86
BAB 4 HASIL PENELITIAN
4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
4.1.1. Rumah Sakit Umum Haji Adam Malik
Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik RSUP. HAM adalah Rumah Sakit Umum milik pemerintah pusat yang secara teknis
berada di bawah Direktorat Jenderal Pelayanan Medik Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang berlokasi di Jl. Bunga Lau Nomor
17 Medan Tuntungan. Rumah sakit ini merupakan pusat rujukan kesehatan regional untuk wilayah Sumatera bagian utara dan bagian
tengah yang meliputi Provinsi Nangroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, Riau, dan Sumatera Barat Profil RSUP.HAM, 2011.
RSUP. HAM sudah dua kali terakreditasi diantaranya tanggal 3 Oktober 2006 yang berdasarkan SK Menkes RI No.
HK.00.06.3.5.5317 telah terakreditasi untuk 16 pelayanan dan juga berdasarkan SK Menkes RI No. YM. 01.10III369610 tanggal 20
Juli 2010 kembali terakreditasi untuk 16 pelayanan untuk periode Juli 2010 s.d Juli 2013 Profil RSUP.HAM, 2011.
1. Visi dan Misi RSUP H.Adam Malik
Menurut Profil RSUP HAM yang diterbitkan tahun 2011, maka visi RSUP. HAM Medan adalah “Menjadi pusat rujukan
Universitas Sumatera Utara
87
pelayanan kesehatan pendidikan dan penelitian yang mandiri dan unggul di Sumatera tahun 2015”. Visi tersebut diwujudkan melalui
misi RSUP. HAM Medan yaitu: 1.
Melaksanakan pelayanan kesehatan yang paripurna, bermutu dan terjangkau.
2. Melaksanakan pendidikan, pelatihan serta penelitian kesehatan
yang profesional. 3.
Melaksanakan kegiatan pelayanan dengan prinsip efektif, efisien, akuntabel dan mandiri.
2. Motto RSUP H.Adam Malik
Menurut Profil RSUP. HAM Medan yang diterbitkan tahun 2011, juga dijelaskan bahwa motto RSUP. HAM Medan adalah
mengutamakan keselamatan pasien dengan pelayanan “PATEN” yaitu :
P : Pelayanan cepat
A : Akurat
T : Terjangkau
E : Efisien
N : Nyaman
3. Struktur Organisasi RSUP H.Adam Malik
Universitas Sumatera Utara
88
Struktur organisasi RSUP. HAM Medan berdasarkan Peraturan Menteri RI Nomor: 244MENKESPERIII2008 tanggal
11 Maret 2008 bahwa susunan organisasi RSUP. HAM Medan menerangkan bahwa pimpinan tertinggi adalah Direktur Utama yang
membawahi lima direktorat dimana setiap direktorat dipimpin oleh satu orang Direktur yang memimpin tiap direktorat. Direktorat
pelayan medik dan keperawatan membawahi beberapa bidang, dan salah satunya adalah bidang pelayanan keperawatan yang terdiri dari
seksi pelayanan rawat jalan, rawat inap dan rawat inap khusus Profil RSUP.HAM, 2013.
Berdasarkan Profil RSUP.HAM bulan Desember 2011, total keseluruhan jumlah sumber daya manusia sebanyak 1.879 orang
yang terdiri dari 1.499 orang status PNS 81,07 dan 350 orang status honorer 18,93. Sedangkan tenaga keperawatan status PNS
berjumlah 667 orang 36,07 dengan rincian laki-laki berjumlah 71 orang 3,83 dan perempuan berjumlah 596 orang 32,23.
Tenaga keperawatan non PNS, tenaga keperawatan berjumlah 86 orang 4,65 yaitu laki-laki 8 orang 0,43 dan perempuan 78
orang 4,21. 4.
Struktur Organisasi RSUP H.Adam Malik Instalasi rawat inap terbagi dalam dua gedung yaitu rawat
inap terpadu Rindu A terdiri dari tiga lantai dengan jumlah 305 tempat tidur. Rindu B terdiri dari tiga lantai dengan jumlah 305
Universitas Sumatera Utara
89
tempat tidur sehingga total 610 tempat tidur. Jumlah tempat tidur di ruang rawat Intensive Care Unit ICU sebanyak 24 tempat tidur
Profil RSUP. HAM Medan, 2011. Instalasi rawat inap adalah unit pelayanan yang menyediakan
fasilitas dan menyelenggarakan kegiatan pelayanan rawat inap. Untuk mengetahui kinerja dan mutu pelayanan di instalasi rawat inap
RSUP.HAM Medan dapat diketahui dari target dan realisasi pasien berdasarkan tinggi rendahnya indikator yang dicapai, dimana dari
hasil data yang diperoleh mulai dari tahun 2007-2011 jumlah pasien yang dirawat di instalasi rawat inap rata-rata 113 per tahun Profil
RSUP. HAM Medan, 2011. 4.1.2.
Rumah Sakit Umum Dr.Pirngadi Berdasarkan sumber daya manusia, sarana dan prasarana di
Rumah Sakit Umum Dr.Pirngadi Medan dalam pelaksanaan pendidikan maka Rumah Sakit Umum Dr.Pirngadi Medan
mengajukan peningkatan status dari Rumah Sakit Tempat Pendidikan menjadi Rumah Sakit Pendidikan. Berdasarkan
rekomendasi dari Ikatan Rumah Sakit Pendidikan Indonesia IRSPI maka selanjutnya dilaksanakan penilaian kelayakan
Rumah Sakit Umum Dr.Pirngadi Medan menjadi Rumah Sakit Pendidikan oleh Tim Visitasi yang terdiri dari Direktur Bina
Pelayanan Medik Spesialistik, Ditjen Bina Pelayanan Medik, Kepala Biro Hukum dan Organisasi, Sekjen Depkes, Ketua Ikatan
Universitas Sumatera Utara
90
RSU Pendidikan serta Kepala Bagian Hukum dan Organisasi serta Sek.Dutjen. Bina Pelayanan Medik. Akhirnya pada tanggal 10
April 2007 Badan Pelayanan Kesehatan RSU Dr.Pirngadi Kota Medan resmi menjadi Rumah Sakit Pendidikan berdasarkan
Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor: 433MenkesSKIV2007.
Setelah Rumah Sakit Umum Dr.Pirngadi milik Kota Medan, pemerintah Kota Medan mempunyai perhatian dan tekad
yang besar untuk kemajuan Rumah Sakit Dr.Pirngadi melalui pembenahan dan perbaikan di segala bidang. Hal ini diwujudkan
dengan Peraturan Daerah Kota Medan No.30 Tahun 2002 tanggal 6 September 2002 tentang Perubahan Kelembagaan RSU
Dr.Pirngadi menjadi Badan Pelayanan Kesehatan RSU Dr.Pirngadi Medan sehingga terjadi restrukturisasi organisasi, personil dan
manajemen dimana sebagai Direktur diangkat Dr.H.Sjahrial R.Anas,MHA dan diikuti pembenahan sarana, prasarana dan
pengadaan peralatan-peralatan canggih sebagai pendukung pelayanan. Pada era ini pula sejarah mencatat suatu gebrakan besar
dan berani Bapak Walikota Medan dengan melakukan pembangunan Rumah Sakit Umum Dr.Pirngadi 8 delapan tingkat
dilengkapi dengan peralatan canggih yang peletakan batu pertamanya telah dilaksanakan tanggal 4 Maret 2004 dan mulai
dioperasikan tanggal 16 April 2005.
Universitas Sumatera Utara
91
1. Visi
Menjadi rumah sakit pusat rujukan dan unggulan di Sumatera Bagian Utara tahun 2015
2. Misi
Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu, profesional dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.
Meningkatkan pendidikan, penelitian dan pengembangan ilmu kedokteran serta tenaga kesehatan lain.
Mengembangkan manajemen Rumah Sakit yang profesional
3. Motto
AEGROTI SALUS LEX SUPREMA kepentingan penderita adalah yang utama
4.2. Keterbatasan Penelitian