Dari grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y.
Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak untuk memprediksi kinerja
keuangan berdasarkan masukkan variabel independen kepemilikan saham publik, ukuran dewan direksi, proporsi dewan komisaris, aktivitas
rapat dewan komisaris, ukuran perusahaan dan leverage.
4.2.2.4. Uji Multikolinieritas
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel bebas. Uji multikolinieritas digunakan untuk mengetahui adanya
hubungan yang sempurna atau mendekati sempurna. Koefisien korelasi hasilnya tinggi atau bahkan satu diantara beberapa atau semua variabel
bebas yang menjelaskan model regresi Ghozali, 2011. Hasil Uji Multikolinieritas dapat dilihat dalam tabel 4.6 berikut :
Tabel 4.5 Tabel Uji Multikolinieritas
Coefficients
a
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 Constant
KESAPU .534
1.871 UDEDIR
.527 1.897
ARDK .841
1.189 PDKI
.577 1.732
STA .468
2.135 LEV
.855 1.170
Universitas Sumatera Utara
Dependent Variabel: KK
Sumber: Data sekunder diolah, 2014
Berdasarkan Tabel 4.5 dapat disimpulkan bahwa model regresi ini tidak terjadi multikoliniearitas. Hal ini dapat dilihat pada nilai Variant
Inflation factor keenam variabel.Variabel kepemilikan saham publik
sebesar 1.871; Variabel ukuran dewan direksisebesar 1.897; Variabel aktivitas rapat dewan komisaris 1.189; Variabel proporsi dewan
komisaris independen sebesar 1.732; Variabel ukuran perusahaan sebesar 2.315; Variabel leverage sebesar 1.170 dan tidak ada yang lebih dari 10.
Kemudian nilai Tolerancedari semua variable lebih besar daro 0.10.
4.2.2.5. Analisis regresi
Analisis pengaruh Corporate Governance terhadap kinerja keuangan dalam perencanaan audit dapat dilihat dari analisis regresi
berganda yang selengkapnya dapat dillihat dari hasil out put SPSS 21, pada tabel 4.6 sebagai berikut :
Tabel 4.6 Tabel Hasil Analis Regresi
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant -.055
.145 -.377
.707 KESAPU
-.021 .032
-.074 -.666
.508 UDEDIR
-.007 .003
-.252 -2.250
.027 ARDK
.004 .001
.619 6.980
.000 PDKI
.053 .065
.088 .820
.415 STA
.014 .013
.133 1.116
.268 LEV
-.017 .010
-.149 -1.692
.095 a. Dependent Variabel: KK
Universitas Sumatera Utara
Sumber: Data sekunder diolah, 2014 Terlihat pada tabel diatas, persamaan regresi berganda dapat ditulis
sebagai berikut yaitu : KK =
α
+
β
1
KESAPU + β
2
UDEDIR + β
3
ARDK + β
4
PDKI + β
5
STA + β
6
LEV +e
KK = -
0.055 + -0.021 β
1
+ -0.007 β
3
+ 0.004 β
4
+ 0.053 β
5
+ 0.14 β
6
+ -0.017
β
7
+ e Interpretasi dari persamaan regresi tersebut adalah:
1. Konstanta sebesar -0.055 maka nilai variabel dependen KK akan
teteap sebesar -0.055 jika semua variabel independent bernilai nol. 2.
Koefisien kepemilikan saham publik sebesar -0.021, artinya jika nilai variabel ini di tingkatkan satu satuan maka akan menurunkan nilai
variabel KK sebesar 0.021. 3.
Koefisien ukuran dewan direksi -0.007, artinya jika nilai variabel ini di tingkatkan satu satuan maka akan menurunkan nilai variabel KK
sebesar 0.007. 4.
Koefisien aktivitas rapat dewan komisaris sebesar 0.004, artinya jika nilai variabel ini di tingkatkan satu satuan maka akan menaikkan nilai
variabel KK sebesar 0.004. 5.
Koefisien proporsi dewan komisaris independen 0.053, artinya jika nilai variabel ini di tingkatkan satu satuan maka akan menaikkan nilai
variabel KK sebesar 0.053.
Universitas Sumatera Utara
6. Koefisien ukuran perusahaan 0.014, artinya jika nilai variabel ini di
tingkatkan satu satuan maka akan menaikkan nilai variabel KK sebesar 0.014.
7. Koefisien leverage -0.017, artinya jika nilai variabel ini di tingkatkan
satu satuan maka akan menurunkan nilai variabel KK sebesar 0.017.
4.2.3. Pengujian Hipotesis