75
Tabel 3.2. Sampling Frame
NO KELOMPOK LABEL
JUMLAH TEMPAT
TOTAL 1 Reminiscence
Therapy 2,4,6,8,10,12,14,16,18,20,22,
24,26,28,30,32,34,36,38,40, 42,44,46,48,50,52,54,56,58,
60,62,64,66,68,70,72,74,76, 78
39 RSUP. H.ADAM
MALIK MEDAN
117 2 Problem
Solving Therapy
1,3,5,7,9,11,13,15,17,19,21, 23,25,27,29,31,33,35,37,39,
41,43,45,47,49,51,53,55,57, 59,61,63,65,67,69,71,73,75, 77
39 RSUD. Dr.
PIRNGADI MEDAN
3 Kelompok
Kontrol 1,3,5,7,9,11,13,15,17,19,21,
23,25,27,29,31,33,35,37, 39 20
RSUP. H.ADAM MALIK MEDAN
2,4,6,8,10,12,14,16,18,20,22, 24,26,28,30,32,34,36,38 19
RSUD. Dr. PIRNGADI
MEDAN
3.4. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar pertanyaan A dan B yang meliputi :
a. Data Demografi Partisipan
Data demografi partisipan yang ditanyakan dalam lembar pertanyaan A kuisioner A ini berkaitan dengan karakteristik partisipan meliputi nama, usia,
jenis kelamin, pendidikan, status perkawinan, penghasilan, pengalaman kerja dan penyakit fisik yang dialami.
b. Pengukuran kondisi stress
Pengukuran kondisi stress pada penderita dalam penelitian ini menggunakan lembar kuisioner B, yaitu instrumen pengukuran respons stress pada penderita
gagal jantung. Instrumen yang digunakan adalah Perceive Stress Scale PSS oleh Cohen
dengan uji validitas r = .85 dan uji realibilitas r = .60.
Universitas Sumatera Utara
76
3.5. Variabel dan Defenisi Operasional
3.5.1 Variabel Dependen variabel terikat
Variabel dependen disebut juga sebagai variabel output, kriteria, konsikuen. Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat karena variabel bebas Sugiyono, 2009; Hidayat, 2007. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah penurunan stress pada
penderita gagal jantung.
3.5.2 Variabel Independen variabel bebas
Variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, prediktor, antecedent Sugiyono, 2009. Variabel independen adalah merupakan
variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependenterikat Sugiyono, 2009. Variabel independen
dalam penelitian ini adalah reminiscence therapy dan problem solving therapy
yang diberikan pada penderita gagal jantung. Therapy reminiscence dan problem solving therapy merupakan suatu psikoterapi yang diberikan
pada penderita gagal jantung yang mengalami stress dengan memotivasi penderita untuk mengingat kembali kenangan terbaik di masa lalunya yang
diharapkan akan menurunkan kecemasan dan meningkatkan integritas penerimaan keadaan diri saat ini atau memberikan langkah-langkah
pemecahan masalah stress yang dihadapi saat ini. Kemudian membandingkan
Universitas Sumatera Utara
77
efektifitas antara kedua psikoterapi ini mana yang lebih baik dalam menurunkan stress pada penderita gagal jantung.
Pada kelompok kontrol dalam penelitian ini tidak diberikan perlakuanintervensi apapun hanya diberikan penilaian berdasarkan pre test
dan post test.
3.6. Defenisi Operasional