kegiatan. Adanya motivasi dalam hal membayar pajak akan mempengaruhi patuh atau tidaknya Wajib Pajak Orang Pribadi dalam
melaksanakan kewajiban perpajakannya. Semakin tinggi motivasi Wajib Pajak Orang Pribadi dalam hal membayar pajak maka akan
semakin tinggi pula tingkat kepatuhannya, sehingga penerimaan pajak oleh DJP juga semakin meningkat. Hal ini yang menjadi dasar adanya
dugaan bahwa Motivasi Membayar Pajak berpengaruh terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi.
2. Pengaruh Tingkat Pendidikan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
Orang Pribadi
Pendidikan merupakan cerminan integritas seorang individu. Pendidikan juga merupakan sarana yang tepat untuk digunakan sebagai
alat untuk memperkenalkan pengetahuan tentang perpajakan, meliputi fungsi, tujuan, peran dan lain sebagainya. Semakin tinggi Tingkat
Pendidikan Wajib Pajak Orang Pribadi maka akan semakin tinggi pula tingkat kesadaran dan kepatuhannya dalam melaksanakan kewajiban
perpajakannya, sehingga penerimaan pajak oleh DJP juga akan semakin meningkat. Hal ini yang menjadi dasar adanya dugaan bahwa
Tingkat Pendidikan berpengaruh terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi.
3. Pengaruh Motivasi Membayar Pajak dan Tingkat Pendidikan
terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi
Motivasi merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi dalam memenuhi
kewajiban pajaknya. Namun dalam pelaksanaannya masih banyak dijumpai Wajib Pajak Orang Pribadi yang kurang termotivasi dalam
membayar pajak, meskipun pendidikan yang telah mereka tempuh sudah bisa dikategorikan tinggi. Pajak merupakan sumber pendapatan
negara yang digunakan kelancaran pembangunan negara. Kurangnya kepatuhan dalam hal membayar pajak mendorong dilakukannya
penelitian, sehingga penelitian ini berfokus pada kedua faktor di atas untuk mengevaluasi dan mengetahui penyebab rendahnya tingkat
Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi di Provinsi DIY.
H. Paradigma Penelitian
Berdasarkan kerangka berpikir diatas, maka dapat disusun paradigma penelitian sebagai berikut :
Motivasi Membayar Pajak X
1
Tingkat Pendidikan X
2
Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Y
H
1
H
2
H
3
Gambar 1. Paradigma Penelitian
Keterangan : X
1
= Motivasi Membayar Pajak X
2
= Tingkat Pendidikan Y
= Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi = Pengaruh interaksi masing-masing variabel X terhadap Y
= Interaksi variabel X secara bersama-sama terhadap variabel Y
I. Hipotesis
Menurut Sugiyono 2009: 64 hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan jawaban penelitian, dimana rumusan masalah
penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Fungsi utama dari hipotesis adalah membuka kemungkinan untuk menguji
kebenaran teori. Hipotesis dalam penelitian ini adalah : 1. H
1
: Motivasi Membayar Pajak berpengaruh terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi pada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal
Pajak Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2015. 2. H
2
: Tingkat Pendidikan berpengaruh terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi pada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Daerah
Istimewa Yogyakarta tahun 2015. 3. H
3
: Motivasi Membayar Pajak dan Tingkat Pendidikan berpengaruh terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi pada Kantor Wilayah
Direktorat Jenderal Pajak Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2015.
32
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Daerah Istimewa Yogyakarta Kanwil DJP DIY yang meliputi
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sleman, Wates, Yogyakarta, Wonosari, dan Bantul. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Januari sampai
dengan Februari 2016.
B. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kausal komparatif causal comparative research dengan unit analisis yang diteliti adalah Wajib
Pajak Orang Pribadi yang terdaftar di KPP Pratama yang terdapat di DIY yang terdiri dari 5 KPP Pratama, yaitu KPP Pratama Yogyakarta, KPP
Pratama Bantul, KPP Pratama Sleman, KPP Pratama Wonosari, dan KPP Pratama Wates. Penelitian kausal komparatif merupakan salah satu jenis
penelitian yang menjelaskan hubungan sebab-akibat antara variabel penelitian dan menguji hipotesis yang ada seperti yang dijelaskan oleh Nur
Indriantoro dan Bambang Supomo 2002: 27. Penelitian ini menjelaskan hubungan antara variabel bebas
variabel independen dan variabel terikat variabel dependen untuk menguji hipotesis yang ada. Tujuannya untuk memperoleh bukti empiris,