi tidak terarah dan tidak terkendali. Agar proses produksi bisa berfungsi secara lebih efektif dan efisien, maka dalam hal ini perlu dikaitkan dengan satu
proses lain yang mampu memberi arah, mengevaluasi performansi dan membuat penyesuaian dengan lingkungan industri yang selalu berubah-ubah.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Proses produksi merupakan usaha-usaha pengolahan secara optimal penggunaan sumber daya, diantaranya dalam proses transformasi bahan mentah
dan tenaga kerja menjadi berbagai produk atau jasa. Menurut Assauri 2002 memberikan pengertian proses produksi sebagai
cara, metode, dan teknik untuk menciptakan menambah kegunaan suatu barang jasa dengan menggunakan sumber-sumber tenaga kerja, mesin, bahan-bahan dan
dana yang ada. Sedang menurut Ahyari 2003 mendefinisikan pengertian proses produksi
sebagai kegiatan yang dapat menimbulkan manfaat dan menciptakan faedah yang terdiri dari berbagai macam, misalnya: faedah bentuk, faedah waktu, faedah
tempat dan kombinasi faedah tersebut. Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa proses produksi
adalah suatu cara teknik dan metode yang digunakan dalam suatu kegiatan untuk menciptakan menambah faedah kegunaan jasa dengan menggunakan faktor-
faktor produksi, baik secara manajerial maupun perubahan secara fisik dari mata rantai antar alat atau komponen input menjadi output agar sesuai dengan tujuan.
Adapun proses produksi velg mobil adalah sebagai berikut : 1.
Proses Forging Velg Proses forging yaitu proses penempaan metallogam, proses ini bukan
dicor casting melainkan penempaan metallogam dan pembentukan atau pencetakan bahan baku yang terdiri dari aluminium dan silikon menjadi
bentuk velg. Proses forging dibagi menjadi dua cara yaitu : cold forming dan hot forming. Efek penempaan pada benda dingintidak panas berakibat rawan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
getas. Solusinya dengan hot forming, material ditempa dengan pemanasan tidak sampai pada titik leleh, cukup pada titik bara sehingga didapat efek
percipitation hardening. Serat makin rapat namun dengan grainbulir molekul yang lebih lembut, tidak tajam berserabut. Hasilnya, makin kuat tanpa
beresiko getas, malah in-case bisa jadi sangat liat ductile. Lewat alat raksasa ini, material ditempa ribuan ton agar terjadi penguatan material secara internal
Disini pada waktu penuangan logam cair tidak mengunakan tekanan sama sekali, dimana logam yang cair itu mengalir mengisi rongga cetakan
akibat gaya gravitasi semata-mata. Kita mengunakan komposisi paduan Aluminium Silikon, yang mempunyai sifat tahan korosi, relative lebih ringan,
mempunyai sifat kemampuan untuk mengalir fluiditas sangat baik dan paduan ini memiliki permukaan coran yang sangat baik
Untuk pengecoran ini mempunyai tahapan-tahan untuk pengerjaanya. Tahapan pertama adalah persiapan bahan, persiapan cetakan mengunakan
cetakan permanent yang terbuat dari bahan baja paduan tinggi. Untuk peleburan mengunakan dapur induksi jenis krus. Melakukan penuangan
paduan aluminium silicon kedalam cetakan haruslah mempunyai temperatur tertentu yang diizinkan oleh pabrik dan kemudian penuangan mengunakan
panic tangan. Pembongkaran dilakuakan apabila logam cair sudah benar membeku dan mengadakan pemeriksaan hasil coran atau disebut kualiti
control sumber: www.aluminumprecision.com
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Gambar 2.2 Mesin Forging Press
Proses forging pun tidak berlangsung sekali. Dapat bentuk kasar, dilanjutkan pembentukan melalui proses spin forging agar didapat bentuk
lebih presisi dengan kekonsentrisan yang tepat. Metoda RM8000 bikinan Rays Wheels asal Jepang, memenuhi spin forging hingga 10.000 ton pembebanan
yang ditengarai standar. Untuk hasil coran yang layak atau sesuai dengan yang dihapkan, masuk kepermesinan macining dan untuk hasil coran yang tidak
layak adanya kecacatan dimasukkan atau dikembalikan kepeleburan untuk dilebur kembali.
2. Proses Pemotongan pembentukan model
Proses pemotongan yaitu proses memotong, meratakan dan memperhalus benda coran sehingga sesuai dengan ukuran atau standar yang
sudah ada atau yang telah ditetapkan oleh pabrik itu sendiri. Kemampuannya ini dijadikan tolak ukur kualitas suatu hasil produk terhadap detail desain,
bobot, konsentrisan ketepatan sumbu, hingga kestabilan terhadap getaran. Pembentukan secara presisi dituntaskan lewat mesin Bubut yang
konvesional, pembentukan model dengan mesin bubut tergolong masih
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
tradisional karena di pabrik – pabrik besar lainnya sudah menggunakan mesin CNC yang berkolaborasi dengan perangkat lunak 3D, seperti AutoCAD.
3. Proses Pembentukkan Model
Yaitu proses dimana coran tsb di model dengan mesin bubut sesuai dengan model yang ada proses ini berpengaruh ke detail dan estetika tampilan
velg. Mesin yang biasa digunakan oleh pabrik - pabrik besar adalah mesin CNC 3D
Gambar 2.3 Mesin CNC 3D
Sumber :
www.cncmagazine.com
4. Proses Finishing
Proses finishing adalah proses dimana produk di puber dempul untuk meratakan permukaan produk dan menghaluskan agar tidak ada sisa bahan
yang menempel pada permukaan. Setelah itu produk di cat sesuai dengan desain dan model barulah selanjutnya proses pengecatan dilanjutkan dengan
penyemprotan vernis agar permukaan tampak lebih mengkilat dan mempunyai estetika keindahan yang lebih sehingga dapat menarik para konsemen setelah
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
selesai proses pengecatan dan pengopenan barulah proses pengopenan agar cat dan vernis tidak mudah luntur , kuat dan tahan lama. Dan untuk tahapan
terakhir adalah inspeksi terhadap segala kecacatan produk yang ada. Lalu dilanjutkan dengan pemakingan produk velg agar produk siap dipasarkan.
Sumber :www.majalahmotor.com. Diatas telah sedikit penjabaran tentang proses pengecoran velg yang
ada sebagian dipasaran. Untuk itu bagaimana kita mengembangkan produk yang sesuai dengan keinginan konsumen.
2.3 Kualitas