Dasar Hukum Ibadah Haji Syarat Wajib Haji

12. Berdoa kepada-Nya di antara manfaat haji, hendaknya bersungguh-sungguh merendahkan diri dan terus menerus berdo’a kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, agar Dia menerima amal, membereskan hati dan perbuatan ; agar Dia menolong untuk mengingat-Nya, bersyukur kepada-Nya dan memperbagus ibadah kepada-Nya; agar Dia menolong untuk menunaikan kewajiban dengan sifat yang Dia ridhai serta agar Dia menolong untuk berbuat baik kepada hamba-hamba-Nya. 13. Menunaikan manasik dengan sebaik - baiknya di antara manfaat haji, hendaknya melaksanakannya dengan sesempurna mungkin, dengan sebaik- baiknya dan seikhlas mungkin baik sewaktu melakukan thawaf, sa’i, wukuf di Arafah, berada di Muzdalifah, melempar jumrah, maupun sewaktu shalat, qira’atul qur’an, berdzikir, berdo’a dan lainnya. Juga hendaknya mengupayakannya dengan kosentrasi dan ikhlas. 14. Menyembelih kurban di antara manfaat haji adalah menyembelih binatang kurban, baik yang wajib tatkala berihram tammatu dan qiran, maupun tidak wajib yaitu untuk taqarrub kepad a Allah Subhanahu wa Ta’ala.

2.4 Dasar Hukum Ibadah Haji

Ibadah haji diwajibkan bagi kaum muslimin, tetapi bagi yang mampu secara lahir, batin dan mampu secara ekonomi. Hadis Nabi Muhammad. Rasulullah SAW, dari Abu Abdurrahman Abdullah bin Umar bin Khatab RA berkata : “Aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Islam dibangun diatas lima pondasi, 1.Persaksian bahwa tiada tuhan selain Allah, dan Muhammad Universitas Sumatera Utara Rasulullah, 2.Melaksanakan Shalat, 3.Mengeluarkan zakat, 4.Haji ke Baitullah, dan 5.Puasa Ram adhan” H.R.Bukhari, dan Muslim. Yang diatur dalam surat al-quran Firman Allah QS. Al-Imran: 97 Artinya : “..Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu bagi orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Firman Allah QS. Al-Baqoroh, Ayat 196 Artinya: “ Dan sempurnakanlah Ibadah Haji dan umroh karena Allah”. Firman Allah QS. Al-Hajj ayat 27-28 Artinya : “Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh, supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan atas rezeki yang Allah telah berikan kepada mereka berupa binatang ternak”. Sabda Rasulullah SAW : Universitas Sumatera Utara Artinya “Hendaklah kalian bersegera mengerjakan haji karena sesungguhnya seseorang tidak akan menyadari halangan yang akan merintanginya”. HR. Ahmad. “Islam itu didirikan di atas 5 lima pilar : syahadat tiada ilah selain Allah dan sesungguhnya Muhammad Rosulullah, mendirikan shalat, membayar zakat, haji ke Baitullah dan puasa di bulan Ramadhan”. HR. Bukhari Muslim “Barang Siapa yang telah memiliki bekal dan kendaraan lalu dia tidak berhaji, hendaklah ia mati dalam keadaan menjadi orang Yahudi, atau Nasrani”. HR. At-tirmidzi dari Ali.

2.5 Syarat Wajib Haji

Sesungguhnya syariat islam datang dari sisi Dzat Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui. Tidak satu pun perkara darinya disyariatkan kecuali bijaksana dan sesuai dengan prinsip keadilan. Oleh karena itu tidak ada kewajiban-kewajiban atas manusia melainkan bersyarat sehingga kewajibannya sesuai pada tempatnya. Diantaranya kewajiban menunaikan ibadah haji yang tidak menjadi wajib atas seseorang kecuali dengan syarat-syarat berikut: Universitas Sumatera Utara 1. Muslim. Artinya seorang yang masih kafir tidak wajib atasnya haji. Melainkan wajib atas kita memerintahkannya untuk berislam terlebih dahulu. Kemudian setelah itu kita perintahkan padanya untuk mengerjakan kewajiban-kewajiban di dalam Islam. Karena syariat-syariat tidak diterima kecuali dengan syarat berislam. Allah berfirman; “Dan tidak ada yang menghalangi mereka untuk diterima dari mereka nafkah nafkahnya melainkan karena kafir kepada Allah dan Rasul-Nya dan mereka tidak mengerjakan shalat, melainkan dengan malas dan tidak pula menafkahkan harta mereka, melainkan dengan rasa enggan ”. Qs. At- Taubah: 54 2. Berakal. Maka orang gila tidak wajib atasnya berhaji dan tidak sah apabila ia kerjakan. Karena haji harus dibangun di atas niat sedangkan orang gila tidak mungkin mengerjakannya dengan niat. 3. Baligh. Seorang anak laki-laki dianggap telah baligh dengan salah satu dari tiga tanda-tanda berikut: - Inzal keluar mani - tumbuhnya rambut kemaluan - mencapai usia 15 tahun Universitas Sumatera Utara Sedangkan pada anak wanita dengan salah satu dari 3 tanda-tanda baligh di atas ditambah dengan tanda keempat yaitu: haidh. Maka kapan seorang anak wanita haidh ia telah baligh meskipun ia belum mencapai 10 tahun. Maka haji tidak wajib atas anak-anak yang belum baligh karena mereka masih kecil dan kebanyakannya sulit bagi mereka menanggung beratnya pelaksanaan manasik haji. Akan tetapi apabila anak kecil yang belum baligh berhaji, sah. Berdasarkan hadits Ibnu Abbas Rhadiyallahu Anhuma bahwa Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bertemu dengan rombongan di Rauha’. Beliau berkata: Siapa kalian? Mereka menjawab: Kami muslimin. Kemudian mereka berkata: Siapa anda? Beliau menjawab: Rasulullah. Kemudian ada seorang wanita mengangkat anak kecil seraya berkata: Apakah sah atasnya haji? Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam menjawab: Ya dan atasmu pahala. HR. Muslim. Maka apabila Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam menetapkan keabsahan haji bagi anak-anak, berlaku atas mereka semua aturan-aturan haji. Maka wajib atas mereka menjauhi apa-apa yang harus dijauhi orang dewasa yang berihram. 4 Merdeka Maka haji tidak wajib atas budak, karena tidak adanya kemampuan budak untuk melaksanakannya. 5. Mampu secara fisik dan financial. Dan untuk wanita dianggap mampu apabila ia ditemani seorang mahramnya. Maka tidak wajib atas wanita yang tidak ditemani mahram untuk menunaikan ibadah haji karena terlarangnya mereka safar tanpa mahram di dalam syariat. Universitas Sumatera Utara

2.6 Rukun Haji