Pada tahap ini juga diberikan saran kepada peneliti untuk penelitian selanjutnya.
14. Selesai
Pada tahap ini merupakan akhir dari aliran penelitian yang di gambarkan dalam flow chart diatas.
3.4 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang dilakukan dengan investigasi langsung ke objek penelitian. Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi :
1 Data primer, yaitu data yang berasal dari pengamatan lansung ke sumber data
kemudian dihitung langsung sesuai dengan kebutuhan. a.
Interview Dengan cara melakukan interview kepada sumber secara langsung
sehingga didapatkan informasi yang valid. b.
Observasi Pengamatan langsung ke obyek yang diteliti sehingga dapat diketahui
jalannya proses dengan jelas yang bertujuan untuk memecahkan masalah dalam penelitian.
2 Data sekunder, yaitu data yang diperoleh peneliti dengan menggunakan
pengumpulan data yang telah ada diperusahaan. Adapun informasi atau data yang diperoleh berupa arsip-arsip yang dikumpulkan dan ada kaitannya
dengan penelitian ini, antara lain : data proses produksi, jumlah kecacatan, dan data-data yang lainnya.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3.5 Metode Pengolahan Data
Dalam pengumpulan data sebelum penelitian, data yang dikumpulkan terbagi menjadi :
1. Data Primer
Yaitu data yang didapat dari penelitian langsung dengan cara mengambil langsung dari sumber yang memberikan informasi, antara lain data jumlah output
produk dan data jumlah defect produk. Metode yang digunakan adalah sebagai berikut :
a. Interview
Pengukuran pada waktu penelitian dengan cara melakukan interview kepada sumber secara langsung sehingga didapatkan informasi yang valid.
b. Observasi
Pengamatan langsung ke obyek yang diteliti sehingga dapat diketahui jalannya suatu proses dengan lebih jelas yang berguna untuk memecahkan masalah
dalam penelitian. 2.
Data Sekunder Data sekunder adalah data yang didapatkan dengan jalan mengumpulkan
dan mempelajari dokumen perusahaan, laporan perusahaan serta studi literature dengan membaca buku-buku yang bersangkutan di perpustakaan.
3. Penentuan Kapabilitas Proses Menghitung Sigma Proses Saat Ini Dengan Perhitungan DPMO Yang
Dikonversikan Dalam Sigma. Kapabilitas proses digunakan untuk mengetahui nilai DPMO Defects per Million Opportunities dengan menggunakan rumus :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Rumus Defect Per Opportunities DPO :
CTQ x
diproduksi yang
unit Banyaknya
cacat unit
Banyaknya DPO
Rumus Defect Per Million Opportunity DPMO :
000 .
000 .
1
CTQ diperiksa
yang unit
Banyaknya cacat
Banyaknya DPMO
Untuk mengetahui ukuran sigma proses, menggunakan perhitungan
DPMO ini menggunakan data defect pada proses produksi unit Pemurnian dan
unit Puteran, dengan demikian dapat diketahui saat ini kinerja proses produksi dengan menghitung nilai sigma. DPMO ini mengidentifikasikan berapa banyak
kesalahan muncul terjadi jika sebuah aktifitas diulang sebanyak sejuta kali. Maka jika dalam perhitungan Six Sigma, menyatakan perhitungan DPMO sebanyak 3,4
maka dari produksi satu unit produk dalam prosesnya hanya memiliki 3,4 kali kesempatan untuk mengalami kegagalan dari suatu karakteristik CTQ Critiqal To
Quality. CTQ itu sendiri menerangkan atribut – atribut yang penting diperhatikan selama proses berlangsung, karena berkaitan langsung dengan permintaan dan
kepuasan konsumen. Pada kasus penilaian produksi berdasarkan atribut, CTQ adalah jenis kegagalan dari permintaan konsumen. Sedangkan nilai sigma,
dihitung dengan mengkonversikan nilai sigma. 4. Menganalisa Penyebab Terjadinya Cacat Dengan Diagram Pareto
Diagram pareto digunakan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi penyebab-penyebab penting dari adanya produk cacat melalui suatu bentuk
diagram tiap cacat produksi yang disusun berdasarkan tingkat keutamaannya.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
5. Menganalisa Penyebab Terjadinya Cacat Dengan Fishbone Diagram Dari diagram pareto yang telah dibuat, analisa terhadap faktor-faktor
penyebab kegagalan yaitu: metode, fasilitas penunjang, dan pengukuran terhadap proses, tidak menutup kemungkinan fishbone diagram dikembangkan menjadi
7M+P antara lain: manpower, machine, methods, material, media, motivation, money and predictable cause.
Diagram ini dibuat dengan jalan secara brainstorming, dimana brainstorming menjadi satu bagian yang paling berpengaruh dalam pengerjaan
penelitian ini. 6. Menetapkan Rencana Perbaikan
Alat bantu yang digunakan dalam menentukan prioritas rencana perbaikan adalah Failure Mode and Effect Analysis FMEA. Pada FMEA dilakukan
penetapan suatu rencana perbaikan defect dan pengidentifikasian prioritas rencana perbaikan yang akan dilakukan dalam upaya mencegah atau mengatasi terjadinya
kecacatan. Setiap mode kegagalan mempunyai 1 nilai RPN Risk Priority Number.
Angka RPN merupakan hasil perkalian antara ranking severity, detection, dan occurence. Perangkingan ini menggunakan 1 – 10, skor diberikan pada masing
masing masalah potensial. Masalah yang lebih serius dan lebih sering terjadi mendapat nilai yang lebih tinggi demikian juga untuk masalah yang sulit
dideteksi. Kemudian RPN tersebut disusun dari yang terbesar sampai yang
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
terkecil, sehingga dapat diketahui mode kegagalan mana yang paling kritis untuk segera dilakukan tindakan korektif.
Perhitungan nilai RPN: Nilai RPN = S x O x D
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
4.1 Pengumpulan Data
PT. Union Metal Surabaya adalah Perusahaan Industri yang bergerak dalam pembuatan velg mobil dengan produk yang dihasilkan salah satunya adalah
velg mobil jenis Davino. Berikut adalah jumlah produksi dan cacat yang terjadi selama bulan Januari – Juni 2011 yang ada di PT. Union Metal Surabaya.
4.1.1 Jumlah Produksi
Tabel 4.1 Jumlah Output Produksi Velg Davino Januari – Juni 2011
No Bulan
Jumlah output produksi 1
Januari 510
2 Pebruari
452 3
Maret 345
4 April
727 5
Mei 475
6 Juni
534 Sumber : Data Internal PT. Union Metal Surabaya
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.