124
5.4. Reminiscence Therapy, Problem Solving Therapy dan Landasan Teori
Betty Neuman
Manusia merupakan makhluk dengan kombinasi kompleks yang dinamis, fisiologis, sosiokultural dan variabel perkembangan yang berfungsi sebagai sistem
terbuka. Seorang individu sering mengalami stress hingga terdapat perubahan fisiologis dalam jangka waktu lama maka akan terjadi kerusakan yang menetap
dalam tubuh . Jika individu ini dapat mengatasi stress, maka fungsi tubuh akan normal kembali tetapi bila gagal maka stress akan berlangsung terus menerus
sehingga persediaan tenaga didalam tubuh akan habis dan individu tersebut menjadi kepayahan.
Betty Neuman mendefenisikan manusia secara utuh merupakan gabungan dari konsep holistik dan pendekatan sistem terbuka. Sebagai sistem terbuka
manusia berinteraksi, beradaptasi dan disesuaikan oleh lingkungan yang digambarkan sebagai stressor baik dari lingkungan internal maupun eksternal.
Komponen utama dari model ini adalah adanya stress dan reaksi terhadap stress. Tujuan ideal dari landasan teori Betty Neuman ini adalah untuk mencapai
stabilitas sistem secara optimal, apabila stabilitas tercapai maka akan terjadi revitalisasi dan sebagai sistem terbuka maka klien selalu berupaya untuk
memperoleh, meningkatkan, dan mempertahankan keseimbangan diantara berbagai faktor, baik didalam maupun diluar sistem yang berupaya untuk
mengusahakannya. Reminicence dan Problem solving merupakan suatu terapi yang lebih cenderung kepada perbaikan psikologis penderita. Tujuan kedua terapi
ini adalah untuk menurunkan efek stressor yang besar dari lingkungan internal
Universitas Sumatera Utara
125
gagal jantung sehingga stress penderita dapat turun dan mau menerima keadaannya pada saat ini. Jadi jelas disini bahwa Reminicence dan Problem
solving mempunyai keterkaitan dengan teori Betty Neuman. Teori Betty Neuman
komponen dasarnya adalah stress sedangkan Reminicence dan Problem solving merupakan terapi non farmakologi yang dikerjakan atau dilakukan oleh perawat
bertujuan untuk menurunkan stress.
Universitas Sumatera Utara
126
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN