Pembahasan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

120 dalam mengajar dapat menarik rasa ingin tahu siswa, sehingga rasa ingin tahu sisa akan muncul. Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian sesuai dengan teori yang dikemukakan. Hasil penelitian yang ketiga menunjukkan bahwa keterampilan bertanya dan mengadakan variasi secara bersama-sama dapat mempengaruhi rasa ingin tahu siswa. Hal ini ditunjukkan dari keterampilan bertanya X1 dan mengadakan variasi X2 secara bersama-sama mempunyai sumbangan sebesar 18,3 terhadap rasa ingin tahu siswa Y, dengan nilai F regresi sebesar 23,739 dan memiliki nilai peluang galat p sebesar 0,000 ≤ 0,05, yang berarti bahwa keterampilan bertanya dan mengadakan variasi secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap rasa ingin tahu siswa. Temuan penelitian, variabel keterampilan bertanya dan mengadakan variasi sangat berperan untuk mempengaruhi rasa ingin tahu siswa bila dilakukan secara bersama-sama. Semakin sering penggunaan keterampilan bertanya dan mengadakan variasi secara bersama-sama oleh guru, maka semakin tinggi pula rasa ingin tahu siswa. Begitu juga sebaliknya, jika guru tidak menggunakan atau jarang dalam penggunaan keterampilan bertanya dan mengadakan variasi secara bersama-sama maka rasa ingin tahu siswa tidak akan muncul. Temuan penelitian tersebut sesuai dengan pendapat Hasibuan, dkk 1988:71, yang menyatakan bahwa keterampilan mengadakan variasi dapat digunakan dalam menggunakan keterampilan dasar mengajar bertanya. Maka dari itu, antara keterampilan bertanya dan mengadakan variasi saling berkesinambungan. Cara guru dalam mengadakan variasi yang meliputi variasi 121 dalam gaya mengajar, penggunaan bahanalat peraga yang dapat merangsang siswa untuk berpikir dan akan menambah rasa ingin tahu siswa tentunya diiringi oleh bagaimana guru dalam melakukan interaksi dengan siswa. Pendapat lain disampaikan oleh Marno dan M.Idris 2010:147, penerapan keterampilan mengadakan variasi tidak semata-mata individual dan berganti- ganti. Maksudnya dalam suatu penampilan mengajar, guru dapat memadukan keterampilan mengadakan variasi dengan keterampilan yang lain, salah satunya yaitu keterampilan bertanya. Jadi, dalam menggunakan keterampilan mengadakan variasi yang meliputi variasi gaya mengajar, penggunaan media pembelajaran, serta pola interaksi dan stimulasi antara guru dengan siswa juga harus disampaikan dengan baik oleh guru melalui penggunaan keterampilan bertanya. Berdasar hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan keterampilan bertanya dan mengadakan variasi baik secara terpisah maupun secara bersama-sama terhadap rasa ingin tahu siswa. Dengan kata lain: 1 semakin baik penggunaan keterampilan bertanya oleh guru, maka rasa ingin tahu siswa akan semakin baik; 2 semakin baik penggunaan keterampilan mengadakan variasi oleh guru, maka rasa ingin tahu siswa akan semakin baik; dan 3 semakin baik penggunaan keterampilan bertanya yang disertai dengan keterampilan mengadakan variasi oleh guru, maka rasa ingin tahu siswa akan semakin baik. 122

D. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini telah membuktikan bahwa ada pengaruh keterampilan bertanya dan mengadakan variasi terhadap rasa ingin tahu siswa baik secara parsial maupun simultan. Namun, peneliti menyadari adanya keterbatasan dalam penelitian ini, yaitu dalam proses pengambilan data yang diambil menggunakan skala ternyata masih diperlukan observasi, karena mengajar adalah seni dan ilmu. Dengan diadakannya observasi, maka data yang diperoleh akan lebih akurat, karena observasi dilakukan oleh orang yang ahli dibidangnya. Selain itu peneliti juga tidak dapat mengendalikan factor yang mungkin dapat mempengaruhi jawaban responden dalam pengisian instrumen. Misalnya seperti kejujuran dan pengetahuan siswa tentang isi instrumen. 123

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut: 1. Keterampilan bertanya berpengaruh signifikan terhadap rasa ingin tahu siswa. 2. Keterampilan mengadakan variasi berpengaruh signifikan terhadap rasa ingin tahu siswa. 3. Keterampilan bertanya dan mengadakan variasi berpengaruh signifikan terhadap rasa ingin tahu siswa.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, peneliti membedakan saran kepada beberapa pihak yang terkait antara lain sebagai berikut: 1. Kepada Guru Dengan memahami bahwa keterampilan bertanya dan mengadakan variasi berpengaruh signifikan terhadap rasa ingin tahu siswa, maka diharapkan guru dapat meningkatkan kualitas mengajarnya terutama dalam penyampaian materi pelajaran. Dalam menyampaikan materi, hendaknya guru tidak hanya terpaku pada diri sendiri yang lebih banyak memberikan materi dan buku pelajaran saja, akan tetapi bisa mengajak siswa untuk berpartisipasi dalam proses pembelajaran dan memanfaatkan benda-benda di sekitar sekolah untuk 124 membantu penyampaian materi pelajaran, sehingga rasa ingin tahu siswa yang muncul. 2. Kepada Orang Tua Keluarga dalam hal ini orang tua perlu memfasilitasi anak dalam belajar, seperti menyediakan buku-buku pelajaran, buku pengetahuan umum, sehingga rasa ingin tahu anak akan meningkat. 3. Kepada Peneliti Selanjutnya Kepada peneliti selanjutnya diharapkan memperhatikan keterbatasan penelitian yang ada. 125 DAFTAR PUSTAKA Alberti, Eric T and Witryol, Sam L. 1994. The relationship between curiosity and cognitive ability in third-and fifth-grade children. The Journal of Genetic Psycology 1552. Hlm. 129. Diakses dari http:search.proquest.comdocview228571551C09DCB8808E24293PQ 5?accountid=31324 pada tanggal 02 Maret 2015, Jam 4:37 WIB. Anwar, Herson. 2009. Penilaian Sikap Ilmiah dalam Pembelajaran Sains. Jurnal Pelangi Ilmu, 25. Hlm. 103-113. Asep Sapa’at. 2012. Stop Menjadi Guru. Jakarta: Tangga Pustaka. Binson, Bussakorn. 2009. Curiosity Based Learning CBL program. US-China Education Review, 126. Hlm. 13-22. Cavojová, Vladimíra and Sollár, Tomás. 2007. The Curiosity And Exploration Inventory: Structure And Reliability. Studia Psychologica 491. Hlm. 89-100. Diakses dari http:search.proquest.comdocview226914150C09DCB8808E24293PQ 15?accountid=31324 pada tanggal 2 Maret 2015, Jam 4:47 WIB. Dharma Kesuma, dkk. 2011. Pendidikan Karakter: Kajian Teori dan Praktek di Sekolah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Dumteeb, Natthanan. 2009. Teacher’s Quetioning Technicues and Student’s Critical Thinking Sklls: English Language Classroom In The Thai Context. Oklahoma State University. UMI Dissertations Publishing. 3372164. Diakses dari http:e- resources.pnri.go.id:2057docview305089252abstractE73C537BD6324 54APQ22?accountid=25704 pada tanggal 10 Agustus 2015, Jam 20:25 WIB. Duster, Stephen. 1997. Classroom Questioning: How Teachers Use It To Promote Creativity And Higher Level Thinking. Pacific Lutheran University. UMI Dissertations Publishing. 1386331 Diakses dari http:e- resources.pnri.go.id:2057docview304430581abstractE73C537BD6324 54APQ31?accountid=25704 pada tanggal 10 Agustus 2015, Jam 20:44 WIB. 126 Dwi Priyatno. 2012. Cara Kilat Belajar Analisis Data dengan SPSS 20. Yogyakarta: Andi. Eko Putro Widoyoko. 2010. Evaluasi Program Pembelajaran: Panduan Praktis bagi Pendidik dan Calon Pendidik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Endah Sulistyowati. 2012. Implementasi Kurikulum Pendidikan Karakter. Yogyakarta: Citra Aji Parama. Engel, Susan. 2011. Children’s Need to Know: Curiosity in Schools. Harvard Educational Review 814. Hlm. 625-65,784. Diakses dari http:search.proquest.comdocview9142601369AD53E3498DD4316P Q1?accountid=31324 pada tanggal 2 Maret 2015, Jam 4:55 WIB. Hermawan Aksan. 2014. Seri Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa: Demokratis, Rasa Ingin Tahu, Cinta Tanah Air dan Cinta Damai. Bandung: Nuansa Cendekia. Jamal Ma’mur Asmani. 2011. Buku Panduan Internalisasi Pendidian Karakter di Sekolah. Jogjakarta: Diva Press. Jirout, J. Klahr, D. 2011. Children’s scientific curiosity: In search of an operational definition of an elusive concept. Department of Psychology, Temple University: Carnegie Mellon University. J.J. Hasibuan dan Moedjiono. 2009. Proses Belajar Mengajar. Bandung. PT Remaja Rosdakarya Offset. J.J. Hasibuan, dkk. 1988. Proses Belajar Mengajar: Keterampilan Dasar Pengajaran Mikro. Bandung: CV Remadja Karya. Kementerian Pendidikan Nasional. 2010. Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa: Pedoman Sekolah. Jakarta: Balai Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum. Marno dan M.Idris. 2010. Strategi Metode Pengajaran: Menciptakan Keterampilan Mengajar yang Efektif dan Edukatif. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media. Mohammad Mustari. 2011. Nilai Karakter: Refleksi untuk Pendidikan Karakter. Yogyakarta: Laksbang Pressindo.