Analisis Regresi Linier Berganda

b. Deskripsi Responden berdasarkan Jenis Pekerjaan Wajib Pajak

Deskripsi responden berdasarkan jenis pekerjaan wajib pajak dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 11. Demografi Responden berdasarkan Jenis Pekerjaan Jenis Pekerjaan Frekuensi Persentase Swasta 108 67,93 Pegawai Negeri Sipil 25 15,72 Lainnya 26 16,35 Jumlah 159 100 Sumber : Data yang diolah 2016 Data tersebut menunjukkan sebanyak 108 responden atau 67,93 bekerja di swasta, 25 responden atau 15,72 bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil PNS, dan 26 responden atau 16,35 di jenis lainnya. Gambar 3. Histogram Demografi Responden berdasarkan Jenis Pekerjaan

c. Deskripsi Responden berdasarkan Wilayah Wajib Pajak

Deskripsi data responden berdasarkan wilayah wajib pajak dapat dilihat pada tabel berikut : 108 25 26 20 40 60 80 100 120 Swasta PNS Lainnya Tabel 12. Demografi Responden berdasarkan Wilayah WilayahDomisili Frekuensi Persentse KPP Pratama Sleman 34 21,38 KPP Pratama Bantul 43 27,04 KPP Pratama Wates 40 25,16 KPP Pratama Wonosari 42 26,42 Jumlah 159 100 Sumber : Data yang diolah 2016 Data tersebut menunjukkan sebanyak 34 responden atau 21,38 berasal dari wilayah Sleman, 43 responden atau 27,04 berasal dari wilayah Bantul, 40 responden atau 25,16 berasal dari wilayah Wates, dan 42 responden atau 26,42 berasal dari wilayah Wonosari. Gambar 4. Histogram Demografi Responden berdasarkan Wilayah

2. Deskripsi Data Variabel

Penelitian ini menggunakan statistik deskriptif. Statistik deskriptif berfungsi untuk mendiskripsikan atau memberi gambaran terhadap obyek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku umum Sugiyono, 2005: 21. Analisis statistik deskriptif ini meliputi tabel, grafik, rata-rata mean, standar deviasi, nilai maksimum, nilai minimum, dan jumlah data penelitian. 34 43 40 42 10 20 30 40 50 KPP Pratama Sleman KPP Pratama Bantul KPP Pratama Wates KPP Pratama Wonosari Berikut ini adalah hasil analisis statistik deskriptif dari data penelitian yang diolah dengan menggunakan SPSS versi 23.0 : Tabel 13. Hasil Analisis Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Kepatuhan 159 28 48 37,52 3,709 Motivasi 159 43 68 54,30 4,891 Pendidikan 159 1 ,67 ,473 Valid N listwise 159 Sumber : Data yang diolah 2016

a. Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi

Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi dalam penelitian ini merupakan variabel terikat atau dependen. Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi merupakan suatu keadaan dimana Wajib Pajak Orang Pribadi taat dan memenuhi serta melaksanakan kewajiban maupun hak perpajakannya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan perpajakan. Tabel 13 di atas menunjukkan bahwa variabel Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi dari 159 Wajib Pajak Orang Pribadi yang diteliti memiliki nilai minimum sebesar 28, nilai maksimum sebesar 48, nilai mean rata-rata sebesar 37,52 dan nilai standar deviasi sebesar 3,709. Menurut Sugiyono 2005: 29 distribusi frekuensi data variabel Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi dapat dihitung dengan menggunakan rumus Sturges: 1 Menghitung Jumlah Kelas Interval K = 1 + 3,3 Log n K = 1 + 3,3 Log 159 K = 8,26 Angka 8,26 dibulatkan menjadi 8. 2 Menghitung Rentang Data Rentang Data = Nilai Maksimum - Nilai Minimum + 1 Rentang Data = 48 – 28 + 1 Rentang Data = 21 3 Menghitung Panjang Kelas Panjang Kelas = Rentang Data Jumlah Kelas Interval Panjang Kelas = 21 8 Panjang Kelas = 2,62 Angka 2,62 dibulatkan menjadi 3 Berdasarkan perhitungan-perhitungan di atas, maka dapat disusun tabel distribusi frekuensi Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi sebagai berikut : Tabel 14. Tabel Distribusi Frekuensi Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi No Kelas Interval Frekuensi Persentase 1 28-30 3 1,89 2 31-33 11 6,92 3 34-36 66 41,51 4 37-39 38 23,90 5 40-42 26 16,35 6 43-45 8 5,03 7 46-48 7 4,40 Jumlah 159 100 Sumber : Data yang diolah 2016 Berdasarkan tabel 14, maka dapat digambarkan histogram distribusi frekuensi Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi sebagai berikut :

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak dan Pengetahuan Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Survei Pada Wajib Pajak Orang Pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cianjur)

6 34 60

Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak dan Kualitas Penagihan Pajak Terhadap Kepatuhan Perpajakan Pada Kantor Pelayanan Pajak di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Barat I

0 2 1

Analisis Tingkat Pendidikan wajib Pajak Orang Pribadi Mempengaruhi Kepatuhan Membayar Pajak Pada KPP Pratama Bandung Tegallega

1 8 100

Pengaruh Tingkat Moral Pajak dan Pelaksanaan Self Assessment System Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak (Survey pada Wajib Pajak Orang Pribadi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cirebon)

5 28 71

Pengaruh Postur Motivasi terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi.

14 56 17

Pengaruh Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan di Indonesia (Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan).

0 2 18

Pengaruh Pemahaman Wajib Pajak Tentang Peraturan Perpajakan dan Penyelewengan Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Wilayah Bandung.

0 0 30

Dampak pelaksanaan kebijakan penghapusan sanksi pajak terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi (studik kasus di KPP Pratama Wilayah Kanwil Direktorat Jenderal Pajak Daerah Istimewa Yogyakarta).

9 104 101

PENGARUH PENGETAHUAN TENTANG PAJAK, SANKSI PAJAK, DAN PEMERIKSAAN PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAKDI KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2016.

0 0 202

PENGARUH PENGETAHUAN PERPAJAKAN, MODERNISASI SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN, DAN KESADARAN WAJIB PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK PADA KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2013.

2 3 167