Teori Yang Melandasi Pengaruh Nilai Intrinsik Pekerjaan, Gaji,

29 Menurut Gilmer 1996 dalam Sutrisno 2009 : 83 keamanan kerja sebagai penunjang kepuasan kerja, baik bagi karyawan. Keadaan yang aman sangat mempengaruhi perasaan karyawan selama kerja.

2.2.6. Teori Yang Melandasi Pengaruh Nilai Intrinsik Pekerjaan, Gaji,

Pelatihan Profesional, Pengakuan Profesional, Nilai-nilai Sosial, dan Pertimbangan Pasar Kerja Terhadap Pemilihan Karir 1 Menurut Herzberg 1960 dalam Ikhsan dan Ishak 2005 : 52 teori motivasi dibagi ke dalam dua faktor meliputi : a. Sejumlah kondisi kerja ekstrinsik extrinsic job conditions, yang apabila tidak ada menyebabkan terjadinya ketidakpuasan di antara para karyawan. Kondisi ini disebut dengan faktor penyebab ketidakpuasan atau faktor higiene hygiene factors, karena kondisi atau faktor-faktor tersebut minimal dibutuhkan untuk menjaga agar ketidakpuasan tidak terjadi. b. Sejumlah kondisi kerja intrinsik intrinsic job conditions, yang apabila ada berfungsi sebagai motivator dan dapat menghasilkan prestasi kerja yang baik. Tetapi jika kondisi atau faktor tersebut tidak ada, maka hal tersebut tidak akan menyebabkan ketidakpuasan. Faktor-faktor tersebut berkaitan dengan isi pekerjaan, yang disebut dengan istilah faktor pemuas satisfiers factor 30 2 Menurut Winardi 2002 : 157 gaji dapat dipandang dalam teori ekspektansi. Upah gaji hanya salah satu dimana diantara banyak imbalan kerja yang dinilai oleh para individu pada pekerjaan mereka. Apabila valensi, instumentasi, dan ekspentasi tinggi, upah gaji dapat menjadi sebuah sumber motivasi. Peluang untuk bekerja keras guna mencapai upah gaji tinggi, akan dipandang dalam konteks ekspektansi-ekspektansi upaya hasil lainnya, dan dinamika keadilan. 3 Teori yang ditemukan oleh McClelland 1990 mengenalkan motivasi berprestasi amat bermanfaat dalam mempelajari motivasi, karena motivasi untuk berprestasi dapat diajarkan untuk mencapai prestasi kelompok atau organisasi lewat beberapa latihan Thoha, 2004 : 240. 4 Tiga faktor dalam teori McClelland 1990 yaitu prestasi, kekuatan, dan afiliasi. Riset yang dilakukan oleh McClelland dalam Ikhsan dan Ishak 2005 : 51-52 memberikan hasil bahwa terdapat tiga karakteristik dari orang yang memiliki kebutuhan prestasi yang tinggi, yaitu : a. Orang yang memiliki kebutuhan prestasi yang tinggi memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi terhadap pelaksanaan suatu tugas atau pencarian solusi atas suatu permasalahan. b. Orang yang memiliki kebutuhan prestasi yang tinggi cenderung menetapkan tingkat kesulitan tugas yang moderat dan menghitung risikonya. 31 c. Orang yang memiliki kebutuhan prestasi yang tinggi memiliki keinginan yang kuat untuk memperoleh umpan balik feedback atau tanggapan atas pelaksanaan tugasnya. 5 Teori motivasi Alderfer 1972 mengenalkan tiga kelompok inti dari kebutuhan-kebutuhan itu, yakni : kebutuhan akan keberadaan existence need, kebutuhan berhubungan relatedness need, dan kebutuhan untuk berkembang growth need Thoha, 2004 : 233. Kebutuhan keberadaan adalah suatu kebutuhan akan tetap bisa hidup. Kebutuhan berhubungan adalah suatu kebutuhan utnuk menjalin hubungan dengan sesamanya melakukan hubungan sosial dan bekerja sama dengan orang lain. Kebutuhan untuk berkembang adalah suatu kebutuhan yang berhubungan dengan keinginan intrinsik dari seseorang untuk mengembangkan dirinya Thoha, 2004 : 233. 6 Teori Maslow 1943 dalam Ikhsan dan Ishak 2005 : 50 menjelaskan bahwa masing-masing individu mempunyai beraneka ragam kebutuhan yang dapat memengaruhi perilaku mereka. Secara psikologis, kebutuhan merupakan syarat dasar untuk memenuhi kebutuhan fisik, seperti makan, minum, perlindungan, dan sebagainya, yang disebut sebagai kebutuhan dasar utama. Kelima hierarki kebutuhan manusia oleh Maslow dalam Ikhsan dan Ishak 2005 : 50, dijabarkan sebagai berikut : 32 1 Kebutuhan fisiologi Kebutuhan fisik seperti rasa lapar, rasa haus, kebutuhan akan perumahan, pakaian, dan lain sebagainya. 2 Kebutuhan akan keamanan Kebutuhan akan keselamatan dan perlindungan dari bahaya, ancaman, perampasan, atau pemecatan. 3 Kebutuhan sosial Kebutuhan akan rasa cinta dan kepuasan dalam menjalin hubungan dengan orang lain, kebutuhan akan kepuasan dan perasaan memiliki serta diterima dalam suatu kelompok, rasa kekeluargaan, persahabatan, dan kasih sayang. 4 Kebutuhan akan penghargaan Kebutuhan akan status atau kedudukan, kehormatan diri, reputasi, dan prestasi. 5 Kebutuhan akan aktualisasi diri Kebutuhan pemenuhan diri untuk mempergunakan potensi ekspresi diri dan melakukan apa yang paling sesuai dengan dirinya. 33

2.3. Kerangka Pemikiran

Analisis Regresi Logistik Gambar 2.1. : Diagram Kerangka Pikir Faktor Intrinsik X 1 Pelatihan Profesional X 3 Pertimbangan Pasar Kerja X 6 Pengakuan Profesional X 4 Gaji X 2 Nilai-nilai Sosial X 5 Pemilihan Karir Akuntan Y - Akuntan Publik 1 - Non Akuntan Publik 0