Koefisien Determinasi R Ketepatan Klasifikasi

100 ada perbedaan antara hasil observasi dengan kemungkinan hasil prediksi model atau model sesuai Lampiran 9A.

4. Koefisien Determinasi R

2 Koefisien determinasi R 2 ini merupakan modifikasi dari Cox Snell R square yang menghasilkan nilai antara 0 dan 1. R 2 milik Nagelkerke inilah yang paling banyak digunakan sebagai dasar interpretasi. Nilai R 2 Nagelkerke pada tabel Model Summary Lampiran 9A yang dihasilkan adalah sebesar 0,087 yang artinya bahwa 8,7 variabel pemilihan profesi akuntan publik Y dapat dijelaskan oleh variabel faktor intrinsik X 1 .

5. Ketepatan Klasifikasi

Setelah diperoleh model regresi logistik, kemudian dilakukan analisis ketepatan klasifikasi model regresi logistik tersebut. Ketepatan model dalam memprediksi keadaan sesungguhnya dapat dilihat pada Tabel dibawah ini. Dari hasil analisis diperoleh ketepatan prediksi model sebesar 66,3 dengan cara : 3 , 66 92 9 52 100         Untuk lebih jelasnya disajikan dalam berikut ini : 101 Tabel 4.22. : Ketepatan Klasifikasi Observed Predicted Jumlah Responden Karir Percentage Correct Non akuntan publik Akuntan publik Karir Non akuntan publik 52 5 91,2 57 Akuntan publik 26 9 25,7 35 Overall Percentage 66,3 Sumber : Lampiran 9C Berdasarkan prediksi model pada tabel Classification Table a Lampiran 9C, mahasiswa yang memilih karir non akuntan publik sebanyak 52 mahasiswa sedangkan hasil observasi hanya 57 mahasiswa jadi ketepatan klasifikasi 91,2. Hasil prediksi model, mahasiswa yang memilih karir akuntan publik sebanyak 9 mahasiswa sedangkan hasil observasi hanya 35 mahasiswa jadi ketepatan klasifikasi 25,7 dan secara keseluruhan ketepatan klasifikasi adalah 66,3.

4.4. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil Mean secara garis besar jawaban responden pada penelitian ini menunjukkan, baik mahasiswa yang memilih karir sebagai akuntan publik maupun non akuntan publik, keduanya memperhatikan faktor intrinsik, gaji, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, dan pertimbangan pasar kerja. Berarti keenam variabel tersebut menjadi pertimbangan mahasiswa dalam memilih karirnya, baik akuntan publik maupun non akuntan publik.