Laporan Penelitian 34
k. Agregat Halus Krasak
Hasil pengujian terhadap agregat halus Krasak, tergolong kedalam spesifikasi Revisi SNI 03-1737-1989, data selengkapnya disajikan pada
Tabel 16 dibawah ini:
Tabel 16. Hasil Pemeriksaan Agregat Halus Krasak
No Jenis pemeriksaan
Sat. Persyaratan
Hasil Min.
Mak. Agregat Halus Krasak
1 Berat jenis curah
bulk gr cc
2,5 -
2,4726 2
Berat jenis semu gr cc
2,5 -
2,5897 3
Penyerapan air absorpsi
- 3
0,018
Hasil dari pengujian agregat halus Progo menunjukkan bahwa agregat tersebut memiliki berat jenis curah
bulk pada suhu ruang 31° C sebesar 2,47 gr cc, berat jenis semu pada suhu ruang 31° C sebesar 2,58
gr cc, sehingga agregat ini telah memenuhi spesifikasi SNI 03-1969- 1990; SK SNI M-09-1989-F dan AASHTO T84-88 yaitu 2,5, dan
penyerapan air sebesar 0,018 .
l. Filler Krasak
Hasil pengujian terhadap filler
Progo, tergolong kedalam spesifikasi Revisi SNI 03-1737-1989, data selengkapnya disajikan pada
Tabel 17 sebagai berikut:
Tabel 17. Hasil Pemeriksaan Filler Krasak
No Jenis pemeriksaan
Sat. Persyaratan
Hasil Min.
Mak.
1 Berat jenis curah kering
Bulk Gsb
gr cc 2,5
- 2,438
2 Berat jenis curah jenuh kering
permukaan efektif Gse gr cc
2,5 -
2,459 3
Berat jenis semu Gsa gr cc
2,5 2,491
4 Penyerapan air Sw
- 3
0,883
Hasil yang diperoleh dari pengujian berat jenis filler Progo pada
suhu ruang 31° C yaitu sebesar 2,438 gr cc. Berat jenis filler Progo dibawah spesifikasi RSNI 03-1737-1989 yaitu 2,5 gr cc.
Laporan Penelitian 35
c. Analisis Distribusi Agregat
Agregat yang digunakan sebagai bahan campuran aspal di bagi sesuai dengan besarnya butiran. Distribusi butiran agregat digunakan sebagai
acuan mix desain campuran aspal beton. Dari hasil pengujian analisis
agregat terhadap 4 jenis agregat didapatkan hasil pengujian sebagai berikut:
1 Analisis distribusi agregat gabungan Varians 1 Bantak, Bantak, dan Progo
Agregat gabungan yang digunakan pada mix design varians 1
terdiri dari agregat kasar F1 Bantak, agregat halus F2 Bantak, dan bahan pengisi filer F3 Progo yang dijelaskan pada Tabel 18 dan
Gambar 9 di bawah ini. Tabel 18. Analisa Distribusi Agregat Varians 1
No. Saringan
Persen Tembus Komuliatif F1
Persen Tembus Komuliatif F2
Persen Tembus Komuliatif F3
No.200 0,00
17,02 18,04
No.100 12,04
28,34 58,52
No.30 21,97
39,11 100
No.8 34,44
59,96 100
No.4 47,63
100 100
3 8 59,77
100 100
1 2 69,90
100 100
3 4 100
100 100
Dari hasil analisa distribusi agregat dibuat grafik distibusi tiap fraksi agregat yaitu agregat kasar, halus dan bahan pengisi
filler. Gambar 1 menunjukkan grafik tiap fraksi agregat.
Gambar 9. Grafik distribusi agregat gabungan varians 1