Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
Laporan Penelitian 3
apabila terkena panas, maka akan meleleh dengan sendirinya dan apabila terkena dingin juga demikian. Sehingga dalam pemilihan bahan aditif perlu
dipertimbangkan beberapa aspek, terutama bahan yang dapat menambah sifat rheologi material ini, dalam hal ini dipilih serat
polypropylene monofilament yang mempunyai kuat tarik tinggi, dan tahan pada suhu
pembakaran sampai dengan 140
O
C. Sehingga dapat digunakan untuk lalu lintas berat. Dengan adanya penambahan serat
polypropylene ini, maka fokus utama dalam peningkatan kualitas material jenis ini adalah
meningkatnya sifat khusus seperti stabilitas dinamis, kecepatan deformasi, Modulus Resilient, dan daktilitas material. Sehingga harapannya adalah
adanya peningkatan mutu material dari menengah menjadi tinggi, dengan tingkat pelayanan aman, masa layan yang panjang, mudah dan murah
untuk diperbaiki serta mempunyai biaya yang murah dalam perawatan. Sebagai material pengisi agregat dalam penelitian ini digunakan
Bantak. Bantak adalah material yang berasal dari Gunung merapi yang terletak di perbatasan Provinsi Daerah I stimewa Yogyakarta dengan Provinsi
Jawa Tengah. Menurut Abdullah Sanny 2010 mengatakan bahwa siklus meletusnya gunung merapi awalnya rutin selama 4 tahunan. Hal itu bisa
dilihat dari dokumen Belanda sejak pertama kali gunung api itu tercatat meletus pada 1554. Akan tetapi, siklus ini sekarang turun menjadi 3
tahunan. Letusan gunung merapi menimbulkan dampak negatif dan positif bagi masyarakat sekitar gunung merapi, salah satu dampak positifnya
adalah berjuta meter kubik material vulkanik hasil letusan gunung merapi yang terdiri dari pasir, kerikil, dan batuan yang bisa dimanfaatkan untuk
aplikasi bahan bangunan. Salah satunya adalah agregat bantak istilah masyarakat setempat.
Agregat bantak merupakan material berpori dan memiliki tingkat kekerasan yang rendah. Bantak masih sangat minim digunakan di daerah
asalnya. Walaupun
ketersediaannya sangat
banyak, sekitar
80 ± 1.200.000m
3
dari material Gunung Merapi terdiri dari agregat bantak. Dengan adanya tingkat kekerasan yang rendah, usaha perbaikan material
yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan adanya material cerdas
Laporan Penelitian 4
smart material kombinasi bitumen 60 70 dan serat polypropylene,
sehingga diharapkan akan menambah kinerja material tersebut agar dapat digunakan untuk struktur perkerasan lentur jalan raya yang murah, aman,
awet dan ketersediaan bahan baku yang memadai untuk dapat dieksploitasi tanpa merusak ekosistem alam dan lingkungan. Karena ketersediaannya
yang cukup banyak tersebut, maka dapat dikatakan juga bahwa material ini ramah lingkungan apabila digunakan untuk material perkerasan lentur
struktur jalan. Selanjutnya dalam rangka upaya pemanfaatan material vulkanik
letusan gunung merapi yaitu agregat bantak serta mendukung kegiatan pembangunan
infrastruktur khususnya
jalan, peningkatan
ekonomi masyarakat serta penanganan masalah lingkungan, perlu dikembangkan
pemanfataan material tersebut sebagai bahan perkerasan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan
oleh Kurniawan 2010, agregat bantak dimanfaatkan untuk aplikasi campuran agregat kasar struktur beton.
Agregat bantak juga pernah diteliti oleh Rahaidani 2010 dan dilanjutkan oleh Dodi 2012 dkk. yang dimanfaatkan sebagai campuran agregat kasar
pada perkerasan jalan. Dalam rangka mencapai sasaran penelitian, maka perlu disusun suatu
strategi yang tertuang dalam lingkup dan metode penelitian yang meliputi analisis bahan baku sifat kimia, fisik, dan mekanik, uji coba campuran
beraspal panas di laboratorium dari berbagai proporsi campuran dan kadar aspal. Melalui serangkaian penelitian tersebut, diharapkan akan diperoleh
suatu proporsi yang tepat dan hasil yang baik sehingga dapat membantu dalam kegiatan industri konstruksi.
Temuan inovasi yang ditargetkan pada penelitian ini adalah peningkatan kinerja agregat bantak yang belum dimanfaatkan oleh
masyarakat industri, harapannya adalah pembangunan infrastruktur perkerasan lentur dapat digunakan material Bantak. Target secara umum
dari penelitian ini adalah didapatkan inovasi baru tentang pengembangan metode untuk pencampuran serat
polypropylene, sedangkan target secara khusus adalah pengembangan keilmuan dalam bidang vokasi khususnya
Laporan Penelitian 5
teknik sipil, terkait dengan perkerasan lentur jalan dan jembatan, mengingat kedua ranah keilmuan tersebut merupakan bidang yang belum banyak
dikembangkan dari segi keilmuan yang memadai. Beberapa hal terkait dengan bidang keilmuan vokasi tersebut dan luaran yang diharapkan
diantaranya adalah adanya pengembangan tentang jenis pengujian yang mengacu pada tata cara basah dan kering belum dikembangkan oleh SNI ,
sehingga dalam penelitian ini nantinya akan mendapatkan metode baru dalam tata cara pengujian agregat menggunakan
polypropylene fiber.