Uji Autokorelasi Analisis Data

Berdasarkan hasil output SPSS menunjukkan bahwa nilai R square R 2 sebesar 0,594 dengan jumlah n penelitian 159, maka besarnya nilai c 2 hitung = 159 x 0,594 = 94,45. Nilai ini dibandingkan dengan c 2 tabel dengan df= 156 dan tingkat signifikansi 0,05 didapat nilai c 2 tabel sebesar 186,146. Oleh karena nilai c 2 hitung lebih kecil dari c 2 tabel maka dapat disimpulkan bahwa model regresi dalam penelitian ini berbentuk linear.

2. Pengujian Hipotesis

Berdasarkan hasil uji asumsi klasik dapat disimpulkan bahwa model regresi yang digunakan dalam penelitian ini telah memenuhi model yang Best Linear Unbiased Estimator BLUE dan layak dilakukan analisis regresi. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan analisis regresi linear sederhana dan analisis linear berganda. Analisis regresi linier sederhana digunakan untuk menguji hipotesis pertama dan kedua yaitu untuk mengetahui pengaruh Motivasi Membayar Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi dan pengaruh Tingkat Pendidikan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi. Adapun analisis regresi berganda digunakan untuk menguji hipotesis ketiga yaitu untuk mengetahui pengaruh Motivasi Membayar Pajak dan Tingkat Pendidikan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi.

a. Pengaruh Motivasi Membayar Pajak terhadap Kepatuhan Wajib

Pajak Orang Pribadi H 1 1 Persamaan Regresi Tabel 21. Hasil Uji Regresi Linear Sederhana H 1 Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta Constant 5,800 2,104 2,756 ,007 Motivasi ,584 ,039 ,770 15,137 ,000 a. Dependent Variable: Kepatuhan Sumber : Data yang diolah 2016 Berdasarkan Tabel 21 di atas, dapat diketahui bahwa nilai konstanta sebesar 5,8 dan koefisien regresi Motivasi Membayar Pajak X 1 terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Y sebesar 0,584. Dari hasil tersebut, dapat dibuat persamaan regresi sebagai berikut Y = 5,8 + 0,584 X 1 Berdasarkan persamaan yang telah dibuat dapat diketahui bahwa jika variabel Motivasi Membayar Pajak dianggap konstan, maka nilai Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi sebesar 5,8. Dari persamaan di atas dapat diketahui juga bahwa jika Motivasi Membayar Pajak naik sebesar satu poin, maka nilai Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi akan naik sebesar 0,584. Nilai koefisien regresi yang bernilai positif tersebut juga menunjukkan bahwa variabel Motivasi Membayar berpengaruh positif terhadap variabel Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak dan Pengetahuan Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Survei Pada Wajib Pajak Orang Pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cianjur)

6 34 60

Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak dan Kualitas Penagihan Pajak Terhadap Kepatuhan Perpajakan Pada Kantor Pelayanan Pajak di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Barat I

0 2 1

Analisis Tingkat Pendidikan wajib Pajak Orang Pribadi Mempengaruhi Kepatuhan Membayar Pajak Pada KPP Pratama Bandung Tegallega

1 8 100

Pengaruh Tingkat Moral Pajak dan Pelaksanaan Self Assessment System Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak (Survey pada Wajib Pajak Orang Pribadi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cirebon)

5 28 71

Pengaruh Postur Motivasi terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi.

14 56 17

Pengaruh Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan di Indonesia (Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan).

0 2 18

Pengaruh Pemahaman Wajib Pajak Tentang Peraturan Perpajakan dan Penyelewengan Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Wilayah Bandung.

0 0 30

Dampak pelaksanaan kebijakan penghapusan sanksi pajak terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi (studik kasus di KPP Pratama Wilayah Kanwil Direktorat Jenderal Pajak Daerah Istimewa Yogyakarta).

9 104 101

PENGARUH PENGETAHUAN TENTANG PAJAK, SANKSI PAJAK, DAN PEMERIKSAAN PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAKDI KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2016.

0 0 202

PENGARUH PENGETAHUAN PERPAJAKAN, MODERNISASI SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN, DAN KESADARAN WAJIB PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK PADA KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2013.

2 3 167