Latar Belakang Masalah Analisis Tingkat Kepuasan Jemaah Haji Kota Medan Terhadap Pelayanan Haji Tahun 2012

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Penduduk merupakan unsur penting dari berdirinya suatu negara. Dimana dalam suatu negara ada yang dinamakan dengan pemerintahan yang berkuasa, adanya wilayah, adanya penduduk, dan adanya pengakuan dari negara lain, sehingga tarbentuklah suatu negara kesatuan, itulah yang dimaksud dengan unsur berdirinya suatu negara, Budiyanto,2004. Indonesia merupakan negara yang berpenduduk terpadat didunia yang berada pada posisi ke empat. Dimana negara Cina berada pada urutan pertama, India berada pada urutan kedua, Amerika berada urutan ketiga, dan Indonesia di urutan keempat, BPS.2000. Ummat Islam Indonesia pada zaman dahulu menunaikan ibadah haji dengan menggunakan kapal layar yang memakan waktu berbulan-bulan, bahkan sampai dua tahun. Tidak dikoordinir dan diorganisir tetapi secara sendiri-sendiri. Kemudian pada zaman penjajahan Belanda dikeluarkan berbagai peraturan haji, antara lain Ordonasi Tahun 1825. Pada tahun 1912 Perserikatan Muhammadiyah yang didirikan oleh KH. Ahmad Dahlan mendirikan Bagian Penolong Haji yang diketuai oleh KH. M. Sudjak, dan inilah merupakan perintis dan mengilhami adanya Direktorat Urusan Haji. Pada Tahun 1922 Volksraad mengadakan perubahan dalam ordinasi haji yang dikenal dengan Pilgrim Ordinasi 1922 yang menyebutkan bahwa bangsa pribumi dapat mengusahakan pengangkutan calon haji. Universitas Sumatera Utara Bagi umat Islam Indonesia, haji ini telah mendapatkan perhatian khusus baik pada zaman kolonial maupun setelah kemerdekaan. Dan bangsa Indonesia walaupun dalam keadaan dijajah oleh Belanda, umat Islam dengan berbagai kesulitan, hambatan dan dieksploitasi, perjalanannya yang sangat jauh, memerlukan waktu cukup lama, tidak mulus dan berbahaya yang selalu mengancam nyawa karena sarana angkutan perahu atau kapal yang digunakan tidak memenuhi standar dan sering berganti, medannya tidak pernah dilalui dan hambatan lainnya tidak menjadi penghalang dan mengendorkan semangat mereka. Mereka siap menerima apa saja yang terjadi sekalipun nyawa harus melayang asalkan ibadah haji dapat dilaksanakan. Berhaji merupakan dambaan setiap orang yang mengaku beragama Islam. Setiap musim haji tiba berdatangan kaum muslim dari penjuru negeri ke Baitullah untuk menunaikan ibadah haji. Mereka bertemu dan berkumpul menjadi suatu ikatan yang lebih kokoh dan kuat yaitu ukhuwah Islamiyah. Tidak ada kaya maupun miskin, pejabat atau rakyat biasa semuanya sama di hadapan Tuhan. Tujuan dan niat mereka sama yaitu ingin menunaikan rukun Islam yang ke-5. Sesungguhnya haji dan umrah wajib sekali seumur hidup atas setiap muslim yang mampu yakni memiliki bekal, sehat jasmani dan rohani, adanya biaya bagi keluarga yang ditinggalkan. Sejak 10 tahun ini, jumlah umat Islam yang menunaikan haji di Mekkah mencapai 2,5 - 3 juta orang pertahun. Hal ini menunjukkan besarnya animo Universitas Sumatera Utara masyarakat dalam hal ini umat Islam untuk melaksanakan ibadah haji, walaupun krisis ekonomi terkadang melanda negara Indonesia ini. Agar pelaksanaan ibadah haji dapat lebih khusyuk maka masalah-masalah teknis diserahkan oleh pihak penyelenggara haji dalam hal ini adalah Departemen Agama bersama lembaga-lembaga terkait yaitu biro-biro perjalanan haji dan umrah. Kompleksitas permasalahan dalam penyelenggaraan haji dari tahun ke tahun, menuntut lahirnya system manajemen yang mampu mengakses segenap fungsi-fungsi manajerial seperti perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, serta adanya pengawasan guna mencapai penyelenggaraan haji yang aman, lancar, dan nyaman, tertib teratur, dan ekonomis. Secara singkat dapat dikatakan manajemen haji diperlukan untuk terciptanyua penyelenggaraan haji yang efektif, efisien dan rasional. Dalam undang-undang No 13 tahun 2008 tentang penyelenggaraan ibadah haji mengatakan bahwa Penyelenggaraan ibadah haji bertujuan memberikan pembinaan, pelayanan dan perlindungan yang sebaik-baiknya bagi jamaah haji hingga mereka dapat menunaikan ibadah sesuai dengan ketentuan ajaran agama Islam. Maka peluang inilah yang dilirik bukan saja oleh pemerintah namun juga oleh biro-biro penyelenggara berkompetisi untuk menarik simpati jamaah, kesemuanya itu berlomba-lomba menawarkan pembinaan, pelayanan, dan perlindungan dengan kelebihan fasilitas yang berbeda untuk popularitas. Universitas Sumatera Utara Di sinilah kemudian lembaga-lembaga mengambil peran di mana ada di antara mereka yang menangani ini semata-mata bisnis, namun di antara mereka ada karena memang panggilan agama. Agar tujuan pelaksanaan ibadah haji dan umrah selalu sukses dan mencapai target yang dicapai, maka perlu adanya suatu menejemen, baik menejemen bidang pelayanan, penyuluhan dan bimbingan, manasik dan sebagainya. Sehingga apa yang menjadi cita-cita para jamaah dalam menunaikan ibadah haji dan umrah ini bisa diperoleh secara sempurna dan memuaskan. Banyaknya travel biro-biro perjalanan haji dan umrah yang ikut mengurusi pelaksanaan ibadah haji dan Umrah, menimbulkan persaingan antara satu dengan lainnya, sehingga membuat para jamaah bingung mencari lembaga mana yang baik dalam memberikan pelayanan di segala bidang sehingga pelaksanaan ibadah haji dan umrah bisa menuai hasil yang memuaskan. Pemberian pelayanan atau jasa yang baik pada jamaah akan memberiakan kepuasan para jamaahnya yang pada akhirnya akan menciptakan loyalitas jamaah pada pengelola travel yang bersangkutan. Bila pelayanan atas jasa dipersepsikan baik dan memuaskan, sebaliknya bila pelayanan atau jasa yang diterima lebih rendah dari yang diharapkan, maka kwalitas dipersepsikan buruk. Ciri pelayanan yang baik dapat memberikan kepuasan jamaah adalah memiliki karyawan yang profesional, tersedia sarana dan prasarana yang baik, bertanggung jawab kepada jamaah dari awal hingga selesai. Mampu melayani secara cepat dan tepat, mampu memberikan kepercayaan kepada jamaah. Salah satu wadah yang selalu siap melayani jamaah Haji yaitu Asrama Haji yang telah Universitas Sumatera Utara dipersiapkan oleh pemerintah di setiap wilayah propinsi masing – masing di Indonesia, Asrama Haji di bangun agar dapat dipergunakan sebagai tempat pelatihan para jamaah haji yaitu melakukan proses simulasi ibadah haji atau manasik. Asrama Haji Medan adalah salah satu tempat manasik di Indonesia yang berada di wilayah propinsi Sumatera Utara yang akan penulis analisis dari tingkat usaha para pegawainya dalam memberikan pelayanan terbaik pada pelaksanaan pelatihan ibadah haji serta mampu melancarkan pelaksanaan ibadah haji di Indonesia khususnya Sumatera Utara. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai pelayanan ibadah haji dan umroh maka penulis akan menuangkan dalam sebuah karya tulis ilmiah skripsi dengan judul “Analisis Tingkat Kepuasan Jemaah Haji Kota Medan Terhadap Pelayanan H aji Tahun 2012”. 1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana tingkat kepuasan jemaah haji terhadap pelayanan haji tahun 2012 2. Atribut pelayanan apa saja yang harus diperbaiki untuk meningkatkan kinerja pelayanan haji pada musim haji mendatang

1.3 Tujuan Penelitian