77
efektifitas antara kedua psikoterapi ini mana yang lebih baik dalam menurunkan stress pada penderita gagal jantung.
Pada kelompok kontrol dalam penelitian ini tidak diberikan perlakuanintervensi apapun hanya diberikan penilaian berdasarkan pre test
dan post test.
3.6. Defenisi Operasional
Defenisi operasional adalah mendefenisikan variabel secara operasional berdasarkan karakteristik yang diamati sehingga memungkinkan peneliti untuk
melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena Hidayat, 2007. Defenisi operasional dalam penelitian ini ditentukan
berdasarkan parameter yang dijadikan ukuran dalam penelitian ini. Defenisi operasional penelitian ini disajikan pada tabel berikut :
Tabel 3.3. Defenisi operasional
No Variabel Defenisi
Operasional Cara Ukur
Hasil Ukur Skala
A Variabel Dependen
1 Penurunan Stress
Respon adaptif yang dimediasi
oleh perbedaan individu dan
proses psikologi yang merupakan
konsekuensi dari keadaan eksternal,
situasi atau kejadian yang
berdampak pada aspek biologis
dan aspek psikologis
14 item pertanyaan dalam kuisioner
tentang pengukuran respon stress
0,1,2,3 dan 4. Seluruh jawaban
partisipan dijumlahkan
sehingga hasil akhir berkisar 0-
56 Interval
B Variabel Independen
1 Therapy reminiscen
ce Suatu terapi
pada orang yang didorong
Buku laporan raport hasil
evaluasi pelaksanaan 1.
Dilakukan Therapy
reminis Nominal
Universitas Sumatera Utara
78
dimotivasi untuk
mendiskusikan kejadian -
kejadian masa lalu meng
gunakan 5 lima sesi dengan
estimasi waktu 90 menit
Therapy reminiscence
yang dipegang oleh
peneliti cence
2. Tidak
dilakukan terapi
reminis cence
2 Problem
solving therapy
Suatu tindakan terapi psikologi
yang diberikan secara singkat
dan berfokus dengan terapi
terstruktur 4-6 sesi dengan
menggunakan waktu 90 menit
Buku laporan raport hasil
evaluasi pelaksanaan problem solving
therapy
yang dipegang oleh
peneliti 1.
Dilakukan Therapy
problem solving
2. Tidak
dilakukan Therapy
problem solving
Nominal
3.7. Metode Pengukuran
Metode pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala pengukuran stress dengan menggunakan PSS Perceive Stress Scale. Format
kuisioner dan penilaiannya dengan menggunakan skala likert yang disesuaikan dengan pilihan jawaban 4 sangat sering, 3 sering, 2 kadang-kadang, 1 hampir
tidak pernah dan 0 tidak pernah. Pengukuran stress dilakukan sebelum perlakuan pada seluruh kelompok lalu dilakukan interpretasi mengenai stress yang dialami
yaitu 0-7 sangat rendah, 8-11 rendah, 12-15 rata-rata, 16-20 tinggi dan 21 paling tinggi, selanjutnya dilakukan intervensi terapi kemudian tahap akhir dilakukan
post intervensi dengan menggunakan skala pengukuran stress.
Universitas Sumatera Utara
79
3.8. Prosedur Eksperimen