Aspal Agregat 1. Sifat Agregat sebagai Material Perkerasan Jalan
Laporan Penelitian 11
dikandungnya sangat bervarasi dari rendah sampai tinggi. Untuk mengatasi hal ini, maka asbuton mulai diproduksi dalam berbagai bentuk
di pabrik pengolahan asbuton. Produk asbuton dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu: 1 Produk asbuton yang masih mengandung material
filler, seperti asbuton kasar, asbuton halus, asbuton mikro, dan butonite mastic asphalt; 2 Produk asbuton yang telah dimurnikan menjadi aspal
murni melalui proses ekstraksi atau proses kimiawi. a. Aspal Minyak
Aspal minyak adalah aspal yang merupakan residu destilasi minyak bumi. Setiap minyak bumi dapat menghasilkan residu jenis
asphaltic base crude oil yang banyak mengandung aspal, paraffin base crude oil yang banyak mengandung parafin, atau mixed base
crude oil yang mengandung campuran antara parafin dan aspal. Untuk perkerasan jalan umumnya diguanakan aspal minyak jenis
asphaltic base crude oil.
b. Jenis Semen Aspal AC
Semen aspal
dibedakan atas
nilai penetrasi viskositasnya.
Berdasarkan nilai penetrasinya, AASHTO membagi semen aspal kedalam 5 kelompok jenis aspal, yaitu aspal 40-50, aspal 60-70, aspal
85-100, aspal 120-150 dan aspal 200-300. Di indonesia, aspal yang digunakan untuk perkerasan jalan dibedakan
atas aspal pen 60 dan pen 80. Persyaratan kualitas aspal yang umum digunakan di I ndonesia Berdasarkan Buku Menteri Pembekalan
Sertifikasi Tenaga I nti Konsultan Supervisi, Modul-VI 2002. seperti pada Tabel 2 di bawah.
Tabel 2. Spesifikasi AASHTO M 20-70 2002 untuk berbagai Nilai penetrasi aspal laboratorium
Jenis Aspal Sesuai Penetrasi
40 – 50 60 – 70
85 – 100 120 – 150
200 – 300
Penetrasi 40 – 50
60 – 70 85 – 100
120 – 150 200 – 300
Titik nyala ≥ 235
≥ 235 ≥ 235
≥ 220 ≥ 180
Daktilitas ≥ 100
≥ 100 ≥ 100
≥ 100 ≥ 100
Solubillitas ≥ 99
≥ 99 ≥ 99
≥ 99 ≥ 99
TFOT Kehilangan Berat
≤ 0,8 ≤ 0,8
≤ 1 ≤ 1,3
≤ 1,5 Penetrasi setelah
≥ 58 ≥ 54
≥ 50 ≥ 46
≥ 40
Laporan Penelitian 12
T Tabel 3. Spesifikasi AASHTO untuk berbagai nilai penetrasi aspal,
AASTHO M 20 – 70 1990
Jenis aspal sesuai penettrasi 60
80
Penetrasi 60 – 79
80 – 99 Titik nyala
≥ 200 ≥ 225
Daktilitas ≥ 100
≥ 100 Solubilitas
≥ 99 ≥ 99
TFOT Kehilangan Berat
≤ 0,4 ≤ 0,6
Penetrasi setelah kehilangan berat ≥ 75
≥ 75 Berat Jenis
1 1