79
3.8. Prosedur Eksperimen
Bagan 3.1. Kerangka kerja perbandingan reminiscence therapy dan problem solving therapy untuk menurunkan stress pada penderita gagal jantung
a. Tahap Pre test
Dalam tahap ini peneliti mengajukan permohonan ijin pada pimpinan instansi tempat penelitian. Setelah mendapatkan ijin, peneliti melakukan koordinasi
dengan kepala ruangan dan tenaga perawat yang ada di ruangan rawat tersebut. Dalam hal ini peneliti memberikan pelatihan mengenai tindakan
reminiscence therapy dan problem solving therapy kepada kepada staf perawat dengan latar belakang sarjana keperawatan S-1.
Kegiatan selanjutnya, peneliti bersama dengan perawat di ruangan melakukan seleksi penderita yang memenuhi kriteria inklusi penelitian untuk
Pre test Intervensi
Post test 1.
Persiapan : Seleksi
penderita gagal jantung
Screening Pemilihan
sampel 2.
Pre test Kelompok Intervensi
1. Terapi Kelompok
Reminiscence Therapy dilakukan
sebanyak 5 sesi oleh peneliti
2. Terapi Kelompok
Problem Solving Therapy dilakukan
sebanyak 4 sesi oleh peneliti
Kelompok Kontrol
Pada kelompok ini tidak mendapat perlakuan sama
sekali Post test
Universitas Sumatera Utara
80
dilakukan screening adanya kondisi stress pada penderita gagal jantung. Kemudian dilakukan pengumpulan data pada penderita yang telah memenuhi
kriteria inklusi penelitian. Data hasil pengukuran dinilai untuk menentukan adanya kondisi stress pada penderita gagal jantung. Penderita yang memiliki
kriteria tersebut menjadi sampel penelitian. Pada penderita gagal jantung yang nantinya menjadi partisipan penelitian, maka kegiatan pengukuran ini
merupakan pre test sebelum pelaksanaan penelitian.
b. Tahap Intervensi
Pada penderita kelompok intervensi diberikan perlakuan sedangkan kelompok kontrol tidak diberikan perlakukan. Pada tahap intervensi ini
peneliti melaksanakan terapi reminiscence pada kelompok reminiscence dan terapi problem solving pada kelompok problem solving therapy. Kegiatan
terapi dilaksanakan sebanyak 5 sesi untuk reminiscence therapy dan 4 sesi untuk kegiatan problem solving therapy. Setiap sesi dilakukan sebanyak 1
kali pertemuan. Lama waktu setiap pertemuan rata-rata selama 90 menit dan kegiatan pertemuan dilaksanakan dengan selang waktu 1 hari. Pelaksanaan
kedua terapi ini reminiscence therapi dan problem solving therapy ini dilakukan selama kurang lebih 7 minggu. Topik diskusi pada setiap
pertemuan sesuai dengan modul terapi. Sesi yang dilaksanakan dalam penelitian ini untuk therapi reminiscence
therapi adalah : Sesi 1 : berbagi pengalaman pada masa anak, Sesi 2 :
berbagai pengalaman pada masa remaja, Sesi 3 : berbagi pengalaman pada
Universitas Sumatera Utara
81
masa dewasa, Sesi 4 : berbagi pengalaman bersama keluarga dan dirumah, Sesi 5 : Evaluasi integritas diri
Sedangkan sesi pada problem solving therapy adalah : Sesi 1 : Orientasi masalah, Sesi 2 : Klarifikasi dan defenisi dari permasalahan, Sesi 3 :
Menetapkan tujuan-tujuan yang dicapai dan Sesi 4 : Membangkitkan solusi Kegiatan pada sesi ini adalah berbagi pengalaman yang didapatdirasakan
setelah melakukan kegiatan sesi 1 sampai 5 untuk menurunkan stress sehingga penderita mampu menerima keadaannya pada saat ini. Pada akhir
sesi ini dilakukan terminasi. Penjelasan pelaksanaan kedua terapi ini dapat dilihat pada modul pelaksanaan terapi reminiscence dan problem solving
therapi.
c. Tahap Post Test Tahap Akhir
Setelah proses intervensi selesai diberikan pada partisipan baik kelompok reminiscence dan kelompok problem solving, maka selanjutnya dilakukan
kegiatan post test dengan menggunakan kuisioner B lampiran 5 yaitu kuisioner yang sama diberikan pada saat pre test. Post test dilakukan untuk
seluruh kelompok baik kelompok intervensi maupun kelompok kontrol. Untuk partisipan kelompok intervensi post test dilakukan 3 hari yaitu minggu
ke-8 setelah kegiatan sesi selesai, sedangkan kelompok kontrol post test dilakukan pada minggu ke 7 setelah diberikan kuisioner pada pre test.
Kegiatan post test ini bertujuan untuk mengevaluasi adanya perubahan kondisi stress setelah diberikan terapi reminiscence dan problem solving pada
Universitas Sumatera Utara
82
kelompok intervensi. Kemudian hasil pre test dan post test dibandingkan untuk mengetahui apakah ada penurunan stress setelah diberikan perlakuan
pada kedua kelompok intervensi. Setelah itu dilakukan perbandingan keefektifan antara kelompok reminiscence therapi dan problem solving
therapi. Selanjutnya hasil ini juga dibandingkan antara kelompok intervensi dengan kelompok kontrol.
3.9. Metode Analisis Data