Skala Pengukuran Variabel Metode Pengumpulan Data Gambaran Obyek Penelitian

3.3.3. Variabel Kontrol

a. Ukuran Perusahaan

Variabel kontrol ukuran perusahaan yang diprosikan dengan logaritma natural dari total asset yang dimiliki oleh perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI. Total asset digunakan karena total asset berisi keseluruhan aktiva yang dimiliki perusahaan baik yang lancar maupun tidak lancar, sehingga lebih menunjukkan ukuran perusahaan yang sebenarnya .

b. Leverage

Merupakan persentase perbandingan antara total utang dengan total ekuitas. Rasio ini menunjukkan seberapa besar dari total keseluruhan modal perusahaan yang diperoleh atau didanai oleh utang. Hal ini sejalan dengan yang dilakukan oleh Suhardjanto dan Anggitarani 2010.

3.4. Skala Pengukuran Variabel

Adapun sekala pengukuran dari variabel yang di teliti adalah: Tabel 3.2 Skala Pengukuran Variabel Independen , Dependen Kontrol Variabel Pengukuran Skala Kepemilikan Saham Publik Persentase kepemilikan saham publik dalam annual report perusahaan Rasio Universitas Sumatera Utara Ukuran Dewan Direksi Jumlah Dewan Direksi yang tertera di annual report perusahaan Nominal Aktifitas Rapat Dewan Komisaris Total rapat yang dilaksanakan secara intern antar dewan komisaris perusahaan pada tiap tahunnya. Nominal Proporsi Dewan Komisaris Independen persentase antara jumlah anggota Komisaris Independen dibandingkan dengan jumlah total anggota Dewan Komisaris. Rasio Cash Flow Return On Assets CFROA Laba sebelum bunga dan pajak ditambah depresiasi kemudian dibagi total aset. Rasio Ukuran Perusahaan Total Aktiva yang dimiliki perusahaan. Nominal Leverage persentase perbandingan antara total utang dengan total ekuitas. Rasio ini menunjukkan seberapa besar dari total keseluruhan modal perusahaan yang diperoleh atau didanai oleh utang. Rasio

3.5 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan data dokumentasi yaitu data sekunder yang diambil dari annual report laporan tahunan Perusahaan Property dan Real estate tahun 2010 sampai tahun 2012. Data sekunder yang dikumpulkan diperoleh dari Indonesia Capital Market Directory ICMD dan Indonesia Stock Exchange IDX. Universitas Sumatera Utara

3.6 Metode Analisis

3.6.1 Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk menggambarkan variabel-variabel dalam penelitian. Variabel-variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah ukuran Dewan Komisaris, jumlah rapat Dewan Komisaris, proporsi Komisaris Independen, ukuran Komite Audit, komptensi anggota Komite Audit, dan nilai perusahaan. Menurut Ghozali 2011, statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata mean, standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis, dan skewness kemencengan distribusi.

3.6.2 Uji Asumsi Klasik

3.6.2.1 Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas di dalam regresi dapat dilihat dari: 1 tolerance value, 2 nilai variance inflation factor VIF. Model regresi yang bebas multikolinieritas adalah yang mempunyai nilai tolerance di atas 0,1 atau VIF di bawah 10 Ghozali, 2011. Apabila tolerance variance di bawah 0,1 atau VIF di atas 10, maka terjadi multikolinieritas Ghozali, 2011. Universitas Sumatera Utara

3.6.2.2 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antar kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autikorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini timbul karena residual kesalahan pengganggu tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi Ghozali, 2011. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi, salah satunya dengan uji Durbin – Watson DW test. Uji Durbin – Watson digunakan untuk autokorelasi tingkat satu dan adanya incept konstanta dalam model regresi dan tidak ada variabel lag di antara variabel independen. Hipotesis yang akan diuji adalah : H0 : tidak ada autokorelasi r = 0 HA : ada autokorelasi r ≠ 0 Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi : Tabel 3.3 Kriteria Autokorelasi Durbin-Watson DW Hipotesis nol Keputusan Jika Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 d dl Universitas Sumatera Utara Tidak ada autokorelasi positif Tidak ada korelasi negatif Tidak ada korelasi negatif Tidak ada korelasi, positif atau negative No desicison Tolak No decision Tidak ditolak dl ≤ d ≤ du 4 – dl d 4 4 – du ≤ d ≤ 4 – dl du d 4 – du Run test digunakan sebagai bagian dari statistik non-parametrik dapat pula digunakan untuk menguji apakah antar residual terdapat korelasi yang tinggi. Jika antar residual tidak terdapat hubungan korelasi maka dikatakan bahwa residual adalah acak atau random.

3.6.2.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Untuk menguji ada tidaknya heteroskedastisitas dalam penelitian ini dapat digunakan grafik plot antara nilai prediksi variabel dependen ZPRED dengan residualnya SRESID. Apabila grafik yang ditunjukan dengan titik-titik tersebut membentuk suatu pola tertentu, maka telah terjadi heteroskedastisitas dan apabila polanya acak serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas Ghozali, 2011 Universitas Sumatera Utara

3.6.2.4 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil Ghozali, 2011. Salah satu cara untuk menguji normalitas yaitu dengan analitis statistik. Analisis statistik merupakan alat statistik yang sering digunakan untuk menguji normalitas residual yaitu uji statistik non-parametik Kolmogorov-Smirnov. Dalam mengambil keputusan dilihat dari hasil uji K-S, jika nilai probabilitas signifikansinya lebih besar dari 0,05 maka data terdistribusi secara normal. Sebaliknya, jika nilai probabilitas signifikansinya lebih kecil dari 0.05 maka data tersebut tidak terdistribusi secara normal.

3.6.3 Analisis Regresi

3.6.3.1 Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis Regresi adalah metode statistika yang digunakan untuk menentukan kemungkinan bentuk hubungan atau pengaruh antara dua atau lebih variabel bebas X dengan variabel terikat Y. Tujuan pokok penentuan metode ini adalah untuk meramalkan atau memperkirakan nilai dari satu variabel Y dalam hubungannya dengan variabel yang lain X. Regresi berganda adalah bentuk hubungan atau pengaruh dari dua atau lebih variabel bebas X dengan variabel terikat Y. Persamaan regresi linier berganda dari Y terhadap X dalam penelitian ini adalah : Universitas Sumatera Utara KK = α + β 1 KESAPU + β 2 UDEDIR + β 3 ARDK + β 4 PDKI + β 5 STA + β 6 LEV + e Dimana : KK = kinerja keuangan perusahaan BUMN yang diukur dengan CFROA; KESAPU = Kepemilikan saham public; UDEDIR = Ukuran Dewan Direksi; ARDK = Aktifitas Rapat Dewan Komisaris; PDKI = Proporsi Dewan Komisaris Independen; STA = Ukuran perusahaan yang diukur dengan log total asset; LEV = Leverage; α = konstan β = koefisien regresi; e = error. Menentukan adanya pengaruh antara variabel dependen dan variabel independen Ho diterima atau ditolak yaitu dengan melihat hasil nilai probabilitas atau signifikansi dari tiap-tiap variabel.  Ho diterima jika nilai signifikansi 0.05 menunjukkan bahwa model regresi berganda berjalan dengan baik, atau terdapat pengaruh antara variabel independen dengan variabel dependennya. Universitas Sumatera Utara  Ho ditolak jika nilai sigmifikansi 0.05 menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh antara variabel independen dengan variabel dependennya.

3.6.3.2 Uji t atau Parsial

Tujuan pengujian ini adalah untuk mengetahui apakah masing- masing variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan perbandingan nilai t hitung masing-masing koefisien dengan t tabel, dengan tingkat signifikan 5. Jika thitung t tabel maka Ho diterima, ini berarti variabel independen tidak berpengaruh terhadap nilai variabel dependen. Sedangkan jika t hitung t tabel maka Ho ditolak dan menerima Ha, ini berarti variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen Algifari, 2000.

3.6.3.3 Uji F atau Simultan

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel independen mempunyai pengaruh yang sama terhadap variabel dependen, dengan membandingkan antara nilai kritis F tabel dengan F hitung. Jika F hitung F tabel maka Ho diterima, yang berarti variabel independen tidak berpengaruh terhadap perubahan nilai variabel dependen. Sedangkan jika F hitung F tabel, maka Ho ditolak dan menerima Ha, ini berarti semua Universitas Sumatera Utara variabel independen berpengaruh terhadap nilai variabel dependen Algifari, 2000.

3.6.3.4 Koefisien Determinasi R

2 Koefisien Determinasi R 2 pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah dintara nol 0,0 dan satu 1,0. Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel Ghozali,2011. Universitas Sumatera Utara BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Obyek Penelitian

Obyek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Annual Report perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI selama periode tahun 2010 - 2013 yang berjumlah 20 perusahaan. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan purposive sampling , yaitu dengan menentukan kriteria khusus untuk pengambilan sampel. Proses seleksi sampel dilakukan berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Dalam penelitian ini kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut : 4. Perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI dan masih beroperasi hingga tahun 2013 dan menerbitkan laporan keuangan selama priode tersebut. 5. Perusahaan yang memiliki laba positif selama priode pengamatan. 6. Data diungkapkan secara lengkap, baik data mengenai Corporate Governance maupun data yang diperlukan untuk menghitung kinerja keuangan perusahaan. Data yang digunakan ini berupa data sekunder yang diambil dari annual report laporan tahunan perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010 sampai tahun 2013. Data Universitas Sumatera Utara sekunder yang dikumpulkan diperoleh dari Indonesia Capital Market Directory ICMD dan Indonesia Stock Exchange IDX.

4.2. Hasil Penelitiandan Pengujian Hipotesis

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Good Corporate Governance terhadap Kinerja Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 52 93

Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan Property Dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2010

2 60 84

Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Nilai Perusahaan dengan Good Corporate Governance sebagai Variable Permoderasi pada Perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013

1 69 88

Pengaruh Good Corporate Governance, Ukuran Perusahaan dan Kebijakan Pendanaan terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2013.

0 0 16

Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Property dan Real Estaate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2010 - 2013

0 0 11

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Property dan Real Estaate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2010 - 2013

0 0 10

Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan Property Dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2010

0 0 12

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2008-2010

0 1 11

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN (Pada Perusahaan Property dan Real Estate Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, Tahun 2013-2016)

0 0 17

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN ( Pada Perusahaan Property dan Real Estate Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, Tahun 2013 - 2016) - repository perpustakaan

0 2 5