Komite Nasional Kebijakan Governance mendefinisikan Corporate Governance
sebagai suatu proses dan struktur yang digunakan oleh organ perusahaan guna memberikan nilai tambah pada perusahaan secara
berkesinambungan dalam jangka panjang bagi pemegang saham, dengan tetap memperhatikan kepentingan stakeholder lainnya, berlandaskan peraturan
perundangan dan norma yang berlaku.
2.1.3 Prinsip-Prinsip Corporate Governance
Organization for Economic Co-operation and Development OECD
pada tahun 1999 telah menerbitkan dan mempublikasikan OECD Principles of Corporate Governance
. Prinsip-prinsip tersebut ditujukan untuk membantu para negara anggotanya maupun negara lain berkenaan dengan
upaya-upaya untuk mengevaluasi dan meningkatkan kerangka kerja hukum, institusional, dan regulatori corporate governance dan memberikan
pedoman dan saran-saran untuk pasar modal, investor, perusahaan, dan pihak-pihak lain yang memiliki peran dalam pengembangan Good
Corporate Governance Darmawati, 2004. Prinsip-prinsip tersebut adalah:
a. Perlindungan terhadap hak-hak pemegang saham
Kerangka yang dibangun dalam Corporate Governance harus mampu melindungi hak-hak para pemegang saham. Hak-hak
meliputi hak dasar pemegang saham, yaitu hak untuk : 1.
menjamin keamanan metode pendaftaran kepemilikan, 2.
mengalihkan atau memindahkan saham yang dimilikinya,
Universitas Sumatera Utara
3. memperoleh informasi yang relevan tentang perusahaan secara
berkala dan teratur, 4.
ikut berperan dan memberikan suara dalam RUPS, 5.
memilih anggota dewan komisaris dan direksi, 6.
memperoleh pembagian keuntungan perusahaan. b.
Persamaan perlakuan terhadap seluruh pemegang saham Kerangka Corporate Governance harus menjamin adanya
perlakuan yang sama terhadap seluruh pemegang saham, termasuk pemegang saham minoritas dan asing. Seluruh pemegang saham
harus memiliki, kesempatan untuk mendapatkan penggantian atau perbaikan atas pelanggaran dari hak-hak mereka. Prinsip ini
mensyaratkan adanya perlakuan yang sama atas saham-saham yang berada dalam satu kelas, melarang praktik-praktik insider trading
dan self dealing, dan mengharuskan anggota dewan komisaris untuk melakukan keterbukaan, jika menemukan transaksi-transaksi
yang mengandung benturan conflict of interest. c.
Peranan stakeholder yang terkait dengan perusahaan Kerangka Corporate Governance harus memberikan pengakuan
terhadap hak-hak stakeholder, seperti ditentukan dalam undang- undang, dan mendorong kerjasama yang aktif antara perusahaan
dengan stakeholders tersebut dalam rangka menciptakan kesejahteraan, lapangan kerja, dan kesinambungan usaha.
d. Keterbukaan dan transparansi
Universitas Sumatera Utara
Kerangka Corporate Governance harus menjamin adanya pengungkapan yang tepat waktu dan akurat untuk setiap
permasalahan yang berkaitan dengan perusahaan. Pengungkapan ini meliputi informasi mengenai keadaan keuangan, kinerja
perusahaan, kepemilikan dan pengelolaan. Disamping itu, informasi yang diungkapkan harus disusun, diaudit dan di sajikan
sesuai dengan standar yang berkualitas tinggi. Manajemen juga diharuskan meminta auditor eksternal melakukan audit yang
bersifat independen atas laporan keuangan. e.
Akuntabilitas dewan komisaris board of directors Kerangka Corporate Governance harus menjamin adanya pedoman
strategis perusahaan, pemantauan yang efektif terhadap manajemen yang dilakukan oleh dewan komisaris, dan akuntabilitas dewan
komisaris terhadap perusahaan dan pemegang saham. Prinsip ini juga memuat kewenangan-kewenangan yang harus dimiliki oleh
dewan komisaris beserta kewajiban-kewajiban profesionalnya kepada pemegang saham dan stakeholders lainnya.
Prinsip-prinsip dasar penerapan Good Corporate Governance yang dikemukakan oleh Forum for Corporate Governance in Indonesia
FCGI, 2001 adalah sebagai berikut: a.
Fairness Keadilan. Menjamin adanya perlakuan adil dan setara di dalam memenuhi hak-hak stakeholders yang timbul berdasarkan
perjanjian serta peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Universitas Sumatera Utara
Prinsip ini menekankan bahwa semua pihak, yaitu baik pemegang saham minoritas maupun asing harus diberlakukan sama.
b. Transparency Transparansi. Mewajibkan adanya suatu informasi
yang terbuka, akurat dan tepat pada waktunya mengenai semua hal yang penting bagi kinerja perusahaan, kepemilikan, dan para
pemegang kepentingan stakeholders. c.
Accountability Akuntanbilitas. Menjelaskan fungsi, struktur, sistem dan pertanggungjawaban organ perusahaan sehingga
pengelolaan perusahaan terlaksana secara efektif. Prinsip ini menegaskan pertanggungjawaban manajemen terhadap perusahaan
dan para pemegang saham. d.
Responsibility Pertanggungjawaban. Memastikan kesesuaian kepatuhan di dalam pengelolaan perusahaan terhadap korporasi
yang sehat serta peraturan perundangan yang berlaku. Dalam hal ini perusahaan memiliki tanggungjawab sosial terhadap masyarakat
atau stakeholders dan menghindari penyalahgunaan kekuasaan dan menjujung etika bisnis serta tetap menjaga lingkungan
bisnis yang sehat.
2.1.4 Manfaat dan Tujuan Corporate Governance