1 Sejarah Singkat Ibadah Haji

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4. 1 Sejarah Singkat Ibadah Haji

Ibadah haji sebagai rukun islam yang kelima mulai diwajibkan Allah SWT pada tahun 4 Hijriah 625 M. Allah menetapkan bahwa syari’at haji dari Nabi Ibrahim a.s wajib dilaksanakan umat islam dengan turunnya ayat al- quran : “ Dan kewajiban kepada Allah atas manusia untuk berhaji ke Baitullah, bagi mereka yang mampu melakukan perjalanan ke sana. Barang siapa yang ingkar akan kewajiban haji, maka sesungguhnya Allah maha kaya dari seluruh alam” Ali Imran : 97. Ibrahim hadir di pentas kehidupan pada suatu masa persimpangan menyangkut pandangan tentang manusia dan kemanusiaan, antara kebolehan memberi sesajen yang dikorbankan berupa manusia, atau ketidakbolehannya dengan alasan bahwa manusia adalah makhluk yang sangat mulia, melalui Ibrahim as. secara amaliah dan tegas larangan tersebut dilakukan, bukan karena manusia terlalu tinggi nilainya sehingga tak wajar untuk dikorbankan atau berkorban, tapi karena Tuhan Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Putranya Ismail diperintahkan Tuhan untuk dikorbankan, sebagai pertanda bahwa apa pun - -bila panggilan telah tiba wajar untuk dikorbankan demi karena Allah. Setelah perintah tersebut dilaksanakan sepenuh hati oleh ayah dan anak, Tuhan dengan kekuasaan-Nya menghalangi penyembelihan tersebut dan menggantikannya dengan domba sebagai pertanda bahwa hanya karena kasih sayang-Nya pada manusia, maka praktek pengorbanan semacam itu pun tak diperkenankan. Ibrahim Universitas Sumatera Utara menemukan dan membina keyakinannya melalui pencarian dan pengalaman- pengalaman kerohanian yang dilaluinya dan hal ini secara agamis atau Qurani terbukti bukan saja dalam penemuannya tentang keesaan Tuhan seru sekalian alam, sebagaimana diuraikan dalam QS. al-Anam 6:75, tapi juga dalam keyakinan tentang hari kebangkitan. Menarik untuk diketahui bahwa beliaulah satu-satunya Nabi yang disebut al-Quran meminta pada Tuhan untuk diperlihatkan bagaimana caranya menghidupkan yang mati, dan permintaan beliau itu dikabulkan Tuhan, lihat, QS. al-Baqarah 2:260. Demikian sebagian kecil dari keistimewaan Nabi Ibrahim, sehingga wajar jika beliau dijadikan teladan seluruh manusia, seperti ditegaskan al-Quran surah al-Baqarah 2:127 Keteladanan tersebut antara lain diwujudkan dalam bentuk ibadah haji dengan berkunjung ke Makkah, karena beliaulah bersama putranya Ismail yang membangun kembali fondasi-fondasi Kabah QS. al-Baqarah 2:127, dan beliau pulalah yang diperintahkan untuk mengumandangkan syariat haji QS. al-Haj 22:27. Keteladanan yang diwujudkan dalam bentuk ibadah tersebut dan yang praktek-praktek ritualnya berkaitan dengan peristiwa yang beliau dan keluarga alami, pada hakikataya merupakan penegasan kembali dari setiap jamaah haji, tentang keterikatannya dengan prinsip-prinsip keyakinan yang dianut Ibrahim, yang intinya adalah : 1. Pengakuan Keesaan Tuhan, serta penolakan terhadap segala macam dan bentuk kemusyrikan baik berupa patung-patung, bintang, bulan dan matahari bahkan segala sesuatu selain dari Allah swt. Universitas Sumatera Utara 2. Keyakinan tentang adanya neraca keadilan Tuhan dalam kehidupan ini, yang puncaknya akan diperoleh setiap makhluk pada hari