Fungsi Aspal Sebagai Material Perkerasan Jalan Sifat Volumetrik dari Campuran Beton Aspal

Laporan Penelitian 13 a. V mb : Volume bulk dari beton padat b. V sb : volume agregat, adalah volume bulk dari agregat volume bagian massif + pori yang ada di dalam masing-masing butir agregat. c. V se : volume agregat, adalah volume efektif dari agregat volume bagian massif + pori yang tidak terisi aspal di dalam masing-masing butir agregat. d. VMA : volume pori di antara butir agregat campuran, dalam beton aspal padat, termasuk yang terisi oleh aspal, void in the mineral aggregate. V mm : volume tanpa pori dari beton aspal padat e. VI M : volume pori beton aspal padat void in mix. f. VFA : volume pori beton aspal padat yang terisi oleh aspal volume of voids filled with asphalt. g. V ab : volume aspal yang terabsorsi kedalam agregat dari beton aspal padat h. Tebal film aspal : Tebal film aspal atau selimut aspal seingkali digunakan pula untuk menentukan karakteristik beton aspal. Gambar 3. Skematis berbagai jenis volume beton aspal Sukirman, 2005

8. Jenis- jenis gelombang

Menurut cara penyebaran gelombang yang timbul pada saat permukaan sebuah benda elastis diberi sebuah beban dinamis atau beban yang bergetar, maka gelombang dapat dibagi menjadi 3 jenis, yaitu: a. Gelombang kompresi gelombang primer longitudinal wave Pada gelombang kompresi ini pergerakan partikel tersebut sejajar dengan arah penjalaran gelombang P menjalar dengan kecepatan tertentu. Jika melewati material yang bersifat kompak atau keras, maka Agregat Aspal Udara VIM VMA Va VFA Vab Vse Laporan Penelitian 14 kecepatan gelombang P akan lebih tinggi dibandingkankan jika melewati material yang “lunak”. b. Gelombang geser gelombang sekunder transversal S-waves Disebut gelombang geser apabila pergerakan partikel tersebut tegak lurus terhadap arah penjalaran gelombang. c. Gelombang permukaan gelombang rayleigh Gelombang rayleigh atau groundroll adalah gelombang yang menjalar di permukaan dengan pergerakan partikelnya menyerupai ellips. Karena menjalar dipermukaan, amplitude gelombang Rayleigh akan berkurang dengan bertambahnya kedalaman. Hubungan frekuensi f dan gelombang λ dari pergerakan penyebaran gelombang dengan kecepatan adalah: V = f.λ, frekuensi dalam satuan Hertz atau putaran detik dan panjang gelombang dalam satuan jarak misal mm. Peningkatan frekuensi diiringi menurunnya panjang gelombang, dan demikian sebaliknya. Saat rambatan gelombang menjalar pada permukaan yang berbeda propertiesnya, sebagian energi gelombang akan tersebar dari lintasan awalnya. Sebagai contoh adalah rongga, retak, dan butir agregat dalam beton berperan untuk menyebarkan energi utama gelombang tekan dari lintasan awalnya. Untuk beton, batas atas frekuensi yang dapat dipakai yaitu kira- kira 500 kHz, sehingga dihasilkan panjang lintasan kira-kira 10 mm, dimana sama dengan ukuran agregat kasar. Sebagai akibatnya, panjang lintasan itu dapat efektif dijelajahi pada batas atas frekuensi ini sebelum kecepatan gelombang menyebar seluruhnya hanya dalam beberapa centimeter. Panjang lintasan yang lebih besar dapat dijelajahi menggunakan frekuensi yang lebih rendah wave length besar, sebuah frekuensi sebesar 20 kHz biasanya dapat menjelajah lebih dari 10 m pada beton.

9. Ultrasonic Pulse Velocity UPV

Prinsip penggunaan metode Ultrasonic Pulse Velocity didasarkan pada kecepatan gelombang tekan yang melintasi sebuah benda yang tergantung pada elastic properties dan kepadatan bendanya. Menurut

Dokumen yang terkait

Investigasi Sifat Kepadatan Dan Daya Dukung Bahan Rap (Reclaimed Asphalt Pavement) Bergradasi Dbm (Dense Bitumen Macadam)

0 2 11

INVESTIGASI SIFAT ASPAL RAP (RECLAIMED ASPHALT PAVEMENT) ARTIFISIAL MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH FILLER Investigasi Sifat Aspal Rap (Reclaimed Asphalt Pavement) Artifisial Menggunakan Bahan Tambah Filler.

1 4 18

INVESTIGASI SIFAT ASPAL RAP (RECLAIMED ASPHALT PAVEMENT) ARTIFISIAL MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH FILLER Investigasi Sifat Aspal Rap (Reclaimed Asphalt Pavement) Artifisial Menggunakan Bahan Tambah Filler.

0 2 18

INVESTIGASI SIFAT KEPADATAN DAN DAYA DUKUNG BAHAN RAP (RECLAIMED ASPHALT PAVEMENT) Investigasi Sifat Kepadatan dan Daya Dukung Bahan RAP(Reclaimed Asphalt Pavement) Bergradasi DBM (Dense Bitumen Macadam).

0 5 19

INVESTIGASI SIFAT KEPADATAN DAN DAYA DUKUNG BAHAN RAP (RECLAIMED ASPHALT PAVEMENT) Investigasi Sifat Kepadatan dan Daya Dukung Bahan RAP(Reclaimed Asphalt Pavement) Bergradasi DBM (Dense Bitumen Macadam).

0 6 19

PENDAHULUAN Investigasi Sifat Kepadatan dan Daya Dukung Bahan RAP(Reclaimed Asphalt Pavement) Bergradasi DBM (Dense Bitumen Macadam).

0 6 5

2. Uji Kinerja Marshall Agregat Bantak Merapi Dengan Menggunakan Serat Polypropylene

0 1 25

4. Pemanfaatan Agregat Merapi (Bantak) untuk Pembuatan Beton Aspal Panas (Hotmix) dengan Variasi bahan Bitumen

0 0 26

EVALUASI PELAKSANAAN FLEXIBLE PAVEMENT MENGGUNAKAN ASPAL BUTON Yohanes Martono Hadi

0 0 10

KINERJA PROPERTI SEMARBUT ASPAL TIPE I (PENAMBAHAN EKSTRAKSI ASBUTON EMULSI SEBAGAI MODIFIKASI BITUMEN)

0 0 7